Anda di halaman 1dari 3

Riska Noviani 2010811003

A. Pengertian psikologi budaya, psikologi indigenous dan psikologi lintas budaya


a. Psikologi Budaya

Psikologi budaya sendiri merupakan sebuah study dalam ilmu psikologi yang membahas
tentang hubungan individu dengan kebudayaan. Jadi, study ini membahas tentang perilaku
individu yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan dimana mereka tinggal.

Budaya menurut definisi Matsumoto ini adalah seperangkat sikap, nilai, keyakinan, dan
perilaku yang dimiliki oleh sekelompok orang. Namun, dengan demikian ada derajat
perbedaan pada setiap individu dan dikomunikasikan dari generasi ke generasi berikutnya.
Definisi ini dapat menjawab semua perdebatan yang ada dimana budaya diartikan sebagai
gagasan yang ada. Dalam hal ini muncul sebagai perilaku maupun ide seperti nilai dan
keyakinan, sekaligus sebagai material dimana budaya sebagai produk (masif) maupun sesuatu
(things) yang hidup (aktif) yang menjadi panduan bagi individu anggota kelompok.

Definis dari Matsumoto ini sangat erat kaitannya dengan dunia psikologi dimana ia
menjelaskan bahwa (1) keberadaan budaya sebagai faktor pemberi pengaruh yang sifatnya
eksternal terhadap individu, (2) keberadaan budaya sebagai bagian dari individu.

b. Psikologi Indigenous

Psikologi indigenous seringkali dianggap sama dengan psikologi lintas budaya, semata-
mata karena kesamaan pada setting budaya. Tetapi, sesungguhnya keduanya berbeda. Jika
pada psikologi indigenous penekanan pada orisinalitas konsep-konsep psikologi yang ada
pada suatu budaya tertentu. Psikologi indigenous mempertanyakan universalitas teori
psikologi yang ada saat ini, dan berusaha mengungkap universalitas psikologi dalam konteks
sosial, budaya, dan ekologi (Kim & Berry dalam Uichol, dkk, 2006). Menurut Uichol (2006)
psikologi indigenous mendorong kajian atas pengetahuan, skill, dan nilai yang dimiliki oleh
orang-orang mengenai dirinya, dan bagaimana semua itu berfungsi dalam konteks keluarga,
sosial, budaya dan ekologi. Penekanan psikologi indigenous adalah pada upaya mendapatkan
pemahaman deskriptif atas fungsi manusia dalam konteks budaya. Psikologi indigenous
mendefinisikan positivism sebagai pendekatan epistemologis yang menekankan universalitas,
empiris kuantitatif, hipotesis testing yang deduktif, sains yang bebas nilai dan deterministis.
Uichol (2006), menyatakan bahwa tujuan dasar psikologi indigenous adalah
mengembangkan sistem pengetahuan ilmiah yang secara efektif merefleksikan,
mendeskripsikan, atau memahami aktivitas psikologis dan perilaku di dalam konteks native
mereka dalam hal kerangka budaya yang relevan, serta kategori dan teori yang didapat dari
budaya. Psikologi indigenous secara eksplisit mengkaji isi dan konteks dari penelitian yang
tujuannya untuk menciptakan universal science yang lebih teliti dan sistematis, yang dapat di
verifikasi baik itu secara teoritis maupun empiris.

c. Psikologi Lintas Budaya

Dalam arti yang sempit psikologi lintas-budaya hanya mempelajari latar belakang
keragaman budaya yang berbeda dalam memaknai hal psikologi. Dalam arti yang luas,
psikologi lintas-budaya terkait dengan pemahaman apakah kebenaran dan psinsip-prinsip
psikologi bersifat universal. Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, “psikologi lintas budaya
adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus
memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial
budaya”. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok yaitu keragaman perilaku
manusia di dunia dan kaitan antara perilaku individu dengan konteks budaya tempat perilaku
terjadi. Definisi ini relatif sederhana, beberapa definisi lain mengungkapkan beberapa segi
baru dan menekankan beberapa kompleksitas.

Jadi kesimpulan dari kajian defini psikologi lintas-budaya ini adalah psikologi lintas
budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara
psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik, mengenai hubungan-hubungan di
antara ubahan psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai
perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan ini.

Psikologi lintas budaya memperlihatkan pentingnya peran budaya dalam kehidupan


mental, akan tetapi tetap berdasarkan pada ontologi dan epistemologi psikologi arus utama
(Teo, 2005). Cabang psikologi yang menaruh perhatian pada pengujian berbagai
kemungkinan batas-batas pengetahuan dalam memepelajari orang-orang dari budaya berbeda.

Referensi

Hakim, L.N. (2014). ULASAN KONSEP: PENDEKATAN PSIKOLOGI INDIJINUS. Vol. 5,


no. 2. 165-171. Diakses pada 1 Oktober 2021.
Ristiani, D.H. (2015). PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA. Padang: Zaky Press.

Anda mungkin juga menyukai