BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hortikultura
kandungan nutrisi yang relatif tinggi dan kemampuan menyerap tenaga kerja yang
dan serat yang dimiliki sayuran berguna bagi tubuh manusia, sayuran
yang cukup tinggi. Selain memiliki masa panen yang cukup pendek, permintaan
termasuk sayuran serta bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia
dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
Gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature” telah menjadi kecenderungan
baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami,
seperti pupuk, pestisida kimia sintesis, dan hormon tumbuh dalam produksi
pertanian.
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
9
pertanían oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, berbagai aspek penunjang yang
terkait dengan masalah perbenihan juga dapat memberikan suasana yang kondusif
Dalam pengertian botani Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
dan melindungi biji. Buah dalam pengertian holtikultura atau pangan adalah
terminologi umum yang digunakan oleh masyarakat luas, yaitu setiap bagian
tumbuhan dipermukaan tanah yang tumbuh membesar dan memiliki daging atau
juga mengandung air. Buah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu klimakterik dan
dipetik, sedangkan buah nonklimakterik adalah buah yang tidak dapat melakukan
proses pematangan setelah dipetik. Buah merupakan sumber vitamin dan mineral
(Budiyanto, 2002).
atau provitamin A dan mineral (seperti zat kalsium, pospor, kalium, natrium, zat
besi, dan zat mineral lainnya) dalam jumlah kecil. Serat banyak terdapat pada buah-
buahan dibagian kulitnya. Jadi, bila buah yang dapat dimakan dengan kulitnya,
dinjurkan tidak perlu dikupas, hanya dicuci sampai bersih. Hal ini karena dalam
daging buah dan dalam kulit buah sering terdapat komponen atau zat yang saling
terlebih dahulu membuang kulitnya, akan memberikan zat gizi yang lebih lengkap,
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
10
pelanggan bagi setiap produk yang dihasilkan. Dalam manajemen modern yang
menetapkan kebijakan mutu, jaminan mutu, dan peningkatan mutu dalam suatu
sistem mutu (BSN, 2000). Sistem mutu yang mengacu pada SNI 19-17025- 2000
yang disertai dengan akreditasi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) memberi
2004).
Sampai dengan tahun 2003, di Indonesia sudah ada lima laboratorium penguji
benih yang telah lolos akreditasi. Salah satu aspek dalam manajemen mutu benih
adalah manajemen kesehatan benih, yang meliputi aspek pencegahan infeksi atau
kontaminasi silang antar lot benih selama panen, prosesing, pengemasan dan
pendistribusian benih, mengurangi tingkat infeksi atau kontaminasi pada lot benih
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
11
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB
Program perbenihan nasional selama ini lebih terfokus pada tanaman pangan
Untuk tanaman pangan, khususnya padi, secara formal program sertifikasi telah
sertifikasi untuk benih hortikultura termasuk baru dimulai tahun 1994 dengan
tentang Perubahan BPSB menjadi BPSB TPH. Sepuluh tahun setelah penerbitan
sertifikasi benih mulai Bul. Agron. (33) (1) 38 – 47 (2005) 44 Review Perbenihan
mutu setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh LSSM. Sampai tahun
sistem mutu adalah PT. EWSI, PT. Tanindo dan PT. Fitotek Unggul (Soeroto,
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
12
2004). Program sertifikasi masih terfokus pada aspek kemurnian, kadar air, dan
bagian dari pengujian rutin dalam program sertifikasi benih di Indonesia. Beberapa
tahun terakhir, usaha ke arah itu sudah mulai terlihat dengan diadakannya beberapa
pelatihan tentang kesehatan benih yang diprakarsai oleh Balai Pengembangan Mutu
merupakan sebuah lembaga baru yang lahir berdasarkan Surat Keputusan Mentan
No. 284/Kpts/OT.210/4/2002.
(utility) suatu barang atau jasa untuk kegiatan dimana dibutuhkan faktor-faktor
produksi yang di dalam ilmu ekonomi terdiri dari modal, tenaga kerja, dan
managemen atau skill. Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk
besar kecilnya produksi yang diperoleh (Kusuma, 2006). Faktor produksi adalah
semua pengorbanan yang diberikan tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh
dan menghasilkan produk pertanian yang baik. Dalam sektor pertanian, terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi yaitu lahan pertanian, modal,
benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja (Nicholson, 2002). Berikut adalah faktor-
1. Lahan Pertanian
komoditas pertanian. Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala usaha dan
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
13
Lahan sebagai salah satu faktor produksi yang mempunyai kontribusi cukup
status hak sewa atas tanah dalam kegiatan usahatani. Kepemilikan lahan
2. Modal
berupa uang atau barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi. Modal
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (fixed cost) dan modal tidak
tetap (variable cost). Modal tetap terdiri atas tanah, bangunan, mesin, dan
tidak habis dalam sekali proses produksi, sedangkan modal tidak tetap terdiri
3. Benih
produksi minimal 10 persen per hektar. Penggunaan benih yang unggul juga
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
14
4. Pupuk
gabah kering panen (Kariada et al., 2008). Pupuk anorganik atau yang biasa
disebut sebagai pupuk buatan adalah pupuk yang sudah mengalami proses di
pabrik seperti pupuk Urea, TSP, NPK dan KCL (Djoehna, 2003).
5. Pestisida
Pestisida dapat menjadi kerugian bagi petani jika terjadi kesalahan pemakaian
(Purwono, 2007).
6. Tenaga Kerja
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
15
1. Biaya
menghasikan suatu produk atau output dalam suatu proses produksi. Biaya
menghasikan suatu produk atau output dalam suatu proses produksi. Menurut
a) Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu
b) Biaya variabel atau berubah-ubah (variable cost) adalah biaya yang besar
kecilnya sangat tergantung kepada biaya skala produksi. Analisis biaya yang
TC = FC + VC
Keterangan:
c) Penerimaan (Revenue)
dengan harga jual (Rahim dan Hastuti, 2007). Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :
TR = Y . Py
Keterangan :
TR = total penerimaan
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
16
Py = harga produksi
2. Analisis Pendapatan
biaya atau dengan kata lain pendapatan yang meliputi pendapatan kotor atau
sebagai berikut :
R= TR – TC
Dimana :
TR = Total penerimaan
TC = Total biaya
a) B/C Ratio
Menurut Soekartawi (1995), analisis benefit-cost ratio (B/C) ini pada
prinsipnya sama saja dengan analisis R/C (revenue-cost ratio), hanya saja pada
analisis B/C ratio ini data yang diperhitungkan adalah besarnya manfaat.
Apabila net B/C > 1, maka usahatani layak untuk dilaksanakan. B/C Ratio
B) dengan Total Biaya produksi (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai B/C
menguntungkan.
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
17
F. Penelitian Terdahulu
sebesar Rp 21.674.688,20/Ha/MT.
Penelitian yang dilakukan oleh Mawaddah (2018) dengan judul Analis Biaya
dan Pendapatan Usahatani Cabai Pada Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation) Di
Kabupaten Lombok Utara menunjukan bahwa biaya produksi usahatani cabai pada
Rata-rata pendapatan petani untuk usahatani cabai pada sistem irigasi tetes
pertanian. Karena itu, perlu disebutkan bahwa penggunaan pupuk organik harus
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020
18
didorong di antara para petani. Pertanian organik sendiri dapat memastikan hasil
yang berkelanjutan dan tidak harus demikian tertunda karena alasan apa pun. Jadi,
pemerintah harus maju untuk memberikan harga jaminan untuk tanaman organik
dan kredit kepada petani dengan demikian pertanian organik bisa didorong di
negara ini.
untuk melon antara petani di Ibarapa Central Local Wilayah Pemerintah negara
bagian Oyo, Nigeria digunakan untuk tumbuh secara tradisional. Data yang
kotor ₦ 2,18 adalah menyadari untuk setiap ₦ 1 berinvestasi pada semangka per
hektar. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa total biaya adalah N 3254250 dan
Penelitian yang dilakukan oleh Djuliasyah dedi, 2016 yang berjudul kelyakan
usahatani cabai merah dengan sistem panen hijau dan sitem panen merah (kasus
bahwa usahatani cabai yang di panen dengan sistem merah lebih besar baik di lihat
dari segi biaya, penerimaan, pendapatan yang diterima serta dari R/C yang
dihasilkan.
Studi Komparatif Penggunaan…, Imam Bagus Panuntun, Fakultas Pertanian UMP, 2020