Anda di halaman 1dari 18

RANGKUMAN

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM KEBIDAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

1. Afifah Octaviani 11. Ida Nur Afriani


2. Ainal Mardhiah 12. Leni Ferawati
3. Angelina Merry Ayu 13. Lisna Mutiara
4. Anisah Nayanti 14. Mita Rahmawati
5. Atikah Nur Qomarina 15. Nur Saidah
6. Desi Afyati 16. Purweni
7. Elita Gusnina 17. Ririn Parismawati
8. Felysia 18. Setio Rini Rahayu
9. Henny Handayany 19. Shafira Risma Wulandari
10. Intan Sri Wulandari 20. Tarisha Octaryani

DOSEN PENGAMPU
OKKY MERBEN S.Tr.Keb, MKM

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI PERTIWI INDONESIA
TAHUN 2022/2023
1. Manajemen Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan
A. Pengertian prinsip-prinsip manajemen
Prinsip merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang
merupakan sebuah pedoman dalam berfikir atau bertindak, tetapi tidak bersifat
mutlak karena prinsip bukanlah hukum.
Manajemen merupakan ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Prinsip dasar manjemen
Dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen yang
bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap pimpinan.
C. Prinsip-prinsip umum manajemen menurut henry payol
 Pembagian kerja (division of work)
 Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
 Disiplin (discipline)
 Kesatuan perintah (unity of command)
 Kesatuan pengarahan (unity of direction)
 Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
 Penggajian pegawai
 Pemusatan (centralization)
 Hierarki (tingkatan)
 Ketertiban (order)
 Keadilan dan kejujuran
 Stabilitas kondisi karyawan
 Prakarsa (initiative)
 Semangat kesatuan dan semangat korps
D. Fungsi-fungsi manajemen
 Perencanaan : Adanya rencana bisa membuat semua terkonsep dengan baik
sehingga setiap pelaksanaan yang dilakukan akan memiliki patokan dasar yang
baik sehingga setiap langkah penting yang diambil tidak seenaknya. 
 Pengorganisasian : Pengorganisasian dilakukan dengan mengelola sumber daya
yang ada dengan baik sampai dengan melakukan pengaturan agar rencana yang
sudah ada dapat berjalan sesuai perkiraan dan membuat pelaksanaan tugas
menjadi lebih efisien dan efektif. 
 Pengarahan : Pengarahan ini diberikan untuk memudahkan proses pelaksanaan
tugas agar berjalan sesuai harapan dan meminimalkan resiko kesalahan yang
dilakukan oleh karyawan. Pengarahan biasanya diberikan dari tingkat atas ke
bawah
 Koordinasi : Adanya koordinasi antar divisi atau sesama divisi akan membuat
tujuan perusahaan menjadi lebih mudah tercapai.
 Pengendalian : Bertujuan untuk memantau proses berjalannya suatu kegiatan dan
untuk memastikan semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan
dengan baik seta mencegah resiko kerugian yang mungkin terjadi.
E. Perencanaan tingkat manajemen
 Manajemen Puncak (Top Management)
Contoh : Dewan Direktur atau Eksekutif, Presiden Direktur, Direktur, Kepala
Perwakilan, dan Kepala Divisi.
 Manajemen Menengah (Middle Management)
Contoh : Manajer Cabang, Kepala Pengawas, Kepala Departemen, Kepala Bagian,
dan lain-lain.
 Manajemen Menengah (Middle Management)
Contoh : Manajer Cabang, Kepala Pengawas, Kepala Departemen, Kepala Bagian,
dan lain-lain.
F. Model manajemen
 Model Planning, Implementation & Evaluation (P-I-E)
 Model Planning, Organizing, Actuating & Controling (P-O-A-C)
 Model perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan, serta pengawasan, pengendalian
dan penilaian (P1-P2-P3)
 Model Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi dan Forum komunikasi (A-R-
R-I-F)
 Model Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring dan Evaluasi (A-
R-R-I-M-E)
G. Unsur-unsur manajemen
5M yang harus anda tahu dalam unsur manajemen
 Manpower (kepegawaian atau tenaga kerja)
 Materials (bahan)
 Mesin
 Menit (waktu)
 Money (keuangan)
H. Macam dan jenis manajemen

 Manajemen Strategis  Manajemen Teknologi dan Informasi


 Manajemen Penjualan  Manajemen R&D
 Manajemen Pemasaran (research dan development)
 Manajemen Hubungan Masyarakat  Manajemen Rekayasa
 Manajemen Operasi  Manajemen Proyek
 Manajemen Rantai Pasokan  Manajemen Program
 Manajemen Pengadaan  Manajemen Risiko
 Manajemen Keuangan dan Akuntansi  Manajemen Kualitas
 Manajemen Sumber Daya Manusia  Manajemen Perubahan
 Manajemen Inovasi  Manajemen Fasilitas
 Manajemen Desain

2. Manjemen Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan


A. Latar belakang kepemimpinan
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja
untuk mencapai keputusan seperti bagaimana yang diinginkannya. Kepemimpinan
adalah suatu rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada
suatu waktu tertentu.
B. Kepemimpinan dalam kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan salah satu kegiatan dalam pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup sehat dan
mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan masyarakat, turut membantu
menghasilkan generasi bangsa yang cerdas.
Pelayanan yang demikian karena pelayanan kebidanan ditujukan kepada
perempuan sejak masa sebelum konsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan balita. Tentu saja pelayanan kebidanan yang berkualitas akan memberi
hasil yang berkualitas, yaitu kepuasan pelanggan maupun provider dan pelayanan
yang bermutu.
C. Teori-teori kepemimpinan
 Teori Sifat
Teori sifat adalah teori yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial, fisik, atau
intelektual yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin.
Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau merupakan bakat
bawaan. Misalnya ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan antara
pemimpin dan bukan pemimpin yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk
memimpin, kejujuran dan integritas, rasa percaya diri, inteligensi, dan
pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan.
 Teori Great Man
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis &
Nanus menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan
diciptakan.
Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat
untuk menempati posisi sebagai pemimpin.
 Teori Big Bangsa
Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi merupakan peristiwa besar
seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi.
 Tingkah Laku
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan.
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi). Cara memberikan tugas, cara
berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan
mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan
memberikan sanksi.
 Teori Personal Situasional
Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor yaitu :
-Sifat Kepribadian pemimpin
-Sifat kelompok dan anggotanya
-Serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
D. Pengertian manajemen kebidanan
Menurut beberapa sumber :
 Menurut Buku 50 Tahun IBI, 2007
Manajemen kebidanan adalah metode pemecahan masalah secara sistematis mulai
dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
 Menurut Depkes RI, 2005
Manajemen kebidanan adalah Metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu
dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
kepada individu, keluarga dan masyarakat.
 Menurut Helen Varney 1997
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan
E. Langkah-langkah manajemen kebidanan
 Langkah I: Pengumpulan Data Dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap:
-Anamnesa
-Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
-Pemeriksaan khusus
-Pemeriksaan penunjang
 Langkah II: Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini kita akan melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan interpretasi yang akurat atas data-data yang telah
dikumpulkan pada pengumpulan data dasar.
Standar Nomenklatur diagnosa kebidanan adalah seperti di bawah ini:
-Diakui dan telah disahkan oleh profesi
-Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
-Memiliki ciri khas kebidanan
-Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
-Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
 Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial.
Berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi.
 Langkah IV: Mengidentifikasi Perlunya Tindakan Segera Oleh Bidan / Dokter.
Untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien.
 Langkah V: Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh yang Ditentukan Oleh
Langkah Sebelumnya.
 Langkah VI: Rencana Asuhan Menyeluruh.
Dilaksanakan secara aman dan efisien.
 Langkah VII: Evaluasi Keefektifan Asuhan.
Meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan
masalah.

3. Konsep Dasar Manajemen Pelayanan Kebidanan


A. Definisi operasional manajemen kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis dalam
memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien
maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur
fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus
yang menjadi tanggung jawab
B. Unsur-unsur manajemen kebidanan
- MAN (SDM)
- MONEY (UANG)
- MATERIALS(BAHAN)
- MACHINES (MESIN)
- METHODS
C. Tujuan manajemen pelayanan kebidanan
Tujuan operasional suatu manajemen kebidanan harus mengandung unsur
- What (kegiatan apa yang akan dikerjakan harus jelas?)
- When (kapan waktu untuk menyelesaikan kegiatan?)
- Why (mengapa kegiatan tersebut dikerjakan? Harus dengan penjelasan yang jelas)
- Where (dimana kegiatan akan dilakukan?)
- Who (siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasarannya harus jelas?)
- How (prosedur kerjanya (SOP) harus jelas, sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan?)
D. Proses manajemen kebidanan
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan A CNM 1999
terdiri atas :
- Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secara
sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien,
termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
- Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi data dasar.
- Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan
masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
- Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu
- membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
- Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
- Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana
- individual
- Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan
berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.
- Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika
terdapat penyimpangan dari keadaan normal.
- Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan
merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
E. Langkah-langkah manajemen kebidanan
- Menurut Depkes :
a. Identifikasi dan analisis masalah
b. Diagnose kebidanan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
- Menurut Helen Varney :
a. Langkah I : pengumpulan data dasar
b. Langkah II : interpretasi data dasar
c. Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
d. Langkah IV : mentapkan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera dengan
tenaga kesehatan lainnya
e. Langkah V : menyusun rencana asuhan menyeluruh
f. Langkah VI : pelaksanaan langsung asuhan yang diberikan
g. Langkah VII : evaluasi asuhan yang diberikan
F. Fungsi manajemen pelayan kebidanan
Dibagi menjadi tiga yaitu :
- Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan, menentukan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan kegiatan dan
menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
( landasan dasar ).
- Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolong-
golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas dan
wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang dalam rangka pencapaian
tujuan layanan kebidanan.
- Penggerakan dan pelaksanaan
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk menciptakan iklim kerja
sama di antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
G. Sasaran manajemen kebidanan
Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada
individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam pelaksanaan pelayaanan
kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.manajemen kebidanan
mendorong para bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional sehingga
mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam pencegahan masalah klien dan
kemudian tujuan akhirnya mewujudkan kondisi ibu dan anak yang sehat dapat
tercapai. Sesuai dengan lingkup dan tanggungjawab bidang maka sasaran manajemen
kebidanan ditunjukan kepada baik individu ibu dan anak, keluarga maupun
kelompok masyarakat.

4. Perencanaan dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan


A. Manajemen pelayanan kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalahproses pelaksanaan pemberian
pelayanankebidanan untuk memberikan asuhan kebidanankepada klien dengan tujuan
menciptakankesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasanpelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
B. Pelayanan kebidanan
Pelayanan KebidananPelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yangmenjadi
tanggung jawab profesi bidan dalamsistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
untukmeningkatkan kesehatan kaum perempuankhususnya ibu dan anak-anak.
C. Layanan kebidanan
Layanan kebidanan/oleh bidan dapat dibedakan meliputi:
 Layanan kebidanan primer yaitu layanan yang diberikansepenuhnya atas tanggung
jawab bidan.
 Layanan kolaborasi yaitu layanan yang dilakukan olehbidan sebagai anggota tim
 Layanan kebidanan rujukan yaitu merupakanpengalihan tanggung jwab layanan
oleh bidan kepadasistem layanan yang lebih tinggi atau yang lebih kompeten.
D. Perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan
Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan Adalah suatuproses mempersiapkan secara
sistimatis kegiatanyang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu .
Berikut ini untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui SI-A-BI-DI-BA
 Si (Siapa yang akan membuatnya )
 A (Apa yang harus direnccanakan)
 Bi (Bagaimana Bila dilaksanakan)
 Di (Dimana tempat pelaksanaan )
 Ba (Bagaimana hasilnya)

E. Unsur pokok perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan


Perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan merupakan bagian dari
administrasi kesehatan, yang mana terdiri dari 3 unsur pokok yaitu :
 Input
Input (struktur), ialah segala sumber daya yangdiperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatanberupa sumber daya atau masukan yang dikonsumsikan oleh
sebuah sistem.
Sumber daya suatu sistem adalah 6 M :
-Man = staf / petugas kesehatan
-Money = dana untuk kegiatan program
-Materials = logistik, obat, vaksin, alat alat kedokteran
-Method = ketrampilan, protasedur kerja, peraturan,kebijaksanaan, dll
-Machine = utk mempermudah pelayanan kesehatan
-Market = sasaran masyarakat yang akan diberikanpelayanan kesehatan
 Proses
Proses, ialah interaksi professional antara pemberilayanan dengan konsumen
(pasien / masyarakat ).Proses ini merupakan variable penilaian mutu
yangpenting.Proses adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional
oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan pasien.
Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadapdokter dan profesi kesehatan
dalam me-manage pasien.
Sebagai contoh adalah tindakan yang dilakukan saat menyelenggarakan pelayanan
kesehatan. Tindakantersebut adalah tindakan medis dan tindakan non medis
 Output
Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan,merupakan perubahan yang
terjadi pada konsumen(pasien/masyarakat), termasuk kepuasan darikonsumen
tersebut. Hasil akhir kegiatan dan tindakantenaga kesehatan profesional terhadap
pasien.
Hasil pelayanan kesehatan / medis dapat dinilai antaralain dengan melakukan
audit medis, review rekammedis dan review medis lainnya, adanya keluhanpasien,
dan informed consent
F. Unsur-unsur manajemen dalam pelayanan kebidanan
a. Perencanaan (Planing)
 Definisi
Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan,
menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya.
 Manfaat
- Memberikan arah yang jelas pada organisasi karena mengetahui tujuan
dan cara mencapainya.
- Mengetahui struktur organisasi yang dibutuhkan.
- Mengetahui jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan urain tugasnya.
- Mengukur hasil kegiatan yang akan dicapai.
 Macam-macam perencanaan
- Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
1) Rencana jangka panjang (long term planning) yang berlaku antara 10-
25 tahun.
2) Rencana jangka menengah (Medium range planning) , yang berlaku
antara 5-7 tahun.
3) Rencana jangka pendek ( short range palnning), umunya berlaku
hanya untuk 1 tahun.
- Dilihat dari tingkatannya
1) Rencana induk (masterplan) , lebih menitikberatkan uraian kebijakan
organisasi.
2) Rencana oprasional (operational planning) , lebih menitik beratkan
pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
3) Rencana harian ( Day to day palnning) ialah rencana harian yang
bersifat rutin.
- Ditinjau dari lingkupnya
1) Rencana strategis (strategic planning ), berisikan uraian tentang
kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
2) Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uaraian
yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegaiatan
, asalakan tujuannya tidak berubah.
3) Rencana menyeluruh (comprehensive planning) , ialah rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap .
4) Rencana terintegrasi (integrated palnning) ialah rencana yang
mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya
dengan program lain di luar  kesehatan.
 Proses perencanaan
- Analisa
- Identifikasi masalah
- Menetapkan prioritas masalah
- Menetapkan tujuan program
- Menetapkan rencana kegiatan
b. Pengorganisasian (Organizing)
 Definisi
Alat yang akan dapat merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi dan hal
yang paling pokok adalah pembagian tugas atau merupakan alat untuk
memadukan / mensinkronisasikan semua kegiatan yang beraspek personil,
finansial , material, dan tatacara dalam rangka menapai tujuan yang telah
ditetapkan.
 Manfaat
- Pembagian tugas untuk perorangan / kelompok .
- Hubungan koordinasi dalam kegiatn yang akan dilakukan antar anggota
organisasai dulu.
- Pendelegasian wewenang.
- Pemanfaatan fasilitas fisik dan anggota.
 Langkah-langkah pengorganisasian
- Tujuan organisasai harus dipahami oleh pelaksana dan tertuang dalam
perencanaan .
- Membagi habis kegaiatan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan
dikerjakan.
- Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan kegiatan yang praktis untuk
dikerjakan petugas.
- Menetapkan apa yang kan dikerjkan oleh petugas pelayanan
- Memilih petugas yang cakap untuk mengerjakan kegiatan yang
direncanakan .
- Pendelegasian wewenang.
c. Pelaksanaan (Aktuasi)
 Definisi
Merupakan usaha untuk menciptakan kerjasama di antara pelaksana kegiatan
sehingga tujuan organisasai tercapai secara efektif dan efisien.
 Tujuan
- Menciptakan kerjasama yang lebih efisien.
- Mengembangkan kemampuan dan keterampilan petugas.
- Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai apa yang menjadi tanggung
jawabnya.
- Menciptakan suasana kerja yang dapat memotivasi dan meningkatkan
prestasi petugas.
- Organisasi dapat berkembang lebih dinamis.
 Elemen-elemen
- Kepemimpinan
- Motovasi
- Komunikasi
d. Pengawasan dan pengendalian
 Tujuan
Sebagai pengemban efisiensi penggunaan sumber daya dan menjamin
efektiftas tujuan program.      
 Manfaat
- Meningkatkan efisiensi.
- Mengetahui penyimpangan pengetahuan, skill staf.
- Mengetahui apakah waktu dan sumberdaya lainya telah mencukupi
kebutuhan dan telah digunakan secara benar.
- Mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
- Mengetahui staf yang dapat diberikan reward dan punishment.
 Jenis standar pengawasan
- Norma didasarkan atas pengalaman masa lalu .
- Kriteria standar yang diharapkan dari upaya-upaya kesehatan.
Ada 3 langkah penting dalam melakukan pengawasan:
1) Mengukur hasil yang telah dicapai.
2) Membandingkan hasil kerja dengan tolak ukur yang tealAh dibuat
dalam perencanaan.
3) Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai, faktor apa penyebabnya,
dan menetapkan langkah lanjutan untuk mengatasi.
 Cara memperoleh data dalam pengawasan
- Pengamatan langsung
- Ini dilakukan dengan supervis kelapangan untuk mengamati kegiatn
petugas . Hasil yang dicapai lebih akurat (Lebih objektif)
- Laporan lisan , hasil kegiatan disampaikan oleh petugas, biasanya
informasi yang diperoleh terbatas.
- Laporan tertulis, biasanya informasi yang dipoleh terbatas pada hal yang
dianggap penting oleh petugas , namun laporan tertulis ini dapat
diamanfaatkan untuk pengembangan program.
e. Pencatatan dan pelayanan
Merupakan suatu sitem untuk melakukn pencatatan tentang pendataan   dari 
kegiatan pelayanan yang dilakukan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
melakukan kegiatan evaluasai yang menilai akan tidak atau berhasilnya kegiatan
tersebut.
5. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan
A. Dasar hukum
Berikut dasar-dasar hukum dalam kesehatan, khususnya penyelenggaraan praktik
kebidanan :
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Kesehatan reproduksi (Pasal 71-77) dan Pasal 78 Tentang Keluarga Berencana
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607)
 KEPMENKES No 320 tahun 2020 Tentang Standar Profesi Bidan
 Permenkes No 90 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil Dan Sangat Terpencil
B. Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan
Pada permasalahan Kesehatan, gerakan pembangunan berwawasan Kesehatan
menjadi upaya promotive dan preventif.
 Promotif -> Upaya meningkatkan dan menjaga status kesehatan dari
kemungkinan penyakit. (X: up to date dunia Kesehatan)
 Preventif -> mencegah dan menghindari timbulnya penyakit atau masalah
kesehatan lainnya maupun kemungkinan terburuk. (X: Imunisasi, hygine dan
sanitasi, pola hidup sehat, adanya K3 di dunia kerja, pengolahan limbah
perusahaan, AMDAL)
C. Visi, misi dan strategi Depkes
 Visi
Menciptakan manusia sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
 Misi
- Menurukanm angka kematian ibu dan bayi
- Menurunkan angka stunting pada balita
- Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional
- Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan
dalam negeri.
 Tujuan strategis Kementrian Kesehatan
- Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup
- Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
- Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
- Peningkatan sumber daya Kesehatan
D. Perubahan paradigma
Program Indonesia Sehat adalah salah satu Agenda ke-5 Nawa Cita -->
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program Indonesia Sehat menjadi program utama Pembangunan Kesehatan =>
melalui Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Sasaran program= meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan Kesehatan.
3 Pilar utama program= penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan
kesehatan, dan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Mejunya keilmuan, maka terdorong pembangunan Kesehatan nasional menjadi
paradigma sehat sebagai cara pandang baru.
Sehingga kebijakan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif. dan perlu
mengupayakan berwawasan kesehatan melalui motto “Pembangunan Berwawasan
Kesehatan”

 4 perubahan paradigma pelayanan kesehatan di masa pandemi


1) Paradigma 1
Akses kesehatan lebih mudah dan canggih melalui IT
2) Paradigma 2
Perawatan proaktif untuk pasien
3) Paradigma 3
Pendekatan integratif
4) Paradigma 4
Kemajuan tekhnologi
E. Sistem pelayanan kesehatan
Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang
masuk dalam pelayanan diantara tim kesehatan yang saling menunjang.
Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat memberikan layanan secara
berkualitas.

 Teori sistem
 Lingkup pelayanan kesehatan
a. Health promotion (promosi kesehatan)
Sebagai tingkat pertama, bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar
masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.
Meliputi kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, layanan
prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan
peningkatan status kesehatan.
b. Spesific protection (perlindungan khusus)
Menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap
penyakit-penyakit tertentu, ancaman Kesehatan. (X: imunisasi BCG, DPT, dll)
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
Tingkat dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit
Bentuknya survey pencarian kasus baik secara individu/masy, survey
penyaringan kasus, pencegahan kasus meluas

 Lingkup sistem pelayanan kesehatan


a. Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pada masyarakat yang memiliki masalah Kesehatan yang ringan atau
masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan Kesehatan agar
menjadi optimal dan sejahtera. Dilakukan oleh puskesmas atau balai kesehatan
masyarakat dan lain-lain
b. Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat ke dua)
Dibutuhkan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan
utama. Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau
sejenisnya.
c. Tertiary health service (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan
pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.
Membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan
utama seperti rumah sakit yang tipe A atau tipe B.
 Lembaga pelayanan kesehatan
a. Rawat jalan
Tingkat pelayanan kesehatan diagnosis & pengobatan (klinik praktek
spesialis)
b. Institusi
Fasilitas cukup, memberika berbagai pelayanan kesehatan (RS)
c. Community based agency
Lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien, keluarga
sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga
d. Hopspice
Lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan fokus pada klien yang sakit
terminal

6. Alternatif Pemecahan Masalah dan Evaluasi alternatif Pemecahan Masalah.


Kreitner dan Kinicki (2010) mengemukakan bahwa timbulnya suatu masalah (problem)
adalah manakala kenyataan (situasi nyata) yang dihadapi berbeda dengan situasi yang
dikehendaki. Dalam hal ini telah terjadi kesenjangan (gap) antara situasi nyata dengan
situasi yang dikehendaki
Menurut Robbins dan Judge (2013), masalah dapat diartikan sebagai peristiwa yang timbul
karena perbedaan atau kesenjangan (discrepancy) antara kenyataan yang kita hadapi
dengan apa yang kita inginkan, dan masalah (kesenjangan) tersebut menuntut untuk
segera diselesaikan.

A. Alternatif pemecahan masalah


Alternatif adalah pilihan antara dua atau beberapa kemungkinan sedangkan solusi
adalah penyelesaian, pemecahan (masalah dsb) : jalan keluar. Pemecahan masalah
didefinisikan sebagai respon terhadap suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan
buruk. Pemecahan masalah adalah suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-
sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan.
Menurut JR Jackson dalam (Winardi:181), untuk meniadakan suatu problem,
diperlukan analisis problem yang terdiri dari penetapan problem (problem definition )
dan pemecahan masalah (problem solution), ada sejumlah langkah yang perlu
ditambah dalam rangka usaha penetapan problem san pemecahan problem yaitu :
1. Identifikasilah persoalan-persoalan pokok
2. Kumpulkanlah dan susunlah factor-faktor penting
3. Tetapkanlah alternatif-alternatif
4. Evaluasilah alternatif-alternatif
5. Pilihlah alternatif-alternatif yang dianjurkan.

B. Evaluasi Alternatif Pemecahan Masalah


Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin,
baik inter maupun ekstern/lingkungan.
1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya
modalkerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain-lain.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan,
seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
C. Proses pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu:
1. Memahami dan mendifinisikan masalahBagian ini merupakan bagian yang sangat
penting karena menjadi awal dariseluruh proses pemecahan masalah.tujuan pada
bagian ini adalah memahami masalah dengan baik dan menghilangkan bagian-
bagian yang dirasa kurang penting.
2. Membuat rencana untuk pemecahan masalah pada bagian ini ada dua kegiatan
penting yaitu:
- Mencari berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
- Membuat rencana pemecahan masalah

D. Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah


Ada 3 kategori manajer dalam merasakan masalah:
1. Penghindar masalah (problemAvoider), manajer ngambil sikap positif dan
menganggap semua baik-baik saja ia berusaha menghalangi kemungkinan
masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan informasi/pencari masalah (ProblemSeeker):
- Gaya teratur , mengikuti gaya management by exception dan menyaring
segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
- Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian
menetukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam
organisasi
3. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/pemecah masalah
(problemsolver) :
- Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu
metode yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem. 
- Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi
menyelesaikan pendekatan dengan situasi.

Anda mungkin juga menyukai