ANISAH NAYANTI
ATIKAH NUR QOMARINA
DESI AFYATI
ELITA GUSNINA
FELYSIA
HILDA KARDINA
LISNA MUTIARA
MITA RAHMAWATI
RIRIN PARISMAWATI
SHAFIRA RISMA WULANDARI
SRI ASTUTI
A. Latar Belakang
maternal disebabkan oleh perdarahan postpartum setiap tahunnya. Data statistik nasional
peringkat teratas penyebab kematian maternal, bersaing dengan embole dan hipertensi
(Nugroho, 2019).
Salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara adalah Angka
Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu (AKI) yang dimaksud adalah kematian
seorang ibu yang disebabkan kehamilan, melahirkan atau nifas, bukan karena
kecelakaan. Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi diantara
Kematian Ibu (AKI) di Singapura yaitu 6 per 100.000 kelahiran hidup, Malaysia
mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam mencapai160 per 100.000 kelahiran
hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei Darussalam 33 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,
2019).
Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2020
Angka Kematian Ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu ini
meningkat 57 % bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2019, yang hanya sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini merupakan tanda buruk upaya pemerintah
untuk menurunkan AKI sesuai target Millenium Development Goals (MDG’s) sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2022. Faktor penyebab kematian ibu dibagi
menjadi dua yaitu, faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor
infeksi 11 % , partus lama 5%, aborsi 5%, dan lain-lain 27 % dan faktor penyebab tidak
langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4
lain adalah paritas, jarak peralinan pendek atau kurang dari dua tahun, usia, pendidikan,
persalinan yang dilakukan dengan tindakan, persalinan oleh dukun atau tenaga non
kesehatan, persalinan yang dilakukan paksa. Usia dan pendidikan ibu merupakan faktor
utama pendarahan postpartum. Wanita hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dan
(Nugroho, 2019).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, pada tahun 2021
jumlah kematian ibu sebesar 131 per 100.000 kelahiran hidup, penyebab terbanyak
adalah pendarahan sebesar 78 orang (62,14 %), eklampsi 18 orang (14,74 %), infeksi 4
orang (4,21 %) dan lain-lain 31 orang (18,91 %). Pada tahun 2011 jumlah kematian ibu
sebesar 131 per 100.000 kelahiran hidup, penyebab terbanyak adalah pendarahan sebesar
80 orang (64,04 %), eklampsi 20 orang (15,04 %), infeksi 6 orang (4,21 %) dan lain-lain
25 orang (16,71 %). Pada tahun 2012 jumlah angka kematian ibu sebesar 148 per
orang (67,73%), eklampsi 31orang (22,70 %), infeksi 10 orang (4,01%), dan lain-lain
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang pada
tahun 2021 jumlah kematian ibu sebesar 109 per 100.000 kelahiran hidup, penyebab
terbanyak adalah pendarahan sebesar 68 orang (62,94 %), eklampsi 13 orang (14,74 %),
infeksi 3 orang (4,21 %)dan lain-lain 25 orang (18,11 %). Pada tahun 2011 tercatat
jumlah kematian ibu sebesar 116 orang, penyebab terbanyak adalah perdarahan sebesar
72 orang (62,06 %), eklampsi 19 orang (16,37 %), infeksi 5 orang (4,31 %) dan lain-lain
20 orang (17,24 %). Sedangkan pada tahun 2012 sebesar 114 orang, dimana penyebab
terbanyak adalah perdarahan sebesar 59 orang (51,75 %), eklampsi 35 orang (30,70 %),
infeksi 8 orang (7,01%), dan lain-lain sebanyak 12 orang (10,52 %) (Dinkes Palembang,
2021)
Menurut hasil data Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang pada tahun 2020
didapatkan kasus dengan haemorraghe postpartum sebesar 19 dari 987 ibu nifas, pada
tahun 2021 didapatkan kasus dengan haemorraghe postpartum sebesar 22 dari 1039 ibu
nifas, dan pada tahun 2022 didapatkan kasus dengan haemorraghe postpartum sebanyak
33 dari 1475 ibu nifas (Medical Record RSI Siti Khadijah Palembang, 2022).
Ada beberapa penyebab utama haemorraghe postpartum, antara lain : atonia uteri,
retensio plasenta, trauma/perlukaan jalan lahir, sisa plasenta dan selaput ketuban, inversi
mencegah terjadinya haemorraghe postpartum dan segala dampak yang mungkin terjadi
tidak hanya dilakukan pada saat bersalin tetapi sejak ibu hamil dengan melakukan
sehingga dapat mendeteksi secara dini segala komplikasi yang mungkin terjadi. Ibu yang
saran dan prasarana yang lebih lengkap atau memiliki bank darah sehingga kejadian
perdarahan yang mungkin terjadi setelah persalinan yang menyebabkan kematian dapat
diturunkan. Selain pemeriksaan Antenatal Care (ANC) secara teratur, penerapan asuhan
perdarahan postpartum yaitu dengan pelaksanaan management aktif kala III dengan baik
dan benar.
Haemorraghe Postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah hubungan kejadian haemorraghe postpartum (HPP) akibat usia yang kurang
dari 20 th atau diatas 35 th dan rendahnya pendidikan ibu terhadap kejadian haemorraghe
postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang periode
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
haemorraghe postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
2. Tujuan Khusus
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang periode 01 mei 2022 – 27 juni
2022.
postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
haemorraghe postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti
postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
pelayanan kebidanan. Diharapkan pula informasi ini dapat mengurangi dan juga
hubungan usia dan pendidikan ibu terhadap kejadian haemorraghe postpartum (HPP).
Penelitian tentang hubungan antara usia dan pendidikan ibu terhadap kejadian
haemorraghe postpartum (HPP) pada ibu nifas di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang periode 01 mei 2022 – 27 juni 2022, dimana yang diteliti adalah usia dan
pendidikan ibu sebagai variabel independen dan haemorraghe postpartum (HPP) sebagai
variabel dependen. Subjek penelitian adalah seluruh ibu-ibu nifas di ruang kebidanan
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang, penelitian dilakukan pada periode 01 mei
2022 - 27 juni 2022 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. Jenis penelitian
yang digunakan yaitu dengan data sekunder dengan jenis penelitian kuantitatif dengan
metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik random
sampling dengan cara yang digunakan Systematic Random Sampling yaitu semua unit