Anda di halaman 1dari 14

GLOSARIUM

KELOMPOK 3
Adis Aura Maharani / 1906302610
Ayu Azalia Dewi / 1906394536
Ahmad Luthfi Ihsan / 1906394422
Ignatia Rahma Sari / 1906294205
Indah Murdisari Kartika / 1906394681
Syifa Maghfira / 1906364735
Tarisa Syifa Az-zahra / 1906308274

BAB I
MEMBANGUN KARAKTER

1) Aksiologi (Filsafat Nilai) sebuah kajian atau teori tentang yang terkait dengan moralitas
(etika ) dan keindahan (estetika).
2) Belas kasihan kekuatan yang memberikan orang kemampuan untuk mengampuni
mereka yang telah berbuat salah, menerima kekurangan orang lain, memberikan orang
kesempatan kedua, dan tidak pendendam.
3) Fakta situasi atau ciri-ciri objektif (yang menampilkan peristiwa atau gejala yang terlihat
secara nyata, konkret).
4) Karakter tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain.
5) Keadilan (Just and Fair) Memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama secara adil
dan nondiskriminatif bagi setiap warga dalam melaksanakan tugas masing-masing,
termasuk dalam mengembangkan kegiatan akademik dan kegiatan lainnya.
6) Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan (Academic Freedom and Scientific
Autonomy) Menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu kewajiban untuk memelihara
dan memajukan ilmu pengetahuan, menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik,
yaitu kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat di dalam lingkungan UI maupun
dalam forum akademik lainnya.
7) Kebersamaan (Togetherness) Keragaman/kemajemukan merupakan karakteristik
bangsa Indonesia yang menjadi kekuatan dan kekayaan Universitas Indonesia.
8) Kehati-hatian kekuatan yang membuat orang selalu berhati-hati dalam memilih
seseorang, tidak mengambil risiko yang tidak semestinya, dan tidak mengatakan atau
melakukan hal-hal yang nantinya mungkin akan disesali.
9) Kejujuran (Honesty) Sifat lurus, ikhlas hati, berkata dan bertindak benar, tidak
berbohong, tidak menipu, tidak korupsi, tidak curang, yang dalam pelaksanaannya
diiringi sikap tulus, arif bijaksana serta dilandasi keluhuran budi.
10) Kekuatan emosional (Kesatriaan) keberanian untuk menyatakan kebenaran dan
mengakui kesalahan, teguh dan keras hati, integritas (otentisitas, jujur), serta bersemangat
dan antusias.
11) Kekuatan interpersonal (Kemanusiaan) cinta kasih, kebaikan hati (murah hati,
dermawan, peduli, sabar, penyayang, menyenangkan dan cinta altruisitik), serta memiliki
kecerdasan sosial.
12) Kekuatan kewarganegaraan/ Civic (Berkeadilan) citizenship (tanggung jawab sosial,
kesetiaan, mampu bekerja sama), fairness (memperlakukan orang setara dan adil), serta
kepemimpinan.
13) Kekuatan kognisi (Kebijaksanaan dan pengetahuan) kreativitas, rasa ingin tahu,
keterbukaan pikiran, mencintai kegiatan belajar, perspektif (memiliki “gambaran besar”
mengenai kehidupan).
14) Kekuatan spiritual (Transendensi) apresiasi keindahan dan kesempurnaan, penuh rasa
terima kasih, harapan (optimis, berorientasi ke masa depan), spritualitas (religiusitas,
keyakinan, tujuan hidup), serta menikmati hidup dan humor.
15) Kemartabatan (Dignity) dan/atau Penghormatan (Respect) Komitmen untuk
memperlakukan setiap orang dengan rasa hormat, manusiawi, taat pada norma
kesusilaan, kepatuhan, atau kepantasan dalam situasi apapun.
16) Kepatuhan pada Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku (Compliance to
Laws) Melaksanakan semua kegiatan di lingkungan UI harus mematuhi semua peraturan
yang berlaku Kesembilan Nilai Dasar Universitas Indonesia tersebut melengkapi
pengertian nilai dalam Bab I dan menambah wawasan mahasiswa Universitas Indonesia.
17) Kepemimpinan kekuatan yang mendorong orang sebagai anggota kelompok atau
sebagai pemimpin untuk menyelesaikan tugas dan pada saat yang sama menjaga
hubungan yang baik dengan orang lain dalam kelompok.
18) Kepercayaan (Trust) Bersikap dan berperilaku amanah serta dapat dipercaya dalam
menjalankan mandat maupun dalam melaksanakan setiap kegiatan atau kewajiban yang
diembannya, baik dalam jabatan, fungsi, maupun sebagai warga negara pada umumnya.
19) Kerendahan Hati kekuatan yang membuat orang mengedepankan prestasi daripada
pengakuan atas keberhasilan.
20) Kesatriaan kekuatan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu
tujuan meskipun mendapat halangan atau tentangan secara eksternal maupun internal.
21) Keterbukaan (Transparency) Keterbukaan nurani dan keterbukaan sikap untuk
bersedia mendengarkan dan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh pendapat
orang lain; keterbukaan akademik untuk secara kritis menerima semua informasi dan
semua hasil temuan akademik pihak lain; dan bersedia membuka/membagi semua
informasi pengetahuan yang dimiliki kepada pihak yang berhak
mengetahui/berkepentingan, kecuali yang bersifat rahasia.
22) Nilai suatu tatanan yang dapat dijadikan panduan seseorang untuk menimbang, memilih,
atau memutuskan suatu (alternatif) dalam berbagai situasi, sesuai kebutuhan atau
keinginannya.
23) Pengelolaan Diri (temperance) keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat
buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari karena perbuatan sendiri.
24) Pengendalian Diri adalah kekuatan yang memberi kemampuan orang untuk mengetahui
apa yang masuk akal dan tidak masuk akal dilakukan sehingga dapat memilih hal-hal
yang masuk akan untuk dilakukan.
25) Tanggung Jawab (Accountability) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
jabatan maupun tugas fungsionalnya serta menghindarkan diri dari benturan kepentingan
(conflict of interest) yang dapat merugikan kepentingan UI maupun kepentingan warga
UI lainnya.
26) Transendensi keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam
semesta dan memberi makna kepada kehidupan.

BAB II
FILSAFAT

1) Filsafat Cinta kebijaksanaan.


2) Filsuf Pecinta kebijaksanaan.
3) Kebijaksanaan Kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan
pengetahuannya).
4) Cinta Suka sekali; sayang benar.

BAB III
LOGIKA

1) Analitis Kesimpulan yang ditarik dengan menganalisis proposisi yang sudah ada
2) Argumentasi Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan
3) Berkorespondensi Mengadakan (melakukan) korespondensi
4) Deduksi Penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum,penyimpulan dari yang umum
ke yang khusus.
5) Eduksi Cara mengubah suatu proposisi ke proposisi lain dengan makna yang sama.
6) Empiris Berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan,
pengamatan yang telah dilakukan)
7) Generalisasi Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal,
dan sebagainya, perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang
sebenarnya
8) Implikasi Keterlibatan atau keadaan terlibat,yang termasuk atau tersimpul, yang
disugestikan, tetapi tidak dinyatakan
9) Indra alat untuk merasa, mencium bau, mendengar, melihat, meraba, dan merasakan
sesuatu secara naluri
10)Induksi Metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus
untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum, penarikan kesimpulan berdasarkan
keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum penentuan kaidah umum
berdasarkan kaidah khusus
11)Implisit Termasuk (terkandung) di dalamnya (meskipun tidak dinyatakan secara jelas
atau terang-terangan); tersimpul di dalamnya; terkandung halus; tersirat
12)Kalimat Berita Kalimat yang memberitakan hal tertentu
13)Kalimat Deklaratif Kalimat yang digunakan untuk membuat suatu pernyataan yang
menyampaikan sesuatu yang bisa dinilai benar atau salah.
14)Kalimat Tanya Kalimat yang mempertanyakan hal tertentu
15)Kalimat Perintah Menyerukan atau memerintahkan untuk melakukan hal tertentu
16)Kesasihan Perihal sahih; kebenaran; kesempurnaan
17)Komprehensif Luas dan lengkap , Mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas
18)Konseptual berhubungan dengan (berciri seperti) konsep
19)Konsisten Tetap (tidak berubah-ubah). taat asas; ajek selaras; sesuai perbuatan
20)Konversi Jenis penalaran langsung eduksi yang dilakukan dengan cara menukarkan
posisi term subjek dengan term predikat proposisi tanpa mengubah kualitasnya.
21)Kopula Penanda adanya hubungan antara term subjek dan term predikat.
22)Korespondensi Perihal hubungan antara bunyi yang satu dan yang lain dalam
sajak,hubungan antara bentuk dan isi
23)Kontekstual berhubungan dengan konteks
24)Logika Jalan pikiran yang masuk akal
25)Oposisi Kontraris Kedua proposisi (A dan E) itu tidak dapat dua-duanya benar
sekaligus; tetapi dapat sekaligus salah.
26)Oposisi Subalterna Proposisi A-I dan E-I sangat berhubungan erat
27)Oposisi Subkontraris kedua proposisi (I-O) tidak dapat dua-duanya salah sekaligus;
tetapi dapat sekaligus benar.
28)Oposisi Kontrakditoris (A-O dan E-I) kedua proposisi tidak dapat benar sekaligus; dan
tidak dapat pula salah sekaligus.
29)Penalaran Langsung Suatu proses penarikan kesimpulan dari satu proposisi (premis).
30)Penalaran Langsung Oposisi Proses penalaran yang membandingkan antarproposisi
terkait kualitas dan kuantitas proposisi dengan term yang sama.
31)Predikat bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang
subjek
32)Premis Apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan, dasar pemikiran,alasan
atau asumsi
33)Proposisi Ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar
tidaknya
34)Proposisi Afirmatif Proposisi afirmatif jika term subjek diafirmasi oleh term predikat.
35)Proposisi Hipotesis Pengafirmasian atau penegasian terhadap predikat atas dasar syarat
atau tidak secara mutlak.
36)Proposisi Kategoris Term subjek diafirmasi atau dinegasi term predikat tanpa syarat
atau secara mutlak.
37)Proposisi Negatif Proposisi negatif jika term subjek dinegasi oleh term predikat.
38)Proposisi Partikular Proposisi yang luas term subjeknya partikular. Term subjek tidak
mengikat seluruh anggotanya, melainkan hanya sebagian atau paling kurang satu yang
tidak tentu.
39)Proposisi Singular Proposisi yang luas term subjeknya singular. Term subjek merujuk
hanya pada satu hal tertentu.
40)Proposisi Universal Proposisi yang luas term subjeknya universal. Term subjek
mengikat semua anggotanya tanpa terkecuali.
41)Sistematis Teratur, dengan cara yang diatur baik-baik
42)Sistematika Pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan).
43)Silogisme Bentuk, cara berpikir atau menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum,
premis khusus, dan simpulan.
44)Term tunggal term yang terdiri atas satu kata saja dan sudah mempunyai arti tertentu
45)Term majemuk term yang terdiri atas dua kata atau lebih dan sudah mempunyai arti
tertentu.
46)Term Partikular Term yang merujuk hanya pada sebagian dari seluruh luasnya,
sekurang-kurangnya satu dan tidak tentu.
47)Term Singular Term yang merujuk dengan tegas pada satu objek, satu individu, ataupun
satu realitas tertentu.
48)Term Universal Term yang merujuk pada keseluruhan luasnya tanpa ada yang
dikecualikan.
49)

BAB IV
ETIKA

1) Deontologi teori etika normatif yang berlandaskan pada kewajiban.


2) Etika Deskriptif kajian etika yang menggambarkan perilaku dalam arti luas, misalnya
adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, atau tindakan yang
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
3) Etika normatif etika yang mengkaji tentang apa yang harus dirumuskan secara rasional
dengan menggunakan prinsip etis.
4) Etiket seperangkat aturan yang menunjukkan perilaku yang disepakati masyarakat dalam
konteks sosial.
5) Eudemonisme teori etika yang memiliki tujuan, yaitu kebahagian, disertai keutamaan
intelektual (berlandaskan rasional) dan keutamaan moral (pilihan dan pertimbangan
dalam melakukan tindakan yang dianggap baik).
6) Hak individual hak yang dimiliki individu terhadap negara.
7) Hak klaim yang dibuat oleh seseorang atau kelompok terhadap orang atau kelompok lain
mengenai sesuatu.
8) Hak legal hak yang didasarkan atas hukum dalam bentuk tertentu dan berfungsi dalam
sistem hukum.
9) Hak moral hak yang didasarkan atas peraturan moral atau berada pada system moral.
10) Hak negatif hak yang dimiliki seseorang karena kebebasannya dan orang lain tidak
dapat menghalangi kebebasan itu.
11) Hak Positif setiap individu (dibaca saya) berhak atas tindakan orang lain untuk berbuat
sesuatu bagi saya (individu).
12) Hak sosial hak yang dimiliki individu sebagai bagian dari anggota masyarakat bersama
dengan anggota masyarakat lainnya.
13) Hak umum hak yang dimiliki setiap manusia bukan karena hubungan atau fungsi
tertentu, melainkan semata-mata karena ia manusia (human being).
14) Hedonisme kesenangan yang harus dicapai oleh manusia dalam kehidupannya.
15) Kode etik atau code of conduct (CoC) pedoman menjaga prinsip profesionalitas dalam
bekerja.
16) Moral cara seseorang dalam bertindak, memiliki adat, dan kebiasaan, dan sering
dipahami sebagai nasihat, serta wejangan yang bersumber pada adat istiadat masyarakat
tertentu atau teks suci agama.
17) Norma arahan (guidelines) atau panduan bertindak yang disepakati oleh komunitas
tertentu.
18) Prinsip kegunaan kegunaan yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai dan
mengambil suatu keputusan apakah tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau
tidak.
19) Table manner tata cara makan dan minum saat perjamuan.
20) Utilitarisme teori etika normatif yang mendasarkan prinsip kegunaan (the principle of
utility) sebagai prinsip moral pada tindakan manusia.

---------------------------- FIX

GLOSARIUM

KELOMPOK 3
Adis Aura Maharani / 1906302610
Ayu Azalia Dewi / 1906394536
Ahmad Luthfi Ihsan / 1906394422
Ignatia Rahma Sari / 1906294205
Indah Murdisari Kartika / 1906394681
Syifa Maghfira / 1906364735
Tarisa Syifa Az-zahra / 1906308274

Aksiologi (Filsafat Nilai) sebuah kajian atau teori tentang yang terkait dengan moralitas (etika )
dan keindahan (estetika).
Alibi  bukti bahwa seseorang ada di tempat lain ketika peristiwa pidana terjadi (tidak berada di
tempat kejadian)

Analitis Kesimpulan yang ditarik dengan menganalisis proposisi yang sudah ada
Argumentasi Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
Belas kasihan kekuatan yang memberikan orang kemampuan untuk mengampuni mereka yang
telah berbuat salah, menerima kekurangan orang lain, memberikan orang kesempatan kedua, dan
tidak pendendam.
Berkorespondensi Mengadakan (melakukan) korespondensi
Cinta Suka sekali; sayang benar.
Deduksi Penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum,penyimpulan dari yang umum ke yang
khusus.
Deduktif bersifat deduksi

Deontologi teori etika normatif yang berlandaskan pada kewajiban.


Eduksi Cara mengubah suatu proposisi ke proposisi lain dengan makna yang sama.
Empiris Berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan,
pengamatan yang telah dilakukan)
Estetika cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta
tanggapan manusia terhadapnya

Etika Deskriptif kajian etika yang menggambarkan perilaku dalam arti luas, misalnya adat
kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, atau tindakan yang diperbolehkan atau
tidak diperbolehkan.
Etika normatif etika yang mengkaji tentang apa yang harus dirumuskan secara rasional dengan
menggunakan prinsip etis.
Etiket seperangkat aturan yang menunjukkan perilaku yang disepakati masyarakat dalam
konteks sosial.
Eudemonisme teori etika yang memiliki tujuan, yaitu kebahagian, disertai keutamaan intelektual
(berlandaskan rasional) dan keutamaan moral (pilihan dan pertimbangan dalam melakukan
tindakan yang dianggap baik).
Fakta situasi atau ciri-ciri objektif (yang menampilkan peristiwa atau gejala yang terlihat secara
nyata, konkret).

Filosofis berdasarkan filsafat

Filsafat Cinta kebijaksanaan.

Filsuf Pecinta kebijaksanaan.

Fitur karakteristik khusus yang terdapat pada suatu alat (televisi, ponsel, dan sebagainya)

Generalisasi Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dan
sebagainya, perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang sebenarnya 
Hak individual  hak yang dimiliki individu terhadap negara.
Hak klaim yang dibuat oleh seseorang atau kelompok terhadap orang atau kelompok lain
mengenai sesuatu.
Hak legal hak yang didasarkan atas hukum dalam bentuk tertentu dan berfungsi dalam sistem
hukum.
Hak moral hak yang didasarkan atas peraturan moral atau berada pada system moral.
Hak negatif  hak yang dimiliki seseorang karena kebebasannya dan orang lain tidak dapat
menghalangi kebebasan itu.
Hak Positif setiap individu (dibaca saya) berhak atas tindakan orang lain untuk berbuat sesuatu
bagi saya (individu).
Hak sosial hak yang dimiliki individu sebagai bagian dari anggota masyarakat bersama dengan
anggota masyarakat lainnya.
Hak umum hak yang dimiliki setiap manusia bukan karena hubungan atau fungsi tertentu,
melainkan semata-mata karena ia manusia (human being).
Hedonisme kesenangan yang harus dicapai oleh manusia dalam kehidupannya.
Implikasi Keterlibatan atau keadaan terlibat,yang termasuk atau tersimpul, yang disugestikan,
tetapi tidak dinyatakan
Implisit Termasuk (terkandung) di dalamnya (meskipun tidak dinyatakan secara jelas atau
terang-terangan); tersimpul di dalamnya; terkandung halus; tersirat
Indra alat untuk merasa, mencium bau, mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu
secara naluri 
Induksi Metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk
menentukan hukum (kaidah) yang umum, penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang
khusus untuk diperlakukan secara umum penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah khusus

Induktif bersifat (secara) induksi

Inferensi simpulan; yang disimpulkan

Investigasi penyelidikan dengan mencatat, merekam fakta atau melakukan peninjauan,


percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang
peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya); penyidikan

Jargon kosakata khusus yang digunakan dalam bidang kehidupan (lingkungan) tertentu

Kalimat Berita Kalimat yang memberitakan hal tertentu


Kalimat Deklaratif Kalimat yang digunakan untuk membuat suatu pernyataan yang
menyampaikan sesuatu yang bisa dinilai benar atau salah.
Kalimat Perintah Menyerukan atau memerintahkan untuk melakukan hal tertentu
Kalimat Tanya Kalimat yang mempertanyakan hal tertentu
Karakter tabiat, watak, sifat kejiwaan, ahlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain.
Keadilan (Just and Fair) Memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama secara adil dan
nondiskriminatif bagi setiap warga dalam melaksanakan tugas masing-masing, termasuk dalam
mengembangkan kegiatan akademik dan kegiatan lainnya.
Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan (Academic Freedom and Scientific
Autonomy) Menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu kewajiban untuk memelihara dan
memajukan ilmu pengetahuan, menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu kebebasan
menyampaikan pikiran dan pendapat di dalam lingkungan UI maupun dalam forum akademik
lainnya.
Kebersamaan (Togetherness) Keragaman/kemajemukan merupakan karakteristik bangsa
Indonesia yang menjadi kekuatan dan kekayaan Universitas Indonesia.
Kebijaksanaan Kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya).
Kehati-hatian kekuatan yang membuat orang selalu berhati-hati dalam memilih seseorang, tidak
mengambil risiko yang tidak semestinya, dan tidak mengatakan atau melakukan hal-hal yang
nantinya mungkin akan disesali.
Kejujuran (Honesty) Sifat lurus, ikhlas hati, berkata dan bertindak benar, tidak berbohong,
tidak menipu, tidak korupsi, tidak curang, yang dalam pelaksanaannya diiringi sikap tulus, arif
bijaksana serta dilandasi keluhuran budi.
Kekuatan emosional (Kesatriaan) keberanian untuk menyatakan kebenaran dan mengakui
kesalahan, teguh dan keras hati, integritas (otentisitas, jujur), serta bersemangat dan antusias.
Kekuatan interpersonal (Kemanusiaan) cinta kasih, kebaikan hati (murah hati, dermawan,
peduli, sabar, penyayang, menyenangkan dan cinta altruisitik), serta memiliki kecerdasan sosial.
Kekuatan kewarganegaraan/ Civic (Berkeadilan) citizenship (tanggung jawab sosial,
kesetiaan, mampu bekerja sama), fairness (memperlakukan orang setara dan adil), serta
kepemimpinan.
Kekuatan kognisi (Kebijaksanaan dan pengetahuan) kreativitas, rasa ingin tahu, keterbukaan
pikiran, mencintai kegiatan belajar, perspektif (memiliki “gambaran besar” mengenai
kehidupan).
Kekuatan spiritual (Transendensi) apresiasi keindahan dan kesempurnaan, penuh rasa terima
kasih, harapan (optimis, berorientasi ke masa depan), spritualitas (religiusitas, keyakinan, tujuan
hidup), serta menikmati hidup dan humor.
Kemartabatan (Dignity) dan/atau Penghormatan (Respect) Komitmen untuk memperlakukan
setiap orang dengan rasa hormat, manusiawi, taat pada norma kesusilaan, kepatuhan, atau
kepantasan dalam situasi apapun.
Kepatuhan pada Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku (Compliance to Laws)
Melaksanakan semua kegiatan di lingkungan UI harus mematuhi semua peraturan yang berlaku
Kesembilan Nilai Dasar Universitas Indonesia tersebut melengkapi pengertian nilai dalam Bab I
dan menambah wawasan mahasiswa Universitas Indonesia.
Kepemimpinan kekuatan yang mendorong orang sebagai anggota kelompok atau sebagai
pemimpin untuk menyelesaikan tugas dan pada saat yang sama menjaga hubungan yang baik
dengan orang lain dalam kelompok. 
Kepercayaan (Trust) Bersikap dan berperilaku amanah serta dapat dipercaya dalam
menjalankan mandat maupun dalam melaksanakan setiap kegiatan atau kewajiban yang
diembannya, baik dalam jabatan, fungsi, maupun sebagai warga negara pada umumnya.
Kerendahan Hati kekuatan yang membuat orang mengedepankan prestasi daripada pengakuan
atas keberhasilan.
Kesasihan Perihal sahih; kebenaran; kesempurnaan
Kesatriaan kekuatan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan
meskipun mendapat halangan atau tentangan secara eksternal maupun internal.
Keterbukaan (Transparency) Keterbukaan nurani dan keterbukaan sikap untuk bersedia
mendengarkan dan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh pendapat orang lain;
keterbukaan akademik untuk secara kritis menerima semua informasi dan semua hasil temuan
akademik pihak lain; dan bersedia membuka/membagi semua informasi pengetahuan yang
dimiliki kepada pihak yang berhak mengetahui/berkepentingan, kecuali yang bersifat rahasia.
Kode etik atau code of conduct (CoC) pedoman menjaga prinsip profesionalitas dalam bekerja.
Komprehensif Luas dan lengkap , Mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas
Konklusi simpulan (pendapat)

Konseptual berhubungan dengan (berciri seperti) konsep


Konsisten Tetap (tidak berubah-ubah). taat asas; ajek selaras; sesuai perbuatan
Konstitusi segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan
sebagainya)

Kontekstual berhubungan dengan konteks


Kontemporer pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini

Kontradiksi pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan atau bertentangan
Konversi Jenis penalaran langsung eduksi yang dilakukan dengan cara menukarkan posisi term
subjek dengan term predikat proposisi tanpa mengubah kualitasnya.
Kopula Penanda adanya hubungan antara term subjek dan term predikat.
Korespondensi Perihal hubungan antara bunyi yang satu dan yang lain dalam sajak,hubungan
antara bentuk dan isi
Kritis tajam dalam penganalisisan

Logika Jalan pikiran yang masuk akal 


Moral cara seseorang dalam bertindak, memiliki adat, dan kebiasaan, dan sering dipahami
sebagai nasihat, serta wejangan yang bersumber pada adat istiadat masyarakat tertentu atau teks
suci agama.
Nilai suatu tatanan yang dapat dijadikan panduan seseorang untuk menimbang, memilih, atau
memutuskan suatu (alternatif) dalam berbagai situasi, sesuai kebutuhan atau keinginannya.
Norma arahan (guidelines) atau panduan bertindak yang disepakati oleh komunitas tertentu.
Observasi peninjauan secara cermat

Oposisi Kontrakditoris (A-O dan E-I) kedua proposisi tidak dapat benar sekaligus; dan tidak
dapat pula salah sekaligus.
Oposisi Kontraris Kedua proposisi (A dan E) itu tidak dapat dua-duanya benar sekaligus; tetapi
dapat sekaligus salah.
Oposisi Subalterna Proposisi A-I dan E-I sangat berhubungan erat
Oposisi Subkontraris kedua proposisi (I-O) tidak dapat dua-duanya salah sekaligus; tetapi dapat
sekaligus benar.
Penalaran Langsung Oposisi Proses penalaran yang membandingkan antarproposisi terkait
kualitas dan kuantitas proposisi dengan term yang sama.
Penalaran Langsung Suatu proses penarikan kesimpulan dari satu proposisi (premis). 
Pengelolaan Diri (temperance) keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang
mungkin terjadi di kemudian hari karena perbuatan sendiri.
Pengendalian Diri adalah kekuatan yang memberi kemampuan orang untuk mengetahui apa
yang masuk akal dan tidak masuk akal dilakukan sehingga dapat memilih hal-hal yang masuk
akan untuk dilakukan.
Postulat  asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya;
anggapan dasar; aksioma

Predikat bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek
Premis Apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan, dasar pemikiran,alasan atau
asumsi
Prinsip kegunaan kegunaan yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai dan mengambil
suatu keputusan apakah tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau tidak.
Proposisi Afirmatif Proposisi afirmatif jika term subjek diafirmasi oleh term predikat.
Proposisi Hipotesis Pengafirmasian atau penegasian terhadap predikat atas dasar syarat atau
tidak secara mutlak.
Proposisi Kategoris Term subjek diafirmasi atau dinegasi term predikat tanpa syarat atau secara
mutlak.
Proposisi Negatif Proposisi negatif jika term subjek dinegasi oleh term predikat.
Proposisi Partikular Proposisi yang luas term subjeknya partikular. Term subjek tidak mengikat
seluruh anggotanya, melainkan hanya sebagian atau paling kurang satu yang tidak tentu.
Proposisi Singular Proposisi yang luas term subjeknya singular. Term subjek merujuk hanya
pada satu hal tertentu.
Proposisi Ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar
tidaknya
Proposisi Universal Proposisi yang luas term subjeknya universal. Term subjek mengikat semua
anggotanya tanpa terkecuali.
Radikal secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip)

Rasional menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok
dengan akal

Realitas kenyataan

Refleksi gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban atas suatu hal atau
kegiatan yang datang dari luar

Relasi hubungan; perhubungan; pertalian


Relevan kait-mengait; bersangkut paut; berguna secara langsung

Representatif dapat (cakap, tepat) mewakili; sesuai dengan fungsinya sebagai wakil

Silogisme Bentuk, cara berpikir atau menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis
khusus, dan simpulan.
Sistematika Pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan).
Sistematis Teratur, dengan cara yang diatur baik-baik
Table manner tata cara makan dan minum saat perjamuan.
Tanggung Jawab (Accountability) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas jabatan
maupun tugas fungsionalnya serta menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of
interest) yang dapat merugikan kepentingan UI maupun kepentingan warga UI lainnya.
Term majemuk term yang terdiri atas dua kata atau lebih dan sudah mempunyai arti tertentu.
Term Partikular Term yang merujuk hanya pada sebagian dari seluruh luasnya, sekurang-
kurangnya satu dan tidak tentu.
Term Singular Term yang merujuk dengan tegas pada satu objek, satu individu, ataupun satu
realitas tertentu.
Term tunggal term yang terdiri atas satu kata saja dan sudah mempunyai arti tertentu
Term Universal Term yang merujuk pada keseluruhan luasnya tanpa ada yang dikecualikan
Transendensi keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam
semesta dan memberi makna kepada kehidupan.

Utilitarisme teori etika normatif yang mendasarkan prinsip kegunaan (the principle of utility)
sebagai prinsip moral pada tindakan manusia.

Validitas sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; sifat
valid; kesahihan

Vital  sangat penting (untuk kehidupan dan sebagainya)

Anda mungkin juga menyukai