TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Hidup
1. Pengetian
kegiatan sehari hari dalam kondisi sosial budaya tertentu, kualitas hidup
dapat dinilai apakah sangat baik, baik, sedang, atau kurang (Pangkahila,
2014).
dinilai yaitu:
2) Ranah psikologis.
4) Ranah lingkungan.
kepada obat dan alat bantu, energi dan kelelahan, mobilitas, aspek nyeri
dan tidak nyaman, kapasitas kerja, tidur, dan istirahat. Pada ranah
12
13
dapat di kelompokan menjadi faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik
utama ialah keadaan kesehatan, gaya hidup, dan sosial ekonomi. Faktor
hubungan sosial
14
waktu luang.
a. Dimensi fisik
terbatas pada sistem ginjal, sistem tubuh lain juga dapat dipengaruhi
15
b. Dimensi psikologi
pasien untuk melindungi diri dan emosi tak terkendali, ini dapat
psikologis dan bisa ada siklus negatif yang jika dipelihara maka
d. Dimensi lingkungan
uang.
di seluruh dunia, dan telah banyak teruji dilapangan. Versi pertama adalah
WHOQOL- 100 yang berisi 100 pertanyaan. Akan tetapi penggunaan versi
Tabel 2.1
Domain dan aspek yang dinilai dalam WHOQOL-BREF
Domain Aspek yang dinilai
Seluruh kualitas hidup dan kesehatan a. Keseluruhan kualitas hidup
umum b. Kepuasan terhadap kesehatan
I. Kesehatan fisik 1. Nyeri dan ketidaknyamanan
2. Ketergantungan pada perawatan
medis
3. Energi dan kelelahan
4. Mobilitas
5. Tidur dan istirahat
6. Aktivitas sehari-hari
7. Kapasitas bekerja
II. Kesehatan lingkungan 8. Aspek positif
9. Spiritual
10. Berpikir, belajar, memori dan
konsentrasi
11. Body image danpenampakan
12. Harga diri
13. Afek negatif
III. Hubungan sosial 14. Hubungan personal
15. Aktivitas seksual
16. Dukungan keluarga
IV. Lingkungan 17. Keamanan fisik
18. Lingkungan fisik (polusi, suara,
lalu lintas, iklim)
19. Sumber keuangan
20. Peluang untuk mendapatkan
informasi dan keterampilan
21. Partisipasi dan kesempatan untuk
rekreasi/aktivitas yang
menyenangkan
22. Lingkungan rumah
23. Perawatan kesehatan dan sosial;
kemampuan akses dan kualitas
24. transportasi
Sumber: Murphy et al, 2000 (dalam Nurchayati, 2010)
mereka dalam kehidupan konteks budaya dan nilai di tempat mereka tanggal
seseoarang, yang dapat di kelompokan menjadi faktor fisik dan faktor psikis.
Faktor fisik utama ialah keadaan kesehatan, gaya hidup, dan sosial ekonomi.
1. Gaya Hidup
bahwa tidak ada aturan ketentuan baku tentang gaya hidup yang
(Ari, 2010).
suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup juga
metropolitan.
masa kini.Mode yang mereka tiru adalah mode dari orang barat.
juga akan positif. Sebaliknya, jika tidak pintar dalam memilih mode
(Nurhasanah, 2009).
yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang
1) Sikap, Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang
sosialnya.
2. Sosial Ekonomi
tersebut diperparah dengan kondisi pasien yang saat ini sudah total tidak
(dikutip dalam Farida 2010) mengatakan pada tahun 2006 biaya yang
Achjar (2012) yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata atau
tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek
didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang
1) Dukungan Instrumental
2) Dukungan Informasional
identitas keluarga.
4) Dukungan Emosional
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
1) Informatif
2) Perhatian Emosional
beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau
3) Bantuan Instrumental
4) Bantuan Penilaian
penilaian yang diharapkan dalam hal ini tentunya adalah penilaian yang
1. Defenisi
Tabel 2.2
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
Penanda kerusakan Ginjal (≥1 Albuminuria (AER ≥ 30 mg/dl; ACR ≥ 30
selama >3 bulan) mg/g)
Kelainan sedimen urin
Kelainan elektrolit karena tubular disorder
Kelainan berdasarkan pemeriksaan
histologi
Kelainan struktur berdasarkan imaging
Riwayat transplantasi ginjal
Penurunan GFR selama >3 GFR <60 mL/menit per 1.73 m2 (kategori
bulan GFR G3a-G5)
Sumber : Turner, Bauer, Abramowitz, Melamed, & Hostetter, 2012
keadaan yang ditandai dengan kelaianan dari struktur atau fungsi ginjal
kondisi kesehatan. Kriteria penyakit ginjal kronik yaitu, durasi lebih dari
2
60ml/menit/1,73m , dengan atau tanpa adanya kerusakan ginjal (NKF-
KDIGO, 2013).
Penyakit ginjal dapat akut atau kronik. Penyakit ginjal yang terjadi
Ginjal memiliki banyak fungsi antara lain, fungsi ekskretori, endokrin dan
2
GFR <60ml/min/1.73m dapat dideteksi dengan pemeriksaan
27
yaitu, 1425, 1656, 1908, 2525, dan 3079 (Proodjosudjadi & Suhardjono,
dokter di Indonesia sebesar 0,2 % dan penyakit batu ginjal sebesar 0,6 %
(Riskesdas, 2013).
2. Etiologi
berikut :
28
Tabel 2.3
Penyebab Insiden
Glomerulonefritis 46,39%
Hipertensi 8,46%
3. Patofisiologi
dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Pada keadaan LFG
30% mulai timbul keluhan pada pasien seperti, nokturia, badan lemah,
mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan. Setelah kadar
29
LFG dibawah 30% pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang
bawah 15% terjadi gejala dan komplikasi yang serius, pada tahap ini
4. Klafisikasi
Tabel 2.4
Kategori albuminuria pada PGK
Kategori AER ACR Keterangan
(approximate equivalent)
(mg/24 jam) Mg/mmol Mg/g
A1 < 30 < 30 < 30 Normal peningkatan
ringan
A2 30-300 30-300 30-300 Peningkatan sedang
A3 >300 >300 >300 Peningkatan berat
Sumber: NKF- KDIGO, 2013
Tabel 2.5
GFR kategori pada PGK
Kategori GFR GFR (ml/min/1.73 m2) Keterangan
G1 >90 Normal atau tinggi
G2 60-89 Turun (ringan)
Penurunan ringan ke
G3a 45-59
sedang
Penurunan sedang ke
G3b 30-44
berat
G4 15-29 Penurunan berat
G5 <15 Penyakit ginjal
Sumber: NKF- KDIGO, 2013
30
5. Penatalaksanaan
penurunan LFG maka terapi terhadap penyakit dasarnya ini sudah tidak
penyakit ginjal kronik stadium 5, yaitu pada LFG kurang dari 15 ml/menit
(Suwitra, 2014).
31
D. Hemodialisis
1. Defenisi
dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal baik akut maupun
2. Prinsip
darah. Dialiser adalah alat dalam proses dialisis yang mampu mengalirkan
serum bikarbonat. Zat terlarut yang terikat dengan protein tidak dapat
dibuang melalui difusi karena protein yang terikat ridak dapat menembus
serta dapat diprogram sesuai dengan keadaan klinis pasien. Dalam proses
(Suhardjono, 2014).
pada tekanan hidrostatik yang lebih tinggi daripada cairan disisi lain
membran, maka air dalam darah akan dipaksa bergerak melewati membran
dengan cara ultrafiltrasi, dengan membawa serta elektrolit dan zat terlarut
yang berupa larutan (air dan zat terlarut) dapat banyak keluar melalui
kronik tahap akhir. Tetapi saat ini terapi HDF ini masih mahal, sehingga
2
mL/menit/1.73m (Tahap 4). Edukasi mengenai Penyakit Ginjal Kronik
dan pilihan terapi dialisis mulai diberikan kepada pasien dengan Penyakit
harus didasarkan pada penilaian tanda atau gejala uremia pada pasien,
tertentu tanpa adanya tanda tanda atau gejala tersebut (Rocco et al., 2015).
34
hipertensi.
farmakologis.
bikarbonat.
pengikat fosfat.
yang jelas
perdarahan.
(Suhardjono, 2014).
adalah klirens urea dari dialiser, t adalah lama dialisis, dan V adalah
satu sesi dialisis yang dipengaruhi oleh ukuran tubuh pasien, fungsi ginjal
dosis dialisis Saat ini dipakai juga URR (% Urea Reduction Rate) atau
5. Komplikasi
36
banyak pada awal dibandingkan di akhir dialisis. Kram otot juga sering
kategori yaitu :
2014).
terjadi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa antara lain, penyakit
jantung yang tinggi akibat anemia atau faktor lain (Suhardjono, 2014).
tiga kali seminggu dengan durasi 3 jam setiap kali hemodialisis. Lama