Blok Corridor memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas
berlokasi di onshore Sumatera Selatan, Indonesia. Produksi minyak lebih banyak disumbang
dari Lapangan Supat, Suban Baru, dan Rawa. Untuk produksi gas berasal dari Lapangan
Suban, Sumpal, dan Dayung. Mayoritas produksi adalah gas yang dijual melalui kontrak
jangka panjang kepada para mitra yang handal di Indonesia dan Singapura. Blok Corridor
merupakan salah satu blok migas yang bernilai strategis mengingat besarnya produksi gas yang
mencapai 1.100 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau setara dengan 12 persen dari
total produksi gas bumi nasional saat ini. Adapun, produksi minyak dan kondensat sekitar 7000
barel per hari (BOPD).
Total Cadangan
4.428,26 miliar kaki kubik persegi (BSCF)
Terlihat dari data diatas, produksi gas pada tahun 2010 sebesar 1,4 Juta BPD, tahun 2016
kurang dari 1,2 Juta BPD dan tahun 2022 kurang dari 1 Juta BPD.
Metode Produksi
Diakui secara luas bahwa ada hubungan antara stres, heterogenitas stres, dan permeabilitas
fracture dan fault sub surface. Di sajikan analisis lapangan gas Suban Sumatera Selatan, yang
dikembangkan terutama di fracture carbonate dan crystalline basement, di mana deformasi
aktif telah mempartisi reservoir menjadi domain struktural dan tegangan yang berbeda. Domain
ini memiliki atribut geomekanis dan struktural yang berbeda yang mengontrol arsitektur
permeabilitas lapangan.
Bidang ini adalah gabungan dari elemen ekstensional Paleogen yang telah dimodifikasi oleh
kontraksi Neogen untuk menghasilkan basement-rooted forced folds dan dorongan neoformed.
Patahan skala reservoir diinterpretasikan secara rinci di sepanjang sisi barat lapangan dan
mengungkapkan geometri kompresional miring klasik.
Kinerja bulk reservoir diatur oleh arsitektur tekanan lokal yang bekerja pada patahan yang ada
dan zona kerusakan rekahannya untuk mengubah permeabilitasnya dan karenanya, aksesnya
ke gas yang didistribusikan. Potensi reservoir paling meningkat di area yang memiliki banyak
rekahan dengan rasio geser tinggi terhadap tegangan normal. Hal ini terjadi pada area lapangan
yang berada pada gaya stress strike-slip. Secara komparatif, potensi reservoar lebih rendah di
area lapangan yang berada dalam gaya tegangan dorong-sesar di mana terdapat lebih sedikit
rekahan dengan rasio tegangan geser-ke-normal yang tinggi. Pencapaian produktivitas
sumur tertinggi bergantung pada pemanfaatan patahan yang mengalami tekanan kritis
dan zona kerusakan rekahan yang terkait. Dua lubang sumur telah dibor berdasarkan
konsep ini, dan masing-masing menunjukkan peningkatan potensi aliran tiga hingga
tujuh kali lipat.