Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

4.2 Pemeriksaan penunjang


Teori Kasus
a. Ultrasonografi adalah alat skrining - Pada pasien ini, dilakukan USG
utama untuk invasi plasenta pada pada ANC 13 Oktober 2022
wanita dengan risiko tinggi dengan usia kehamilan 16-17
abnormal invasive placentation minggu. Pada USG kunjungan
(AIP) yang biasanya dilakukan ANC 22 November 2022, usia
selama trimester kedua dan ketiga kehamilan 22 minggu dicurigai
kehamilan. Sensitivitasnya untuk adanya plasenta previa totalis
diagnosis AIP berkisar antara 77 dengan gambaran USG vesica
hingga 93% dan spesifisitasnya dari urinaria yang tidak terisi cukup
71 hingga 97%. Pada kecurigaan
plasenta previa, dapat ditemukan
adanya tanda hilangnya dinding
kandung kemih atau iregularitas
(kehilangan hyperechoic band atau
“garis” antara serosa uterus dan
lumen kandung kemih).
b. MRI adalah alat diagnostik - Pemeriksaan MRI tidak dilakukan
sekunder untuk AIP dan
diindikasikan ketika USG terbatas
dan tidak meyakinkan atau dalam
kasus plasenta posterior.
Pemeriksaan biasanya dilakukan
antara usia kehamilan 24-32
minggu.

1
4.3 Tatalaksana
Teori Kasus
1. Stabilisasi hemodinamik dengan - Pasien saat dirujuk dari RS
infuse kristaloid dalam rangka Dirgahayu sudah mendapat terapi
mengkoreksi defisit volume secara tokolitik, injeksi asam traneksamat
cepat dan Packed Red blood Cell 3x500mg, pemberiaan transfusi
harus diberikan apabila terbukti darah terakhir tanggal 31/1/23, dan
terdapat anemia berat atau apabila pematangan paru untuk bayi.
perdarahan uterine terus terjadi. Direncanakan SC Elektif
Pemberian kortikosteroid antenatal - Dalam perawatan mendapatkan
untuk kehamilan usia 24-34 minggu. histolan 2x1 p.o
2. Penanganan pada kelainan letak dan - Perdarahan pervaginam pada pukul
adhesi plasenta terdiri dari 6.37 pagi ± 300 cc  Cito SC,
tatalaksana konservatif dan bedah. dilakukan histerektomi a/i Placenta
3. Tatalaksana konservatif dilakukan Akreta
jika pasien dengan kelainan letak
dan adhesi plasenta simtomatik
namun stabil. Jika konservatif gagal
dilakukan dan perdarahan masih
berlanjut, maka dapat dilakukan
histerektomi.
4. Plasenta previa terutama yang
diikuti dengan abnormally adherent
placenta merupakan indikasi
tersering darai peripartum
histerektomi. (Cunningham et al.,
2018)

2
3

Anda mungkin juga menyukai