Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Anamnesis
Teori Kasus
Keluhan utama perdarahan pada - Pasien mengeluhkan perdarahan dari
kehamilan setelah 28 minggu atau pada jalan lahir yang dirasakan sejak 4
kehamilan lanjut (trimester III). bulan yang lalu dan memberat 10
Didapatkan gejala hari SMRS.
 Keluar darah dari jalan lahir tanpa - Pasien mengatakan darah yang
rasa nyeri keluar dari jalan lahir ini berawal
 Episode perdarahan berulang dari hanya flek-flek kemudian
spontan menjadi darah segar yang sangat
Risiko Plasenta previa + akreta deras terutama ketika janin pasien
 Riwayat seksio sesarea sebelumnya bergerak.

 Rokok - Pasien menyampaikan telah


mendapat transfusi darah 7 kantong
saat di rawat di RS Dirgahayu
karena perdarahan dan lemas.
RPD : -
RPK : -
Riwayat Obstetri : G3 P2002 A000,
Pasien pernah dilakukan tindakan
SC pada tahun 2017 dan 2022.

4.2 Pemeriksaan Fisik


Teori Kasus

1
Dari pemeriksaan inspeksi ditemukan Pemeriksaan Fisik
perdarahan keluar pervaginam dan TTV :
pasien tampak anemis. Dari Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan palpasi abdomen TTV:
ditemukan TFU masih rendah, dapat Tekanan darah: 110/68 mmHg
dijumpai kesalahan letak janin; bagian Frekuensi nadi: 128 kali/menit
terbawah janin belum turun; evaluasi Frekuensi nafas: 22 kali/menit
letak dan posisi plasenta; posisi, Suhu: 36.9 C
presentasi, umur dan tanda-tanda TFU: 22 cm (Usia Kehamilan saat ini
kehidupan janin. 31-32 minggu)
 Leopold I : TFU 22 cm
 Leopold II : Punggung kiri
 Leopold III : Letak sungsang
 Leopold IV : Belum masuk PAP
 DJJ : 155 kali permenit
 HIS : -
Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
Pemeriksaan inspekulo: Tidak
dilakukan

2
4.3 Pemeriksaan penunjang
Teori Kasus
a. Ultrasonografi adalah alat skrining - Pada pasien ini, dilakukan USG
utama untuk invasi plasenta pada pada ANC 13 Oktober 2022
wanita dengan risiko tinggi dengan usia kehamilan 16-17
abnormal invasive placentation minggu. Pada USG kunjungan
(AIP) yang biasanya dilakukan ANC 22 November 2022, usia
selama trimester kedua dan ketiga kehamilan 22 minggu dicurigai
kehamilan. Sensitivitasnya untuk adanya plasenta previa totalis
diagnosis AIP berkisar antara 77 dengan gambaran USG vesica
hingga 93% dan spesifisitasnya dari urinaria yang tidak terisi cukup
71 hingga 97%. Pada kecurigaan
plasenta previa, dapat ditemukan
adanya tanda hilangnya dinding
kandung kemih atau iregularitas
(kehilangan hyperechoic band atau
“garis” antara serosa uterus dan
lumen kandung kemih).
b. MRI adalah alat diagnostik - Pemeriksaan MRI tidak dilakukan
sekunder untuk AIP dan
diindikasikan ketika USG terbatas
dan tidak meyakinkan atau dalam
kasus plasenta posterior.
Pemeriksaan biasanya dilakukan
antara usia kehamilan 24-32
minggu.

4.4 Tatalaksana
Teori Kasus
1. Stabilisasi hemodinamik dengan - Pasien saat dirujuk dari RS

3
infuse kristaloid dalam rangka Dirgahayu sudah mendapat
mengkoreksi defisit volume secara terapi tokolitik, injeksi asam
cepat dan Packed Red blood Cell traneksamat 3x500mg,
harus diberikan apabila terbukti pemberiaan transfusi darah
terdapat anemia berat atau apabila terakhir tanggal 31/1/23, dan
perdarahan uterine terus terjadi. pematangan paru untuk bayi.
Pemberian kortikosteroid antenatal Direncanakan SC Elektif
untuk kehamilan usia 24-34 minggu. - Dalam perawatan
2. Penanganan pada kelainan letak dan mendapatkan histolan 2x1
adhesi plasenta terdiri dari p.o
tatalaksana konservatif dan bedah. - Perdarahan pervaginam pada
3. Tatalaksana konservatif dilakukan pukul 6.37 pagi ± 300 cc 
jika pasien dengan kelainan letak Cito SC, dilakukan
dan adhesi plasenta simtomatik histerektomi a/i Placenta
namun stabil. Jika konservatif gagal Akreta
dilakukan dan perdarahan masih
berlanjut, maka dapat dilakukan
histerektomi.
4. Plasenta previa terutama yang
diikuti dengan abnormally adherent
placenta merupakan indikasi
tersering darai peripartum
histerektomi. (Cunningham et al.,
2018)

Anda mungkin juga menyukai