Anda di halaman 1dari 9

Hakikat ekonomi dan bisnis

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Anisa nurbeauty 22013010328
2. Rahayu Eka Susanti 22013010329
3. Adhigana Prawara Soekarno 22013010340
4. Rio Adika Putra 22013010307
5. Adelia Haura Zahrahanny 22013010308
6. Zahrah Zain Salsabila 22013010309

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2022/2023
Hakikat ekonomi

Ekonomi berasal dari kata Yunani yang berarti pengelolaan rumah(capra,2002). Yang dimaksud
dengan pengelolaan rumah adalah cara rumah tangga memperoleh dan menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidup (fisik) anggota rumah tangganya.pada tig kat ekonomi makro, para
ekonom dan pejabat birokrasi pemerintah sudah mengenal konsep-konsep ekonomi,sepertipendapatan
national bruto(gross national product-gnp),konsumsi,tabungan,investasi,jumlah uang beredar,suku
bunga,inflasi,neraca perdagangan,neraca pembayaran,kurs valuta,anggaran pendapatan dan belanja
negara(APBN) dan sebagainya.

Ilmu ekonomi berkembang berdasarkan asumsi dasar yaitu, kebutuhan(needs),sumber daya yang
terbatas(scarce resources) sehingga menimbulkn persoalan bagaimana mengeksploitasi sumber daya
yang terbatas tersebut secara efektif dan efisien. Ilmu ekonomi modern dewasa ini telah menanamkan
paradigma tentang hakikat manusia sebagai berikut:

a) Manusia adalah makhluk ekonomi


b) Manusia mempunyai kebutuhan tak terbatas
c) Dalam upaya merealisasikan kebutuhannya, manusia bertindak rasional.

Dampak dari paradigm ini adalah:

1. Tujuan manusia hanya mengejar kekayaan materi dan melupakan tujuan spiritual.
2. Manusia cenderung memikirkan oikiran rasionalnya saja dan mengabaikan adanya potensi
kesadaran transcendental(kesadaran spiritual,kekuatan tak terbatas,tuhan) yang dimiliki
manusia.
3. Dalam upaya merealisasikan bahwa sifat manusia itu serakah.

Etika dan system ekonomi

System ekonomi adalah jaringan berbagai unsur yang terdiri atas pola piker ,konsep teori,asumsi
dasar,kebijakan,infrastruktur,institusi,seperangkat hukum, pemerintahan,negara, rakyat dan unsur
terkait lainnya.

Kita dapat mengetahui adanya dua paham system ekonomi yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi
komunis . walaupun system kapitalis dan komunis sangat bertentangan , namun sebenarnya ada
persamaan yang sangat esensial,yaitu keduanya hanya ditunjukkan untuk mengejar kemakmuran
/kenikmatan duniawi dengan hanya mengandalkan kemampuan pikiran rasional dan melupakan tujuan
tertinggi umat manusia(kebahagiaan di akhirat). Disamping kedua system ekstrem diatas,masih
dijumpai system ekonomi lain, yaitu Pancasila falsafah Pancasila pokok-pokok dalam falsafah
Pancasila antara lain:

a) Mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera (sila ke-5)


b) Kepercayaan kepada tuhan YME sebagai landasan spiritual (sila ke-1), hak asasi manusia(sila
ke-2), persatun /kebersamaan rakyat dalam wilayah Indonesia (sila ke-3) dan kearifan
demokrasi (sila ke-4).

Falsafah Pancasila sebenarnya dilandasi oleh semua teori etika yang ada ,yaitu:

1. Teori teonom(sila ke-1)


2. Teori egoism/tori hak (sila ke-2)
3. Teori dentologo dan teori kewajiban (sila ke-3 dan sila ke-4)
4. Teori utilitarisme atau alturisme(sila ke-5)

Etika dan system ekonomi komunis

Tujuan system ekonomi komunis adalah untuk meratakan kemakmuran masyarakat dan
menghilangkan eksploitasi oleh manusia (majikan,pemilik modal) terhadap manusia lainnya (kaum
buruh).

Salah satu penganut ekonomi komunisme adalah negara cina ,walaupun cina masih menganut paham
komunis,tetapi para pemimpin cina mulai mengadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap ajaran
murni komunisme. Mereka mulai membuka diri terhadap perdagangan internasional dan penanaman
modal asing dinegranya.

Alasan system ekonomi komunis mengalami kegagalan :

1. Tidak megakui adanya tuhan YME sebgai sumber kekuatan tak terbatas dan hanya
mengandalkan kekuatan pikiran dalam memecahkan persoalan hidup di dunia.
2. Alat-alat produksi dan kekayaan individu tidak diakui
3. Produktivitas tenaga kerja sangant rendah karena rakyat yang bekerja untuk negara tidak
termotivasi untuk bekerja lebih giat.
4. Keadaan perekonomian negara-negara blok komunis semakin buruk karena terjadi
pemborosan kekayaan negara.

Etika dan sitem ekonomi kapitalis

Seperta halnya paham/system komunis , paham ekonomi kapitalis juga berkembang berdasarkan
asumsi yang sama tentang hakikat manusia tidak utuh. Dalam system ekonomi kapitalis , tujuan
manusia direndahkaan hanya untuk mengejar kemakmuran ekonomi (fisik) semata dan mengabaikan
kekuatan tuhan,. System ekonomi ini juga melupakan tujuan tertinggi manusia ,yaitu kebahagian di
akhirat. System ekonomi kapitalis Yng berkembang di negara-negara barat telah melahirkan
perushaan-perusahaan multinasional dengan ciri-ciri berikut:

• Kekayaan mereka sudah semakin besar,bahkan sudah melewati pendapatan negara-negara


yang sedang berkembang
• Kekuasaan para pemiliknya telah melewati batas-batas wilayah suatu negara.

Etika dan system ekonomi Pancasila

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,sitem ekonomi Pancasila mencoba memadukan hal-hal


positif yang ada pada kedua system ekonomi ekstrem-komunis dan kapitalis. Ciri keadilan dan
kebersamaan pada system ekonomi Pancasila diambil dari system komunis: ciri hak dan kebebasan
individu diambil dari system kapitalis: ditambah dengan ciri ketiga yang tidak ada pada kedua system
tersebut, yaitu kepercayaan keada tuhan YME dengan memberikan kebebasan rakyatnya memeluk
agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Secara teoritis,system ekonomi Pancasila merupakan
fondasi yang paling baik dan paling sesuai untuk membangun hakikat manusia seutuhnya.

Etika dan system ekonomi

System ekonomi adalah seperangkat umur(manusia,Lembaga,wilayah,sumber daya) yang


terkoordinasi untuk mendukung peningkatan produki (barang dan jasa) serta pendapatan untuk
menciptakan kemakmuran masyarakat.

Kesimpulanya adalah bahwa system ekonomi apapun dapat saja memunculkan banyak persoalan yang
bersifat tidak etis. Etis tidaknya suatu Tindakan lebih disbabkan tingkat kesadaranindividuaal para
perilaku dalam aktivitas ekonomi(oknum birokrasi,pejabat negara pemimpin perusahaan ) bukan pada
system ekonomi yang dipilih oleh suatu negara.

Pengertian dan peranan bisnis

Aktivitas bisnis sudah ada sejak ada di bumi ini.mengapa demikian ?karena kalau bisnis dimaknai
sebagai kegiatan untuk menghasilkan dan menyediakan barang dan jasa untuk bertahan hidup.
Aktivitas bisnis bukan saja kegiatan dalam rangka menghasilkan barang dan jasa , tetapi juga
termasuk kegiatan mendistribusikan bara ng dan jasa tersebut ke pihak-pihak yang memerlukan serta
aktivitas lain yang mendukung kegiatan produksi dan distribusi tersebut. Dua pandangan tentang
bisnis sebagaimana diungkapkan oleh sonny keraf (1998), yaitu pandangan praktis-realistis dan
pandangan idealis.pandangan praktis-realistis melihat tujuan nisnis adalh untuk mencari keuntungan
(profit) bagi pelaku binis ,sedangkan aktivitas memproduksi dan mendistribusikan barang merupakan
sarana/alat untuk meralisasikan keuntungan tersebut,pandangan idealis adalah suatu pandngan di
mana tujuan bisnis yang terutama adalah menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, sedangkan keuntungan yang diperolehbmerupakan konsekuensi
logis dari kegiata bisnis tersebut. Inti dari pandangan odealis adalah bahwa tujuan pokok dari bisnis
adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat , sedangkan keuntungannya hanyalah akibat dari
kegiatan bisnis.

Lima dimensi bisnis

Dimensi ekonomi

Bisnis paling mudah dipahami bila dilihat dari dimensi ekonomi. Dari sudut pandang ini,bisnis dalah
kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bisnis merupakan tulang punggung
kegiatan ekonomi; tanpa bisnis tidak ada kegiatan ekonomi. Keuntungan diperoleh berdasarkan rumus
yang sudah jamak dikembangkan oleh para akuntan,yaitu penjualan(revenues,sales) dikurangi harga
pokok penjualan dan beban-beban (cost of goods sold and expenses). Harta adalah sumber daya
ekonomis yang masih mempunyai manfaat untuk menciptakan penjualan pada periode mendatang.

Dimensi etis

Konsep bisnis bila dilihat dari dimensi yaitu aktivitas produktif dengan tujuan mencari keuntungan
sudah sangat jelas dan dipahami oleh hamper semua pihak. Namum bila dilihat dari dimensi etis,
bisnis masih menimbulkan diskusi yang diwarnai oleh pro dankontra. Persoalan pro dan kontra dari
dimensi etika ini dapat dimaklumi karena belum semua pihak mempunyai pemahaman yangbsama
tentang pengertian etika dan ukuran yang tepat untuk menilai etis tidaknya suatu Tindakan bisnis.

Berikut ini adalah pembahasan bisnis dari dimensi etis. Pertama,kegiatan bisnis adalah
kegiatan produktif, artinya kegiatan menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk
kebutuhan seluruh umat manusia. Kedua, bila dilihat dari pihak yang memperoleh manfaat dari
keuntungan suatu kegiatan bisnis (masalah keadilan dalam distribusi keuntungan) dan Tindakan bisnis
dalam merealisasikan keuntungan itu, isu etika muncul untuk memberikan penilaian atau dampak
negative yang ditimbulkan bagi masyarakat dan lingkungan alam(merugikan orang lain atau
menimbulkan kerusakan lingkungan ).

Dimensi hukum

Hukum dan etika sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat erat karena keduanya mengatur
perilaku manusia. Hukum dibuat oleh negara atau beberapa negara melalui suatu mekanisme formal
yang sesuai dengan konstitusi / aturan international dan mengikat seluruh warga suatu negara atau
lebih dari satu negara bila hukum/ peraturan itu diratifikasi oleh lebih dari satu negara
Dimensi sosial

Sebagai suatu system ,artinya didalam organisasi perusahaan terdapat berbagai elemen,unsur,orang,
dan jaringan yang saling terhubung(interconnrctd ),saling berinteraksi (interacted), saling bergantung(
interpended), dan saling berkpentingan.sebagai system terbuka, artinya keberadaan perusahaab
ditentukan bukan saja oleh elemen-elemen yang ada didalam perusahaan atau yang sering disebut
factor internal , seperti: sumber faya manusia (kenaga kerja,manajer,eksekutif) dan dumber daya non
manusia(uang peralatan,bangunan dan sebagainya) tetapi juga boleh factor-faktor diluar perusahaan
yang sering disebut factor eksternal , yaitu terdiri atas dua elemen : factor manusia dan factor non
manusia

Dimensi spiritual

Kegiatan bisnis dalam pandangan barat tidak pernah dikaitkan dengan gama. Padahal kalau ditelususri
dalam ajaran agama-agama besar,ada ketentuan yang sangat jelas tentang kegiatan bisnis ini.dalam
agama islam dijumpai suatu ajaran bahwa menjalankan kegiatan bisnis ini merupaka bagian dari
ibadah,asalkan kegiatan bisnis(ekonomi) diatur berdasarkan wahyu yang tercantum dalam al-quran
dan sunnah rasul( dawan rahardjo, 1990) selanjutnya dawan rahardjo mengatakan bahwa ada tiga
doktrin dalam islam, yaitiu: ibadah,akhirat, dan amla saleh.

Kegiatan bisnis ynag spiritual tumbuh berdasarkan paradigma sebagai berikut :

▪ Pengelola dan pemangku kepentingan (stalkholders) menyadari bahwa kegiatan bisnis adalah
bgaian dri ibadah (god devotion)
▪ Tujuan bisnis adalah untuk memajukan kesejahteraan semua pemangku kepentingan atau
masyarakat (prosperous society)
▪ Dalam menjalankan aktivitas bisnis, pengelola mampu menjamin kelestarian alam (planet
conversvation)

Pendekatan pemangku kepentingan

Dari sudut pendang pengelolaan perusahaan ( manajemen), dijumpai beberapa paradigma berkaitan
dengan peran dan tanggung jawab manajemen dalam mengelola perusahaan. Dalam dunia kuntansi
,wujud peran dan tanggung jawab manajemen ini tercermin dalam beberapa teori yang berkaitan
dengan pemangku kepentingan,yaitu : teori kepemilikan,teori entitas,teori dana,teori komando,teori
perusahaan, dan teori ekuitas sisa. Pemangku kepentingan adalah semua pihak yang mempengaruhi
keberadaan perusahaan dan /atau dipengaruhi oleh Tindakan perusahaan. Selanjutnya
Lawrence,weber, dan post membagi pemangku kepentingan ke dalam dua golongan , yaitu pemangku
kepentingan pasar, dan pemangku kepentingan non pasar.

Hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan


1. Kelompok sekunder
2. Masyarakat
3. Kelompok primer
4. Pemerintah
5. Pemodal
6. Perusahaan
7. Pemasok
8. Pelanggan
9. Karyawan
10. Aktiva lingkungan
11. Media massa
Tanggung jawab sosial perusahaan

Konsep corporate social responsibility (csr)

Pengenalan konsep CSR ini merupakan upaya untuk lebih memperjelas atau mempertegas
konsep stakeholders yang sudah ada. Berangkat dari konsep 3P yang dikemukakan oleh Elkington,
konsep CSR sebenarnya ingin memadukan tiga fungsi perusahaan secara imbang yaitu:

➢ Fungsi ekonomis
➢ Fungsi sosial
➢ Fungsi alamiah

Pro dan kontra terhadap CSR

Beberapa alasan yang menentang CSR :

a) Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang terampil dalam menjalankan kegiatan sosial
b) Perusahaan adalah Lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari keuntungan bukan
merupakan Lembaga sosial
c) Perhatian management perusahaan akan terpecah dan akan membingungkan mereka bila
perusahaa dibebani banyak tujuan
Alasan mendukung CSR

➢ Kesadaran yang meningkat dan masyarakat yang makin kritis terhadap dampak negative dari
Tindakan perusahaan yang merusak alam
➢ Sumber daya alam yang semakin terbatas
➢ Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik
➢ Perimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan kekuasaan dalam memikul
beban sosial dan lingkungan antara pemerintah,perusahaan, dan masyarakat
➢ Bisnis sebenarnya mempunyai sumberdaya yang berguna
➢ Menciptkan keuntungan jangka Panjang.

Anda mungkin juga menyukai