Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN IPA

FUNGSI-FUNGSI DAN TUGAS MANAJEMEN DAN SUPERVISI SEKOLAH

OLEH : FROF. DR. H. AGIL AL IDRUS, M. SI

KELOMPOK 2:

EVY ELIDAYANI :I2E022003

ROSY DWI SELVI : I2E022013

LALU SEJATI NINGRAT : I2E02208

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA

PASCASARJANA

UNIVERSITAS MATARAM

2023
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul “Fungsi-
Fungsi Dan Tugas Manajemen dan supervisi Sekolah”. Salawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita diakui sebagai ummatnya dan
mendapatkan syafaat kelak. Aamiin Ucapan terimakasih penulis haturkan sebesar-besarnya
kepada Frof. Dr. H. Agil AL Idrus, M. SI selaku dosen pengampu mata kuliah ini serta rekan-
rekan yang turut andil dalam membantu terselesaikannya makalah pada matakuliah
Manajemen Dan Supervisi Pendidikan IPA ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan
kritik yang membangun dalam memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi dan sesuai
dengan yang diharapkan.

Mataram, 27 Februari 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................
D. Manfaat................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Fungsi Manajemen Sekolah
B. Tugas Manajemen Sekolah...............................................................
C. Fungsi Supervisi Sekolah..................................................................
D. Tugas Supervisi Sekolah...................................................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
Bab I

Pendahuluan

a. Latar Belakang

Pendidikan menjadi satu hal yang sangat krusial dan penting ketika kita ingin
memajukan suatu bangsa. Hal ini sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 salah satu tujuan
bangsa Indonesia adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Sebagai salah satu negara
berkembang, Indonesia membutuhkan kualitas pendidikan yang baik dan merata untuk dapat
setara dan bersaing dengan negara maju. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya bibit yang
ada di Indonesia adalah bibit unggul. Hal ini dibuktikan dengan prestasi Indonesia yang
sangat membanggakan di dalam Olimpiade di tingkat Internasional beberapa tahun
belakangan ini. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia mampu untuk bersaing
dengan negara maju, dengan syarat adanya pendidikan yang juga mumpuni. Peran pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sebagai salah satu komponen sistem pendidikan nasional,
memiliki peranan yang cukup signifikan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia
dan teknologi. IPA dan teknologi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya
mempunyai hubungan yang erat dimana IPA sebagai sebuah ilmu yang dapat menimbulkan
hal-hal baru berupa teknologi berdasarkan hasil kerja keras para scientist dalam meneliti dan
menganalisa sebuah ilmu. Hasilnya sangat berpengaruh baik bagi kehidupan masyarakat dan
negara. Penemuan teknologi akibat penelitian IPA telah membawa manusia meninggalkan
kehidupan tradisional yang kolot. Melalui pendidikan IPA diharapkan siswa menjadi lebih
mengembangkan potensinya lebih cakap, mandiri dan kreatif, ini bersesuaian dengan UU No.
20 tahun 2013 tentang tujuan Sistem Pendidikan Nasional Indikator tercapainya pendidikan
yang baik dapat dilihat dari hasil output dan outcome peserta didik. Output mutu pendidikan
IPA dapat menjadi baik jika dalam proses pengajaran IPA dapat diterapkan dengan benar.
Tujuan pencapaian hasil (output) pendidikan IPA adalah peserta didik memiliki sikap ilmiah,
mengetahui proses ilmiah, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Pembelajaran-
pembelajaran positif dari IPA harus mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan
hanya menjadi sebuah teori saja. Sebagai contoh teori pembelajaran lingkungan yang didapat
dari sekolah, harus mampu diterapkan di kehidupannya, seperti menjaga lingkungan hutan,
tidak membuang sampah sembarangan, menjaga dan membersihkan sungai, dsb. Sedangkan
dampak dari hasil pendidikan yang baik (outcome) adalah berawal dari proses dan penerapan
output pendidikan yang baik. Peserta didik akan membawa ilmu pendidikan dan mampu
menerapkan pada kondisi dan lingkungan dimanapun berada.
Dampak positif mutu pendidikan IPA ini dapat menjadi perubahan yang baik dalam
kehidupan kita, seperti lingkungan yang bersih, udara yang sehat dan dampak-dampak
perubahan baik lainnya. Salah satu faktor yang mendasari tercapainya hasil yang baik adalah
bergantung pada peran guru dalam proses pembelajaran. Kinerja guru IPA dapat dilihat dari
mutu dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran. Secara konseptual, mutu
pembelajaran mengacu pada proses belajar mengajar, yaitu prosedur, strategi, metode,
pendekatan, dan hasil dari proses tersebut. Unsur proses belajar mengajar ditentukan oleh
faktor guru, siswa, kurikulum, alat dan sumber belajar, serta kondisi nyata dalam lingkungan
sekolah. Salah satu cara meningkatkan profesionalisme guru adalah membina keahlian
mereka melalui kegiatan supervisi akademik. Peran supervisi menjadi penting untuk menjaga
pendidikan agar terus konsisten pada perbaikan. Istilah “supervisi akademik” mengacu
kepada misi utama organisasi pendidikan (dalam hal ini sistem sekolah), yaitu kegiatan yang
ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu akademik. Dengan kata lain, supervisi
akademik adalah kegiatan yang berurusan dengan perbaikan dan peningkatan proses dan hasil
pembelajaran (Satori, 2005). Supervisi pendidikan merupakan bagian dari evaluasi
pendidikan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yaitu kegiatan pengendalian mutu pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Supervisi pendidikan adalah aktivitas menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang
esensial, yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan dengan cara memastikan
kegiatan pembelajaran yang efektif dan memastikan semua komponen mendukung proses
kegiatan pembelajaran ini. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007
Tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah menyatakan bahwa kompetensi supervisi
merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah. Kegiatan
supervisi pendidikan IPA yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru-
guru sebagai rekan sejawat. Alur dari organisasi supervisi di atur dan di susun oleh
kepemimpinan pada lembaga tersebut Program Supervisi Pendidikan IPA: Implementasi dan
Evaluasinya.

A. Rumusan Makalah
1. Apa saja fungsi manajemen sekolah ?
2. Apa saja tugas Manajemen sekolah ?
3. Apa saja fungsi supervisi sekolah ?
4. Apa saja tugas supervisi sekolah ?
B. Tujuan
5. Untuk mengetahui fungsi dari manejemen sekolah
6. Untuk mengetahui tugas dari manajemen sekolah
7. Untuk mengetahui fungsi dari supervisi sekolah
8. Untuk mengetahui tugas dari supervisi sekolah
C. Manfaat
1. Bagi Penyusun

Dengan adanya makalah ini diharapkan penyusun dapat lebih memahami


fungsi-fungsi dan tugas manajemen dan supervisi sekolah.

2. Bagi Pembaca

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan


mengenai fungsi-fungsi dan tugas manajemen dan supervisi sekolah.
Bab II
Pembahasan
A. Fungsi Manajemen Sekolah
Fungsi manajemen menurut Amin et al., 2019 pada umunya memiliki fungsi
yang sama yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Fungsi
perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan
oleh suatu kelompok demi tercapainya tujuan yang telah digariskan. perencanaan
mencakup kegiatan pengambilan keputusan, termasuk pemilihan alternatif keputusan.
perencanaan pendidikan ialah proses pemikiran yang sistematis dan analisis rasional
(mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa
pelaksanaannya, mengapa hal itu harus dilakukan, dan kapan suatu kegiatan
dilaksanakan?) untuk mengingatkan mutu pendidikan agar lebih efektif dan efisien,
sehingga proses pendidikan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Pengorganisasian adalah proses pembagian kerja ke dalamtugas-tugas yang lebih
kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, mengalokasikan sumberdaya, dan mengkoordinasikannya dan
efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Pengarahan (directing) ditujukan untuk
membimbing bawahan agar menjadi pegawai (staf) yang mempunyai pengetahuan
dan keahlian memadai, serta bisabekerja secara efektif untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi. Pengawasan sangat diperlukan untuk melihat dan
mengevaluasi sejauh mana hasil yang tercapai. istilah pengawasan juga bisa diartikan
atau di samakan dengan pendalian, yang diperlukan untuk memastikan bahwa suatu
aktivitas atau kegiatan dapat barjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Manajemen Sekolah memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada


sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang
memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi
Manajemen Sekolah sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih
meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.
Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk
berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai
manajer maupun pemimpin sekolah. Dengan diberikannya kesempatan kepada
sekolah untuk menyusun kurikulum, guru didorong untuk berinovasi, dengan
melakukan eksperimentasi-eksperimentasi di lingkungan sekolahnya. Manajemen
Sekolah mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan di sekolah. Melalui penyusunan kurikulum elektif, rasa tanggap sekolah
terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai
dengan tuntutan peserta didik dan masyarakat sekolah. Manajemen Sekolah
menekankan keterlibatan maksimal berbagai pihak, seperti pada sekolah-sekolah
swasta, sehingga menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta didik, dan masyarakat
yang lebih luas dalam perumusan-perumusan keputusan tentang pendidikan.
Kesempatan berpartisipasi tersebut dapat meningkatkan komitmen mereka terhadap
sekolah. Selanjutnya, aspek-aspek tersebut pada akhirnya akan mendukung efektivitas
dalam pencapaian tujuan sekolah. Adanya kontrol dari masyarakat dan monitoring
dari pemerintah, pengelolaan sekolah menjadi lebih akuntabel, transparan, egaliter
dan demokratis, serta menghapuskan monopoli dalam pendidikan.
B. Tugas Manajemen Sekolah

Menurut Purwanto (1970: 102) tugas dan tanggung jawab kepala


sekolah/manajer pendidikan yaitu harus mengalami perkembangan dan perubahan,
baik sifat maupun luasnya sesuai dengan pendidikan di Negara Indonesia yang
bersifat Nasional demokratis, maka sifat kepemimpinan manajemen sekolah pun
harus berubah dengan mengarah pada kepemimpinan pendidikan yang demokratis.
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah semakin luas dan makin banyak bidangnya.
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah
secara teknis-akademis saja, benar hal itu adalah tugas dan tanggung jawab yang
pokok bagi seorang kepala sekolah atau manajemen pendidikan. Akan tetapi,
mengingat situasi dan kondisi serta pertumbuhan sekolah sekarang ini, banyak
masalah baru yang timbul yang harus menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk
dipecahkan dan dilaksanakannya. Kekurangan ruangan belajar, gedung sekolah yang
rusak, perlengkapan gedung yang sangat kurang dan tidak memenuhi syarat, tidak
adanya alat-alat pelajaran, buku-buku pelajaran yang hampir setiap tahun berubah,
cara penampungan murid baru yang setiap tahun bertambah, kekurangan tenaga kerja
yang kesulitan pengangkatannya, semua ini memerlukan pemikiran dan menambah
tugas serta tanggung jawab kepala sekolah atau manajemen pendidikan. Jadi, dalam
proses pendidikan seorang kepala sekolah atau menajemen pendidikan sangat
berperan dalam menentukan jalannya pendidikan serta bertanggung jawab atas
kelancaran proses pendidikan yang ia pimpin dengan memperhatikan segala hal yang
dibutuhkan oleh lembaga pendidikan tersebut, baik itu sarana prasarana, guru maupun
peserta didik. Menurut Dirawat (1986), tugas dan tanggung jawab kepala sekolah
dapat digolongkan kepada dua bidang antara lain sebagai berikut.

1. Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi dapat digolongkan menjadi 6


bagian sebagai berikut.
 Pengelolan pengajaran merupakan dasar kegitan dalam melaksanakan
tugas pokok. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan seperti,
menyusun jadwal pelajaran, mengatur kegiatan penilaian,
melaksanakan norma-norma kenaikan kelas, dan lain sebagainya;
 Pengelolaan kepegawaian yaitu menyelenggarakan urusanurusan yang
berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan, kenaikan pangkat,
cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah;
 Pengelola kemuridan, dalam bidang ini yang nampak adalah
perencanaan dan penyelenggaraan murid baru, pembagian murid atas
tingkat-tingkat, kelas atau kelompok, perpindahan dan keluar
masuknya murid;
 Pengelolaan gedung dan halaman, pengelolaan ini menyangkut usaha-
usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan
pemakaian pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat
material sekolah, keindahan dan kebersihan umum;
 Pengelolaan keuangan, dalam bidang ini menyangkut masalahmasalah
urusan gaji guru dan staf sekolah, urusan penyelenggaraan otorisasi
sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid; dan
 Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, untuk memperoleh
simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua, murid-murid,
dan untuk dapat menciptakan kerja sama antara sekolah dan lembaga
sosial.
C. Fungsi supervisi Sekolah

Fungsi utama supervisi sekolah ditujukan pada perbaikan dengan


meningkatkan situasi belajar mengajar. Sehubungan hal tersebut diatas, maka piet A.
Sahertian memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
 Mengkoordinir semua usaha sekolah.
 Memperlengkap kepemimpinan sekolah.
 Memperluas pengalaman guru-guru.
 Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
 Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus.
 Menganalisis situasi belajar-mengajar.
 Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap anggota
staf
 Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan
mengajar guru-guru.

Dilihat dari fungsi utama supervisi adalah di tujukan pada perbaikan dan peningkatan
kualitas, agar sasaran supervisi terlaksana dalam peningkatan kinerja secara efektif, maka
kemampuan guru perlu ditingkatkan, maka fungsi supervisi menurut Ametembun terdiri dari:

a. Penelitian
fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
b. Penilaian
Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa
besar yang telah dicapai, dan penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti tes,
penetapan standar, penilaian kemajuan belajar sisiwa, melihat perkembangan hasil
penilaian sekolah, serta prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu
pendidikan.
c. Perbaikan
Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara
perseorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan dalam
menjalankan tugas mereka. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan bimbingan, yaitu
dengan cara membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan
merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah prosedur
mengajar yang baru.
d. Pembinaan
Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi, yaitu dengan melakukan pembinaan atau pelatihan kepada guru-guru tentang
cara-cara baru dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran, pembinaan ini dapat
dilakukan denagan cara demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, konferensi
individual dan kelompok, serta kunjungan sepervisi.
D. Tugas supervisi di sekolah

Tugas pokok supervisor sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan penilaian


dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik
maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas minimal ada
tiga kegiatan yang harus dilaksanakan pengawas yakni:

 Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah,


kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,
 Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta
pengembangannya,
 Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah
secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.

Secara rinci tugas pokok supervisi di sekolah umum dan madrasah mencakup
menilai dan membina pelaksanaan mata pelajaran PAI atau pelajaran agama di
madrasah. Tugas ini meliputi:

 Melakukan supervisi/pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan dan


pengembangan agama Islam dan penyelenggaraan pendidikan di madrasah.
 Melakukan supervisi/pengawasan terhadap pelaksanaan tugas guru PAI dan guru di
madrasah.
 Melakukan supervisi/pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler PAI
pada tingkatan sekolah/madrasah yang menjadi tanggung jawabnya.

Berdasarkan penjelasan tugas pokok di atas maka kegiatan yang dilakukan


oleh supervisor antara lain:
 Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya
pada sekolah yang dibinanya.

 Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa


dan kemampuan guru.
 Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses
pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap
perkembangan hasil belajar/bimbingan siswa.
 Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya
pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
 Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar/bimbingan siswa.
 Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di sekolah
binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.
 Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkannya
kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.
 Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk
menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
 Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
 Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan uraian tugas-tugas supervisor sebagaimana dikemukakan di atas,


maka seorang supervisor satuan pendidikan banyak berperan sebagai: penilai, peneliti,
pengembang, pelopor/inovator, motivator, konsultan, dan kolaborator dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannya. Dalam buku k erja pengawas
menjelaskan tugas pokok pengawas selaku supervisor sekolah, diantaranya;
melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah, melaksanakan penilaian kinerja
guru dan kepala sekolah, melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dan kepala sekolah serta pembimbingan penelitian tindakan. Tugas pokok supervisor
sekolah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial
melalui pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan, dan tindak lanjut. Hal ini
seperti yang dikutip dari Dediknas Dirjen PMPTK yaitu sebagai berikut:
 Kegiatan Supervisi Akademik
a. Memantau: (1) Pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar (2)
Keterlaksanaan kurikulum tiap mata pelajaran.
b. Menilai: Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan.
c. Membina: 1. Guru dalam menyusun silabus dan RPP (2) Guru dalam proses
melaksanakan pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan (3)Guru dalam membuat,
mengelola, dan menggunakan media pendidikan dan pembelajaran (4) Guru dalam
memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan (5) Guru dalam
mengolah dan menganalisis data hasil penilaian (6) Guru dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
d. Melaporkan dan Tindak Lanjut: (1) Hasil pengawasan akademik pada sekolah-
sekolah yang menjadi binaannya (2) Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan
akademik untuk meningkatkan kemampuan profesional guru.
Kesimpulan
1. Fungsi manajemen memiliki fungsi yang sama yakni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan.
2. Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi dapat digolongkan menjadi 6 bagian
sebagai berikut yaitu pengelolaan pengajaran, kepegawaian, kemuridan, Gedung,
keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat.
3. Fungsi utama supervisi sekolah ditujukan pada perbaikan dengan meningkatkan situasi
belajar mengajar.
4. Tugas pokok supervisor sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan penilaian dan
pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik
maupun supervisi manajerial.
Saran

Semoga dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat belajar tentang fungsi dan tugas
manajemen Pendidikan IPA.
Daftar Pustaka

Ahmadi. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Andang. (2014). Manajemen Dan
Kepemimpian Kepala Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Baharuddin, Moh. Makin. (2010). Manajemen Pendidikan Islam. Malang: UIN Maliki Press

Barnawi, Arifin, M. (2015). Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah. Malang: Ar-Ruz
Media.

Fattah, Nanang. (2004) Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah,
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Imron, Ali. (2011). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai