Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK

Nama : Adrianni

Kelompok : 1/Launesia

PJ : PoetrAdhie

1. Ide : Pengembangan diri


2. Tema : Better more
3. Genre : Fiksi
4. Judul :

Berhijrah ke jalan-Nya

Mentari kini datang memberikan senyum manisnya kepada semua


makhluk semesta. Embusan angin pelan kini mulai membelai daun hijau yang di
selimuti oleh embun pagi. Hari tak seperti biasanya, pesantren An-Nur terlihat
sangat ramai. Banyak orang tua mengantar anaknya ke pesantren untuk
menimba ilmu agama agar tetap berada di jalan-Nya. Mereka datang lauknya
seperti orang yang sudah janjian jauh dari hari-hari sebelumnya. Membawa tas
yang besar ditangannya dan juga di rangkul oleh pundaknya seakan ingin tinggal
bertahun-tahun di pesantren itu. Namun, terlihat ada beberapa anak yang enggan
membawa semuanya, apalagi melangkahkan kakinya. Seperti yang terjadi pada
seorang Anna. Ia masuk ke pesantren hanya karena perintah ibunya yang sangat
ingin membuatnya berhijab dan menjadi seseorang yang penghafal Al-Qur’an.

“Bu, bisa gak sih masukin aku di sekolah madrasah aja? Gak usah ke pesantren
juga!” ucap Anna yang menatap ibunya terus tersenyum.
Ibunya tak menggubris sama sekali karena ia terus memperhatikan langkah dari
seorang lelaki berpakaian putih dengan songket hitam di kepalanya yang
berjalan menghampirinya.
“Assalamualaikum, Bu. Selamat datang di pesantren An-Nur dan semoga anak
ibu betah, ya. Oh iya, perkenalkan nama aku Adi,” ucapnya yang terlihat sangat
santai dalam berbicara. Parasnya membuat ibu dari Anna tersenyum lebar saat
menatapnya.
“Oh, iya. Apakah ibu butuh bantuin? InsyaaAllah, Adi akan tunjukkan jika ibu
dan anak ibu ada yang masih gak di tau di pesantren ini.” Adit yang yang
berbicara dengan gaya tangan yang menari-nari.
“Eh, Lo santai aja kali ngomongnya. Gak usah formal-formal banget deh!”
bentak Anna yang membuat ibunya langsung memukul pundaknya hingga ia
meringis kesakitan.
“Maafin anak ibu ya, Nak. Anak ibu yang satu ini emang ngomongnya selalu
kasar,” ucap ibu Anna.
Adit menggelengkan kepala sambil tersenyum seolah ia tidak masalah dengan
tindakan Anna barusan.
Tanpa berlama-lama, Adi langsung mempersilahkan Anna dan ibunya untuk
masuk ke dalam pesantren sekaligus bertemu dengan kepala pesantren dan juga
untuk di tes terlebih dahulu. Sesekali, Adi memperkenalkan beberapa tempat
yang banyak di sukai oleh kaum hawa di pesantren An-Nur.
“Oh iya, Bu. Untuk masuk di pesantren ini juga perlu dites agar kita tau mana
yang benar-benar serius dan mana yang tidak,” ucap Adi yang membuat langkah
Anna dan ibunya terhenti seakan gaya gravitasi menahannya sangat kuat.
“Nah, dengerin tuh, Na!” tekan ibu Anna.
Seketika Anna terdiam tanpa membalas perkataan ibunya. Ia memiliki ide untuk
tidak di lulus di pesantren itu.

Anda mungkin juga menyukai