Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK PERPISAHAN ORANG TUA

TERHADAP MENTAL ANAK

ALFAN RISKI KURNIAWAN


MUHAMMAD FIRDAUS
NURUL AULIYA RAHMADHINA
RABIAH SABRA SATILA

MAN 1 KEPULAUAN MERANTI


JL.BANGLAS GG.SUBANG KECAMATAN TEBING TINGGI
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PROVINSI RIAU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puja dan puji syukur marilah kita berikan


kepadanya yang senangtiasa melimpahkan rahmat dan karunianya
sehinga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Shalawat serta salam tak lupa pula kami panjatkan kepada baginda nabi
kita yakni Nabi Muhammad SAW,semoga kita semua mendapat syafa’at
dari beliau di yaumil mahsyah kelak.Amin ya rabbil alamin.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata pelajaran bahasa Indonesia semester genap,dan judul makalah ini
adalah “DAMPAK PERPISAHAN ORANG TUA TERHADAP MENTAL
ANAK”.

Kami ucapkan terimkasih kepada ibuk NUR AINI S.PD selaku guru
pembimbing,dan kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan
makalah ini.
Kami mohan maaf apabila terdapat kesalahan dan kekulangan dalam
penulisan makalah ini,semogamakalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca.

Selatpanjang,25 Januari 2023

PENULIS
LATAR BELAKANG

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki populitas penduduk


terbanyak di dunia,hal ini disebabkan oleh banyaknya pasangan muda
yang melakukan pernikahan sebelum mempersiapkannya secara
matang,adapun beberapa pasangan yang sudah menikah yang tidak
menerapkan system Keluarga Berencana (KB) akibat dari pemikiran
bahwa banyak anak banyak pula rezeki.

Keluarga sering kali disebut sebagai sekolah pertama bagi


anak,contohnya pengajaran tentang bagaimana mengekspresikan
emosi sejak dini,baik emosi bahagia,sedih atau pun marah.Orang tua
sangat diharapkan dapat membantu pertumbuhan anak dengan baik
dan memberikan tempat perlindungan yang aman dan nyaman bagi
anak-anak mereka.

Namun,orang tua ataupun keluarga juga dapat menjadi tempat anak-


anak mengalami konflik dalam diri mereka.Suasana keluarga yang tidak
harmonis akibat pertengkaran orangtua kerap kali menjadi sumber awal
munculnya kelainan pada mental anak.Sehingga jika hubungan terus
berlanjut akan sangat berdampak buruk bagi anak.Namun perceraian
juga bukanlah sebuah solusi untuk memperbaiki semuanya.

Perceraian orang tua dapat menjadi salah satu alasan gagalnya masa
depan anak.Anak dapat kehilangan orientasi masa depan akibat
kurangnya kasih sayang yang diberikan kedua orang tua.Dalam
beberapa kasus,perpisahan orang tua juga dapat memberikan
perubahan besar bagi kehidupan sehari-hari,seperti contohnya,anak
yang merasa takut untuk bersosialisasi karena menganggap bahwa
dirinya berasal dari keluarga yang bermasalah,atau bahkan ada
beberapa anak yang menjadi korban bully akibat dari perpisahan orang
tua.
Menurut sebuah artikel Halodoc,perceraian orang tua dapat berdampak
bagi kesehatan psikologi anak.Biasanya,reaksi jangka pendek anak
yang tidak diceritakan kepada orangtua ketika mendengar kabar
perceraian mereka adalah pertanyaan tentang siapa yang akan menjaga
dirinya kelak? Apakah perasaan sayang kedua orangtua akan tetap
sama atau malah berubah? Serta,ketakutan akan kehilangan perhatian
dari orang tua,beberapan dampak psikologi yang akan dihadapi anak
ketika orang tua memutuskan bercerai ada beberapa macam.Seperti
tiba-tiba menjadi sangat pendiam,menjadi sangat agresih atau mudah
marah,tidak percaya akan diri sendiri,pesimis terhadap cinta dan masih
ada beberapa masalah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai