Anda di halaman 1dari 1

Nama : A.A.

Ayu Risma Putri Laksmi Apsari


NPM : 2106122010104
UAS Bahasa Indonesia
1. Fungsi dan kedudukan Bangsa Indonesia sebagai Bahasa pengembangan IPTEKS.
Dalam era globalisasi seperti saat ini, bangsa Indonesia dituntut untuk ikut bersaing
dikarenakan konsep dan istilah-istilah baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEKS). Dengan demikian segala sesuatu produk budaya Indonesia
akan berkembang sesuai kemajuan IPTEKS, termasuk bahasa Indonesia yang
berperan sebagai sarana berfikir dan kreatifitas serta dapat mendukung pertumbuhan
dari IPTEKS itu sendiri
2. Kembangkan kalimat topik menjadi sebuah paragraph (empat kalimat penjelas)
a. Kejujuran akademik merupakan hal yangg tidak bisa ditawar dalam pembelajaran
perguruan tinggi. Jika sejak sekolah menegah dahulu kita ketahui perbuatan ketidak
jujuran akademik ialah mencontek, jika saat ini di perguruan tinggi bentuk-bentuk
ketidak jujuran akademik telah melebar, seperti diantaranya, mengizinkan karya
tulisnya dijiplak orang lain, menyalin bahan sebagai karya tulis tanpa mencantumkan
sumbernya, menyajikan data palsu, mengubah ataupun memanipulasi daftar hadir,dan
lain sebagainya. Tanpa kita sadari, akibat dan dampak dari ketidakjujuran akademik
itu sendiri sangat buruk bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
b. Sejak era pandemic Covid-19 sangat banyak perubahan yang terjadi baik dari segi
perekonomian, Kesehatan, bahkan Pendidikan. Dalam bidang Pendidikan, kita
sebagai masyarakat Indonesia utamanya pelajar dipaksa untuk menyesuaikan diri
dengan system pembelajaran daring (online) yang memunculkan kelelahan baik
secara fisik maupun mental. Apa sesungguhnya yang menyebabkan pembelajaran
daring begitu melelahkan? Factor utamanya yaitu kurangnya sosialisasi tatap muka
dengan teman kelas yang biasanya sebelum pandemic, pelajar akan sering bergurau
dan bercanda dengan teman-teman sehingga rasa bosan di sela pembelajaran pun akan
hilang.
c. Saat ini berita kasus mengenai kejahataan seksual tengah ramai diperbincangkan di
media massa, salah satunya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh kepala
pesantren terhadap beberapa santriwati nya. Hal ini jelas menimbulkan rasa geram
dalam diri masyarakat. Bagaimana tidak? Orang tua dengan segala rasa sayang dan
kepedulian terhadap anak mereka mendaftarkannya ke pesantren dengan harapan anak
mereka dapat ajaran agama yang berkesinambungan serta di didik dengan baik.
Namun kenyataan nya seorang oknum yang telah diberi Amanah oleh para orang tua
untuk menitipkan anak mereka, orang yang sangat dipercaya. Nyatanya, pelaku
kejahatan seksual tidak memandang kedudukan termasuk orang terdekat korban itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai