Anda di halaman 1dari 2

Kebebasan Intelektual

Kebebasan intelektual adalah hak akademik yang mengatakan berpikir, mengajar, dan menulis
tentang suatu yang diinginkan. Sedangkan menurut American library Association (ALA)
kebebasan intelektual adalah hak setiap orang mencari dan menerima informasi dari segala
sudut pandang tanpa larangan .

Kebebasan intelekrual merupakan dasar dari sebuah system demokrasi. Dengan adanya
kebebasan inlektual diperpustakaan maka, hal itu menunjukkan bahwa perpustakaan
merupakan Lembaga netral dan menjunjung tinggi demokrasi dimana setiap individu dapat
menyampaikan gagasan serta mencari dan mengakses informasi secara terbuka tanpa adanya
larangan Batasan dari pihak manapun.

A. Pembatasan dan Promosi Akses


Perpustakaan umum mendidik anak-anak dan remaja melalui pengembangan koleksi yang
cermat, akses ke digital konten, layanan referensi responsif, program hiburan dan
pendidikan, dan kerja sama dengan lembaga luar seperti sekolah dan lembaga pelayanan
sosial. Meskipun beberapa anggota masyarakatmmungkin percaya bahwa perpustakaan
umum harus mencegah pemaparan terhadap ide-ide tertentu, yang lain akan berpendapat
demikian anak-anak dan remaja yang bebas mengeksplorasi ide menjadi orang dewasa yang
sehat dan warga negara yang berpendidikan lebih baik.
B. Perlindungan anak
Perlindungan anak merupakan segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berprestasi, secara optimal sesuai
dengan harkat dan diskriminasia. Secara hukum masyarakat atau kelompok tertentu yang
berurusan dalam Pendidikan dan perkembangan anak harus bisa menalisir bahaya yang ada
disekitar anak-anak.Dan orang tua harus bisa merawat dan melindungi anaknya, secara
historis mengasuh dan mengatur perkembangan anak bisa diliha dari paparan buku dan
lainnya,Karena secara filosofi anak sebagai bagian dari generasi muda, sebagai salah satu
sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa
dimasa yang akan datang.

C. Konten Seksual
Materi pelajaran tentang seksual seharusnya tidak ada di Perpustakaan, karena itu bisa
dilihat oleh anak-anak. Karena pelajaran tentang seksual ini orang tua bisa memberikan
pelajaran, akan tetapi akses anak-anak terhadap informasi tentang seksual ini yang ada
diperpustakaan harus terbatas. Pustakawan sering merasa ambivalen, mereka mereka
percaya pada kebebasan intelektual, tetapi mereka juga mengakui kepentingan yang sah dari
orang tua untuk mengontrol dan memantau kebiasaan membaca atau menonton anak-anak
mereka. Ada juga beberapa pendapat bahwa materi mempromosikan perilaku seksual
tidaklah pantas dan berdampak buruk bagi generasi muda. Meluasnya internet semakin
mengkhawatirkan karena kaum muda bisa denah mudahnya mencari situs tentang konten
seksual. Sebab itu orang tua berperan penting dalam pembatasa internet terhadap anak-
anaknya.
D. Kekerasan
Kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya
dan kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagau perilaku yang disengaja atau
tidak disengaja dengan tujuan untuk melukai orang lain. Kekerasan salah satu Tindakan yang
sangat melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu perilaku Tindakan kekerasan harus
segera diberi hukuman agar mendapatkan efek jera. Kekerasa itu bisa dalam bentuk fisik dan
bisa juga dalam bentuk psikis.

E. Bahasa Kasar
Bahasa adalah system lambing bunyi yang dugunakan oleh anggota kelompok sosial untuk
bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Dalam Bahasa, terdapat peraturan-
peraturan yang menyeragamkan penggunanya seperti sebutan yang dapat dipahami makna
yang disepakati bersama, Bahasa kasar merupakan ekspresi yang berisi kata-kata kasar atau
frase kasar atau kata baik dalam konteks lelucon, pelecehan seksual vulgar atau mengutuk
seseorang. Namun Bahasa kasar sering mengarah keajaran kebencian yang penyebarannya
dilarang diruang prblik seperti jejaring sosial. Bahasa kasar ini dapat memengaruhi perilaku
seseorang, sebab itulah orang tua supaya bisa memperhatikan bahasa dalam berbicara.

F. Format dan Jenis Akses


Meskipun materi cetak telah disensor selama berabad-abad, perhatian baru terfokus pada
streaming video, media sosial, dan gambar dari internet serta video game. Media
berorientasi visual adalah sangat kuat karena orang sering kali sangat terpengaruh oleh apa
yang mereka lihat di layer. media sosial platform juga menghadirkan berbagai bahaya baru
karena orang-orang, tua dan muda, mengungkapkan informasi pribadi dan gambar yang
dapat digunakan, digunakan kembali, dan disalahgunakan untuk tujuan komersial dan
pribadi. Hasil dari, membatasi akses kaum muda ke media sosial adalah upaya yang
berkembang di antara beberapa orang. Jika seseorang mundur dan mempertimbangkan lima
masalah yang disebutkan sebelumnya, seseorang dapat mengakuinya keraguan orang-orang
tidaklah irasional—meski intensitas tanggapan mereka dan solusi yang ditawarkan mungkin
bukan yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai