Kebebasan Intelektual
Kebebasan Intelektual
Kebebasan intelektual adalah hak akademik yang mengatakan berpikir, mengajar, dan menulis
tentang suatu yang diinginkan. Sedangkan menurut American library Association (ALA)
kebebasan intelektual adalah hak setiap orang mencari dan menerima informasi dari segala
sudut pandang tanpa larangan .
Kebebasan intelekrual merupakan dasar dari sebuah system demokrasi. Dengan adanya
kebebasan inlektual diperpustakaan maka, hal itu menunjukkan bahwa perpustakaan
merupakan Lembaga netral dan menjunjung tinggi demokrasi dimana setiap individu dapat
menyampaikan gagasan serta mencari dan mengakses informasi secara terbuka tanpa adanya
larangan Batasan dari pihak manapun.
C. Konten Seksual
Materi pelajaran tentang seksual seharusnya tidak ada di Perpustakaan, karena itu bisa
dilihat oleh anak-anak. Karena pelajaran tentang seksual ini orang tua bisa memberikan
pelajaran, akan tetapi akses anak-anak terhadap informasi tentang seksual ini yang ada
diperpustakaan harus terbatas. Pustakawan sering merasa ambivalen, mereka mereka
percaya pada kebebasan intelektual, tetapi mereka juga mengakui kepentingan yang sah dari
orang tua untuk mengontrol dan memantau kebiasaan membaca atau menonton anak-anak
mereka. Ada juga beberapa pendapat bahwa materi mempromosikan perilaku seksual
tidaklah pantas dan berdampak buruk bagi generasi muda. Meluasnya internet semakin
mengkhawatirkan karena kaum muda bisa denah mudahnya mencari situs tentang konten
seksual. Sebab itu orang tua berperan penting dalam pembatasa internet terhadap anak-
anaknya.
D. Kekerasan
Kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya
dan kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagau perilaku yang disengaja atau
tidak disengaja dengan tujuan untuk melukai orang lain. Kekerasan salah satu Tindakan yang
sangat melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu perilaku Tindakan kekerasan harus
segera diberi hukuman agar mendapatkan efek jera. Kekerasa itu bisa dalam bentuk fisik dan
bisa juga dalam bentuk psikis.
E. Bahasa Kasar
Bahasa adalah system lambing bunyi yang dugunakan oleh anggota kelompok sosial untuk
bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Dalam Bahasa, terdapat peraturan-
peraturan yang menyeragamkan penggunanya seperti sebutan yang dapat dipahami makna
yang disepakati bersama, Bahasa kasar merupakan ekspresi yang berisi kata-kata kasar atau
frase kasar atau kata baik dalam konteks lelucon, pelecehan seksual vulgar atau mengutuk
seseorang. Namun Bahasa kasar sering mengarah keajaran kebencian yang penyebarannya
dilarang diruang prblik seperti jejaring sosial. Bahasa kasar ini dapat memengaruhi perilaku
seseorang, sebab itulah orang tua supaya bisa memperhatikan bahasa dalam berbicara.