Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen


Nama : Ahmad Ruhyat Firdaus
NIM : 043595249

Tugas.2
Praktek Proteksionisme

Negara Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden Donald J Trump, sebagai salah satu
pemain utama dalam bisnis internasional, sudah menyetujui untuk menerapkan kebijakan
proteksionis dengan mengenakan tariff bea masuk impor sebesar 25% untuk produk baja
dan tariff 10% untuk impor aluminium.

Menurut anda, apakah kebijakan ini masih kondusif untuk perdagangan internasional saat
ini?
Ya kebijakan ini masih kondusif untuk diterapkan. Kebijakan proteksi ini ditetapkan bukan
tanpa tujuan, banyak tujuan yang ingin diperoleh oleh pemerintah seperti:
1. Melindungi industri dalam negeri agar mampu tumbuh dan berkembang sehingga
mampu bersaing dengan industri sejenis dari luar negeri
2. Dapat mengurangi pengangguran dalam negeri
3. Melindungi produk dalam negeri
4. Antidumping, kebijakan antidumping biasanya berupa pengenaan tarif tambahan
terhadap produk impor yang dijual dengan harga dumping

Apa dampak yang mungkin terjadi dari negara-negara eksportir baja dan alumunium ke AS
(misalnya: China)?
Keputusan kebijakan proteksionis dengan mengenakan tariff bea masuk yang tinggi
tentunya akan berdampak pada defisit perdagangan antar kedua Negara AS-China. Akibat
defisit ini tentunya China akan mengalihkan tujuan ekspor baja dan alumuniumnya ke
negara lain. Selain itu, kebijakan ini juga dapat membuat China memberlakukan hal yang
sama terhadap komoditi ekspor Amerika.

Apakah akan ada dampaknya terhadap perdagangan dengan Indonesia, sebagai salah satu
negara berkembang, yang memiliki surplus neraca perdagangan dengan AS?
Sebagai negara superpower setiap kebijakan yang diambil oleh Amerika tentunya akan
berdampak pada negara-negara lain di dunia, tidak terkecuali bagi Indonesia. Dengan
kebijakan ini dapat dipastikan ekspor baja dan alumunium Indonesia ke AS akan menurun
karena bisa saja harga baja dan alumunium dalam negeri di Amerika lebih murah
dibanding impor akibat pengenaan tariff bea masuk impor yang tinggi. Sehingga bisa saja
surplus perdagangan Indonesia akan menurun atau Indonesia harus mencari negara lain
sebagai tujuan ekspornya.

Sumber: BMP Bisnis Internasional Modul 5

Anda mungkin juga menyukai