Diajeng Ayu Berliana - FT UNY - PKM-KC - Alat Pengering Kain Batik Dengan Bahan Bakar Batubara-3
Diajeng Ayu Berliana - FT UNY - PKM-KC - Alat Pengering Kain Batik Dengan Bahan Bakar Batubara-3
DAFTAR ISI.................................................................................................................I
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................III
DAFTAR TABEL......................................................................................................IV
BAB 1............................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................. 2
1.5 Manfaat.............................................................................................................................. 2
BAB 2............................................................................................................................3
2.1 Batik................................................................................................................................... 3
2.5 Batubara............................................................................................................................ 6
BAB 3............................................................................................................................7
i
3.3 Implementasi.................................................................................................................... 8
3.4 Pengujian.......................................................................................................................... 8
3.5 Perawatan......................................................................................................................... 8
BAB 4............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
LAMPIRAN...............................................................................................................14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan diakuinya batik oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai Warisan
Budaya Tak Benda, eksistensi dan popularitas batik menjadi meningkat dan
berkembang lebih pesat dari pada tahun-tahun sebelum adanya pengakuan tersebut.
Kiprah batik melambung ke dunia Internasional yang mana juga menyebabkan
peminat batik semakin banyak. Banyak pelaku industri batik melakukan standarisasi
mulai dari daya saing, dan meningkatkan kualitas produk-produk batiknya menjadi
produk unggul, melakukan inovasi-inovasi baru dalam proses pembuatan batik,
pembenahan dalam mendesain batik dan cara pemasaran batik dengan strategi-
strategi orientasi pasar baru sesuai selera dari target pasar baik nasional maupun
internasional.
cuaca. Bahan bakar mesin pemanas pun relatif murah dan terjangkau,tidak beresiko
meledak,sumber pasokan bahan baku melimpah, kualitas panas tinggi dan kontinyu
sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama dan terus menerus. Dengan begitu
kapasitas produksi meningkat dan kualitas produk unggul juga didapatkan dengan
penggunaan alat ini.
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu :
1. Merancang dan mengembangkan Alat Pengering Kain Batik dengan Bahan
Bakar Batubara.
2. Mengetahui unjuk kerja dari Alat Pengering Kain Batik dengan Bahan Bakar
Batubara.
3. Mengetahui keunggulan dari Alat Pengering Kain Batik dengan Bahan Bakar
Batubara.
1.5 Manfaat
Dari program penelitian ini, diharapkan bermanfaat untuk :
1. Mengembangkan Inovasi dan skill mahasiswa dalam berkarya sebagai
penerapan hasil studi yang didapat, serta meningkatkan kreatifitas,
kekompakan dan kerja sama dalam pengembangan teknologi sebagai bentuk
kontribusi mahasiswa dalam pengembangan teknologi nasional.
2. Meningkatkan penelitian yang dilakukan agar alat yang dibuat dapat bekerja
secara maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Membantu masyarakat yang nantinya menggunakan bahan bakar yang relatif
murah serta memudahkan industri-industri batik dalam efisiensi waktu
pengeringan kain batik.
4. Membantu pemerintah dalam mengupayakan pemanfaatan batubara.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batik
Mengeringkan batik merupakan proses terakhir dari suatu pembuatan batik.
Proses pengeringanini dilaksanakan setelah proses pelorodan menggunakan bahan
soda ash yang mana berfungsi mematikan warna batik supaya tidak terjadi pelunturan
warna. Terdapat 2 macam proses pengeringan batik, yaitu pengeringan alami dan
pengeringan menggunakan mesin oven. Terdapat beberapa jenis kain batik yang
sering digunakan di Indonesia, yaitu:
a. Kain Grey
Kain grey disebut juga “bahan unfinish” yang mana warna alami dari kain ini
masih terjaga dengan baik dikarenakan tidak mengalami proses pemutihan
warna. Kain bahan grey dibuat dari tenunan benang kapas.
b. Kain Paris
4
Kain paris memiliki tekstur yang lembut dan bahan yang jatuh. Jika dilihat
sekilas, kain ini memang terlihat tipis, namun ditinjau dari kualitasnya kain
paris merupakan jenis kain yang tergolong cukup bagus daripada jenis kain
batik lainnya.
c. Kain Mori
Kain mori adalah kain berwarna putih polos yang mana memiliki tebal,
tekstur halus dan kerapatan yang sempurna. Oleh karena itu kain jenis ini
sangat cocok jika digunakan untuk membatik. Terdapat beberapa jenis
tingkatan kain mori, yaitu primissima, prima, biru, berkolissima, voilisimma,
serta mori shantung.
d. Kain Kaos Katun
Kain kaos katun merupakan jenis kain dari rajutan yang mana sering dibuat
dalam bentuk T-shirt atau kain oblong.
e. Kain Sutra
Kain sutra memiliki sifat yang fleksibel, serat yang kuat sehingga tidak rawan
robek, dan memiliki tektur halus dan lembut. Kain sutra cocok digunakan
membuat batik dengan kualitas tinggi yang mana kain ini memiliki
keistimewaan tersendiri. Dilihat dari segi harga, kain ini memang sedikit lebih
mahal daripada kain katun atau kain mori.
f. Kain Poleister
Kain poliester adalah jenis kain serat sintetis. Dikarenakan terbuat dari serat
sintetis, kain poliester memiliki sifat anti kusut, tahan dengan sifat asam,
terhadap jamur, dan memiliki daya serap air yang lemah.
Keterangan Gambar 1 : (a) evaporator, (b) kompresor, (c) kondensor, (d) pipa kapiler.
maka pelet batuara akan menyala dengan laju pembakaran yang tinggi briket
dengan massa 245,91 gram memiliki waktu pembakaran 60,57 menit untuk
menjadi abu.
2.5 Batubara
Batu bara merupakan bahan bakar fosil yang mana terbentuk dari tumbuh-
tumbuhan, yang telah dikonsolidasi antara lapisan batuan lain dan diubah oleh
gabungan efek tekanan dan panas selama jutaan tahun lamanya untuk membentuk
lapisan batubara. Energi yang didapatkan dari batubara saat ini berasal dari energi
yang tumbuhan serap dari matahari jutaan tahun yang lalu.
Oleh karena itu batubara banyak digunakan sebagai sumber energi alternatif
di masa depan dikarenakan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya yaitu :
1. Harga yang relatif murah daripada harga minyak dan gas.
2. Di Indonesia jumlah cadangan batubara lebih banyak daripada mnyak bumi
yang mana diperkirakan masih bisa digunakan selama 200 tahun kedepan.
3. Batubara dapat ditambang dengan relatif mudah.
7
BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN
box ,setelah itu di tutup menggunakan plat stainless stell. Dimensi box yaitu
panjang 40cm, lebar 20cm dan tinggi 50cm.
3.3 Implementasi
Implementasi berupa tahap pembuatan dan perakitan Alat Pengering Kain
Batik dengan Bahan Bakar Batubara. Ada 3 tahap perakitan yaitu box briket batubara,
lemari Alat Pengering Kain Batik dan penggabungan box briket batubara dengan
lemari alat pengering kain batik.
3.4 Pengujian
Setelah dilakukan implementasi, tahap selanjutnya adalah pengujian kinerja
alat dan perbaikan error sampai sistem dapat bekerja seperti yang telah direncanakan.
Pengujian dilakukan bersama dengan dosen pembimbing menggunakan lemari
pengering yang sudah dirakit, serta kebutuhan lain yang menunjang pengujian alat.
3.5 Perawatan
9
Tahap perawatan dilakukan setelah produk jadi dan dapat berfungsi dengan
sempurna. Perawatan dilakukan untuk menjaga produk tetap dalam kondisi baik dan
dapat digunakan kapanpun apabila dibutuhkan. Perawatan dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan setiap komponen serta keseluruhan produk.
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara blendid, yaitu dengan tatap muka
secara langsung dan juga secara daring, pembagian yang dilakukan yaitu sebagai
berikut :
Tabel 1. Pembagian Metode Tahapan Pelaksanaan Penelitian
No Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan secara full online, setiap anggota tim
Analisa Kebutuhan
1. mencari sumber literasi secara mandiri kemudian
dan Studi Literatur
didiskusikan secaradaring
Pelaksanaan secara online, diskusi juga secara daring
Desain dan
2. menggunakan berbagai platform misalnya zoom,
Perancangan sistem
whatsapp, dan lain-lain.
3. Implementasi Pelaksanaan dilakukan secara online dan offline
4. Pengujian Pelaksanaan dilakukan secara offline
5. Perawatan Plekasanaan dilakukan secara offline
BAB 4
Belmawa 5.250.000
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 1.750.000
Jumlah 7.000.000
Bulan Person
Penangg
N Jenis
1 2 3 4 ung-
o Kegiatan
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Diajeng
Koordinas
1 Ayu
i Tim
Berliana
Diajeng
Koordinas
2 Ayu
i Dosen
Berliana
Perancang Azzahra
3 an Isnaini
kegiatan Putri
4 Pengadaan Fathonah
alat dan Utami
11
bahan Ningsih
Habib
5 Perakitan
Firmansyah
Habib
6 Pengujian
Firmansyah
Evaluasi / Habib
7
revisi Firmansyah
Habib
8 Finishing
Firmansyah
Penyusuna Fathonah
9 n Laporan Utami
Kemajuan Ningsih
Fathonah
Penyusuna
10 Utami
n Artikel
Ningsih
Penyusuna Azzahra
11 n Laporan Isnaini
Akhir Putri
Revisi Azzahra
12
Laporan Isnaini
Diajeng
Upload
13 Ayu
Laporan
Berliana
DAFTAR PUSTAKA
Alhusain, A.S., 2016. Kendala dan upaya pengembangan industri batik di Surakarta
menuju standardisasi. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 6(2), pp.199-213.
12
Budijono, A.P. and Kurniawan, W.D., 2017. Efisiensi Proses Produksi Batik Melalui
Penerapan Mesin Pengering Batik Dan Kompor Pemanas Lilin Batik Semi
Otomatis. Otopro, pp.30-34. Dewi, S.T., 2006.
Dewi, S.T., 2006. Analisis pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap
keunggulan bersaing untuk meningkatkan kinerja pemasaran (studi pada Industri
Batik di Kota dan Kabupaten Pekalongan). Universitas Diponegoro.
Fitinline.com. (2019). 9 Jenis Bahan Kain Yang Biasa Digunakan Untuk Membuat
Kain Batik Indonesia.
Jamilatun, S., 2008. Sifat-sifat penyalaan dan pembakaran briket biomassa, briket
batubara dan arang kayu. Jurnal Rekayasa Proses, 2(2), pp.37-40.
Prabowo, A., 2017. Mesin Pengering Pakaian Sistem Tertutup dengan Menggunakan
Daya Listrik 1122 watt. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Purwadi, P.K. and Kusbandono, W., 2015. Mesin pengering pakaian energi listrik
dengan mempergunakan siklus kompresi uap.
13
Purwadi, P.K. and Kusbandono, W., 2016. Inovasi mesin pengering pakaian yang
praktis, aman dan ramah lingkungan. Widya Teknik, 15(2), pp.106-111.
Sinaga, A.J. and Manurung, C., 2020. Analisa Laju Korosi dan Kekerasan Pada
Stainless Steel 316 L Dalam Larutan 10% NaCl Dengan Variasi Waktu
Perendaman. Sprocket Journal of Mechanical Engineering, 1(2), pp.92-99.
Siregar, A.P., Raya, A.B., Nugroho, A.D., Indana, F., Prasada, I.M.Y., Andiani, R.,
Simbolon, T.G.Y. and Kinasih, A.T., 2020. Upaya pengembangan industri batik di
Indonesia. Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah, 37(1).
Wibowo, N.M., Karsam, K., Widiastuti, Y. and Siswadi, S., 2020. Penciptaan
Keunggulan Bersaing Ukm Batik Melalui Penerapan Teknologi Pengering Batik Dan
Digital Marketing. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat
dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 3, pp.970-975.
14
LAMPIRAN
Biodata Ketua
15
BiodataAnggota 1
16
Biodata Anggota 2
17
Biodata Anggota 3
18
Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)
Plat stainless BA GILAP 6 lembar
(uk.122 x
1. 650.000 3.900.000
244; tebal 0,6
mm)
Hollow galvanis 4 x 6 meter 150.000 600.000
Pipa stainless ½" , tebal
6 meter 70.000 70.000
0,8 mm
Roda troli disertai rem 1 set (isi 4) 200.000 200.000
Engsel 5” stainless 1 pasang 60.000 60.000
Engsel 1,5” biasa 1 pasang 15.000 15.000
Bracket hanger 2 buah 60.000 120.000
Handle pintu stainless
1 buah 60.000 60.000
besar
Handle pintu kecil 1 buah 5.000 5.000
Lem sealant 1 buah 50.000 50.000
Spigot siku aluminium 4 x 6 meter 80.000 320.000
Siku aluminium/etalase 4 x 6 meter 40.000 160.000
Fan exhaust DC 120 x
2 buah 135.000 270.000
120 x 25
Keling/rivet 90 biji 75.000 75.000
Briket batu bara 5kg 7.000 35.000
SUB TOTAL (Rp) 5.940.000
2. Sewa las listrik 2 hari 300.000 600.000
SUB TOTAL (Rp) 600.000
Transportasi pembuatan 4 motor x 4
3. 10.000 160.000
alat liter
23
AlokasiWaktu
Program Bidang
No Nama/NIM (jam/minggu) UraianTugas
Studi Ilmu
Mengoordinasikan
Diajeng Ayu Pendidikan tim, belanja alat dan
1 Berliana / Teknik Teknik 30 bahan,merancang
21502241009 Elektronika dan merakit
keseluruhan alat.
24
Melakukan survei
harga serta
merancang anggaran
Fathonah
Pendidikan biaya,belanja alat
Utami
2 Teknik Teknik 28 dan bahan merakit
Ningsih /
Elektronika kerangka lemari
21502241021
pengering,menyusun
laporan kemajuan
dan artikel.
Menyusun proposal
Azzahra Pendidikan
dan laporan akhir,
3 Isnaini Putri / Teknik Teknik 30
merakit box briket
21501141001 Elektronika
batubara.
Box briket batu bara di rangkai terpisah dengan lemari pengering kain
batik,sehingga dapat dilepas ketika sebelum menggunakan lemari pengering dan
dapat di lepas sesudah menggunakan lemari pengering untuk di rawat dan di
bersihkan.
Untuk pipa stainless yang akan di gunakan untuk menempatkan kain yang
akan di keringkan,nantinya juga fleksibel ,dapat di lepas dan di pasang kembali pada
bracket hanger yang telah dipasang di sisi kanan dan kiri bagian dalam lemari
pengering.
Pintu lemari pengering di letakkan di bagian atas supaya tidak boros tempat.
Pada bagian pintu lemari yang letaknya ada di bagian atas juga terpasang kipas
exhaust untuk sirkulasi udara supaya uap yang di hasilkan dari kain yang di keringkan
dapat keluar melalui kipas tersebut.
Lemari pengering di buat dua lapisan (luar dan dalam) supaya harapannya
suhu panas yang di hasilkan oleh batu bara dapat stabil dan suhu panas menyebar
secara merata serta tidak merusak kain batik.
ini nantinya menggunakan roda troli yang sudah disertai rem sehingga akan aman
ketika alat pengering sedang bekerja.