Anda di halaman 1dari 8

6.

5 CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRITEKNOLOGI


PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

A. Rasional

Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian merupakan


mata pelajaran yang berisi kemampuan-kemampuan dasar-dasar
penguasaan keahlian pengolahan hasil pertanian dan pengawasan
mutu hasil pertanian. Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
adalah industri yang berbasis bahan hasil pertanian atau industri
pertanian. Industri Pengolahan Hasil Pertanian merupakan industri
yang penting karena berperan dalam penyediaan bahan pangan,
pakan, dan produk lain yang bersumber dari hasil pertanian atau
hayati. Mata pelajaran ini akan menumbuhkan minat dan bakat
(passion) peserta didik tentang hal yang berkaitan dengan
agriteknologi pengolahan hasil pertanian, dan membangun
kebanggaan sebagai penggiat bidang pertanian modern.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar


bagi peserta didik tentang proses pengolahan hasil pertanian, mulai
dari bahan baku, produksi, hingga marketing dengan pendekatan
holistik. Salah satu pendekatan tersebut adalah konsep ekonomi
sirkuler, yaitu memadukan proses dari penanaman, pengelolaan
komoditas hasil panen, pengolahan hasil panen, limbah pasca panen,
dan keterkaitan hubungan dengan unit- unit usaha lainnya. Selain
itu, mata pelajaran ini akan melengkapi peserta didik dengan
kemampuan pemahaman dalam merencanakan, merancang,
menerapkan dan memanfaatkan teknologi di bidang agriteknologi
berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan. Mata pelajaran ini juga
penting bagi peserta didik dalam memahami isu-isu global tentang
ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kelestarian ekosistem.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil


Pertanian membiasakan peserta didik berfikir ilmiah, bersikap positif,
dan berketerampilan sesuai standar. Peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-
nilai baru secara mandiri, menjadi dasar untuk mengembangkan rasa
keingintahuan tentang pentingnya industri pertanian yang
berkelanjutan, menggunakan metode yang sesuai dengan

155
perkembangan zaman dalam rangka mewujudkan ketahanan
pangan. Mata pelajaran ini menjadi landasan pengetahuan dan
keterampilan untuk pembelajaran lebih lanjut di kelas XI dan XII.

Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan


berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran
tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-
based learning, teaching factory, discovery-based learning, problem-
based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.

Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berkontribusi


dalam memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang pengolahan
dan pengawasan mutu hasil pertanian (nabati/tanaman, hewani dan
ikan), karena memuat materi softskill dan hardskill yang bersifat
fundamental (mendasar) sekaligus membiasakan untuk bernalar
kritis, berupaya secara mandiri, berorietnasi kreatif dan mampu
beradaptasi pada keragaman global serta mengedapankan
kegototongroyongan dalam pencapaian tujuan dan menyelesaikan
masalah. Peserta didik dibiasakan juga menerapkan etika bisnis
pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutu hasil pertanian yang
dilandasi keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menampilkan diri sebagai individu dengan akhlak mulia, berwawasan
lingkungan dan kearifan lokal secara bertanggung jawab.

B. Tujuan

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil


Pertanian bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):

1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang


industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk

156
berperan aktif dalam proses pembelajaran;
2. memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses
kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil
pertanian sebagai peluang dan tantangan yang harus dicapai atau
diatasi dalam proses pembelajaran;
3. memahami agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di
bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran
untuk penguatan motivasi dalam pembelajaran;
4. memahami penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur
Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH);
5. memahami proses-proses dasar pada pengolahan hasil pertanian
sesuai prosedur K3LH; dan
6. memahami teknik dasar laboratorium pengujian mutu hasil
pertanian sesuai prosedur K3LH.

C. Karakteristik

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil


Pertanian berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam memahami industri pengolahan hasil pertanian
sebagai bisnis yang menerapkan teknologi yang terus berkembang
untuk menjawab tantangan adanya isu-isu global dan kemampuan
dasar-dasar proses dan pengolahan hasil pertanian, serta
kemampuan dasar-dasar teknik kerja di laboratorium pengujian
mutu hasil peretanian.

Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi


Pengolahan Hasil Pertanian berfokus pada kompetensi bersifat dasar
yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus usaha agriteknologi
pengolahan hasil pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan
atau bekerja di industri agriteknologi pengolahan hasil pertanian
sesuai dengan perkembangan dunia kerja.

Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,


perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil
entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil

157
Pertanian meliputi elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi

Proses bisnis secara Meliputi pemahaman tentang proses


menyeluruh di bidang bisnis industri pengolahan hasil
industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang
pertanian; klasifikasi industri, lingkup usaha,
penerapan K3LH, perencanaan
produk, mata rantai pasok (supply
chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan mesin
dan peralatan, serta pengelolaan
sumber daya dengan
memperhatikan potensi dan kearifan
lokal.

Perkembangan teknologi Meliputi pemahaman tentang


yang digunakan, proses perkembangan teknologi pengolahan
kerja, dan isu- isu global hasil pertanian dan pengujian
di bidang industri mutunya, yaitu bioteknologi,
pengolahan hasil nanoteknologi, otomatisasi,
pertanian; digitalisasi, Internet of Things (IoT);
pemahaman tentang pemanasan
global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional
dan lokal, pertanian berkelanjutan,
sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar.

Agripreneur, lapangan Meliputi pengenalan profil


kerja dan peluang usaha agripreneur yang mampu membaca
di bidang agriteknologi peluang pasar dan usaha dalam
pengolahan hasil rangka menumbuhkan jiwa
pertanian; wirausaha, profil profesi atau
jabatan dalam industri pengolahan
hasil pertanian yang menjaga
ketersediaan pangan dalam rangka
menumbuhkan sikap
profesionalisme dalam bekerja.

Proses dan teknik dasar Meliputi pemahaman tentang


pengoperasian alat dan konsep, prinsip, dan prosedur pada
mesin penanganan dan proses-proses dasar penanganan
pengolahan hasil dan pengolahan hasil pertanian
pertanian (tanaman/nabati, ternak dan ikan)
meliputi proses pengecilan ukuran
(pemotongan, pengirisan,
pemarutan, pencacahan,
penghancuran, dan penggilingan),
proses termal (pendinginan,
pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi,
pengeringan, pemanggangan,
penyangraian, dan penggorengan),
proses kimia dan biokimia
(penggaraman, penggulaan,
pengasaman/ fermentasi), dan

158
Elemen Deskripsi

proses pemisahan (pengayakan,


penyaringan, destilasi, ekstraksi,
pengendapan, penggumpalan dan
evaporasi) serta proses
pencampuran bahan.
Penanganan komoditas Meliputi pemahaman tentang
pertanian sesuai pengidentifikasian karakteristik dan
prosedur, Kesehatan, penanganan (sortasi, grading,
Keselamatan Kerja dan pengawetan, pengemasan,
Lingkungan Hidup pengepakan dan penyimpanan
(K3LH), dingin) hasil pertanian (tanaman,
ternak dan ikan) pasca panen untuk
disimpan, dikonsumsi atau diproses
lebih lanjut menjadi produk olahan
setengah jadi, atau produk jadi
dengan menerapkan prinsip dan
prosedur K3LH.

Prinsip dan teknik kerja Meliputi pemahaman tentang


laboratorium pengujian prinsip, prosedur penggunaan, dan
mutu hasil pertanian perawatan peralatan gelas (gelas alat
ukur volume, gelas wadah, gelas
aparatus destilasi, aparatus
ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus
titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/
pencampur, dan alat gelas
penunjang), peralatan bukan gelas
(neraca analitik, oven, waterbath,
tanur, inkubator, autoclave, fume
hood atau fume-scrubber, hot plate,
bunsen atau burner, Laminary Air
Flow/LAF), pengenalan,
penanganan dan penggunaan bahan
kimia pereaksi dan bahan kimia
standar (pembuatan larutan dan
standardisasi larutan), teknik kerja
aseptik, sterilisasi peralatan dan
sterilisasi media, serta penanganan
limbah laboratorium.

159
D. Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan


gambaran lengkap mengenai program keahlian Agriteknologi
Pengolahan Hasil Pertanian, agar dapat menumbuhkan kebanggaan,
harapan besar, passion dan vision untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Rumusan capaian pembelajaran
masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik


menyeluruh di bidang mampu memahami proses bisnis
industri pengolahan hasil industri pengolahan hasil pertanian,
pertanian; antara lain tentang klasifikasi
industri, lingkup usaha, penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata
rantai pasok (supply chain), logistik,
proses produksi, penggunaan dan
perawatan peralatan, serta
pengelolaan sumber daya dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.

Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik


yang digunakan, proses mampu menjelaskan perkembangan
kerja, dan isu-isu global teknologi pengolahan hasil
di bidang industri pertanian dan pengujian mutunya,
pengolahan hasil yaitu bioteknologi, nanoteknologi,
pertanian; otomatisasi, digitalisasi, Internet of
Things (IoT); pemahaman tentang
pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional
dan lokal, pertanian berkelanjutan,
sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar.

Agripreneur, lapangan Pada akhir fase E, peserta didik


kerja dan peluang usaha mampu menjelaskan profil
di bidang agriteknologi agripreneur yang mampu membaca
pengolahan hasil peluang pasar dan usaha untuk
pertanian; menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta profil profesi atau jabatan di
industri pengolahan hasil pertanian
yang menjaga ketersediaan pangan
dalam rangka menumbuhkan sikap
profesionalisme dalam bekerja.

160
Elemen Capaian Pembelajaran

Proses dan teknik dasar Pada akhir fase E, peserta didik


pengoperasian alat dan mampu memahami konsep, prinsip,
mesin penanganan dan dan prosedur melalui praktik
pengolahan hasil terbatas proses-proses dasar
pertanian pengolahan hasil pertanian
(nabati/tanaman, hewani, dan ikan
meliputi pengecilan ukuran
(pemotongan, pengirisan,
pemarutan, pencacahan,
penghancuran, dan penggilingan),
proses termal (pendinginan,
pembekuan, pasteurisasi,
sterilisasi, pengeringan,
pemanggangan, penyangraian, dan
penggorengan), proses kimia dan
biokimia (penggaraman,
penggulaan,
pengasaman/fermentasi), dan
proses pemisahan (pengayakan,
penyaringan, destilasi, ekstraksi,
pengendapan, penggumpalan dan
evaporasi) serta proses
pencampuran bahan.

Penanganan komoditas Pada akhir fase E, peserta didik


pertanian sesuai prosedur mampu memahami tentang
Kesehatan Keselamatan pengidentifikasian karakteristik dan
Kerja dan Lingkungan penanganan (sortasi, grading,
Hidup (K3LH) pengawetan, pengemasan,
pengepakan dan penyimpanan
dingin) hasil pertanian pasca panen
untuk disimpan, dikonsumsi atau
diproses lebih lanjut menjadi
produk olahan setengah jadi, atau
produk jadi dengan menerapkan
prinsip dan prosedur K3LH.

Prinsip dan teknik kerja Pada akhir fase E, peserta didik


laboratorium pengujian mampu memahami prinsip,
mutu hasil pertanian prosedur penggunaan, dan
perawatan peralatan gelas (gelas
alat ukur volume, gelas wadah,
gelas aparatus destilasi, aparatus
ekstraksi, aparatus filtrasi,
aparatus titrasi, gelas wadah, gelas
reaktor/pencampur, dan alat gelas
penunjang), alat bukan gelas
(neraca analitik, oven, waterbath,
tanur, inkubator, autoclave, fume
hood atau fume-scrubber, hot plate,
bunsen atau burner, Laminary Air
Flow/LAF), penggunaan bahan
kimia pereaksi dan standar
(pembuatan larutan dan

161
Elemen Capaian Pembelajaran

standardisasi larutan), teknik kerja


aseptik, sterilisasi peralatan dan
sterilisasi media, serta penanganan
limbah laboratorium.

162

Anda mungkin juga menyukai