Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Aghnia Nabila Harum

NIM : 2141911009
MATA KULIAH : Etika Profesional

PENTINGNYA ETIKA PUBLIC RELATIONS MELALUI MEDIA SOSIAL


MENGENAI KASUS PELECEHAN SEKSUAL DI KRL COMMUTERLINE

A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya, Public Relations merupakan bagian dan bentuk dari kegiatan komunikasi.
Namun, komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations memiliki perbedaan dengan
aktivitas komunikasi lainnya. Seorang Public Relations harus mampu menjalin
komunikasi yang dibalut dengan kemampuan merencanakan program kerja,
menciptakan strategi yang akurat, serta menjalin hubungan harmonis dengan pihak-
pihak terkait. Dalam kegiatan tersebut perlu dilandasi dengan kekuatan etika Public
Relations sehingga dapat menjaga martabat serta nama baik perusahaan, bangsa, dan
negaranya. Etika profesi sangat diperlukan oleh seorang Public Relations karena
mengandung nilai dan asas moral sebagai pegangan umum dalam menjalankan
profesinya.

Setiap profesi pasti memiliki kode etik yang berbeda dan harus ditaati oleh seluruh
anggota yang bergabung dalam profesi tersebut. Kode etik menjadi acuan perilaku dalam
pelaksanaan peran (role) dan fungsi (function) Public Relations yang secara mutlak
diterapkan. Kode etik bersifat mengikat, baik secara normatif maupun sebagai acuan
moral dalam suatu kegiatan. Dalam kode etik mengandung norma dan kaidah mengenai
suatu profesi tertentu. Dalam perkembangannya, kini etika profesi tidak terbatas pada
hubungan tatap muka saja. Namun seiring dengan perkembangan teknologi lingkup
Public Relations semakin luas diantaranya penggunaan sosial media resmi sebuah
perusahaan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan kinerja Public Relations suatu
perusahaan.

Salah satu isu permasalahan mengenai etika profesi Public Relations terjadi di salah satu
perusahaan BUMN yaitu PT. KAI (Kereta Api Indonesia). Isu ini dianggap sangat menarik
untuk dibahas karena muncul persepsi dan respond oleh berbagai pihak sehingga ramai
diperbincangkan di jagat media sosial. Pada tanggal 4 Juni 2021 yang dimana pada akun
resmi PT. KAI menjawab salah satu mention dari teman korban pelecahan seksual di KRL
KA 1452 dengan respond yang kurang professional. Dalam akun resmi tersebut,
tanggapan dari admin PT. KAI dinilai membuat kesalahan dalam merespons keluhan
adanya dugaan pelecehan seksual dari rekan pengguna KRL lalu dianggap tidak
memperhatikan hak-hak pihak lain, serta tidak menghormati pendapat dan martabat
orang lain. Bahkan terlihat tidak memperhatikan harga diri seseorang dan kepentingan
umum. Tindakannya tidak menunjukkan rasa tanggung jawab dengan keamanan dan
kenyamanan khalayaknya sehingga telah melanggar kode etik Public Relations. Kalimat
yang dilontarkan oleh admin tersebut adalah

”BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? Bukan sama mba nya ?? kenapa gak
langsung lapor Polisi aja Mbanya.? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti,”
tulis akun @CommuterLine1

Dalam kasus tersebut menggambarkan mengenai pelanggaran etika profesi yang


dilakukan oleh admin akun twitter resmi PT. KAI. Seorang Public Relation seharusnya
bertindak melalui pertimbangan yang matang, rasional, objektif, penuh integritas, dan
tanggung jawab yang tinggi. Jika tidak, konsekuensinya adalah dapat menciptakan berita
yang tidak terkontrol dan sensasional sehingga berdampak merugikan citra baik
perusahaan. Berita tersebut pun menyebabkan timbulnya kontroversi dan polemik yang
berkepanjangan. Dalam kasus diatas, pelanggaran yang dilakukan oleh admin akun
twitter PT. KAI termasuk pada kategori pelanggaran etika khusus yang penerapannya
menyangkut pada dimensi sosial yang luas.

B. ANALISIS MASALAH
Isu permasalahan mengenai etika profesi Public Relations terjadi di salah satu
perusahaan BUMN yaitu PT. KAI (Kereta Api Indonesia). Isu ini dianggap sangat menarik
untuk dibahas karena muncul persepsi dan respond oleh berbagai pihak sehingga ramai
diperbincangkan di jagat media sosial. Pada tanggal 4 Juni 2021 yang dimana pada akun
resmi PT. KAI menjawab salah satu mention dari teman korban pelecahan seksual di KRL
KA 1452 dengan respond yang kurang professional. Dalam akun resmi tersebut,

1 https://uai.ac.id/en/kasus-twitter-kai-commuter-bukti-pentingnya-etika-pr/ diakses pada tanggal 6


Maret 2023 pukul 17:18 WIB
tanggapan dari admin PT. KAI dinilai tidak memperhatikan hak-hak pihak lain serta tidak
menghormati pendapat dan martabat orang lain.

Berita ini ramai diperbincangkan oleh berita salah satunya penulis mengutip dari situs
website www.detik.com.2 Kronologi kejadian diawali oleh rekan dari laporan akun
twitter @ZhaRala dan @twinklettlestar kepada pihak PT. KAI melalui mention twitter
@CommuterLine mengenai pelecehan seksual yang dialami oleh rekannya, namun
respon dari pihak PT. KAI dinilai tidak professional dan diluar kebiasaan akun pelayanan
publik lainnya. Dari kejadian tersebut memunculkan statement negatif dari khalayak
terutama pihak pelapor.

Gambar 1 Respond akun Twitter PT KAI commuter

Sumber : https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/05/admin-twitter-commuterline-dinilai-tak-sopan-saat-
dapat-laporan-pelecehan-seksual-kai-minta-maaf?page=2 diakses pada tanggal 6 Maret 2023, pukul 17:14

Dalam kejadian tersebut menggambarkan sikap tidak professional dari admin akun
twitter resmi PT KAI dan tidak mengindahkan etika profesi sebagai Public Relation. Dari
kasus tersebut PT KAI mengalami krisis mengenai kredibilitas petugasnya yang tidak
mencerminkan layanan KRL Commuter Line secara keseluruhan sehingga merusak citra
baik PT KAI yang seharusnya memberikan kenyamanan dan keamanan publik baik
secara pelayanan jasa transportasi maupun pelayanan aduan customer.

Atas kesalahan tanggapan yang diberikan melalui akun resmi Twitter serta penanganan
yang dilakukan di stasiun, pihak perwakilan resmi dari PT KAI Commuter Line juga
menyatakan permintaan maaf kepada pelapor kasus pelecehan seksual tersebut. Pihak
humas sebagai perwakilan PT KAI Commuter Line juga mengemukakan bahwa pihak

2
https://news.detik.com/berita/d-5594771/kronologi-pelecehan-di-krl-yang-direspons-ngegas-twitter-kai-
commuter diakses pada tanggal 6 Maret 2023 pukul 17:18 WIB
mereka akan melakukan pertemuan langsung dengan pelapor serta korban pelecehan
seksual dengan tujuan untuk menindaklanjuti kasus yang terjadi ini. Anne Purba selaku
Humas PT KAI Commuter mengemukakan bahwa pihak resmi dari PT KAI Commuter
akan selalu bertindak dalam menyempurnakan SOP atau kepanjangannya adalah Standar
Operasional Prosedur mengenai aksi pencegahan serta penindakan terhadap kasus
pelecehan seksual yang terjadi di dalam KRL (Kereta Rel Listrik). Selain itu, pihak PT KAI
Commuter juga mengemukakan bahwa pihaknya akan terus berpartisipasi dalam
menyuarakan anti-pelecehan seksual sejak tahun 2018 di KAI Commuter.

Secara umum, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), etika memiliki tiga arti :
1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak); 2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; pengertian ini
tertuang dalam kajian kode etik profesi, misalnya: Kode Etik Jurnalistik, Kode Etik Humas,
atau Kode Etik Periklanan; 3) Nilai mengenai tindakan yang benar dan salah yang dianut
suatu golongan masyarakat3.

Menurut Prakoso (2015:59) etika profesi merupakan etika sosial dalam etika khusus
mempunyai tugas dan tanggung jawab kepada ilmu dan profesi yang disandangnya.
Menurut Muchtar (2016:95) etika profesi merupakan aturan perilaku yang memiliki
kekuatan mengikat bagi setiap pemegang profesi. Maka dapat disimpulkan etika profesi
merupakan suatu tujuan agar setiap pemegang profesi tetap berada dalam nilai-nilai
profesional, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi profesi yang dipegangnya.4
Dalam hal ini, seorang professional termasuk bidang profesi kehumasan (Public
Relations) secara umum memiliki tiga prinsip etika profesi (Keraf, 1993: 49-50) yaitu: 1)
Tanggung jawab, 2) Kebebasan, 3) Kejujuran.

C. PEMBAHASAN
Berdasarkan dari pengertian etika profesi menjelaskan bahwa setiap orang yang
menjalankan profesi memiliki tanggung jawab kepada ilmu dan profesi yang dijalani.
Kasus yang dialami oleh admin twitter akun resmi PT. KAI dianggap telah melanggar
pedoman etika profesi sebagai penyedia jasa layanan aduan konsumen. Ada beberapa
faktor yang dianggap melanggar etika profesi diantaranya tidak mengindahkan citra

3
https://kbbi.web.id/etika diakses pada tanggal 6 Maret 2023 pukul 17:40 WIB
4
Darmastuti, Rini. 2006. Etika PR dan E – PR. Jogjakarta : Gava Media.
suatu perusahaan seperti kurang sopan santun dan tidak professional kepada
konsumen/ penumpang KRL KAI, sehingga berdampak pada reputasi PT. KAI.

Dari kasus diatas PT. KAI telah melakukan tindakan meminta maaf terhadap korban dan
pelapor dengan menyatakan pertemuan langsung bersama dengan korban setelah satu
hari kejadian. Permintaan maaf dikemukakan oleh PT. KAI Commuter Line dalam
pertemuan tersebut. Berdasarkan keterangan yang dikemukakan oleh Anne selaku
perwakilan resmi PT. KAI Commuter dengan korban akan menempuh jalur hukum untuk
menindaklanjuti insiden pelecehan seksual yang dialaminya.

Etika profesi berperan sebagai pedoman bagi seorang yang menjalani profesinya. Hal ini
bertujuan untuk mengatur hak dan kewajiban serta baik dan tidaknya suatu perilaku
individu maupun kelompok agar sesuai dengan budaya maupun karakteristik
perusahaan yang diinginkan. Untuk itu, peranan etika profesi menjadi dasar yang lebih
penting untuk diperhatikan karena sifatnya yang abstrak dan bias. Perusahaan atau
organisasi perlu menentukan DO-DON’TS yang jelas, sehingga dapat ditentukan sanksi
atas pelanggaran yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai