NOMOR:009/PER/DIR/RSUBT/0119
TENTANG
Menimbang : a. bahwa pasien stroke fase sub akut dan akut memerlukan perawatan dan
pengawasan yang intensif
b. dalam upaya peningkatkan mutu pelayanan pasien stroke di RSU Bunda
Thamrin, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan High Care Unit
(HCU) di Unit Stroke yang bermutu tinggi;
c. bahwa agar pelayanan High Care Unit (HCU) di Unit Stroke dapat
terlaksana dengan baik, didukung oleh staff dokter, perawat dan tenaga
profesional kesehatan lainnya yang kompeten dibidang masing-masing.
d. bahwa agar pelayanan poliklinik berjalan lancar, maka dibutuhkan Peraturan
Direktur RSU Bunda Thamrin sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan High Care Unit (HCU) di Unit Stroke RSU Bunda Thamrin;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
sampai d, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSU Bunda Thamrin
tentang Pelayanan High Care Unit (HCU) di Unit Stroke RSU Bunda
Thamrin;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu Peraturan Direktur RSU Bunda Thamrin tentang Pelayanan High Care Unit
(HCU) di Unit Stroke RSU Bunda Thamrin
Kedua : Pelayanan High Care Unit (HCU) di Unit Stroke RSU Bunda Thamrin
dilakukan sesuai dengan Peraturan Direktur sebagaimana terlampir dengan
Peraturan Direktur ini.
Ketiga : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Peraturan Direktur ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 10 Januari 2023
Direktur RSU Bunda Thamrin
PELAYANAN HIGH CARE UNIT (HCU) DI UNIT STROKE RSU BUNDA THAMRIN
1. Pelayanan High Care Unit (HCU) adalah pelayanan medik pasien dengan kebutuhan
memerlukan pengobaan, perawatan dan observasi secara ketat dengan tingkat pelayanan yang
berada di antara Intensive Care Unit (ICU) dan ruang rawat inap namun belum dapat dirawat
di ruang rawat biasa karena memerlukan observasi yang ketat.
2. Pelayanan High Care Unit (HCU) Di Unit Stroke adalah pelayanan bagi pasien dengan
kondisi stroke fase sub akut dan fase akut yang membutuhkan pengawasan intensif
3. Pasien dinyatakan sebagai kasus stroke harus berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang standar utama CT Scan Kepala 64 slides.
4. Ruang rawat HCU berada di ruang Unit Stroke
5. Pasien yang termasuk dalam kondisi ini adalah yang mengalami gangguan kesadaran,
hemodinamik dan respirasi yang tidak membutuhkan penggunaan alat bantu mesin respirator
(ventilator).
6. Kriteria pasien masuk ruang perawatan HCU adalah (jika memenuhi salah satu kriteria) :
a. Pasien dengan klinis stroke yang memerlukan pemantauan ketat derajat kesadaran dan
hemodinamik
b. Pasien dengan klinis stroke akut yang akan dilakukan trombolisis
c. Pasien pasca tindakan trombektomi
d. Pasien stroke post rawatan ICU yang masih memerlukan pemantauan ketat derajat
kesadaran dan hemodinamik
7. Kriteria pasien keluar dari ruang perawatan HCU di Unit Stroke adalah (jika memenuhi salah
satu kriteria) :
a. Pasien dengan kondisi stabil menurut penilaian dokter penanggung jawab pelayanan
DPJP dan tidak lagi membutuhkan pemantauan ketat
b. Pasien yang memburuk dan membutuhkan bantuan hidup lanjutan sehingga perlu
pindah ke Intensive Care Unit (ICU)
c. Pasien menolak di rawat di HCU unit stroke
8. Yang menentukan pasien harus di rawat atau keluar di ruang HCU di Unit Stroke adalah
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).
9. Staff pemberi pelayanan di HCU Unit Stroke adalah :
a. Penanggung jawab : dokter spesialis neurologi ketua Tim Stroke
b. Staff medik : dokter spesialis neurologi dan dokter umum bersertifikat
ACLS/GELS/ATLS, dokter spesialis lainnya sesuai dengan kebutuhan
c. Staff perawat : perawat ruangan unit stroke
d. Tenaga profesional kesehatan lainnya : ahli gizi, apoteker, fisiothrapis
10. Kualifikasi staff pemberi pelayanan di HCU Unit Stroke adalah :
a. Dokter : memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) aktif,
memiliki sertifikat ATLS/ACLS
b. Perawat : memiliki STR dan Surat Izin Kerja (SIK) aktif, memiliki sertifikat pelatihan
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
c. Tenaga profesional kesehatan lainnya : memiliki STR dan SIK aktif.
11. Sarana yang harus ada Stroke adalah :
a. Tempat tidur pasien
b. Bed side cabinet
c. Mayo table
d. Sumber oksigen sentral
e. Mesin monitor pasien yang dapt memonitor tekan darah, nadi, respirasi dan oksimetri
secara berkala
f. Infusion Pump
g. Syringe Pump
h. Suction pump untuk menghisap lendir saat pembersihan jalan nafas
i. Alat kesehatan : untuk akses pembuluh darah, nasogastric tube (NGT), kateter urine
j. Troli Emergensi dilengkapi obat dan alat kesehatan untuk kebutuhan resusitasi jantung
paru dan bantuan hidup lanjutan
k. Stetoskop
l. Tensimeter
m. Termometer
n. Oksimetri
o. Refleks Hammer
p. Senter
q. Alat transportasi pasien
12. Ruang lingkup pemantauan secara ketat pada pasien HCU di unit stroke yang harus dilakukan
adalah :
a. Tingkat kesadaran dengan metode kuantitatif Glascow Coma Scale (GCS) dan kualitatif
Composmentis, Somnolen, Sopor, Comatous, Apatis.
b. Fungsi pernafasan, sirkulasi (tekanan darah, nadi/heart rate) dan suhu tubuh dengan
interval waktu minimal 4 (empat) jam atau disesuaikan dengan skor Early Warning
System (EWS) sesuai kondisi pasien.
c. Oksigenasi dengan menggunakan oksimetri dipantau sesuai dengan jam penilaian
berdasarkan skor skor Early Warning System (EWS) sesuai kondisi pasien.
d. Keseimbangan cairan di monitor dan dicatat setiap shift dinas.
13. Asuhan yang diterapkan pada pasien tersebut adalah asuhan medis, asuhan keperawatan,
asuhan gizi dan asuhan fisioterapi.
14. Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan :
a. Bantuan Hidup Dasar (BHD)/Basic Life Support (BLS). Pasien yang membutuhkan
Bantuan Hidup Lanjutan/Advanced Life Support (menggunakan bantuan jalan nafas
intubasi dan oksigen tekanan positif melalui ventilator) dilakukan di ruang Intensive Care
Unit (ICU).
b. Terapi oksigen dengan menggunakan nasal kanul dan Non Rebreathing Mask (NRM)
c. Penggunaan obat-obatan untuk stalisasi obat inotropik, obat anti nyeri, obat aritmia
jantung, obat yang bersifat vasoaktif, dan lain-lain.
d. Nutrisi enteral atau parenteral
e. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien
f. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan
15. Pasien stroke yang dirawat di HCU di Unit Stroke dapat berasal dari ICU yang kondisi pasien
lebih stabil, dari IGD, dari Kamar Operasi, dari ruang rawat inap.
16. Kualitas pelayanan HCU di Unit Stroke dinilai dari :
a. Jumlah pasien yang pindah ke ICU
b. Angka kejadian infeksi nosokomial
c. Angka kejadian stress ulcer saluran cerna
d. Angka kejadian phlebitis
e. Angka kejadian dekubitus
Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 10 Januari 2023
Direktur RSU Bunda Thamrin
Gawat
Tidak Ya
Polilklinik IGD
Kamar
Kamar Operasi
Jenazah
Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 10 Januari 2023
Direktur RSU Bunda Thamrin
KOORDINATOR
STAFF TENAGA
STAFF MEDIK KESEHATAN
PERAWAT
LAINNYA
Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 10 Januari 2023
Direktur RSU Bunda Thamrin