DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendarahan
SCBA dan Anemia Akut” ini dengan baik.
Dengan keterbatasan pengetahuan yang ada, kami tidak akan dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkat, imbalan, serta karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya yang
tidak ternilai.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
sendiri, pembaca, serta masyarakat luas terutama dalam hal menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
1.3 TUJUAN........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 DEFINISI DARI PENDARAHAN SCBA DAN ANEMIA AKUT..............3
2.3 STUDI KASUS..............................................................................................6
2.4 TERAPI..........................................................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................9
3.2 SARAN..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan
mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh
bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat
mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh (kamus bahasa
indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti
kehilangan komponen darah, eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan
beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).
1
(skleroterapi, ligasi) dan pembedahan, akan tetapi sampai sekarang yang lebih
bermanfaat secara evidence base adalah tindakan endoskopik.
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit Anemia atau kurang darah adalah suatu kondisi di mana jumlah sel
darah merah (Hemoglobin) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Hemoglobinyang terkandung di dalam Sel darah merah berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian
tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia apabila konsentrasi Hemoglobin (Hb)
pada laki-laki kurang dari 13,5 G/DL dan Hematokrit kurang dari 41%, Pada
perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5 G/DL atau Hematocrit
kurang dari 36%.
Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin (proteinpembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan
mereka mengangkut oksigen dari paru- paru, dan mengantarkannya ke seluruh
bagian tubuh.
a. Varises esfagus
Secara panendoskopi pada 277 penderita saat mereka masuk rumah
sakit, ternyata 152 penderita diantaranya sebagai penyebab perdarahan adalah
pecahnya farises esofagus. Beberapa kasus diantaranya masih memperlihatkan
perdarahan segar yang berasal dari pecahnya varises di sepertiga bawah
esofagus.
Varises esofagus ditemukan pada penderita serosis hati dengan
hipertensi portal. Sifat perdarahan yang ditimbulkan ialah muntah darah atau
hematemesis biasanya mendadak dan massif, tanpa didahului perasaan nyeri
epigastrium. Darah yang keluar berwarna kehitam hitaman dan tidak akan
3
membeku, karena sudah tercampur dengan asam lambung. Setelah hematemesis
selalu disusul dengan melena.
b. Karsinoma esofagus
Karsinoma esofagus sering memberikan keluhan melena daripada
hematemesis. Pada penendoskopi jelas terlihat gambaran karsinoma yang
hampir menutup esofagus dan mudah berdarah terletak di sepertiga bawah
esofagus.
c. Sindrom Mallory-weiss
Muntah muntah yang hebat mungkin dapat mengakibatkan rupture dari
mukosa dan submukosa pada derah kardia atau esofagus bagian bawah,
sehingga timbul perdarahan. Karena laserasi yang aktif disertai ulserasi pada
daerah kardia dapat timbul perdarahan yang massif. Timbulnya laserasi yang
akut tersebut dapat terjadi sebagai terlallu sering muntah-muntah yang hebat,
sehingga tekanan intraabdominal meningkat, yang dapat mengakibatkan
pecahnya arteri submukosa esofagus atau kardia.
Kelainan di lambung
4
b. Tukak lambung
Tukak lambung lebih sering menimbulkan perdarahan terutama yang
terletak di angulus dan prepilorus dibandingkan dengan tukak duedeni dengan
perbandingan 23,7%:19,1%.
Tukak lambung yang besifat akut biasanya dangkal dan multiple yang dapat
digolngkan sebagai erosi. Umumnya tukak ini disebabkan oleh obat-obatan,
sehingga timbul gastritis erosive hemoregika.
Pedarahan dapat juga terjadi pada penderita yang pernah mengalami
gastrektomi, yaitu adanya tukak di daerah anastomose. Tukak seperti ini
dinamakan tukak marginalis atau tukak stomal.
c. Karsinoma lambung
Insidensi karsinoma lambung di Indonesia sangat jarang, yang umunya
datang berobat sudah dalam fase lanjut dan sering mengeluh rasa pedih, nyeri
diulu hati, serta merasa lekas kenyang, badan menjadi lemah. Jarang sekali
mengalami hematemesis, tetapi sering mengeluh buang air besar hitam pekat
(melena).
Kelainan di duodenum
a. Tukak duedeni
Tukak duedeni yang menyebabkan perdarahan secara panendoskopi
terletak di bulbus, ditemukan 6 kasus. Empat kasus diantaranya dengan keluhan
utama hematemesis dan melena, sedangkan dua kasus lainnya mengeluh melena
saja. Sebelum timbul perdarahan, semua kasus mengeluh merasa nyeri dan
perih di perut bagian atas agak ke kanan. Keluhan ini juga dirasakan waktu
tengah malam sedang tidur pulas, sehingga terbangun. Untuk mengurangi rasa
nyeri dan pedih, penderita makan roti mari atau minum susu.
5
makanan
4. Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu,haid
5. Penyakit kronik seperti TBC,cacing usus,malaria dll.
6
2.3 STUDI KASUS
DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Idinetitas Pasien :
2. Keluhan Utama
3. Keluhan Akhir
TERAPI
7
darah pasien pada saat operasi atau
pascaoperasi.
PROGNOSIS
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Saran yang membangun sangat kami perlukan dari para pembaca demi
kelancaran dan perbaikan dalam pembuatan makalah yang berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10