Anda di halaman 1dari 40

DEFIBRILASI

DEFIBRILASI

•Terapi menggunakan arus listrik


•→untuk mengatasi irama
•Fibrilasi Ventrikel (VF) /
•Takikardi Ventrikel(VT) tanpa
nadi
•→menggunakan modus asinkron
•→diberikan dalam waktu yang
sangat singkat.
Early Defibrillation

↑ Survival Rate
Posisi Standar
POSISI
STANDAR Opsi 1 Opsi 2

STERNUM STERNUM STERNUM

• kanan sternum • (anterior) → • (anterior)→ apex


atas & di bawah prekordium kiri
klavikula

APEX
• (posterior)

APEX →infraskapular kiri


APEX

• sebelah kiri putting • (posterior) →


susu & dengan senter infraskapular kiri
di Midaxila
ENERGI DEWASA

MONOFASIK •→ 360 JOULE

BIFASIK •→ 200 JOULE


Prosedur
Melakukan
Defibrilasi
Kerusakan
langsung
pada
miokard

Komplikasi
Kerusakan Yang Emboli
otot
Mungkin sistemik

Terjadi

Edema
Pulmonal
ALGORITME
HENTI JANTUNG
Biological
Death

Clinical
Death
BHD & BHL
Brain Damage

Start Certain
•4 – 6 •After 10
minutes minutes
Ventrikel Fibrilasi
Ventrikel Takikardia
Asistol
Pulseless Electical Activity (PEA)

•?
Pulseless Electical Activity (PEA)
Pulseless Electical Activity (PEA)
TIM YANG SOLID
Uncoordinated Cardiac Arrest
Team
Pembagian Tugas Tim medis
MANAGEMENT OF CARDIAC
ARREST → NADI (-)
C-A-B DRUG DEFIBRILA ETIOLOGY
TION

• CPR • Epinephrine • Fibrilasi • 5H+5T


Ventrikel
• Antiaritmia (VF)
(mis:
Amiodarone) • Takikardi
Ventrikel
(VT)
Etiology
5H 5T
• Hypovolemia • Toxin
• Hypoxia • Tamponade
• Hydrogen ion (acidosis) • Tension Phneumothorax
• Hypo/ Hyperkalemia • Trombosis Paru
• hypothermia • Trombosis Coroner
Algoritme BHL pada Pasien
Terduga atau Terkonfirmasi
Covid-19
HAL PENTING YANG PERLU
DIPERHATIKAN
• Resusitasi Jantung Paru memerlukan upaya
modifikasi
• Resusitasi pada Pasien dengan atau tanpa Covid19 →
pada pasien henti jantung tetap diberikan → upaya
terbaik untuk mencapai peluang yang terbaik untuk
bertahan hidup & TANPA mengorbankan
keselamatan Petugas Kesehatan yang menolong
• COVID-19 sangat mudah menular, terutama selama
resusitasi, dan memiliki morbiditas dan mortalitas
yang tinggi.
RISIKO YANG DIHADAPI
PETUGAS
• Prosedur → menimbulkan aerosol, termasuk
kompresi dada, ventilasi tekanan positif, dan
pembuatan jalan napas lanjutan → Selama
prosedur tersebut, partikel virus dapat tetap
melayang di udara dengan waktu paruh sekitar 1
jam → berisiko terhirup oleh orang di sekitarnya.
• Kegiatan resusitasi → banyak petugas + bekerja
dalam jarak yang dekat (antar petugas +
pasien)
Prinsip Umum Pemberian
Resuscitation pada Pasien Suspected
dan Confirmed COVID-19

• Kurangi Exposure
• Prioritaskan Oxygenisasi dan Ventilasi dengan MENGURANGI
RISIKO AEROSOLISASI
• Pertimbangkan kesesuaian regulasi untuk memulai, melanjutkan
atau menghentikan Resusitasi
Kurangi Exposure

• Gunakan APD sebelum masuk ke ruangan / menangani


pasien
• Batasi jumlah personil
• Gunakan alat mekanik CPR (bila ada ??)
• Pastikan status COVID-19 pasien
Prioritaskan Oxygenisasi dan Ventilasi dengan
mengurangi Risiko Aerosolisasi

1.Gunakan HEPA filter untuk semua upaya ventilasi ( bila ada ??)
2.Intubasi segera dan gunakan ventilator + HEPA filter (bila ada
??)
3.Patugas harus orang yang mahir/ahli agar intubasi berhasil
4.Saat intubasi hentikan kompresi dada
5.Gunakan video laringoskop (bila ada ??)
6.Sebelum dilakukan intubasi gunakan NRM pada pasien (untuk
dewasa), T piece dgn Hepa filer (untuk neonat)
7.Bila intubasi mengalami delay gunakan alat LMA atau supralotic
airway
8.Cegah lepasnya sirkuit menghindarkan aerosol
Henti Jantung

Shockable
DC Shock 360 J Not shockable
monofasik/200J bifasik Do chest compression
Chest compression

CPR
CPR
VT ( N -) &
VF Asistol &
PEA

Anda mungkin juga menyukai