Sodapdf-Converted (2) Salinan Salinan
Sodapdf-Converted (2) Salinan Salinan
Oleh
KELOMPOK II
Laporan Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Preseptor Akademik Dan
Preseptor Klinik Program Studi Profesi Ners Stikes Payung Negeri
Pekanbaru
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini.
Yang diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
tugas manajemen profesi ners di STIKes Payung Negeri Pekanbaru dengan judul
“Laporan Praktik Manajemen Keperawatan di Ruangan Dahlia RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Ns. Hj. Deswinda, S. Kep, M. Kes, selaku Ketua STIKes Payung
Negeri Pekanbaru.
2. Ibu Ns. Rizka Febtrina, M.Kep., Sp. KMB selaku Ketua Program Studi Profesi
Ners STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
3. Ibu Ns. Yureya Nita, M.Kep selaku Koordinator Mata Kuliah Stase
Manajemen Keperawatan Program Studi Profesi Ners STIKes Payung Negeri
Pekanbaru.
4. Ibu Ns. Yureya Nita, M.Kep selaku preseptor akademik di Ruangan Dahlia
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru..
5. Ibu Ns. Emirdaliza, S. Kep selaku preseptor klinik di Ruangan Dahlia RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Waktu Pelaksanaan..........................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3
D. Praktikan..........................................................................................................4
BAB II HASIL PENGKAJIAN...............................................................................5
A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan.................................................5
B. Unsur Input/Masukan......................................................................................8
C. Unsur Proses....................................................................................................14
D. Unsur Output/Keluaran...................................................................................18
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................29
A. Permasalahan...................................................................................................29
B. Rencana Kegiatan............................................................................................35
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI.......................................................39
A. Pelaksanaan.....................................................................................................39
B. Evaluasi...........................................................................................................40
C. Faktor Kesulitan dan Pendukung.....................................................................41
BAB V PELAKSANAAN DAN EVALUASI........................................................42
A. Kesimpulan......................................................................................................42
B. Saran................................................................................................................43
DOKUMENTASI
iii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen adalah seni ilmiah untuk mencapai hasil atau tujuan dengan
pemanfaatan sumber daya secara efektif. Manajemen keperawatan merupakan
cabang dari bidang keperawatan yang fokus pada pengelolaan perawat dan
standar asuhan pasien. Program manajemen keperawatan yang efektif sangat
penting untuk sebagian besar fasilitas yang menggunakan jasa keperawatan
(Yuniati, dkk. 2022).
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang
lain. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu kepada konsep manajemen
secara umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan
(pengawasan dan evaluasi). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada
5M (Man, Money, Material, Method, Machine). Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional. Manajemen keperawatan
mencakup kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC)
terhadap staf, sarana dan prasarna dalam mencapai tujuan organisasi, dalam
manajemen keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil.
Manajemen yang kuat diperlukan untuk semua lingkungan kerja terutama
yang melibatkan pengambilan keputusan yang cepat dan situasi tekanan yang
tinggi, dan keperawatan masuk dalam kategori ini. Manajemen keperawatan
yang berkualitas sangat penting untuk menciptakan tim perawat yang sukses.
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit. Oleh karena
itu, kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
hingga tercapai hasil yang optimal.
1
Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu
diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu
asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber
daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar,
efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi
pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama,
etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Pendekatan sistem manajemen keperawatan sama halnya dengan
pendekatan sistem manajemen pada umumnya, meliputi input, proses dan
output. Pelaksanaan proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.
Sebagaimana manajemen keperawatan, proses keperawatan terdiri dari
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan
diruangan Dahlia, ruangan ini telah menerapkan fungsi manajemen
diantaranya yaitu perencenaan ketenagaan dan perencanaan asuhan
keperawatan. Pengorganisasian yang meliputi metode pengorganisasian
keperawatan atau pembagian tugas. Pendokumentasian asuhan keperawatan
merupakan alat komunikasi yang penting bagi perawat untuk mengetahui
kondisi dan perkembangan klien. Pengarahan meliputi pemberian motivasi
serta melakukan supervisi.
Pengendalian seperti mengukur mutu asuhan keperawatan yang
diberikan, mengukur kinerja perawat dan melakukan perbaikan jika terdapat
penyimpangan dari standar yang ditetapkan, sistem manajemen yang tepat
harus dilengkapi dengan jumlah tenaga perawat yang ideal dan pengadaan
sarana dan prasarana yang sesuai demi menunjang pemberian asuhan
keperawatan yang optimal diruang perawatan Dahlia.
2
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa tertarik untuk melakukan praktik profesi
manajemen keperawatan diruang perawatan Dahlia, dimana praktik profesi
manajemen keperawatan merupakan salah satu proses pembelajaran klinik
yang diharapkan mampu mengubah tatanan manajemen keperawatan kearah
yang lebih baik khususnya diruang Dahlia RS Umum Arifin Achmad
pekanbaru.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilakukan di Ruang
Dahlia RSUD Arifin Achmad berlangsung selama 3 minggu mulai tanggal 07
Februari 2023 – 25 Februari 2023.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu
di Ruangan Dahlia RSUD Arifin Achmad, mahasiswa mampu
menerapkan prinsip dan keterampilan kepemimpinan dan manajemen
dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien dan mengelola
pelayanan keperawatan professional tingkat dasar secara bertanggung
jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek keperawatan manajemen selama 3 minggu
diharapkan mahasiswa baik secara kelompok/individu mampu:
a. Melaksanakan manajemen dalam keperawatan di ruang Dahlia yang
meliputi aspek pelayanan dan asuhan serta bimbingan praktek klinik
keperawatan
1) Mengidentifikasi, menganalisa serta menetapkan masalah dan
prioritas masalah
2) Merencanakan kegiatan berdasarkan prioritas masalah
3) Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan
3
4) Melakukan pengarahan dalam upaya pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan
5) Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam upaya
pencapaian hasil yang optimal
6) Memberikan alternative usulan dan saran sebagai upaya tindak
lanjut untuk perbaikan.
b. Melaksanakan kepemimpinan dalam keperawatan di ruang rawat
inap untuk dapat terselenggara pelayanan dan asuhan serta
bimbingan praktik klinik keperawatan professional
1) Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi
2) Memilih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi dalam
mempengaruhiorang lain
3) Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk ruangan
D. Praktikan
Mahasiswa profesi Ners Stikes Payung Negeri Pekanbaru yang sedang
menjalani tahap profesi manajemen periode 07-25 Februari 2023 di Ruang
Dahlia Rumah Sakit Umum Arifin Achmad dengan anggota:
1. Anila Zulfiana, S. Kep 22501007
2. Anisa Irma, S. Kep 22501009
3. Fitria Ulfa, S. Kep 22501029
4. Gita Sri Wulandari, S. Kep 22501030
5. Novi Muspita Handayani, S. Kep 22501051
6. Nur Miftahul Hidyat, S. Kep 22501053
7. Siti Armanita, S. Kep 22501074
4
BAB II
HASIL KAJIAN
5
2. Struktur Organisasi Ruangan Dahlia
KORDINATOR KEPERAWATAN
Ns. Rosa Devita,S. Kep
PA PA
PA
Nurhidayati, Amk
Ns. Hendra Hasan, S.Kep PERAWAT PELAKSANA
Misda Nelfi, Amk Rumeisyih Amd.Keb
Ns. Sukma Rahmayani, S.Kep Ns. Muherdina Yuniza,
Ns.S.Kep Ns.S.Kep
Adi Fitra M. Hadyan Nubli,
Linawati, Amk S.Kep
Ns. M. Arriany, P. S. Kep Nur Elwina Amk
Ns. Nofvilsa Efrida S.kep
Ns. Okta Reni Maulidya S.Kep Ns. Arvilla Diana S.Kep
PRAKARYA Administrasi
Hendri Syaputra Hayatun Nufus
6
3. Denah Ruangan Dahlia
D.6
Kamar Ruang Kemo
D. 4 D.5 Isolasi Tindakan Ruang Perawat
Nerstation
Meja Konsultasi
R. Ruang
Karu C. C.
Observasi
D. 3 D. 2 D.1
Pria Wanita
R.
Mahasiswa
7
B. Unsur Input/Masukan: Pasien, Mahasiswa Praktik dan 5M
1. Pasien (Jumlah, 10 Penyakit Terbanyak, Demografi, Asal
Rujukan, dll)
a. Jumlah pasien
Tabel 2.1
No Hari/Tanggal BedahBedahBedah GigiBedahBedah OnkologiTHT& MulutPlastikVaskuler
Bedah Thorak
MataJumlah
192282 1
1 Selasa, - 34
7 Februari 2023
2 Rabu, 20 3 3 6 2 1 - 35
8 Februari 2023 Kamis,
3 9 Februari 2023 19 4 - 8 2 1 1 35
b. 10 penyakit terbanyak
Tabel 2.2
No 1. Nama penyakit Ca Mammae KNFLK 6 PR 355 Jumlah 361
2. CKD 68 23 91
3 Ca Tiroid Impaksi Gigi 32 24 56
4 Limfoma non-Hodgkin Tumor Ganas
11 pada Jaringan Kepala,Wajah,
30 dan
41 Leher
5 Kanker Sinus Kanker Lidah Kanker
18 Laring 22 40
6. Total 22 13 35
7. 17 16 33
8. 21 9 30
9. 7 22 29
10. 27 2 29
8
2. Ketenagaan (kualitas dan kuantitas)
a) Jumlah SDM
Tabel 2.3
No 1 Kategori tenaga Jumlah
Dokter
Dokter umum 1
Dokter spesialis
Onkologi4
Bedah plastik3
Bedah vaskuler2
Bedah thorak2
THT5
Mata5
2 Keperawatan
Ners 14
D3 5
Bidan 3
3 Tenaga kesehatan
- Ahli gizi 1
9
4. Fasilitas/alat/bahan dan obat-obatan
Ruangan Dahlia mempunyai kapasitas 35 tempat tidur dengan satu
ruangan terdiri dari 4 sampai 6 tempat tidur. Adapun data yang didapat
adalah sebagai berikut
a. Fasilitas
1) Fasilitas untuk pasien
Ruangan Dahlia memiliki kapasitas seluruh tempat tidur pasien ada
35, Pertempat tidur pasien difasilitasi dengan tempat tidur, tiang
infus, lemari, meja makan pasien.
2) Fasilitas untuk tenaga kesehatan
a) Ruang karu terpisah dengan nurse station.
b) Kamar ganti perawat cewek dan cowok terdapat wastafel
c) Kamar jaga dokter di belakang nurse station
d) Ruang konsultasi dokter gabung dengan nurse station.
e) Nurse station berada didepan kamar observasi
f) Gudang disamping lift pintu masuk ruang dahlia
g) Spoel hoek didepan pintu masuk ruang dahlia
b. Alat kesehatan diruangan Dahlia
Tabel 2.7
Table alat kesehatan diruangan Dahlia
NoNama Alat Kondisi Jumlah
Baik Baik
35 Baik
buah Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Tempat tidur 1 buah Baik
AC central 1 buah
Troly emergency 1 buah
Dispenser 1 buah
Kulkas 5 buah
Troly stainless 1 buah
Meja nurse station buah
Lemari laken buah
Lemari alat 1 buah
Telepon 1 buah
Tempat sampah medis
10
12 Tempat sampah non medis 13 buah Baik
13 Tempat sampah botol kaca 1 buah Baik
14 Tempat sampah botol 1 buah Baik
infus
2 buah Baik
15 Lemari obat pasien
1 buah Baik
16 Lemari stok obat
1 buah Baik
17 Lemari set GP
1 buah Baik
18 Alat EKG
2 buah Baik
19 Timbangan
4 buah Baik
20 Bak instrumen besar
2 buah Baik
21 Bak instrumen kecil
4 buah Baik
22 Syringe pump
2 buah Baik
23 Infus pump
1 buah Baik
24 Nebulizer
3 buah Baik
25 Tabung suction
2 buah Baik
26 Ambu bag
2 buah Baik
27 Oksigen mobile
12 buah Baik
28 Oksigen sentral
38 buah Baik
29 Tiang infus
1 buah Baik
30 Bengkok
5 buah Baik
31 Stetoskop
1 buah Baik
32 TV
1 buah Baik
33 Emergency kit
2 buah Baik
34 Box darah
5 buah Baik
35 Brankar
3 buah Baik
36 Tensimeter
2 buah Baik
37 Skerem
1 buah Baik
38 Lemari APD
1 buah Baik
39 Lemari Alkes
3 buah Baik
40 Komputer
3 buah Baik
41 Alat pemadam kebakaran
1 buah Baik
42 Hydrant
Sumber data sekunder 2023
11
c. Administrasi penunjang
1) Buku pemantauan troly emergency
2) Buku pemantauan inventaris sarana dan prasarana
3) SPO (Standar Prosedur Operasional)
4) SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
5) Buku pemantauan diet pasien
6) Kertas Observasi
Berdasarkan data pengkajian diatas, sebagian besar peralatan
Ruangan Dahlia sudah memenuhi standar jumlah yang ditetapkan oleh
RSUD Arifin Achmad. Alat-alat yang sudah sesuai standar telah
dimanfaatkan oleh ruangan secara optimal sesuai kebutuhan klien.
5. Metode/standard/pedoman/prosedur tetap
a. Penerapan pemberian model asuhan keperawatan professional
(MAKP)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mulai tanggal 07-09
Februari 2023 dengan kepala ruangan mengatakan bahwa model
asuhan keperawatan profesional yang dilakukan diruangan Dahlia
adalah dengan metode tim. disupervisi oleh kepala ruangan dimana
metode tim ini terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien yang
dimana perawat ruangan dibagi menjadi 3 tim ada tim onkologi, tim
THT, gimul, mata dan tim bedah plastik, bedah thorax,dan bedah
vascular. yang terdiri atas tenaga professional, dan pembantu dalam
satu kelompok kecil yang saling membantu. Dari hasil observasi
mahasiswa yang didapatkan bahwa diruangan Dahlia menggunakan
ketua tim dan menggunakan PJ shift dan anggota yang dimana saat
melakukan asuhan keperawatan PJ shift membagi tugas dengan jelas.
12
b. Timbang terima/ Overan
Timbang terima (overan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima suatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum danperkembangan pasien saat itu. Informasi yang di
sampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer ke perawat penanggung jawab dinas sore atau dinas
malam secara tulisan atau lisan. Kegiatan timbang terima dilakukan
jika terdapat semua perawat berkumpul terutama saat pagi dipimpin
oleh karu. Perawat pada shift malam melaporkan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya kepada shift pagi disertai pencatatan dibuku
overan. Setelah selesai overan sesama perawat di nurse stasion,
perawat langsung meninjau kondisi pasien ke kamar pasien.
Berdasarkan hasil wawancara mulai tanggal 07-09 Februari 2023
dengan kepala ruangan mengatakan bahwa timbang terima sudah
dilakukan tiap pergantian shift. Sedangkan dari hasil observasi
mahasiswa yang didapatkan bahwa diruangan Dahlia timbang terima
saat ini sudah dilakukan dan diikuti seluruh perawat yang dinas di jam
tersebut.
c. Ronde keperawatan
13
Berdasarkan hasil wawancara mulai tanggal 07-09 Februari 2023
dengan kepala ruangan ronde keperawatan di ruangan dahlia tidak
terjadwal.
d. Supervisi keperawatan
e. Discharge planning
14
Beradasarkan hasil observasi pemberian obat pada ruangan Dahlia
sudah sesuai dengan jam pemberian obat tetapi tidak adanya paraf
keluarga sebagai bukti dalam pemberian obat kepasien.
g. Dokumentasi keperawatan
Pendokumentasian keperawatan yang dilakukan diruangan Dahlia
adalah dengan menuliskan CPPT di komputer (EMR). CPPT (catatan
perkembangan pasien terintergrasi) yaitu pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan baik dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Pendokumentasian sudah sesuai
dengan standar yang berlaku.
6. Mesin
Nama Alat
No.Mesin
1 EKG Syring pump Infus pump Jumlah
Nebulizer
Kondisi
1 Baik Baik Baik Baik
2 Blanket warmer 3 Baik
3 2
4 1
5 1
C. Unsur Proses
1. Proses asuhan keperawatan (penerapan proses keperawatan)
a. Pengkajian
Pengkajian keperawatan di Dahlia menggunakan format pengkajian
keperawatan yang sudah baku dari keperawatan
b. Diagnosis
Diagnosis keperawatan menggunakan buku SDKI sebagai pedoman
dalam pembuatan diagnosis keperawatan
c. Intervensi
Intervensi keperawatan menggunakan buku SIKI sebagai pedoman dan
mempermudah perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
d. Implementasi
Implementasi keperawatan didokumentasikan dalam catatan
keperawatan. Pemberian obat didokumentasikan dalam daftar obat.
15
e. Evaluasi
Evaluasi keperawatan didokumentasikan dalam format SOAP. Saat
overan perawat membaca SOAP sebagai salah satu pedoman dalam
serah terima.
2. Proses manajemen pelayanan/operasional keperawatan
Fungsi manajemen dilakukan sesuai dengan fungsi manajerial
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pegendalian sesuai
dengan uraian tugas managerial mulai dari kepala ruang, katim, dan
perawat pelaksana.
Hasil observasi di ruangan Dahlia.
No 1 Objek observasi Filosofi, misi, dan tujuan
ada orientasi Tidak
Bagan struktru organisasi Uraian tugas√ yang jelas Standard asuhan keperawatan
Juknis standard asuhan keperawatan
Standar logistik keperawatan
Standard kebijakan hak dan kewajiban petugas/klien Standard kebutuhan tenaga kepe
2 Pedoman asuhan keperawatan/SOP Pedoman √ penilaian staf Pedoman komunikasi an
3 Program pengembangan √
4 √
5 √
7
6 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
16
staf
Program jenjang karir Program mutasi/rotasi Program orientasi untuk pasien dan ke
13 √
Klasifikasi pasien
14 √
Pre dan post konferens serta operan
15 √
Jadwal kegiatan untuk dinas pagi,sore, dan malam Jadwal supervise
Jadwal pertemuan rutin
16
√
17 √
18 √
19 √
20 √
21 √
22 √
17
3) Pengarahan / Directing
a) Mengadakan diskusi dengan staf untuk melakukan pelayanan
keperawatan sesuai dengan SOAP, berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruangan, pengarahan dilakukan setiap hari saat
overan dinas pagi dengan kualitas SOAP yang dibuat, apakah
sudah memenuhi standar, melakukan diskusisingkat, dan segera
memperbaiki bila ada kekurangan
b) Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah
ruangan. Hasil wawancara dengan kepala ruangan konferensi kasus
tentang pasien baru, pasien yang tidak ada perkembangan, pasien
pulang, pasien yang meninggal, dan pasien dengan masalah yang
jarang ditemukan belum dilakukan secara rutin. Hal ini didukung
dengan hasil observasiselama pengkajian.
c) Menciptakan iklim motivasi Hasil wawancara dengan karu ada
pemberian reward secara real dari kepala ruangan terhadap perawat
dengan prestasi yang baik dengan berupa pujian dan menaiki jasa
pelayanan.
d) Mengatur pendelegasian
e) Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu
mengatakan sudah melakukan supervise
4) Staffing
a) Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang
akan diberikan
b) Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan
c) Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang
dibutuhkan
d) Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada
e) Melakukan seleksi pada calon-calon yang ada
5) Pengendalian / Controling
a) Melakukan supervisi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
18
b) Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu
mengatakan sudah melakukan supervise
c) Melakukan audit keperawatan oleh tim komite keperawatan
d) Melakukan pengawasan dan pengendalian dengan supervisi dan
memeriksa kelengkapan dokumen langsung terhadap pemberian
proses asuhan keperawatan
e) Melakukan penilaian mutu pelayanan keperawatan dari audit
keperawatan dan kuesioner dari rumah sakit
f) Melakukan sistem penilaian kerja
g) Adanya kartu pemeliharaan alat.
D. Unsur Output/Keluaran
1. Efisisiensi Ruang Rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
a) Bed Occupancy Rate (BOR)
Presentase pemakaian tempat tidur yang tersedia pada satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Umumnya semakin
besar BOR berarti semakin bertambah tempat tidur yang digunakan
untuk merawat pasien.
BOR = Jumlah hari perawatan x 100%
Jumlah TT x jumlah hari dalam 1 bulan
Dari pengkajian tanggal 07-09 Februari 2023 yaitu ditemukan jumlah
pasien: tanggal 07 Februari 2023= 34 orang, tanggal 08 Februari 2023
=35 orang, tanggal 09 Februari 2023 yaitu 35 orang, maka jumlah
pasien selama 3 hari yaitu 104 orang dengan jumlah tempat tidur: 35
Tempat tidur, maka:
BOR tgl 7 februari 2023 = 34 x 100% = 97,1 %
35 x 1
35 x 1
35 x 1
19
b). Average Length of Stay ( AVLOS )
Menurut sudra (2010) AVLOS adalah rata-rata lama rawat
seorang pasien. Indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
dan memberikan gambaran mutu pelayanan. Apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal yaitu 3-12 hari
(Sudra, 2010). Cara pengukuran AVLOS dilakukan dengan rumus :
AVLOS = Jumlah hari perawatan pasien keluar
Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
Dari pengkjian tanggal 07 – 09 Februari 2023 yaitu ditemukan jumlah
pasien keluar, tanggal 07 yaitu 6 orang, tanggal 08 yaitu 4 orang dan
tanggal 09 yaitu 8 orang.
Maka AVLOS : 36 : 6 = 6
41 : 4 = 10
56 : 8 = 7
Dari hitungan diatas AVLOS, dapat disimpulkan rata– rata lama
rawat seorang pasien tidak melebihi standard. Jadi hasil perhitungan
AVLOS ruangan Dahlia didapatkan masih dalam kategori ideal.
c) Bed Turn Over ( BTO )
Menurut sudra (2010) BTO adalah angka yang menunjukan rata –
rata jumlah pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam 1
periode tertentu atau berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu
satuan waktu. Nilai ideal BTO yang ideal yaitu 40 – 50 kali pakai
dalam 1 tahun (Depkes, 2005) untuk menghitung BTO mengugunakan
rumus sebagai berikut:
BTO = Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
Jumlah tempat tidur
Jika dihitung BTO pada bulan Januari – Desember maka ditemukan :
BTO = 672 : 35 = 19 kali
Dari hitungan BTO didapatkan jumlah pasien keluar Januari –
Desember 2022 = 672 orang, dan jumlah tempat tidur sebanyak 35.
Didapatkan hasil 19 x perhitungan BTO ruang Dahlia.
20
d) Turn Over Intervar ( TOI )
Menurut Sudra (2010) angka TOI menunjukan rata – rata jumlah
hari dimana, tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi kesaat terisi
berikutnya. Hari “kosong” ini terjadi antara saat tempat tidur
ditinggalkan oleh seorang pasien hingga digunakan lagi oleh pasien
berikutnya. Secara umum nilai TOI yang ideal yaitu 1 – 3 hari (
Depkes, 2005 ). Untuk menghitung TOI menggunakan rumus sebagai
berikut :
TOI ( Jumlah tempat tidur x periode ) – hari perawatan
Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
Dari pengkajian tanggal 07 – 09 Februari 2023 yaitu ditemukan :
TOI = ( 35 x 1 ) – 133 hari = 35 - 133 = 98 = 5
18 18
21
1) Bekerja berdasarkan visi dan misi keperawatan
FrekuensiPersentase
Sering418%
Sangat sering1882%
Total22100%
22
6) Mengikuti kegitan konferensi akhir (post conference) dengan anggota
tim
FrekuensiPersentase
Sering732%
Sangat sering1568%
Total22100%
23
11) Menyusun rencana tindakan keperawatan
FrekuensiPersentase
Sering314%
Sangat sering1986%
Total22100%
24
15) Pendokumentasian keperawatan sangat menyita waktu
FrekuensiPersentase
Tidak pernah1045%
Jarang314%
Sering732%
Sangat sering29%
Total22100%
25
19) Melaksanakan asuhan keperawatan karena ingin meningkatkan
kemampuan professional
FrekuensiPersentase
Sering1255%
Sangat sering1045%
Total22100%
26
23) Menghargai sesama rekan sejawat perawat
FrekuensiPersentase
Sering1568%
Sangat sering732%
Total22100%
27
28) Bekerja berdasarkan klasifikasi berat ringannya kondisi pasien
FrekuensiPersentase
Tidak pernah123%
Sering1882%
Sangat sering314%
Total22100%
28
32) Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien
FrekuensiPersentase
Sering1464%
Sangat sering836%
Total22100%
29
4. Kepuasan pasien atau keluarga
Dari hasil wawancara dan hasil kuesioner, didapatkan hasil bahwa
pasien atau keluarga belum puas dalam mendapat pelayanan seperti
kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatanyang
ada.
1) Perawat memperhatikan saya dengan sepenuh hati
Frekuensi Presentase
Selalu 14 40%
Sering 11 31,4%
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang 7 20,0%
Tidak pernah - 0%
Total 35 100%
3) Informasi yang saya dapat dari seorang perawat dengan perawat lainnya
Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - 0
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
30
5) Perawat yang merawat saya terlihat terampil
Frekuensi Presentase
Selalu 29 82,8%
Sering 6 17,1%
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
6) Alat-alat yang saya butuhkan seperti pispot, urinal, alat mandi, sudah siap
bila saya perlukan
Frekuensi Presentase
Selalu 18 51,4%
Sering 11 31,4%
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang 3 8,5%
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
8) Saya mendapat informasi yang jelas dari perawat tentang kondisi saya
Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - 0
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
31
9) Perawat menjawab pertanyaan saya dengan jelas
Frekuensi Presentase
Selalu 32 91.4%
Sering - -
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
33
18) Saya merasa, karna berbagai tindakan keperawatan masalah saya dapat
teratasi
Frekuensi Presentase
Selalu 34 97,1%
Sering 1 2,8%
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
20) Saya mendapat penjelasan dari perawat tentang cara menjaga kesehatan
dirumah
Frekuensi Presentase
Selalu 24 68,5%
Sering 6 17,1%
Kadang-kadang 5 14,2%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%
34
BAB III
A. Permasalahan
No. DATA MASALAH
1. Berdasarkan observasi yang
Belum optimalnya kerapian dan
dilakukan tanggal 7 februari 2023
penataan obat-obatan pasien.
terlihat penataan obat-obatan pasien
tidak rapi dan ada beberapa obat-
obatan terletak dalam kardus-
kardus kecil.
1. Dari hasil observasi di ruangan
rawat inap dahlia tanggal 7
februari 2023 obat-obatan
pasien yang ada diruang dahlia
tertumpuk menjadi satu tanpa
dipisahkan berdasarkan nama,
serta penataan vivo obat pasien
masih terletak sekedarnya saja
dan tidak tersusun rapi.
2 Berdasarkan observasi yang
Belum optimalnya pelaksanaan
dilakukan pada tanggal 6-9
ronde keperawatan diruang
Februari 2023 didapatkan bahwa:
dahlia oleh perawat pelaksana,
1. Tidak adanya pelaksanaan
beserta tenaga medis lainnya.
ronde keperawatan diruang
dahlia selama 1 tahun terakhir.
3 Berdasarkan hasil observasi yang
Belum optimalnya dan belum
dilakukan pada tanggal 6-9
efektinya pelaksanaan tindakan
Februari 2023 didapatkan bahwa:
hand hygine diruang dahlia
1. Masih banyak dari keluarga
oleh keluarga pasien maupun
pasien maupun mahasiswa
mahasiswa.
tidak melakukan cuci tangan 6
langkah sebelum ataupun
sesudah kontak dengan pasien.
35
Berdasarkan pengkajian dan analisa data didapatkan masalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kerapian danpenataan obat-obatan pasien.
2. Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia oleh perawat
pelaksana, beserta tenaga medis lainnya.
3. Belum optimalnya dan efektifnya pelaksanaan tindakan hand hygine diruang
rawat dahlia oleh keluarga pasien maupun mahasiswa, baik sebelum atau sesudah
kontak dengan pasien.
36
1. Inventarisasi masalah
a. Analisa SWOT
38
2. Prioritas masalah
IxTxR
Impotensi TeknologiResource
No. Masalah
P S RI PC DU IP
1. Belum optimalnya kerapian dan penataan obat- obatan pasien. Belum optimalnya dan belum efektifnya
4 3 4 2 3 4 2 2 80
2.
5 5 5 4 4 5 3 5 420
4 4 4 3 4 4 5 5 575
Keterangan: Nilai :
P : Prevelansi masalah 1. Sangat kurang penting
S : Akibat yang ditimbulkan 2. Kurang penting
RI : Kenaikan jumlah masalah 3. Cukup penting
PC : Keprihatinan klien 4. Penting
DU : Keinginan yang tidak terpenuhi 5. Sangat penting
IP : Iklim politik/ Political Climate
Berdasarkan prioritas masalah diatas didapatkan masalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia oleh perawat
pelaksana, beserta tenaga medis lainnya.
2. Belum efektifnya pelaksanaan tindakan hand hygine diruang rawat dahlia oleh
keluarga pasien maupun mahasiswa, baik sebelum atau sesudah kontak dengan
pasien
3. Belum optimalnya kerapian dan penataan obat-obat pasien
39
B. Rencana Kegiatan
No Masalah Tujuan POA (Planning Of Metode PJ Ners PJ Ruangan
. Action) Muda
Strategi Operasional
2. Belum Jangka Mendiskusikan 1. Menyampaia Praktik 1. Gita sri wulandari 1. Ns. Eva
optimalnya Panjang: kepada kepala kan kepada S. Kep Marlina,
pelaksanaan Meningkatkan ruangan tentang pegawai 2. Anila Zulfiana S.Kep
ronde kepuasan pasien upaya (perawat) 2. Ns. Lesti
S. Kep
keperawatan terhadap peningkatan untuk dapat Aprianti,
diruang dahlia pelayanan pelaksanaan melakukan S.Kep
oleh perawat keperawatan ronde kembali 3. Ns. Gita
pelaksana, beserta keperawatan ronde Aprella,
tenaga medis diruang dahlia keperawatan. S.Kep.
lainnya. Jangka pendek: 2. Memberikan
Untuk membahas motivasi
36
kepada perawat pelaksana diruangan dahlia, agar kembali menerapkan ronde keperawa
lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien.
37
3 Belum Jangka Mendiskusikan 1. Menyampaikan Prakik 1. Fitria Ulfa, S. 1. Ns. Pitri
optimalnya Panjang : kepada kepala kepada perawat Kep Asianti, S.
kerapian dan untuk ruangan tentang pentingnya 2. Anisa Irma, S. Kep.
penataan obat- meminimalkan upaya penataan obat- Kep 2. Hanna
obatan pasien kesalahan peningkatan obatan agar 3. Nurmiftahul Oktarina,
dalam penataan obat- tidak keliru. Hidayat S. Amd.
pemberian obat obatan pasien 2. Membantu Kep
oleh berdaasarkan menata kembali
nama pasien. tempat obat-
Jangka obatan pasien.
Pendek : 3. Memberikan
Untuk lebel nama
meningkatkan setiap laci-laci
kerapian dan obatan pasien.
kemudahan
dalam penyiapan
obat
38
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A Pelaksanaan
39
B Evaluasi
1. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan
diruang dahlia
Evaluasi :
a) Setelah dilakukan observasi pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan
Dahlia masih tidak terjadwal . Diharapkan perawat di ruangan Dahlia lebih
aktif lagi dalam melakukan ronde keperawatan setidaknya 1 kali
seminggu, guna meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien yang
memiliki penyakit kompleks
40
C Faktor Kesulitan dan Pendukung
a) Faktor Kesulitan
1. Kurangnya waktu dan tenaga perawat diruang dahlia untuk melaksanakan
ronde keperawatan serta tidak adanya CCM di ruang dahlia untuk
menyelesaikan permasalah pasien
2. Beberapa perawat masih kurang sadar pentingnya pelaksanaan ronde
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien
3. Kurangnya pengetahuan anggota keluarga pasien dalam menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan benar
4. Kurangnya kerapian diruang tindakan yang dilakukan oleh perawat dan
mahsiswa yng sedang dinas diruangan dahlia
b) Faktor Pendukung
1. Adanya dukungan dari kepala ruangan dan koordinator dalam hal
mengingatkan terkait menjaga kerapian dan kebersihan ruang tindakan
diruang dahlia
2. Adanya kerja sama dari anggota keluarga yang mau di ajarkan 6 langkah
cara mencuci tangan dan mengaplikasikannya
3. Adanya dukungan dari seluruh mahasiswa yang selalu mengaplikasikan 5
momen mencuci tangan untuk pencegahan penyebaran mikroorganisme
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
42
B. Saran
Diharapkan masukan dan saran dari hasil pengkajian kelompok selama praktik profesi
manajemen di ruang Dahlia dapat diterima dan dilanjutkan demi tercapainya ruangan
yang rapi, bersih dan nyaman.
43
DOKUMENTASI:
44
Penataan Ruang Tindakan dan Ruang Mahasiswa
45
46
47