Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG DAHLIA RSUD ARIFIN


ACHMAD PEKANBARU

Oleh
KELOMPOK II

1. ANILA ZULFIANA, S. Kep 22501007


2. ANISA IRMA, S. Kep 22501009
3. FITRIA ULFA, S. Kep 22501029
4. GITA SRI WULANDARI, S. Kep 22501030
5. NOVI MUSPITA HANDAYANI, S. Kep 22501051
6. NUR MIFTAHUL HIDYAT, S. Kep 22501053
7. SITI ARMANITA, S. Kep 22501074

PRESEPTOR AKADEMIK : Ns. YUREYA NITA, M. Kep


PRESEPTOR KLINIK : Ns. EMIRDALIZA, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANGAN DAHLIA RSUD
ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Laporan Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Preseptor Akademik Dan
Preseptor Klinik Program Studi Profesi Ners Stikes Payung Negeri
Pekanbaru

Pekanbaru, Februari 2023

Pembimbing Akademik Preseptor Klinik

Ns. Yureya Nita, M. Kep Ns. Emirdaliza, S. Kep

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini.
Yang diajukan guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
tugas manajemen profesi ners di STIKes Payung Negeri Pekanbaru dengan judul
“Laporan Praktik Manajemen Keperawatan di Ruangan Dahlia RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru”
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Ns. Hj. Deswinda, S. Kep, M. Kes, selaku Ketua STIKes Payung
Negeri Pekanbaru.
2. Ibu Ns. Rizka Febtrina, M.Kep., Sp. KMB selaku Ketua Program Studi Profesi
Ners STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
3. Ibu Ns. Yureya Nita, M.Kep selaku Koordinator Mata Kuliah Stase
Manajemen Keperawatan Program Studi Profesi Ners STIKes Payung Negeri
Pekanbaru.
4. Ibu Ns. Yureya Nita, M.Kep selaku preseptor akademik di Ruangan Dahlia
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru..
5. Ibu Ns. Emirdaliza, S. Kep selaku preseptor klinik di Ruangan Dahlia RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 08 Februari 2023


Penulis

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Waktu Pelaksanaan..........................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3
D. Praktikan..........................................................................................................4
BAB II HASIL PENGKAJIAN...............................................................................5
A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan.................................................5
B. Unsur Input/Masukan......................................................................................8
C. Unsur Proses....................................................................................................14
D. Unsur Output/Keluaran...................................................................................18
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................29
A. Permasalahan...................................................................................................29
B. Rencana Kegiatan............................................................................................35
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI.......................................................39
A. Pelaksanaan.....................................................................................................39
B. Evaluasi...........................................................................................................40
C. Faktor Kesulitan dan Pendukung.....................................................................41
BAB V PELAKSANAAN DAN EVALUASI........................................................42
A. Kesimpulan......................................................................................................42
B. Saran................................................................................................................43
DOKUMENTASI

iii
A. Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen adalah seni ilmiah untuk mencapai hasil atau tujuan dengan
pemanfaatan sumber daya secara efektif. Manajemen keperawatan merupakan
cabang dari bidang keperawatan yang fokus pada pengelolaan perawat dan
standar asuhan pasien. Program manajemen keperawatan yang efektif sangat
penting untuk sebagian besar fasilitas yang menggunakan jasa keperawatan
(Yuniati, dkk. 2022).
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang
lain. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu kepada konsep manajemen
secara umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan
(pengawasan dan evaluasi). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada
5M (Man, Money, Material, Method, Machine). Proses manajemen
keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional. Manajemen keperawatan
mencakup kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC)
terhadap staf, sarana dan prasarna dalam mencapai tujuan organisasi, dalam
manajemen keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil.
Manajemen yang kuat diperlukan untuk semua lingkungan kerja terutama
yang melibatkan pengambilan keputusan yang cepat dan situasi tekanan yang
tinggi, dan keperawatan masuk dalam kategori ini. Manajemen keperawatan
yang berkualitas sangat penting untuk menciptakan tim perawat yang sukses.
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit. Oleh karena
itu, kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
hingga tercapai hasil yang optimal.

1
Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu
diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu
asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber
daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar,
efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi
pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama,
etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Pendekatan sistem manajemen keperawatan sama halnya dengan
pendekatan sistem manajemen pada umumnya, meliputi input, proses dan
output. Pelaksanaan proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.
Sebagaimana manajemen keperawatan, proses keperawatan terdiri dari
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan
diruangan Dahlia, ruangan ini telah menerapkan fungsi manajemen
diantaranya yaitu perencenaan ketenagaan dan perencanaan asuhan
keperawatan. Pengorganisasian yang meliputi metode pengorganisasian
keperawatan atau pembagian tugas. Pendokumentasian asuhan keperawatan
merupakan alat komunikasi yang penting bagi perawat untuk mengetahui
kondisi dan perkembangan klien. Pengarahan meliputi pemberian motivasi
serta melakukan supervisi.
Pengendalian seperti mengukur mutu asuhan keperawatan yang
diberikan, mengukur kinerja perawat dan melakukan perbaikan jika terdapat
penyimpangan dari standar yang ditetapkan, sistem manajemen yang tepat
harus dilengkapi dengan jumlah tenaga perawat yang ideal dan pengadaan
sarana dan prasarana yang sesuai demi menunjang pemberian asuhan
keperawatan yang optimal diruang perawatan Dahlia.

2
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa tertarik untuk melakukan praktik profesi
manajemen keperawatan diruang perawatan Dahlia, dimana praktik profesi
manajemen keperawatan merupakan salah satu proses pembelajaran klinik
yang diharapkan mampu mengubah tatanan manajemen keperawatan kearah
yang lebih baik khususnya diruang Dahlia RS Umum Arifin Achmad
pekanbaru.

B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilakukan di Ruang
Dahlia RSUD Arifin Achmad berlangsung selama 3 minggu mulai tanggal 07
Februari 2023 – 25 Februari 2023.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu
di Ruangan Dahlia RSUD Arifin Achmad, mahasiswa mampu
menerapkan prinsip dan keterampilan kepemimpinan dan manajemen
dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien dan mengelola
pelayanan keperawatan professional tingkat dasar secara bertanggung
jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek keperawatan manajemen selama 3 minggu
diharapkan mahasiswa baik secara kelompok/individu mampu:
a. Melaksanakan manajemen dalam keperawatan di ruang Dahlia yang
meliputi aspek pelayanan dan asuhan serta bimbingan praktek klinik
keperawatan
1) Mengidentifikasi, menganalisa serta menetapkan masalah dan
prioritas masalah
2) Merencanakan kegiatan berdasarkan prioritas masalah
3) Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan

3
4) Melakukan pengarahan dalam upaya pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan
5) Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam upaya
pencapaian hasil yang optimal
6) Memberikan alternative usulan dan saran sebagai upaya tindak
lanjut untuk perbaikan.
b. Melaksanakan kepemimpinan dalam keperawatan di ruang rawat
inap untuk dapat terselenggara pelayanan dan asuhan serta
bimbingan praktik klinik keperawatan professional
1) Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi
2) Memilih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi dalam
mempengaruhiorang lain
3) Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk ruangan

D. Praktikan
Mahasiswa profesi Ners Stikes Payung Negeri Pekanbaru yang sedang
menjalani tahap profesi manajemen periode 07-25 Februari 2023 di Ruang
Dahlia Rumah Sakit Umum Arifin Achmad dengan anggota:
1. Anila Zulfiana, S. Kep 22501007
2. Anisa Irma, S. Kep 22501009
3. Fitria Ulfa, S. Kep 22501029
4. Gita Sri Wulandari, S. Kep 22501030
5. Novi Muspita Handayani, S. Kep 22501051
6. Nur Miftahul Hidyat, S. Kep 22501053
7. Siti Armanita, S. Kep 22501074

4
BAB II
HASIL KAJIAN

A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan


1. Gambaran Umum Ruangan Dahlia
Ruangan Dahlia merupakan salah satu ruang rawat inap yang ada di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Ruangan ini berada pada lantai G
gedung Irna Surgikal, Ruangan Dahlia adalah ruang rawat inap kelas 3
yang menangani pasien bedah onkologi & kemoterapi, combustio & bedah
plastik, THT, Gigi & mulut dan penyakit mata. Saat ini ruangan Dahlia
memiliki 10 kamar yaitu (kamar Dahlia 1-6, kamar observasi, kamar luka
bakar wanita, kamar luka bakar pria dan kamar kemoterapi). Dalam satu
kamar terisi 4-6 pasien dan tersedia 36 tempat tidur. Ruangan Dahlia
memiliki 1 nurse station yang terletak di depan kamar observasi. Dalam
memberikan pelayanan keperawatan, ruangan Dahlia mengacu pada visi
misi, motto dan tata nilai ruangan.
a. Visi
Menjadi rumah sakit pendidikan mandiri dengan pelayanan
paripurna yang memenuhi standar internasional
b. Misi
1) Menyelengarakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar internasional dan menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit
lainya di provinsi riau
2) Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit pendidikan kedokteran
dan pendidikan kesehatan lainnya
3) Melaksanakan fungsi administrasi secara profesional
c. Motto
Kepuasan anda adalah kebahagian kami

5
2. Struktur Organisasi Ruangan Dahlia

KORDINATOR KEPERAWATAN
Ns. Rosa Devita,S. Kep

KEPALA RUANGAN DAHLIA


Ns. Emirdaliza,S. Kep

KATIM 1 (ONKOLOGI) KATIM 2 (THT,GIMUL/MATA) KATIM 3


Ns. Gita Aprella. S. Kep Ns. Eva Marlina, S. Kep (B.PLASTIK/B.THORAX/HCU)
Ns. Lesti Aprianti, S. Kep

PA PA
PA

Nurhidayati, Amk
Ns. Hendra Hasan, S.Kep PERAWAT PELAKSANA
Misda Nelfi, Amk Rumeisyih Amd.Keb
Ns. Sukma Rahmayani, S.Kep Ns. Muherdina Yuniza,
Ns.S.Kep Ns.S.Kep
Adi Fitra M. Hadyan Nubli,
Linawati, Amk S.Kep
Ns. M. Arriany, P. S. Kep Nur Elwina Amk
Ns. Nofvilsa Efrida S.kep
Ns. Okta Reni Maulidya S.Kep Ns. Arvilla Diana S.Kep
PRAKARYA Administrasi
Hendri Syaputra Hayatun Nufus
6
3. Denah Ruangan Dahlia

Ruang Jaga Dokter Muda

D.6
Kamar Ruang Kemo
D. 4 D.5 Isolasi Tindakan Ruang Perawat

Nerstation

Meja Konsultasi

R. Ruang
Karu C. C.
Observasi
D. 3 D. 2 D.1
Pria Wanita
R.
Mahasiswa

7
B. Unsur Input/Masukan: Pasien, Mahasiswa Praktik dan 5M
1. Pasien (Jumlah, 10 Penyakit Terbanyak, Demografi, Asal
Rujukan, dll)
a. Jumlah pasien
Tabel 2.1
No Hari/Tanggal BedahBedahBedah GigiBedahBedah OnkologiTHT& MulutPlastikVaskuler
Bedah Thorak
MataJumlah
192282 1
1 Selasa, - 34
7 Februari 2023
2 Rabu, 20 3 3 6 2 1 - 35
8 Februari 2023 Kamis,
3 9 Februari 2023 19 4 - 8 2 1 1 35

Sumber: timbang terima antar perawat

Berdasarkan tabel pengkajian diatas pada tanggal 07-09 Februari 2023


total pasien 104 orang diruangan Dahlia.

b. 10 penyakit terbanyak
Tabel 2.2
No 1. Nama penyakit Ca Mammae KNFLK 6 PR 355 Jumlah 361
2. CKD 68 23 91
3 Ca Tiroid Impaksi Gigi 32 24 56
4 Limfoma non-Hodgkin Tumor Ganas
11 pada Jaringan Kepala,Wajah,
30 dan
41 Leher
5 Kanker Sinus Kanker Lidah Kanker
18 Laring 22 40
6. Total 22 13 35
7. 17 16 33

8. 21 9 30
9. 7 22 29
10. 27 2 29

Sumber: tabel manajemen keperawatan unri 2022

8
2. Ketenagaan (kualitas dan kuantitas)
a) Jumlah SDM
Tabel 2.3
No 1 Kategori tenaga Jumlah
Dokter
Dokter umum 1
Dokter spesialis
Onkologi4
Bedah plastik3
Bedah vaskuler2
Bedah thorak2
THT5
Mata5
2 Keperawatan
Ners 14
D3 5
Bidan 3

3 Tenaga kesehatan
- Ahli gizi 1

4 Tenaga Non Medis


Cleaning servis 2
Pekarya 1
Administrasi 1
Total 49
Sumber: Wawancara Inventaris 2023

b) Kebutuhan tenaga perawat di ruangan Dahlia


3. Sumber dana
Pembiayaan dana renovasi, sumber dana operasional ruangan, alat
kesehatan, fasilitas kesehatan bagi pasien, fasilitas bahan habis pakai
untuk pasien, dan fasilitas kesehatan bagi petugas kesehatan berasal dari
rumah sakit. Dana kesejahteraan pegawai juga berasal dari rumah sakit,
intensif yang diberikan oleh rumah sakit adalah jasa pelayanan diberikan
berdasarkan jumlah pasien tiap ruangan, sedangkan jasa pendidikan
diberikan sesuai tingkat pendidikan, masa kerja. Pembiayaan pasien di
ruang Dahlia sebagaian besar BPJS.

9
4. Fasilitas/alat/bahan dan obat-obatan
Ruangan Dahlia mempunyai kapasitas 35 tempat tidur dengan satu
ruangan terdiri dari 4 sampai 6 tempat tidur. Adapun data yang didapat
adalah sebagai berikut
a. Fasilitas
1) Fasilitas untuk pasien
Ruangan Dahlia memiliki kapasitas seluruh tempat tidur pasien ada
35, Pertempat tidur pasien difasilitasi dengan tempat tidur, tiang
infus, lemari, meja makan pasien.
2) Fasilitas untuk tenaga kesehatan
a) Ruang karu terpisah dengan nurse station.
b) Kamar ganti perawat cewek dan cowok terdapat wastafel
c) Kamar jaga dokter di belakang nurse station
d) Ruang konsultasi dokter gabung dengan nurse station.
e) Nurse station berada didepan kamar observasi
f) Gudang disamping lift pintu masuk ruang dahlia
g) Spoel hoek didepan pintu masuk ruang dahlia
b. Alat kesehatan diruangan Dahlia
Tabel 2.7
Table alat kesehatan diruangan Dahlia
NoNama Alat Kondisi Jumlah
Baik Baik
35 Baik
buah Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Tempat tidur 1 buah Baik
AC central 1 buah
Troly emergency 1 buah
Dispenser 1 buah
Kulkas 5 buah
Troly stainless 1 buah
Meja nurse station buah
Lemari laken buah
Lemari alat 1 buah
Telepon 1 buah
Tempat sampah medis

10
12 Tempat sampah non medis 13 buah Baik
13 Tempat sampah botol kaca 1 buah Baik
14 Tempat sampah botol 1 buah Baik
infus
2 buah Baik
15 Lemari obat pasien
1 buah Baik
16 Lemari stok obat
1 buah Baik
17 Lemari set GP
1 buah Baik
18 Alat EKG
2 buah Baik
19 Timbangan
4 buah Baik
20 Bak instrumen besar
2 buah Baik
21 Bak instrumen kecil
4 buah Baik
22 Syringe pump
2 buah Baik
23 Infus pump
1 buah Baik
24 Nebulizer
3 buah Baik
25 Tabung suction
2 buah Baik
26 Ambu bag
2 buah Baik
27 Oksigen mobile
12 buah Baik
28 Oksigen sentral
38 buah Baik
29 Tiang infus
1 buah Baik
30 Bengkok
5 buah Baik
31 Stetoskop
1 buah Baik
32 TV
1 buah Baik
33 Emergency kit
2 buah Baik
34 Box darah
5 buah Baik
35 Brankar
3 buah Baik
36 Tensimeter
2 buah Baik
37 Skerem
1 buah Baik
38 Lemari APD
1 buah Baik
39 Lemari Alkes
3 buah Baik
40 Komputer
3 buah Baik
41 Alat pemadam kebakaran
1 buah Baik
42 Hydrant
Sumber data sekunder 2023

11
c. Administrasi penunjang
1) Buku pemantauan troly emergency
2) Buku pemantauan inventaris sarana dan prasarana
3) SPO (Standar Prosedur Operasional)
4) SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
5) Buku pemantauan diet pasien
6) Kertas Observasi
Berdasarkan data pengkajian diatas, sebagian besar peralatan
Ruangan Dahlia sudah memenuhi standar jumlah yang ditetapkan oleh
RSUD Arifin Achmad. Alat-alat yang sudah sesuai standar telah
dimanfaatkan oleh ruangan secara optimal sesuai kebutuhan klien.
5. Metode/standard/pedoman/prosedur tetap
a. Penerapan pemberian model asuhan keperawatan professional
(MAKP)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mulai tanggal 07-09
Februari 2023 dengan kepala ruangan mengatakan bahwa model
asuhan keperawatan profesional yang dilakukan diruangan Dahlia
adalah dengan metode tim. disupervisi oleh kepala ruangan dimana
metode tim ini terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien yang
dimana perawat ruangan dibagi menjadi 3 tim ada tim onkologi, tim
THT, gimul, mata dan tim bedah plastik, bedah thorax,dan bedah
vascular. yang terdiri atas tenaga professional, dan pembantu dalam
satu kelompok kecil yang saling membantu. Dari hasil observasi
mahasiswa yang didapatkan bahwa diruangan Dahlia menggunakan
ketua tim dan menggunakan PJ shift dan anggota yang dimana saat
melakukan asuhan keperawatan PJ shift membagi tugas dengan jelas.

12
b. Timbang terima/ Overan
Timbang terima (overan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima suatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum danperkembangan pasien saat itu. Informasi yang di
sampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer ke perawat penanggung jawab dinas sore atau dinas
malam secara tulisan atau lisan. Kegiatan timbang terima dilakukan
jika terdapat semua perawat berkumpul terutama saat pagi dipimpin
oleh karu. Perawat pada shift malam melaporkan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya kepada shift pagi disertai pencatatan dibuku
overan. Setelah selesai overan sesama perawat di nurse stasion,
perawat langsung meninjau kondisi pasien ke kamar pasien.
Berdasarkan hasil wawancara mulai tanggal 07-09 Februari 2023
dengan kepala ruangan mengatakan bahwa timbang terima sudah
dilakukan tiap pergantian shift. Sedangkan dari hasil observasi
mahasiswa yang didapatkan bahwa diruangan Dahlia timbang terima
saat ini sudah dilakukan dan diikuti seluruh perawat yang dinas di jam
tersebut.

c. Ronde keperawatan

Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk


membahas masalah keperawatan dengan melibatkan pasien dan tim
keperawatan, konsultan keperawatan, serta devisi terkait (medis, gizi,
dan sebagainya). Dengan pelaksanaan ronde keperawatan yang
berkesinambungan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
perawat ruangan untuk berfikir secara kritis dalam peningkatan
keperawatan secara professional.

13
Berdasarkan hasil wawancara mulai tanggal 07-09 Februari 2023
dengan kepala ruangan ronde keperawatan di ruangan dahlia tidak
terjadwal.

d. Supervisi keperawatan

Supervise merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen


keperawatan dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu
pelayanan keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan
utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama.
Kunci sukses supervise yaitu 3F yaitu, Fair, Feedback, Follow up.
Supervise merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan
kesehatan rumah sakit. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan tanggal 07-09 Februari 2023 supervisi dilakukan setiap hari
sambil memantau kinerja perawat.

e. Discharge planning

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan mulai tanggal 07-


09 Februari 2023 discharge planning sudah dilakukan kepada pasien-
pasien yang akan pulang dengan melakukan edukasi terkait penyakit
yang dialaminya. Pasien akan ditanya sesuai format edukasi yang telah
ditetapkan oleh pihak RS RSUD Arifin Achmad. Dan berdasarkan
observasi mahasiswa discharge planning belum dilaksanakan dengan
optimal dan tidak mencakup aspek discharge planning yang meliputi
penjelasan penyakit dengan sebuah leaflet.

f. Pengelolaan sentralisasi obat

Sentralisasi obat diruangan Dahlia sudah dilakukan pada semua


pasienbaik obat oral maupun obat injekasi. Ketersediaan obat disimpan
pada lemari khusus obat yang dapat dikunci sehingga keamanan obat
terjamin. Alur sentralisasi obat adalah obat diresepkan dokter pada
DIPO (Daftar Injeksi Pemberian Obat) dan obat order kebagian
farmasi pada jam tertentu untuk order semua obat pasien. Setelah
terdapat obat maka diberikan sesuai jam pemberian dan dicatat pada
form pemberian obat, keluarga memberikan paraf sebagai bukti obat
sudah diberikan pada pasien.

14
Beradasarkan hasil observasi pemberian obat pada ruangan Dahlia
sudah sesuai dengan jam pemberian obat tetapi tidak adanya paraf
keluarga sebagai bukti dalam pemberian obat kepasien.

g. Dokumentasi keperawatan
Pendokumentasian keperawatan yang dilakukan diruangan Dahlia
adalah dengan menuliskan CPPT di komputer (EMR). CPPT (catatan
perkembangan pasien terintergrasi) yaitu pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan baik dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Pendokumentasian sudah sesuai
dengan standar yang berlaku.
6. Mesin
Nama Alat
No.Mesin
1 EKG Syring pump Infus pump Jumlah
Nebulizer
Kondisi
1 Baik Baik Baik Baik
2 Blanket warmer 3 Baik
3 2
4 1
5 1

C. Unsur Proses
1. Proses asuhan keperawatan (penerapan proses keperawatan)
a. Pengkajian
Pengkajian keperawatan di Dahlia menggunakan format pengkajian
keperawatan yang sudah baku dari keperawatan
b. Diagnosis
Diagnosis keperawatan menggunakan buku SDKI sebagai pedoman
dalam pembuatan diagnosis keperawatan
c. Intervensi
Intervensi keperawatan menggunakan buku SIKI sebagai pedoman dan
mempermudah perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
d. Implementasi
Implementasi keperawatan didokumentasikan dalam catatan
keperawatan. Pemberian obat didokumentasikan dalam daftar obat.

15
e. Evaluasi
Evaluasi keperawatan didokumentasikan dalam format SOAP. Saat
overan perawat membaca SOAP sebagai salah satu pedoman dalam
serah terima.
2. Proses manajemen pelayanan/operasional keperawatan
Fungsi manajemen dilakukan sesuai dengan fungsi manajerial
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pegendalian sesuai
dengan uraian tugas managerial mulai dari kepala ruang, katim, dan
perawat pelaksana.
Hasil observasi di ruangan Dahlia.
No 1 Objek observasi Filosofi, misi, dan tujuan
ada orientasi Tidak
Bagan struktru organisasi Uraian tugas√ yang jelas Standard asuhan keperawatan
Juknis standard asuhan keperawatan
Standar logistik keperawatan
Standard kebijakan hak dan kewajiban petugas/klien Standard kebutuhan tenaga kepe
2 Pedoman asuhan keperawatan/SOP Pedoman √ penilaian staf Pedoman komunikasi an
3 Program pengembangan √
4 √

5 √
7
6 √

8 √

9 √

10 √
11 √

12 √

16
staf
Program jenjang karir Program mutasi/rotasi Program orientasi untuk pasien dan ke
13 √
Klasifikasi pasien
14 √
Pre dan post konferens serta operan
15 √
Jadwal kegiatan untuk dinas pagi,sore, dan malam Jadwal supervise
Jadwal pertemuan rutin
16

17 √

18 √
19 √

20 √

21 √
22 √

3. Penerapan Proses Manajemen


1) Perencanaan
a) Pelayanan keperawatan sudah dilakukan sesuai dengan visi dan
misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh bidang keperawatan
b) model asuhan keperawatan yang digunakan yaitu menggunakan
metode tim
c) dokumentasi asuhan keperawatan sudah berjalan sesuai harapan
d) cara pengasuhan pengembangan tenaga keperawatan dengan
mengikutkan pelatihan kepada perawat-perawat
2) Pengorganisasian
a) Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu
mengatakan melakukan supervise sambil memantau kinerja
perawat.

17
3) Pengarahan / Directing
a) Mengadakan diskusi dengan staf untuk melakukan pelayanan
keperawatan sesuai dengan SOAP, berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruangan, pengarahan dilakukan setiap hari saat
overan dinas pagi dengan kualitas SOAP yang dibuat, apakah
sudah memenuhi standar, melakukan diskusisingkat, dan segera
memperbaiki bila ada kekurangan
b) Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah
ruangan. Hasil wawancara dengan kepala ruangan konferensi kasus
tentang pasien baru, pasien yang tidak ada perkembangan, pasien
pulang, pasien yang meninggal, dan pasien dengan masalah yang
jarang ditemukan belum dilakukan secara rutin. Hal ini didukung
dengan hasil observasiselama pengkajian.
c) Menciptakan iklim motivasi Hasil wawancara dengan karu ada
pemberian reward secara real dari kepala ruangan terhadap perawat
dengan prestasi yang baik dengan berupa pujian dan menaiki jasa
pelayanan.
d) Mengatur pendelegasian
e) Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu
mengatakan sudah melakukan supervise
4) Staffing
a) Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang
akan diberikan
b) Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan
c) Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang
dibutuhkan
d) Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada
e) Melakukan seleksi pada calon-calon yang ada
5) Pengendalian / Controling
a) Melakukan supervisi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan

18
b) Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu
mengatakan sudah melakukan supervise
c) Melakukan audit keperawatan oleh tim komite keperawatan
d) Melakukan pengawasan dan pengendalian dengan supervisi dan
memeriksa kelengkapan dokumen langsung terhadap pemberian
proses asuhan keperawatan
e) Melakukan penilaian mutu pelayanan keperawatan dari audit
keperawatan dan kuesioner dari rumah sakit
f) Melakukan sistem penilaian kerja
g) Adanya kartu pemeliharaan alat.

D. Unsur Output/Keluaran
1. Efisisiensi Ruang Rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
a) Bed Occupancy Rate (BOR)
Presentase pemakaian tempat tidur yang tersedia pada satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Umumnya semakin
besar BOR berarti semakin bertambah tempat tidur yang digunakan
untuk merawat pasien.
BOR = Jumlah hari perawatan x 100%
Jumlah TT x jumlah hari dalam 1 bulan
Dari pengkajian tanggal 07-09 Februari 2023 yaitu ditemukan jumlah
pasien: tanggal 07 Februari 2023= 34 orang, tanggal 08 Februari 2023
=35 orang, tanggal 09 Februari 2023 yaitu 35 orang, maka jumlah
pasien selama 3 hari yaitu 104 orang dengan jumlah tempat tidur: 35
Tempat tidur, maka:
BOR tgl 7 februari 2023 = 34 x 100% = 97,1 %

35 x 1

BOR tgl 8 februari 2023 = 35 x 100% = 100%

35 x 1

BOR tgl 9 februari 2023 = 35 x 100% = 100%

35 x 1
19
b). Average Length of Stay ( AVLOS )
Menurut sudra (2010) AVLOS adalah rata-rata lama rawat
seorang pasien. Indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
dan memberikan gambaran mutu pelayanan. Apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal yaitu 3-12 hari
(Sudra, 2010). Cara pengukuran AVLOS dilakukan dengan rumus :
AVLOS = Jumlah hari perawatan pasien keluar
Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
Dari pengkjian tanggal 07 – 09 Februari 2023 yaitu ditemukan jumlah
pasien keluar, tanggal 07 yaitu 6 orang, tanggal 08 yaitu 4 orang dan
tanggal 09 yaitu 8 orang.
Maka AVLOS : 36 : 6 = 6
41 : 4 = 10
56 : 8 = 7
Dari hitungan diatas AVLOS, dapat disimpulkan rata– rata lama
rawat seorang pasien tidak melebihi standard. Jadi hasil perhitungan
AVLOS ruangan Dahlia didapatkan masih dalam kategori ideal.
c) Bed Turn Over ( BTO )
Menurut sudra (2010) BTO adalah angka yang menunjukan rata –
rata jumlah pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam 1
periode tertentu atau berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu
satuan waktu. Nilai ideal BTO yang ideal yaitu 40 – 50 kali pakai
dalam 1 tahun (Depkes, 2005) untuk menghitung BTO mengugunakan
rumus sebagai berikut:
BTO = Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
Jumlah tempat tidur
Jika dihitung BTO pada bulan Januari – Desember maka ditemukan :
BTO = 672 : 35 = 19 kali
Dari hitungan BTO didapatkan jumlah pasien keluar Januari –
Desember 2022 = 672 orang, dan jumlah tempat tidur sebanyak 35.
Didapatkan hasil 19 x perhitungan BTO ruang Dahlia.

20
d) Turn Over Intervar ( TOI )
Menurut Sudra (2010) angka TOI menunjukan rata – rata jumlah
hari dimana, tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi kesaat terisi
berikutnya. Hari “kosong” ini terjadi antara saat tempat tidur
ditinggalkan oleh seorang pasien hingga digunakan lagi oleh pasien
berikutnya. Secara umum nilai TOI yang ideal yaitu 1 – 3 hari (
Depkes, 2005 ). Untuk menghitung TOI menggunakan rumus sebagai
berikut :
TOI ( Jumlah tempat tidur x periode ) – hari perawatan
Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
Dari pengkajian tanggal 07 – 09 Februari 2023 yaitu ditemukan :
TOI = ( 35 x 1 ) – 133 hari = 35 - 133 = 98 = 5
18 18

2. Hasil evaluasi penerapan SAK (instrument ABC)


Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, perawat yang
menerima pasien baru wajib melengkapi status pasien. Jika belum lengkap
maka perawat harus mengoperkan pada perawat shift selanjutnya.
Maksimal kelengkapan status 1 X 24 jam setelah pasien masuk ruang
rawat inap. Berdasar hasil survey seluruh pasien, 100% sudah lengkap
pada dokumentasi pengkajian, dokumentasi diagnosis keperawatan 100%,
dokumentasi rencana keperawatan 100%, dokumentasi pelaksanaan
implementasi keperawatan 100%, dan dokumentasi evaluasi keperawatan
berbentuk SOAP sebanyak 100%.

3. Kepuasan kerja karyawan (wawancara mendalam)


Hasil wawancara observasi kuesioner perawat mengatakan belum
puas dengan metode tim yang digunakan saat ini dikarenakan tidak adanya
ketua tim hanya ada PJ sift saja, sehingga pelaksana asuhan keperawatan
tidak maksimal atau belum sesuai dengan metode tim yang sesuai dengan
MAKP.

21
1) Bekerja berdasarkan visi dan misi keperawatan
FrekuensiPersentase
Sering418%
Sangat sering1882%
Total22100%

2) Membuat rencana kegiatan harian setiap dinas di ruangan


FrekuensiPersentase
Jarang29%
Sering836%
Sangat sering1255%
Total22100%

3) Menjalani program orientasi pada saat masuk ruangan yang baru


FrekuensiPersentase
Sering1777%
Sangat sering523%
Total22100%

4) Menjalankan tugas sesuai dengan uraian tugas


FrekuensiPersentase
Sering1464%
Sangat sering836%
Total22100%

5) Mengikuti kegiatan konferensi awal (pre conference) dengan anggota


tim
FrekuensiPersentase
Sering627%
Sangat sering1673%
Total22100%

22
6) Mengikuti kegitan konferensi akhir (post conference) dengan anggota
tim
FrekuensiPersentase
Sering732%
Sangat sering1568%
Total22100%

7) Mengikuti serah terima tugas atau overran setiap penggantian dinas


tugas/sift
FrekuensiPersentase
Sering29%
Sangat sering2090%
Total22100%

8) Didampingi kepala ruangan pada saat mengadakan serah terima tugas


FrekuensiPersentase
Sering1777%
Sangat sering523%
Total22100%

9) Melakukan pengkajian kepada pasien


FrekuensiPersentase
Sering1359%
Sangat sering941%
Total22100%

10) Merumuskan diagnosa keperawatan setelah pengkajian pada pasien


FrekuensiPersentase
Sering1359%
Sangat sering941%
Total22100%

23
11) Menyusun rencana tindakan keperawatan
FrekuensiPersentase
Sering314%
Sangat sering1986%
Total22100%

12) Melakukan implementasi keperawatan


FrekuensiPersentase
Sering29%
Sangat sering2091%
Total22100%

13) Mengevaluasi semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada


pasien
FrekuensiPersentase
Sering1673%
Sangat sering627%
Total22100%

14) Mendokumentasikan proses keperawatan yang telah dilakukan


FrekuensiPersentase
Jarang29%
Sering418%
Sangat sering1673%
Total22100%

24
15) Pendokumentasian keperawatan sangat menyita waktu
FrekuensiPersentase
Tidak pernah1045%
Jarang314%
Sering732%
Sangat sering29%
Total22100%

16) Bertanggung jawab dalam memberikan aushan keperawatan yang utuh


kepada beberapa pasien sejak pasien masuk hingga pulang
FrekuensiPersentase
Jarang941%
Sering1045%
Sangat sering314%
Total22100%

17) Merasa metode tim tidak efektif


FrekuensiPersentase
Tidak pernah1777%
Jarang314%
Sering29%
Total22100%

18) Melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan standard asuhan


keperawatan (SAK) yang tersedia di ruangan
FrekuensiPersentase
Sering1045%
Sangat sering1252%
Total20100%

25
19) Melaksanakan asuhan keperawatan karena ingin meningkatkan
kemampuan professional
FrekuensiPersentase
Sering1255%
Sangat sering1045%
Total22100%

20) Melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan standard operasional


prosedur (SOP) yang tersedia diruangan
FrekuensiPersentase
Sering941%
Sangat sering1359%
Total22100%

21) Melakukan asuhan keperawatan karena takut dihukum sama atasan


bila tidak melaksanakannya
FrekuensiPersentase
Tidak pernah314%
Sering836%
Sangat sering1150%
Total22100%

22) Memberikan masukan atau ide kepada atasan dalam upaya


peningkatan pelayanan kepada pasien
FrekuensiPersentase
Jarang732%
Sering1359%
Sangat sering15%
Total22100%

26
23) Menghargai sesama rekan sejawat perawat
FrekuensiPersentase
Sering1568%
Sangat sering732%
Total22100%

24) Menerima umpan balik/masukan penampilan kerja


FrekuensiPersentase
Sering1882%
Sangat sering418%
Total22100%

25) Mengikuti rapat atau pertemuan rutin diruangan


FrekuensiPersentase
Sering1359%
Sangat sering941%
Total22100%

26) Ada kesempatan pengembangan karir di rumah sakit ini


FrekuensiPersentase
Jarang418%
Sering1359%
Sangat sering523%
Total22100%

27) Menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan bantuan atasan


FrekuensiPersentase
Jarang314%
Sering1673%
Sangat sering314%
Total22100%

27
28) Bekerja berdasarkan klasifikasi berat ringannya kondisi pasien
FrekuensiPersentase
Tidak pernah123%
Sering1882%
Sangat sering314%
Total22100%

29) Melakukan pekerjaan karena mengharapkan jasa perawatan (insentif)


FrekuensiPersentase
Tidak pernah523%
Jarang29%
Sering1150%
Sangat sering418%
Total22100%

30) Mengikuti kasus diruangan


FrekuensiPersentase
Sering1673%
Sangat sering627%
Total22100%

31) Bekerja sesuai dengan komptenesi yang dimiliki


FrekuensiPersentase
Sering1045%
Sangat sering1255%
Total22100%

28
32) Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien
FrekuensiPersentase
Sering1464%
Sangat sering836%
Total22100%

33) Perlu pengembangan karir bagi perawat agar dapat meningkatkan


motivasi
FrekuensiPersentase
Sering627%
Sangat sering1673%
Total22100%

34) Diberi penghargaan sesuai komptensi yang dimiliki


FrekuensiPersentase
Jarang732%
Sering627%
Sangat sering941%
Total22100%

35) Merasa penilaian penampilan kerja tidak mempengaruhi motivasi


perawat dalam bekerja
FrekuensiPersentase
Jarang1150%
Sering418%
Sangat sering732%
Total22100%

29
4. Kepuasan pasien atau keluarga
Dari hasil wawancara dan hasil kuesioner, didapatkan hasil bahwa
pasien atau keluarga belum puas dalam mendapat pelayanan seperti
kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatanyang
ada.
1) Perawat memperhatikan saya dengan sepenuh hati
Frekuensi Presentase
Selalu 14 40%
Sering 11 31,4%
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang 7 20,0%
Tidak pernah - 0%
Total 35 100%

2) Bila saya memanggil perawat mereka segera datang


Frekuensi Presentase
Selalu 31 88,5%
Sering 2 5,7%
Kadang-kadang 1 2,8%
Jarang 1 2,8%
Tidak pernah - 0%
Total 35 100%

3) Informasi yang saya dapat dari seorang perawat dengan perawat lainnya
Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - 0
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

4) Penjelasan perawat, membuat saya bersemangat menghadapi penyakit


saya
Frekuensi Presentase
Selalu 32 91,4%
Sering 2 5,7%
Kadang-kadang 1 2,8%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

30
5) Perawat yang merawat saya terlihat terampil
Frekuensi Presentase
Selalu 29 82,8%
Sering 6 17,1%
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

6) Alat-alat yang saya butuhkan seperti pispot, urinal, alat mandi, sudah siap
bila saya perlukan
Frekuensi Presentase
Selalu 18 51,4%
Sering 11 31,4%
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang 3 8,5%
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

7) Perawat membantu saya dalam melakukan berbagai kegiatan antara lain;


kebersihan diri, latihan gerak dan latihan nafas dalam
Frekuensi Presentase
Selalu 28 80%
Sering 5 14,2%
Kadang-kadang 2 5,7%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

8) Saya mendapat informasi yang jelas dari perawat tentang kondisi saya
Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - 0
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

31
9) Perawat menjawab pertanyaan saya dengan jelas
Frekuensi Presentase
Selalu 32 91.4%
Sering - -
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

10) Perawat menjelaskan obat-obatan yang saya gunakan


Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - -
Kadang-kadang - -
Jarang - -
Tidak pernah - -
Total 35 100%

11) Perawat mempunyai cukup waktu untuk mendengarkan keluhan saya


Frekuensi Presentase
Selalu 19 54,2%
Sering 5 14,2%
Kadang-kadang 11 34,2%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

12) Perawat membantu saya dalam mengatasi kekhawatiran saya


Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - 0
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

13) Perawat membuat saya tenang selama saya dirumah sakit


Frekuensi Presentase
Selalu 26 74,2%
Sering 7 20,9%
Kadang-kadang 2 5,7%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
32
Total 35 100%

14) Sebelum melakukan tindakan, perawat penjelasan tentang Tindakan


tersebut
Frekuensi Presentase
Selalu 30 85,7%
Sering 5 14,2%
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

15) Perawat memperlakukan saya dengan baik


Frekuensi Presentase
Selalu 32 91,4%
Sering 3 8,5%
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

16) Perawat memberi penjelasan tentang keadaan/ peraturan ruangan atau


rumah sakit
Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - 0
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

17) Perawat primer (perawat yang bertanggung jawab tentang perawatan


saya) merawat saya selama diruangan ini
Frekuensi Presentase
Selalu 35 100%
Sering - -
Kadang-kadang - -
Jarang - -
Tidak pernah - -
Total 35 100%

33
18) Saya merasa, karna berbagai tindakan keperawatan masalah saya dapat
teratasi
Frekuensi Presentase
Selalu 34 97,1%
Sering 1 2,8%
Kadang-kadang - 0
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

19) Perawat diruangan ini ramah


Frekuensi Presentase
Selalu 23 65,7%
Sering 9 25,7%
Kadang-kadang 3 8,5%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

20) Saya mendapat penjelasan dari perawat tentang cara menjaga kesehatan
dirumah
Frekuensi Presentase
Selalu 24 68,5%
Sering 6 17,1%
Kadang-kadang 5 14,2%
Jarang - 0
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

21) Perawat menemui saya pada sore atau malam hari


Frekuensi Presentase
Selalu - 0
Sering - 0
Kadang-kadang 9 25,7%
Jarang 26 74,2%
Tidak pernah - 0
Total 35 100%

34
BAB III

A. Permasalahan
No. DATA MASALAH
1. Berdasarkan observasi yang
Belum optimalnya kerapian dan
dilakukan tanggal 7 februari 2023
penataan obat-obatan pasien.
terlihat penataan obat-obatan pasien
tidak rapi dan ada beberapa obat-
obatan terletak dalam kardus-
kardus kecil.
1. Dari hasil observasi di ruangan
rawat inap dahlia tanggal 7
februari 2023 obat-obatan
pasien yang ada diruang dahlia
tertumpuk menjadi satu tanpa
dipisahkan berdasarkan nama,
serta penataan vivo obat pasien
masih terletak sekedarnya saja
dan tidak tersusun rapi.
2 Berdasarkan observasi yang
Belum optimalnya pelaksanaan
dilakukan pada tanggal 6-9
ronde keperawatan diruang
Februari 2023 didapatkan bahwa:
dahlia oleh perawat pelaksana,
1. Tidak adanya pelaksanaan
beserta tenaga medis lainnya.
ronde keperawatan diruang
dahlia selama 1 tahun terakhir.
3 Berdasarkan hasil observasi yang
Belum optimalnya dan belum
dilakukan pada tanggal 6-9
efektinya pelaksanaan tindakan
Februari 2023 didapatkan bahwa:
hand hygine diruang dahlia
1. Masih banyak dari keluarga
oleh keluarga pasien maupun
pasien maupun mahasiswa
mahasiswa.
tidak melakukan cuci tangan 6
langkah sebelum ataupun
sesudah kontak dengan pasien.

35
Berdasarkan pengkajian dan analisa data didapatkan masalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kerapian danpenataan obat-obatan pasien.
2. Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia oleh perawat
pelaksana, beserta tenaga medis lainnya.
3. Belum optimalnya dan efektifnya pelaksanaan tindakan hand hygine diruang
rawat dahlia oleh keluarga pasien maupun mahasiswa, baik sebelum atau sesudah
kontak dengan pasien.

36
1. Inventarisasi masalah
a. Analisa SWOT

Ket Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


MAN 1. Jumlah perawat 1. Jumlah 1. Adanya 1. Meningkatnya
di ruangan tempat kotak mahasiswa ners beban kerja
dahlia sebanyak obat dan yang praktik bagi perawat
22 orang tempat diruangan dahlia sehingga
2. Ketersediaan peralatan 2. Adanya mengakibatka
tenaga non medis diruang kesempatan n kelelahan
perawat tindakan perawat untuk dan kurang
(Dokter, belum mengikuti memperhatika
administrasi, terpenuhi pelatihan nan letak
prakarya, ahli 2. Tidak 3. Kewenangan obat-obatan
gizi, Cleaning optimalnya kepala ruangan pasien
Service) kinerja untuk membuat 2. Banyaknya
3. Sudah perawat perencanaan rumah sakit
terakreditasi akibat beban tenaga yang memiliki
kars kerja yang keperawatan dan pelayanan
4. Memiliki tinggi. perencanaan yang lebih
fasilitas cukup fasilitas ruangan baik.
lengkap
5. Adanya
kebijakan
pimpinan untuk
mengembangkan
karir melalui
pendidikan dan
Pelatihan
MONEY 1. Gaji, jasa 1. Adanya 1. Adanya alokasi 1. Biaya
pelayanan serta Keterlambatan dana untuk pemeliharaan
tunjangan perawat dalam pelatihan dan dan
didapatkan dari penerimaan gaji, pengembangan pengadaan
rumah sakit setiap jasa pelayanan pendidikan bagi sarana dan
bulan serta tunjangan perawat prasarana
2. Pembiayaan yang dari rumah sakit. 2. Kepala ruangan yang terus
dilakukan oleh dilibatkan dalam meningkat
pasien sebagian membuat
besar perencanaan
menggunakan kebutuhan alat
BPJS ruangan
3. Sumber dana
alkes diruangan
berasal dari RS
METHODE 1. Adanya - 1. Adanya struktur Persaingan
pembagian fungsi MPKP rumah sakit
dan tanggung 2. Adanya kebijakan yang semakin
jawab yang kepala ruangan ketat
disusun perhari dahlia untuk
berdasarkan tim menyusun
2. Komunikasi antar perencanaan
37
perawat kebutuhan ruangan
Primer dan seperti tenaga
perawat asociat kesehatan, alat, dan
sudah tertuang lain-lain.
dalam bentuk
SOAP dan SBAR
yang tertulis pada
catatan
perkembangan
pasien terintegrasi
3. Adanya program
orientasi tenaga
kerja
4. Adanya SAK yang
lengkap yang
merujuk kepada
SDKI, SIKI, dan
SLKI.
MATERIAL 1. Memiliki 35 1. Fasilitas diruang 1. Kepala 1. Ketidaknya
kapasitas tempat rawat pasien ruangan terlibat manan
tidur (hand rub) untuk dalam perencanaan keluarga
2. Tersedia sarana cuci tangan membuat tidak adanya
dan prasarana keluarga pasien kebutuhan alat dan sabun cuci
seperti handrub kurang optimal ruangan tangan
disetiap bed, bed 2. Terdapat
setdll. serta rumah sakit
wastafel disetiap swasta yang
ruangan diruangan mempunyai
3. Adanya pemilahan sarana dan
sampah infeksi, prassarana
non-infeksi, botol lebih
infus,botol kaca, lengkap.
sampah gown dll.
4. Adanya safetybox
sesuai standar
PPI

38
2. Prioritas masalah
IxTxR
Impotensi TeknologiResource
No. Masalah
P S RI PC DU IP
1. Belum optimalnya kerapian dan penataan obat- obatan pasien. Belum optimalnya dan belum efektifnya

4 3 4 2 3 4 2 2 80

2.

5 5 5 4 4 5 3 5 420

3. Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia

4 4 4 3 4 4 5 5 575

Keterangan: Nilai :
P : Prevelansi masalah 1. Sangat kurang penting
S : Akibat yang ditimbulkan 2. Kurang penting
RI : Kenaikan jumlah masalah 3. Cukup penting
PC : Keprihatinan klien 4. Penting
DU : Keinginan yang tidak terpenuhi 5. Sangat penting
IP : Iklim politik/ Political Climate
Berdasarkan prioritas masalah diatas didapatkan masalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia oleh perawat
pelaksana, beserta tenaga medis lainnya.
2. Belum efektifnya pelaksanaan tindakan hand hygine diruang rawat dahlia oleh
keluarga pasien maupun mahasiswa, baik sebelum atau sesudah kontak dengan
pasien
3. Belum optimalnya kerapian dan penataan obat-obat pasien

39
B. Rencana Kegiatan
No Masalah Tujuan POA (Planning Of Metode PJ Ners PJ Ruangan
. Action) Muda
Strategi Operasional

Belum Jangka Mendiskusikan 1. Memberikan 1. Novi muspita 1. Ns. Adi


1 optimalnya dan Panjang: kepada kepala edukasi pada Praktik handayani S.Kep Fitra, S.Kep.
efektifnya Untuk ruangan tentang keluarga 2. Siti Armanita 2. Nur Elwina,
pelaksanaan Meminimalkan peningkatan pasien tentang S. Kep. Amk.
tindakan hand hand hygine pentingnya
penyebaran
hygine diruang sebelum dan hand hygine
infeksi dari sesuah sebelum atau
rawat dahlia keluarga melakukan sesudah
oleh keluarga kepada pasien. tindakan pada kontak dengan
pasien maupun pasien. pasien, dan
mahasiswa, baik Jangka menjelaskan
sebelum atau pendek: bagaimana
sesudah kontak Untuk menjaga cara hand
dengan pasien. kebersihan diri hygine yang
keluarga dan baik sesuai
pasien. SOP.
2. Mengajarkan
keluarga
pasien
ataupun
mahasiswa,
cara cuci
tangan 6
langkah yang
benar.
3. Mepetakkan
poster
peringatan “
Cuci tangan
anda sebelum
menyentuh
pasien”
pada dinding
baik di dalam
kamar pasien,
di luar
ruangan
pasien,
maupun
didalam
kamar
tindakan.

2. Belum Jangka Mendiskusikan 1. Menyampaia Praktik 1. Gita sri wulandari 1. Ns. Eva
optimalnya Panjang: kepada kepala kan kepada S. Kep Marlina,
pelaksanaan Meningkatkan ruangan tentang pegawai 2. Anila Zulfiana S.Kep
ronde kepuasan pasien upaya (perawat) 2. Ns. Lesti
S. Kep
keperawatan terhadap peningkatan untuk dapat Aprianti,
diruang dahlia pelayanan pelaksanaan melakukan S.Kep
oleh perawat keperawatan ronde kembali 3. Ns. Gita
pelaksana, beserta keperawatan ronde Aprella,
tenaga medis diruang dahlia keperawatan. S.Kep.
lainnya. Jangka pendek: 2. Memberikan
Untuk membahas motivasi

36
kepada perawat pelaksana diruangan dahlia, agar kembali menerapkan ronde keperawa
lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien.

3. Membantu perawat pelaksana untuk meningkatkan kembali penerapan ronde keperawa

37
3 Belum Jangka Mendiskusikan 1. Menyampaikan Prakik 1. Fitria Ulfa, S. 1. Ns. Pitri
optimalnya Panjang : kepada kepala kepada perawat Kep Asianti, S.
kerapian dan untuk ruangan tentang pentingnya 2. Anisa Irma, S. Kep.
penataan obat- meminimalkan upaya penataan obat- Kep 2. Hanna
obatan pasien kesalahan peningkatan obatan agar 3. Nurmiftahul Oktarina,
dalam penataan obat- tidak keliru. Hidayat S. Amd.
pemberian obat obatan pasien 2. Membantu Kep
oleh berdaasarkan menata kembali
nama pasien. tempat obat-
Jangka obatan pasien.
Pendek : 3. Memberikan
Untuk lebel nama
meningkatkan setiap laci-laci
kerapian dan obatan pasien.
kemudahan
dalam penyiapan
obat

38
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A Pelaksanaan

1. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan


diruang dahlia
Implementasi :
a) Mendiskusikan kepada kepala ruangan tentang upaya peningkatan
pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia agar lebih optimal untuk
meningkatkan asuhan keperawatan terhadap pasien
2. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya hand hygine diruang dahlia oleh
keluarga pasien maupun mahasiswa
Implementasi :
a) Menyampaikan kepada keluarga pasien pentingnya mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan pasien
b) Mengajarkan kepada anggota keluarga pasien 6 langkah cara mencuci
tangan dengan benar
c) Mengobservasi mahasiswa dalam mengaplikasikan 5 momen mencuci
tangan
d) Memfollow up kembali anggota keluarga pasien terhadap 6 langkah
mencuci tangan dengan benar
3. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya kerapian alat kesehatan dan
penataan obat-obatan pasien di ruang tindakan
Implementasi :
a) Menyampaikan kepada perawat di ruang dahlia tentang upaya peningkatan
penataan obat-obatan pasien berdaasarkan nama pasien serta kerapian alat
kesehatan yang ada di ruang tindakan
b) Mengobservasi kerapian penataan obat dan alat
c) Memfasilitasi lebel nama nama obat dan tempat peralatan alat kesehatan
untuk meningkatkan kerapian di ruang tindakan

39
B Evaluasi
1. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan
diruang dahlia
Evaluasi :
a) Setelah dilakukan observasi pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan
Dahlia masih tidak terjadwal . Diharapkan perawat di ruangan Dahlia lebih
aktif lagi dalam melakukan ronde keperawatan setidaknya 1 kali
seminggu, guna meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien yang
memiliki penyakit kompleks

2. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya hand hygine diruang dahlia oleh


keluarga pasien maupun mahasiswa
Evaluasi :
a) Setelah dilakukan observasi di hari pertama anggota keluarga pasien masih
belum mengaplikasikan bagaimana 6 langkah cara mencuci tangan dengan
benar
b) Setelah di follou up dihari berikutnya anggota keluarga pasien sudah bisa
mengaplikasikan bagaimana 6 cara mencuci tangan dengan benar setelah di
ajarkan
c) Setelah dilakukan observasi mahasiswa yang dinas diruang dahlia sudah
mengaplikasikan 5 momen dari mencuci tangan
3. Masalah Keperawatan : Belum optimalnya kerapian alat kesehatan dan penataan
obat-obatan pasien di ruang tindakan
Evaluasi :
a) Berdasarkan observasi yang dilakukan di hari pertama, kerapian obat dan
alat ruangan belum tertata rapi dan masih banyak alat yang di letakkan di
kardus
b) Berdasarkan observasi hari kedua belum adanya label dari penamaan obat
obat di ruang tindakan
c) Berdasarkan observasi hari ke tiga dan seterusnya ruangan sudah tertata rapi
alat kesehatan sudah di letakkan di keranjang dan sudah adanya label
penamaan obat

40
C Faktor Kesulitan dan Pendukung
a) Faktor Kesulitan
1. Kurangnya waktu dan tenaga perawat diruang dahlia untuk melaksanakan
ronde keperawatan serta tidak adanya CCM di ruang dahlia untuk
menyelesaikan permasalah pasien
2. Beberapa perawat masih kurang sadar pentingnya pelaksanaan ronde
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien
3. Kurangnya pengetahuan anggota keluarga pasien dalam menerapkan 6
langkah cuci tangan dengan benar
4. Kurangnya kerapian diruang tindakan yang dilakukan oleh perawat dan
mahsiswa yng sedang dinas diruangan dahlia
b) Faktor Pendukung
1. Adanya dukungan dari kepala ruangan dan koordinator dalam hal
mengingatkan terkait menjaga kerapian dan kebersihan ruang tindakan
diruang dahlia
2. Adanya kerja sama dari anggota keluarga yang mau di ajarkan 6 langkah
cara mencuci tangan dan mengaplikasikannya
3. Adanya dukungan dari seluruh mahasiswa yang selalu mengaplikasikan 5
momen mencuci tangan untuk pencegahan penyebaran mikroorganisme

41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dengan observasi penyebaran


kuesioner dan wawancara dengan kepala ruangan Dahlia RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru, dalam minggu pertama praktik manajemen keperawatan tanggal 07
Februari – 25 Februari 2023 ditemukan masalah keperawatan antara lain : Belum
optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia, Belum optimalnya
hand hygine diruang dahlia oleh keluarga pasien maupun mahasiswa, Belum
optimalnya kerapian alat kesehatan dan penataan obat-obatan pasien di ruang
tindakan
2. Dari masalah-masalah yang didapatkan, kelompok telah menyusun dan
melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah yang ada di ruangan di Dahlia,
adapun implementasi antara lain : Mendiskusikan kepada kepala ruangan tentang
upaya peningkatan pelaksanaan ronde keperawatan diruang dahlia agar lebih
optimal untuk meningkatkan asuhan keperawatan terhadap pasien,
Menyampaikan kepada keluarga pasien pentingnya mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien, Mengajarkan kepada anggota keluarga pasien 6
langkah cara mencuci tangan dengan benar, Mengobservasi mahasiswa dalam
mengaplikasikan 5 momen mencuci tangan, Memfollow up kembali anggota
keluarga pasien terhadap 6 langkah mencuci tangan dengan benar, Menyampaikan
kepada perawat di ruang dahlia tentang upaya peningkatan penataan obat-obatan
pasien berdasarkan nama pasien serta kerapian alat kesehatan yang ada di ruang
tindakan, Mengobservasi kerapian penataan obat dan alat, Memfasilitasi lebel
nama nama obat dan tempat peralatan alat kesehatan untuk meningkatkan
kerapian di ruang tindakan
3. Meskipun dalam pelaksanaan praktik manajemen keperawatan ini, ada faktor-faktor
hambatan yang dijumpai, namun dengan dukungan pihak rumah sakit, preseptor
serta rekan profesi ners yang kompak, semua rencana yang telah disusun dapat
diatasi dan diselesaikan dengan baik.

42
B. Saran
Diharapkan masukan dan saran dari hasil pengkajian kelompok selama praktik profesi
manajemen di ruang Dahlia dapat diterima dan dilanjutkan demi tercapainya ruangan
yang rapi, bersih dan nyaman.

43
DOKUMENTASI:

Pelaksanaan Ronde Keperawatan

Hand Hygine Oleh Keluarga Pasien dan Mahasiswa

44
Penataan Ruang Tindakan dan Ruang Mahasiswa

45
46
47

Anda mungkin juga menyukai