OLEH :
KELOMPOK 2B
Amik Rahayu Wahyudi P102202036
Neni Sri Rahayu P102202038
Recca Amelya Amir P102202040
Katrina Auri P102202042
Quartha Agustha Worabai P102202044
Asri Basselo P102202046
Honaryati P102202048
Meidayana Refisiliyani P102202050
Selina Boseren P102202052
Irmawati P102202047
Lili Jenni Suebu P102202056
Sri Aryati Artha P102202058
Dyan Puji Lestari P102202060
Polanda Y.R P102202062
Dela Namirah Zasqiah P102202059
Wa Ode Putri Agustina W P102202067
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga
Makalah Merancang Draft Supervise Dan Evaluasi Pembelajaran di Ruangan bayi baru lahir &
Neonatus telah tersusun. Salah satu profesi/tenaga kesehatan yang berperan dalam upaya
kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Supervise evaluasi pembelajaran bertujuan untuk
menghasilkan tenaga Bidan yang profesional. Dalam melaksanakan proses pendidikan sangat
diperlukan acuan sebagai arah dalam interaksi proses belajar mengajar sehingga dapat dicapai
kualitas lulusan yang handal dan profesional. Draft ini diharapkan sebagai dasar dalam mencari
informasi terkait Supervise Dan Evaluasi Pembelajaran bayi baru lahir & Neonatus dan
menghantarkan pembaca dalam memahami praktek klinik asuhan kebidanan bayi baru lahir &
Neonatus.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun dan dosen pembimbing
terbaik kami ibu Dr. Mardiana Ahmad, S.SiT.,M.Keb selaku dosen pengampu matakuliah
Manajemen Pendidikan Kebidanan. Saran dan masukan dari semua pihak sangat kami harapkan
demi lebih sempurnanya makalah ini.
Kelompok I B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai kesehatan berkualitas pada bayi baru lahir sampai dengan masa neonatal
maka manajemen kesehatan harus diaplikasikan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata yaitu
Rumah Sakit dan komunitas sehingga bidan dan komunitas perlu memahami konsep dan
aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai dalah konsep manajemen kebidanan, perencanaan yang
berupa strategi melalui pengumpulan data,adalah konsep manajemen kebidanan, perencanaan
yang berupa strategi melalui pengumpulan data,analisa dan penyusunan langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan model kebidadanan professional dan melakukan pengawasan serta
pengendalian.( Lusiana El Sinta B,2019)
Rumah sakit adalah salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan, khususnya terkait
dengan upaya kesehatan rujukan. sehingga perlu dilaksanakan adanya supervise, monitoring dan
evaluasi kegiatan. Tujuan Pelaksanakan supervise dan evaluasi antara lain adalah: peningkatan
mutu, cakupan dan efisiensi rumah sakit, melalui penerapan dan penyempurnaan standar
pelayanan tenaga, standard,peralatan, profesi dan manajemen rumah sakit .( Lusiana El Sinta
B,2019).
Bidan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan
kebutuhan klien. kemampuan klinik dapat dimiliki melalui berbagai cara salah satunya untuk
dapat ditempuh dengan meningkatkan keterampilan melalui bangku kuliah yang harus melalui
pembelajaran dilahan dilahan praktek. (Stikes Karya Husada, Semarang, 2015).
Dengan demikian mahasiswa Kebidanan merasa perlu dilaksankan supervise dan
monitoring untuk mengkaji kemampuan, situasi dan kondisi pada praktek klinik lapangan yang
hasilnya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
sampai dengan neonatus.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
JOB SHEET
PEMERIKSAAN FISIK BBL
I. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sesuai dengan
prosedur.
II. Dasar Teori
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam rangkaian
pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam menentukan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam
keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan
pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi, menentukan
status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri, dan
mencari adanya kelainan/ ketidaknormalan pada bayi.
III. Petunjuk dan keselamatan kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pemeriksaan fisik
2. Perhatikan petunjuk pelaksanaan tindakan
3. Lakukan tindakan secara lembut, hati-hati dan teliti
4. Perhatikan keadaan bayi sebelum bekerja agar tindakan dapat dilaksanakan dengan baik
5. Letakkan bayi dan alat-alat pada tempat yang aman.
IV. Alat dan bahan
1. Manikin bayi
2. Selimut bayi
3. Pakaian bayi
4. Timbangan bayi
5. Alas dan baki
6. Bengkok
7. Bak instrumen
8. Stetoskop
9. Handschoon 1 pasang
10. Midline
11. Kom tutup berisi kapas DTT
12. Termometer
13. Jam tangan / Stopwatch
14. Tiga buah gelas berisi air chlorin, air sabun, air bersih
15. Baskom berisi klorin 0,5%
16. Lampu sorot
V. Persiapan
1. Persiapan ruang dan tempat pemeriksaan yang hangat, bersih dan rata
2. Siapkan alat dan bahan pemeriksaan yang akan digunakan dengan menyusunnya secara
ergonomis
VI. Prosedur Pelaksanaan
Nilai :
0 : apabila tindakan tidak dilakukan
1 : apabila dilakukan tetapi kurang sempurna/ tidak tepat
2 : apabila dilakukan dengan benar
NO LANGKAH GAMBAR
1 Melakukan inform consent: memberi tahu dan
menjelaskan pada ibu atau keluarga tentang tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
2 Melakukan anamnesis riwayat dari ibu meliputi:
faktor
genetik, faktor lingkungan sosial, faktor ibu dan
perinatal, faktor neonatal
3 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
(memastikan kelengkapan alat)
4 Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir,
keringkan dengan handuk bersih, lalu menggunakan
sarung tangan bersih
Bayi perempuan:
- Pada bayi cukup bulan labia mayora telah
menutupi labia minora
- Pastikan lubang uretra terpisah dengan lubang
vagina
- Terkadang tampak adanya sekret berwarna putih
atau berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding)
25 Memeriksa tungkai dan kaki
- Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki
- Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan
keduanya dan bandingkan, juga hitung jumlah
jari-jari kaki
- Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas,
kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya
trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis
- Mengkaji refleks Babinski: dengan mengusap /
menekan bagian menonjol dari dasar jari di
telapak kaki bayi keatas dan jari-jari membuka
26 Periksa spinal/punggung
- Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi,
cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti
spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak
kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya
abdormalitas medula spinalis atau kolumna
vertebra
27 Periksa anus dan rectum
- Periksa adanya kelainan atresia ani, kaji posisinya
- Mekonium secara umum keluar pada 24 jam
pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar
kemungkinan adanya mekonium plug syndrom,
megakolon atau obstruksi saluran pencernaan
28 Memeriksa kulit
- Perhatikan kondisi kulit bayi: warna, ruam,
pembengkakan, tanda-tanda infeksi
- Periksa adanya bercak atau tanda lahir
- Perhatikan adanya vernik kaseosa
- Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak
terdapat pada bayi kurang bulan
PENILAIAN :
Nilai 0 (Nol) : Perlu Perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan
Nilai 1 (Satu) : Mampu
Langkah di kerjakan tetapi kurang Tepat
Nilai 2 (Dua) : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu –ragu sesuai prosedur
NILAI
NO LANGKAH
0 1 2
Memberitahu dan menjelaskan pada keluarga tindakan yang akan
1
dilakukan
Melakukan anamnese riwayat dari ibu meliputi faktor genetik,
2
faktor lingkungan, sosial, faktor ibu dan perinatal, faktor neonatal
3 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
4
dengan handuk bersih
5 Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan hangat
Meletakkan bayi pada tempat yang rata/tempat tidur(upayakan
6
tempat untuk pemeriksaan aman, menghindari bayi terjatuh)
Melakukan penimbangan dengan cara meletakan kain atau kertas
pelindung dan atur skala timbangan ke titik nol sebelum
7
penimbangan. Hasil timbangan dikurangi dengan berat allas dan
pembungkus bayi
Melakukan pengukuran panjang badan. Meletakan bayi ditempat
8 yang datar. Mengukur panjang badan dari kepala sampai tumit
dengan kaki/badan bayi diluruskan
Mengukur lingkar kepala. Pengukuran dilakukan dari dahi
9
kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi
Mengukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke
10
dada (Pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu)
Melakukan pemeriksaan kepala. Melakukan pengecekan kontur
tulang tengkorak, penonjolan daerah yang cekung,
11 memperhatikan juga hubungan kedua telinga simetris atau tidak
dan keadaan mata, apakah ada tanda – tanda infeksi,
memperhatikan juga bibir dan mulut
Melakukan pemeriksaan leher. Mengamati apakah ada
12 pembengkakan atau pembesaran kelenjar Thyroid atau vena
jugolaris
Melakukan pemeriksaan dada, memperhatikan bentuk putting,
13
bunyi napas, bunyi jantung
Memeriksa bahu, lengan, tangan. Memperhatikan gerakan dan
14
jumlah jari
15 Memeriksa sistem saraf, memeriksa adanya refleks moro
Memeriksa perut, memperhatikan bentuk, penonjolan sekitar
16
pusat, perdarahan tali pusat, benjolan
Memeriksa genitalia laki-laki, memperhatikan skrotum apa sudah
turun, penis berlubang
17 Atau
Memeriksa genitalia perempuan, memperhatikan vagina
berlubang, uretra berlubang, labia mayora dan minora
Memeriksa tungkai dan kaki, memperhatikan gerakan, jumlah
18
jari, bentuk
Memeriksa punggung dan anus, memperhatikan adakah
19 pembengkakan atau ada cekungan, periksa anus berlubang atau
tidak
Memeriksa kulit, memperhatikan vernik, warna kulit,
20
pembengkakan dan bercak hitam, tanda lahir
21 Merapikan bayi
22 Membereskan alat
23 Menjelaskan pada orangtua hasil pemeriksaan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
24
dengan handuk bersih
25 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Evaluator
Jumla h Total
Nilai= × 100
50
(……………………………………….)
Keterangan :
Nilai ≥ 71, mahasiswa dinyatakan lulus
Nilai ¿ 71, mahasiswa harus mengulang
Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing (pengarahan) dalam fungsi manajemen
yang berperan untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah diprogram dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara langsung memungkinkan mahasiswa
kebidanan menemukan berbagai hambatan/ permasalahan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
di ruangan, khususnya pada asuhan kebidanan bbl dan neonatus dengan mencoba memandang
secara menyeluruh faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan bersama dengan staf
kebidanan untuk mencari jalan pemecahannya. Supervisi evaluasi kebidanan diperlukan untuk
mencapai tujuan pelayanan asuhan kebidanan bbl dan neonatus di fasilitas kesehatan.
Supervisi evaluasi bukan menghukum tetapi memberikan pengarahan dan petunjuk agar
mahasiswa kebidanan dapat menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien. Supervisor
diharapkan mempunyai hubungan interpersonal yang memuaskan dengan staf agar tujuan
supervisi dapat tercapai untuk meningkatkan motivasi, kreativitas dan kemampuan mahasiswa
kebidanan yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas kompetensi
mahasiswa kebidanan yang professional pelayanan asuhan kebidanan.
Aktifitas supervisi seperti inilah yang diharapkan agar dapat menjaga kualitas mahasiswa
kebidanan, kepatuhan terhadap prosedur dan jaminan pelayanan asuhan kebidanan yang semakin
baik.
Referensi
1. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. UU No 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
5. https://text-id.123dok.com/document/eqo57go7y-evaluasi-pembelajaran-praktek-
klinik.html
6. zdocs.tips_366717392-panduan-supervisi-bidkep.pdf