ANALISIS PENAWARAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Disusun Oleh :
Penawaran adalah banyaknya barang atau gabungan seluruh jumlah barang yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat
harga tertentu. Teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu
barang yang akan dijualnya. Penawaran merupakan salah satu kekuatan yang mendorong
pekerjaan ekonomi pasar. Dengan adannya penawaran, produsen atau penjual dapat
mengetahui berapa banyak sebuah barang yang harus diproduksi ataupun yang dihasilkan
serta mengetahui berapa harga yang akan dikenakan pada barang tersebut ketika akan
dipasarkan atau dijualkan kepada konsumen.
Produsen harus memperhatikan kualitas barang yang akan dipasarkan atau dijual
kepada konsumen, sehingga kualitas tersebut sesuai dengan harga yang dikenakan terhadap
barang tersebut. Hal ini guna untuk menghindari komplain yang akan diberikan konsumen.
Karena hubungan kualitas suatu barang dengan harga sering menjadi permasalahan saat ini
yang jika tidak diperhatikan, dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen
terhadap produsen dan juga terhadap barang itu sendiri.
ABSTRACT
Offer is the number of goods or a combination of all the number of goods offered by
sellers in a certain market, in a certain period and at a certain price level. The supply theory
explains the nature of sellers in offering an item to be sold. Supply is one of the forces
driving the work of a market economy. With the offer, producers or sellers can find out how
much of an item to produce or produce and know what price will be charged for the item
when it will be marketed or sold to consumers.
Producers must pay attention to the quality of goods to be marketed or sold to
consumers, so that the quality is in accordance with the price charged for these goods. This is
in order to avoid complaints that consumers will give. Because the relationship between the
quality of an item and its price is often a problem at the moment which, if not paid attention
to, can result in loss of consumer confidence in producers and also in the goods themselves.
Penawaran menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh penjual selaku
produsen kepada pembeli selaku konsumen. Penawaran datang dari pihak produsen. Dalam
arti ekonomi, penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu
pasar tertentu, periode tertentu dan pada tingkat tertentu.
Kita dapat melihat berbagai penawaran dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saat
kita menonton TV kita akan sering melihat iklan suatu produk. Bahkan untuk satu produk,
iklan yang ditampilkan dalam TV bisa sampai puluhan. Ini merupakan salah satu contoh
penawaran yang dilakukan secara jarak jauh. Tujuannya agar kita tertarik dan membeli
produk tersebut. Selain itu contoh penawaran yang lain dapat kita lihat pada suatu pasar. Ini
semua merupakan langkah dari penjual untuk menjual produk yang dijualnya dan membuat
produknya menjadi produk yang digemari oleh banyak orang.
Kualitas suatu bahan dan harga memiliki hubungan yang sangat erat. Jika kita
memasang suatu barang atau jasa yang berkualitas tinggi maka sudah sewajarnya apabila
harga yang dikenakan untuk barang atau jasa tersebut tinggi, karena modal yang dikeluarkan
untuk barang tersebut juga tinggi. begitu juga sebaliknya. Karena tujuan dari suatu
perusahaan ataupun penjual adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dengan
modal yang kecil. Penjual harus mampu menarik perhatian para konsumen dengan menjual
ataupun memproduksi barang yang sesuai dengan kondisi trend saat itu. Tapi pada
kenyataannya, tidak semua barang atau jasa yang ditawarkan dengan harga yang tinggi dan
berkualitas tinggi dapat laku di pasaran, Karena tidak semua konsumen dapat bersikap loyal
terhadap suatu barang atau jasa yang ditawarkan lebih kemampuan mereka. sehingga mereka
dengan mudah beralih mencari barang atau jasa yang sama kualitasnya dengan harga yang
lebih murah dan sesuai dengan kemampuan mereka.
Penawaran barang atau jasa yang dapat menciptakan sikap loyal konsumen adalah
apabila barang atau jasa tersebut hanya satu-satunya yang ada di pasaran, sehingga mau tak
mau konsumen akan membelinya karena mereka membutuhkan barang atau jasa tersebut,
meskipun harga yang dikenakan cukup tinggi. Dengan demikian, tujuan utama produsen
meraih keuntungan dan sebesar-besarnya dapat tercapai.
Rumusan Masalah
Manfaat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
3. Bagi Masyarakat
2) Penawaran Kolektif
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah
barang yang dihasilkan. Hal ini membawa kita ke hukum penawaran, yang menjelaskan
sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan penjual. .Harga berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga
tinggi, maka produsen akan berlomba-l omba menjajakan barangnya sehingga penawaran
meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau
menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan
berkurang
Kenaikan harga faktor produksi seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan
baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan
harga faktor produksi ini juga akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba
suatu industri tidak menarik lagi, maka mereka akan pindah ke industri lain dan hal ini
akan mengakibatkan berkurangnya penawaran akan barang.
4. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Biaya
produksi juga mempengaruhi hasil produksi. Semakin kecil biaya produksi suatu barang
maka produksi barang. . Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi. Pengeluaran
tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya produksi. Jika
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi lebih tinggi dari
keuntungannya maka sudah dapat dipastikan akan mengurangi keuntungan mereka
(perusahaan), sehingga penawaranpun cenderung akan berkurang. Bahkan tidak menutup
kemungkinan jika biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi lebih tinggi
dari keuntungannya maka perusahaan tersebut akan menutup usahanya..
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-
bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga
barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang
produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau
rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan
produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.. Maka hal-hal tersebut
membuat perusahaan untuk mengurangi produksi barang dengan memperhatikan jumlah
anggaran tetap.
Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Dengan demikian bila biaya produksi meningkat (apakah dikarena kenaikan harga faktor
produksi atau penyebab lainnya), maka produsen akan mengurangi hasil produksinya,
berarti penawaran barang itu berkurang.
5. Teknologi produksi
6. Jumlah pedagang/penjual
7. Tujuan perusahaan
8. Kebijakan pemerintah
KURVA PENAWARAN
Apabila beberapa faktor mempengaruhi tingkat penawaran dianggap tetap selain harga
barang itu sendiri (harga barang substitusi tetap, biaya produksi relatif tidak berubah, tujuan
perusahaan tetap pada orientasinya, teknologi yang digunakan tidak berkembang, dan lainnya
dianggap tidak berubah), maka penawaran hanya ditentukan oleh harga, artinya besar
kecilnya perubahan penawaran tidak terminasi atau ditentukan oleh besar kecilnya perubahan
harga. Harga sesuatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam
menentukan penawaran barang tersebut. oleh sebab itu teori penawaran terutama
menumpukkan perhatiannya kepada hubungan di antara tingkat harga dengan jumlah barang
ditawarkan. Dalam hal ini berlaku perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang
yang ditawarkan. Sebagaimana ditemukan oleh Alfred Marshall, maka perbandingan lurus
antara harga terhadap penawaran itu disebut sebagai hukum penawaran.
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan
antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam
hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya
apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut
apabila harganya rendah.
Hukum Penawaran berbunyi “Hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang
ditawarkan adalah positif. Artinya, jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan juga naik.
Demikian pula sebaliknya jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga mengalami
penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.”
Interaksi antara penjual selaku produsen dengan pembeli selaku konsumen
menimbulkan kembali tawar menawar. Pada kasus penawaran yang terjadi adalah jika harga
barang tinggi maka penjual ingin menawarkan barang dalam jumlah yang banyak. Semakin
tinggi harga maka penjual ingin menawarkan lebih banyak lagi. Sebaliknya, jika harga turun
maka barang yang ingin ditawarkan semakin berkurang. Sehingga, hukum penawaran
menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang ditawarkan adalah
positif. Singkatnya, jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan juga naik. Demikian pula
sebaliknya jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga mengalami penurunan
dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Lalu bagaimanakah hubungan antara penawaran terhadap harga? secara teori dapat
dijelaskan berikut :
Manakala pada suatu pasar terdapat penawaran suatu produk yang relatif sangat
banyak, sehingga :
1. Barang yang tersedia di pasar dapat memenuhi semua permintaan, untuk
mempercepat penjualan, produsen akan menurunkan harga jual produk tersebut.
2. Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan memperbesar keuntungannya dengan
cara secepat mungkin memperbanyak jumlah penjualan produknya.
Sebaliknya, manakala pada suatu pasar penawaran suatu produk relatif sedikit, maka
yang terjadi adalah harga akan naik, keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Barang yang tersedia pada produsen atau penjual relatif sedikit, sehingga manakala
jumlah permintaan stabil maka produsen akan berusaha menjual produknya dengan
menaikkan harga jualnya.
2. Penjual atau produsen hanya akan meningkatkan keuntungannya dari menaikkan
harga.
teori yang menerangkan hubungan antara penawaran terhadap harga adalah merupakan
pernyataan positif yang disebut sebagai TEORI DETERMINASI PENAWARAN
TEORI DETERMINASI PENAWARAN :
Perbandingan terbalik antara penawaran terhadap harganya, yaitu apabila penawaran
naik maka harga relatif akan turun sebaliknya bila penawaran turun maka harga
relatif akan naik.
FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara jumlah
yang ditawarkan (Q) dengan harga (P). Fungsi penawaran juga memiliki definisi sebagai
penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa
kemungkinan banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga
barang naik maka asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah
barang yang akan ditawarkan akan naik dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah
barang ditawarkan juga menurun. penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang
ditawarkan memiliki hubungan positif karena gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsep penawaran digunakan untuk menunjukkan
perilaku pada penjual suatu pasar. Analog dengan fungsi permintaan, dalam hal ini terdapat
hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah barang barang yang ditawarkan
oleh seorang penjual.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang antara lain harga barang
itu sendiri, harga barang lain, biaya produksi, tingkat teknologi yang digunakan dan lain
sebagainya. hal itu dapat ditulis dalam formula sebagai berikut :
Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap penawaran akan barang X
Secara matematis nya, fungsi penawaran mempunyai persamaan rumus sebagai berikut:
Q = a + bP
Di mana a dan b merupakan koefisien penawaran,
sedangkan Qs dan P masing-masing adalah jumlah yang ditawarkan dan harganya.
Contoh:
P 50 60 70 80 90
Q 20 25 35 40 45
Untuk mencari koefisien a dan b, kita gunakan data tabel 2.2. kita ambil dua titik saja,
misalnya titik A (20:50) dan titik B (45:90).
Titik A (20:50) artinya Q = 20 dan P = 50, dan titik B (45:90) artinya Q = 45, dan P =
90. Kalau nilai ini kita masukkan pada persamaan fungsi penawaran maka :
ELASTISITAS PENAWARAN
Konsep elastisitas mengukur respon permintaan suatu barang terhadap perubahan
perubahan harga juga memberikan insentif kepada produsen untuk mengubah jumlah
penawaran. Jika harga suatu produk naik, maka produsen akan berupaya meningkatkan
penawaran nya karena permintaan produk tersebut meningkat (untuk barang normal).
Realisasi kenaikan penawaran suatu barang terkadang tidak mudah. ketersediaan input secara
cepat inilah yang membuat respons penawaran menjadi lambat dan mengecilkan nilai
elastisitas penawaran jangka pendek.
Produsen bisa menambah jumlah output suatu produk dengan menggunakan jasa tenaga
kerja lembur tanpa menambah jumlah faktor produksi tetap. Tapi, untuk menambah
permintaan lebih banyak lagi, produsen harus menambah faktor tetap. Reaslisasi penambahan
faktor tetap ini memerlukan waktu yang relatif lama (meskipun dengan cash program yang
mahal). Oleh karena itu, untuk produk yang persediaan nya relatif lama, memerlukan
perkiraan permintaan yang lebih akurat, sehingga penyediaan input bisa lebih cepat
terealisasi. Jika tidak, input sudah tersedia tapi permintaan sudah turun.
Koefisien elastisitas penawaran merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah
yang di tawarkan (Qs) dengan persentase perubahan harga (P). Dalam hal ini pada P tidak ada
tanda negatif karena antara harga dan jumlah yang ditawarkan mempunyai hubungan positif
(slope positif)
QB−QA
QA
Es = PB−PA
PA
Dimana Es adalah koefisien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang
ditawarkan, QA adalah jumlah penawaran awal, PB adalah tingkat harga yang baru dan PA
adalah tingkat harga awal.
Koefisien elastisitas penawaran yang dihitung dengan rumus di atas juga akan
menghadapi masalah yang sama seperti dalam menghitung elastisitas permintaan yaitu akan
diperoleh dua nilai koefisien elastisitas. untuk mengatasinya dapat digunakan cara yang sama
dengan dalam menghitung nilai koefisien elastisitas permintaan, yaitu nilai koefisien
elastisitas penawaran dihitung dengan menggunakan rumus titik tengah.
2. Elastis sempurna
Elastisitas penawaran yang lain adalah elastis
sempurna bentuk kurva yang sejajar dengan sumbu
horizontal. Elastis sempurna wujud apabila para
penjual bersedia menjual semua barangnya pada suatu
harga tertentu.
3. Elastis uniter
Elastis penawaran yang lain adalah penawaran yang
bersifat uniter. cirinya adalah kurva tersebut dimulai
dari titik 0.
4. Tidak elastis
Elastisitas penawaran yang bersifat tidak elastis
terjadi apabila perubahan harga hanya akan
menimbulkan perubahan penawaran yang relatif kecil.
Bentuk kurva penawaran yang bersifat tidak elastis
biasanya lerengnya bersifat curam atau cenderung
mengarah sejajar dengan sumbu vertikal.
5. Elastis
Penawaran elastis ini terjadi apabila perubahan harga
mengakibatkan terjadinya perubahan penawaran yang
relatif besar. Bentuk kurva ini biasanya relatif datar
atau cenderung sejajar dengan sumbu horizontal
KESIMPULAN
Penawaran adalah banyaknya barang atau gabungan seluruh jumlah barang atau jasa
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada
tingkat harga tertentu. Dengan adannya penawaran, produsen atau penjual dapat mengetahui
berapa banyak sebuah barang yang harus diproduksi ataupun yang dihasilkan serta
mengetahui berapa harga yang akan dikenakan pada barang tersebut ketika akan dipasarkan
atau dijualkan kepada konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah Harga
barang itu sendiri, Harga barang lain yang terkait, Harga faktor ptoduksi, Biaya produksi,
Teknologi produksi, Jumlah pedagang/penjual, Tujuan perusahaan dan Kebijakan pemerintah.
Apabila beberapa faktor mempengaruhi tingkat penawaran di atas dianggap tetap selain
harga barang itu sendiri (harga barang substitusi tetap, biaya produksi relatif tidak berubah,
tujuan perusahaan tetap pada orientasinya, teknologi yang digunakan tidak berkembang, dan
lainnya dianggap tidak berubah), maka penawaran hanya ditentukan oleh harga, artinya besar
kecilnya perubahan penawaran tidak terminasi atau ditentukan oleh besar kecilnya perubahan
harga. Hukum Penawaran berbunyi “Hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang
ditawarkan adalah positif. Artinya, jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan juga naik.
Demikian pula sebaliknya jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga mengalami
penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.”
teori yang menerangkan hubungan antara penawaran terhadap harga adalah merupakan
pernyataan positif yang disebut sebagai TEORI DETERMINASI PENAWARAN:
Perbandingan terbalik antara penawaran terhadap harganya, yaitu apabila penawaran naik
maka harga relatif akan turun sebaliknya bila penawaran turun maka harga relatif akan naik.
Kurva penawaran merupakan suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam kurva penawaran terdapat dua
sumbu, yaitu vertikal dan horizontal yang mempunyai fungsi yang berbeda. Sumbu vertikal
menunjukkan harga (P) yang diterima per unit. Sedangkan sumbu horizontal menunjukkan
kuantitas (Q) yang diberikan dalam jumlah unit per periode waktu.
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menggambarkan hubungan antara jumlah
yang ditawarkan (Q) dengan harga (P). Secara matematis nya, fungsi penawaran mempunyai
persamaan rumus sebagai berikut: Q = a + bP
Di mana a dan b merupakan koefisien penawaran, sedangkan Qs dan P masing-masing
adalah jumlah yang ditawarkan dan harganya.
Koefisien elastisitas penawaran merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah
yang di tawarkan (Qs) dengan persentase perubahan harga (P). Dalam hal ini pada P tidak ada
tanda negatif karena antara harga dan jumlah yang ditawarkan mempunyai hubungan positif
(slope positif). Persamaannya :
% perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Es = % perubahan harga
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang sama dengan elastisitas permintaan yaitu
terdapat 5 tingkat elastisitas : Tidak elastis sempurna, Elastis sempurna, Elastis uniter, Tidak
elastis, Elastis.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw N. G, Quah E, Wilson P (2012). Pengantar ekonomi mikro edisi Asia volume 1.
Jakarta: Salemba Empat
Putong I. (2009). Economics, edisi 3 pengantar mikro dan makro. Jakarta: Mitra Wacana
Media
Soeharrno (2009). Teori Mikroekonomi. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
Sukirno S (2010). Mikroekonomi Teori Pengantar edisi 3. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Putong I. (2009). Economics, edisi 3 pengantar mikro dan makro. Jakarta: Mitra Wacana
Media