Anda di halaman 1dari 7

EMULSI TELUR

( Laporan Praktikum Ilmu Teknologi Hasil Ternak)

Oleh:
Kelompok IV
Bambang Renggo Baruna
211421037

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Emulsi Telur


Tempat Praktikum : Laboratorium Produksi Ternak
Tanggal Praktikum : 13 Maret 2023
Kelompok : IV ( Empat)
Nama : Bambang Renggo Baruna
Npm : 2114241037
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Pertanian
Universitas : Universitas Lampung

Bandar Lampung, 17 Maret 2023


Mengetahui,

Asisten Dosen

Isnaini Nurvianti

Npm: 1914141011
KATA PENGANTAR

Segala Puji atas kehadirat Allah Yang telah memberikan Rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Teknologi Hasil Ternak
yang berjudul “ Emulsi Telur " yang menjadi syarat untuk menyelesaikan praktikum
ilmu teknologi hasil ternak.

Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan penulis untuk dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik.

Bandar Lampung, 17 Maret 2023

Penulis
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telur merupakan salah satu produk hasil peternakan yang menyumbang kecukupan gizi
yang besar bagi masyarakat. Telur terdiri dari dua bagian yaitu putih telur dan kuning
telur. Kuning telur mengandung lesitin dan lesitoprotein yang bersifat surface active
sehingga bisa berperan sebagai emulsifier. Lesitin dalam kuning telur berfungsi sebagai
emulsifier yang memiliki kemampuan mengikat air dan lemak lesitin terdapat dua gugus
yang berbeda yaitu ikatan hidrofilik dan hidrofobik. (Rusalim et al, 2017).

Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang
polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur. Gugus nonpolar
emulsifier akan mengikat minyak ( partikel minyak dikelilingi) sedangkan air akan
terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut. Bagian polar kemudian akan
terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi
bermuatan negatif. Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat
yang pada awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.

Bila dua larutan murni yang tidak saling campur/ larut seperti minyak dan air,
dicampurkan, lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem dispersi
yang disebut emulsi. Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di sebelah
dalam fasa yang lainnya. Bila proses pengocokkan dihentikan, maka dengan sangat
cepat akan terjadi pemisahan kembali, sehingga kondisi emulsi yang sesungguhnya
muncul dan teramati pada sistem dispersi terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Agar mahasiswa memahami tentang definisi emulsi

2. Agar mahasiswa memahami tentang peranan telur di dalam pembentukan emulsi.

3.Agar mahasiswa memahami tentang faktor yang mempengaruhi pembentukan emulsi.


II. METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Emulsi Telur dilaksanakan pada Senin, 13 Maret 2023 pukul 15.00-17.50
WIB di Laboratorium Produksi Ternak, Jurusan peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan pada saat praktikum yaitu: Mixer, stopwatch, mangkuk,
beaker glass, timbangan analitik, tabung centrifius, pipet sedot, baskom dan gelas ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu yolk 10 gram, air 45 gram, dan minyak 5 gram.

2.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Masukkan Air 45 gram, yolk 10 gram, dan minyak 5 gram ke dalam baskom lalu di

homogenisasi dengan mixer dengan kecepatan tinggi selama 2 menit;

2. Mengambil emulsi sebanyak 10 ml lalu masukkan ke dalam tabung centrifius dan di

centrifius dengan kecepatan 1500 RPM selama 20 menit.


3. Menentukan aktivitas atau stabilitas emulsi dengan menggunakan rumus aktivitas

emulsi atau stabilitas emulsi.

Anda mungkin juga menyukai