Struktur pasar produk bemanfaat dalam proses mengidentifkasi tipe-tipe produk dan
jasa yang menjadi pesaing perusahaan dalam rangka pemuasan berbagai kebutuhan
konsumen. Pada prinsinya manajer dapat mengelompokkan alternative yang saling
bersubstiusi pada berbagai tingkatan:
Kedua, pasar juga bisa distruktur berdasarkan kesamaan atau ketidaksamaan dalam hal
situasi pemakaian. Sebaga contoh kopi instan dan kopi bubuk mungkin cenderung lebih
mirip atau sama dibandingkan kopi dan jus jeruk. Akan tetapi jus jeruk bisa
disubstitusikan dengan kopi insatan jika situasi pemakaiannya menuntut penyajiannya
yang cepat.
Untuk menganalisis permintaan primer untuk pasar relevan, seorang wirausaha harus
mampu menjawab tentang proses pembelian, yaitu pertanyaan tentang identifikasi
pembeli (buyer identification questions) dan pertanyaan tentang kesediaan dan
kemampuan pembeli ( willingness-to-buy and ability-to-buy questions).
1. Identifikasi pembeli
Idntifikasi dapat dijabarkan ke dalam tiga kategori:
a. Karakteristik pembeli atau pengguna
Ada tiga macam karakteristik yang bermanfaat dalam mendiskripsikan pembeli
suatu bentuk produk atau kelas produk tertentu:
1) Lokasi (geografis)
2) Demografis
3) Gaya hidup
b. Pusat pembelian (buying center)
Pusat pembelian untuk suatu produk terdiri dari semua individu yang terlibat
dalam proses keputusan pembelian. Pada kenyataannya, seringkali pembeli
actual bukanlah pengguna produk atau jasa bahkan juga bukan pengambil
keputusan kunci. Oleh Karena itu, manajer harus mengidentifikasi pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pembelian dan meahami kekuatan pengaruh (power)
yang dimiliki oleh masing-mmasing individu.
c. Perputaran pelanggan (customer turnover)
Perputaran pelanggan menunjukkan tingkat dimana sebuah organisasi harus
mengganti semua atau sebagian besar individu di pasarnya dikarenakan adanya
perubahan karakteristik konsumen. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi
perputaran pelanggan antara lain tingkat mobilitas geografis, tingkat pendidikan
dan usia.
2. Kesediaan dan kemampuan untuk membeli
Perusahaan tidak dapat menciptakan pelanggan, kecuali perusahaan mampu
membuat pembeli potensial bersedia dan mampu membeli bentuk produk atau
kelas produk tertentu.
a. Kesediaan untuk membeli
Analisis permintaan selektif meliputi dua aspek kunci yaitu proses keputusan
pembelian dan atribut determinan.
a. Identifikasi tipe proses keputusan
Keputusan pembelian konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan tipe
konsumen (konsumen akhir dan konsumen bisnis/organisasional). Bagi
konsumen akhir (consumer market), keputusan pembelian terdiri atas tiga
macam; extensive problem solving, limited problem solving, dan habitual
problem solving.
Secara garis besar, model-model keputusan pembelian didasarkan pada
tingkat keterlibatan konsumen dalam keputusan pembelian. Berikut ini
adalah deskripsi singkat mengenai tiga tipe proses keputusan pembelian
konsumen akhir:
1) Pemecahan masalah ekstensif (extensive problem solving)
Dalam tipe keputusan ini, konsumen tidak memiliki pengalaman
sebelumnya dalam pembelian atau jasa dan merasakan adanya tingkat
risiko yang tinggi dalam pembelian. Situasi pembelian yang sering
dijumpai
2) Pemecahan masalah terbatas (limited problem salving)
Konsumen memiliki sejumlah pengetahuan tentang kategori produk dan
kriteria pilihan yang relevan, namun menjumpai adanya merek baru.
Waktu dicurahkan untuk proses pembuatan keputusan memang lebih
sedikit dibandingkan pemecahan masalah ekstensif, namun relative cukup
lama.
Atribut merupakan ciri spesifik atau karakteristik fisik tertentu ang dirancang
dalam sebuah produk atau jasa. Dalam kaitannya dengan strategi positioning,
pemasar bukan saja berfokus pada atribut penting. Namun lebih pada atribut
determinan.
Dalam langkah ini, seorang wirausaha harus memahami berbagai cara untuk
mengelompokkan konsumen ke dalam segmen-segmen yang para anggotanya memiliki
respon yang sama terhadap program pemasaran yang spesifik.
5. Menilai Persaingan.
Wirausaha harus menilai produk/mereknya dibandingkan dalam tawaran dan
pesaingnya. Dan harus mencermati persepsi konsumen terhadap produk/merknya
dibandingkan para pesaing.
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mendapatkan informasi penting mengenai
pesaing adalah melalui competitive intelligence.
Dengan menyusun competitor intelligence yang berguna
perusahaan dapat mengumpulkan informasi meliputi: sejarah singkat kompetitor,
kejadian-kejadian penting, konsumen utama, barang dan jasa, deskripsi tim
manajemen, informasi operasional (fasilitas manufaktur, struktur biaya, kualitas
produksi, proses dan sebagainya),kapasitas SDM (kualitas talenta dan sebagainya),
strategi mereka ( tujuan, core competencies, kekuatan), strategi marketing mereka
(brand image, harga, pasar yang dilayani dan sebagainya).
Beberapa prinsip yang harus dilakukan dalam counter intelligence adalah: Jangan terlalu
terbuka, kirimkan sinyal yang salah, jangan bersikap mudah ditebak, sadari serangn
intelligence dari lawan, jangan takut dan panik dengan aktifitas inteligence lawan.
https://fahrirozy.wordpress.com/2012/06/09/peranan-competitor-intelligence-didalam-
aktifitas-stratejik-
perusahaan/#:~:text=Untuk%20menyusun%20competitor%20intelligence%20yang,prod
uksi%2C%20proses%20dan%20sebagainya)%2C
Dan salah satu cara untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan bisnis adalah
dengan melakukan analisa pasar. Dengan menganalisa potensi pasar terlebih
dahulu, maka bisnis yang Anda jalankan akan lebih mudah berkembang.
Untuk melakukan pemasaran produk, perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran produk .
Strategi pemasaran produk yang efektif harus diketahui oleh semua pebisnis baik di bidang
barang atau jasa. Terutama orang yang bekerja di bidang marketing atau pemasaran.
Karena teknik inilah merupakan kunci yang membuat pekerjaan marketing lebih mudah
dan sukses. Sayang tidak semua pebisnis dan marketer mengetahui strategi ini
Adapun Strategi Pemasaran Produk Efektif meliputi :
1. Kenali Pelanggan dengan Baik.
Strategi pemasaran produk yang pertama adalah kenali pelanggan dengan detail. Karena
dialah yang menjadi target atau sasaran penjualan produk Anda. jika tidak
mengenalinya, bisa jadi produk yang ditawarkan tidak akan disukai.
Untuk mengenali pelanggan agar lebih mudah, silakan lakukan survey terhadapnya.
Termasuk survey terkait dengan produk apa yang dibutuhkan, bagaimana sistem
pembayaran yang disukai, distribusi produk seperti apa yang diinginkan dan sebagainya.
Untuk menemukan lokasi usaha yang strategis tentunya membutuhkan survey terlebih
dahulu. Jangan langsung asal membeli tanah hanya karena harganya murah. Tetapi
pastikan terlebih dahulu, apa tempat tersebut layak menjadi tempat usaha atau tidak.
Lokasi yang nyaman dan potensional untuk berbisnis adalah di pinggir jalan protokol.
Selain itu, Anda juga bisa memilih area perkantoran atau daerah pusat administratif
kota. Karena di sanalah puncak keramaian.
Memang harga tempat usaha di lokasi semacam itu sangat mahal. Tetapi itu sebanding
dengan laba usaha yang didapatkan. Maka dari itu, silakan persiapkan modal untuk
membangun usaha di tempat yang strategis.
Untuk strategi selanjutnya, mungkin Anda perlu membuat anggaran khusus untuk
promosi. Memang promosi di media sosial tidak membutuhkan biaya mahal. Bahkan
membuat situs saja ada yang gratis yang artinya promosi juga gratis.
Namun, jika langkah semacam ini tetap digunakan, bisa dipastikan tidak ada progres
yang jelas dari promosi yang disampaikan. Maka dari itu, dibutuhkan sistem promo yang
lebih khusus dan bagus. Tentunya butuh modal untuk menjalankannya.
Pelayanan terbaik yang dimaksud juga dalam bentuk pemberian hadiah atau reward
untuk pelanggan. Bentuknya sesuai keinginan perusahaan. Apakah dengan memberikan
hadiah berupa produk, voucher gratis, cash back atau dengan memberikan potongan
harga atau diskon tertentu. Jika ini dilakukan, biasanya pelanggan senang karena
mereka merasa dihormati dan dilayani dengan baik. Jadi jangan heran kalau pelanggan
semacam ini akan mengajak orang lain untuk ikut membeli produk di perusahaan.
Salah sedikit saja Anda dalam mengambil keputusan, maka bukan tidak mungkin bahwa bisnis Anda
akan mengalami kerugian bahkan berujung kebangkrutan.
1. Pengertian Produk :
Terdapat beberapa pengertian produk menurut para ahli : Pengertian produk menurut Herry
Acmad Buchory dan Djaslim Saladin (2010;142), adalah : “Produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke satu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.” Pengertian produk menurut Philip Kotler, yang
telah dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2002;448)adalah : “Produk Adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke satu pasar untuk memenuhi kegiatan dan kebutuhan.”
2. Klasifikasi Produk
Klasifikasi Produk adalah pembagian produk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu,
dimana klasifikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sudut
pandang
Klasifikasi produk berdasarkan sifat (wujudnya) :
a. Barang
Barang merupakan produk perusahaan yang berbentuk wujud fisik, sehingga dapat
dilihat, disentuh, disimpan, dipindahkan, dan apabila kita meninjau dari segi daya
tahan barang tersebut maka terdapat dua macam barang, yaitu:
1) Jenis Barang Tidak Tahan Lama
Yang dimaksud dengan barang tidak tahan lama adalah jenis barang berwujud yang
biasanya akan habis apabila terus menerus di konsumsi dalam beberapa kali
pemakaian. Dapat dikatakan jenis barang yang tidak tahan lama seperti sabun, pasta
gigi, shampo, gula, dan masih banyak lagi.
Hal ini dikarenakan barang jenis ini biasanya dikonsumsi dengan cepat dan frekuensi
pembeliannya juga sering, maka strategi yang paling tepat untuk menjualnya adalah
dengan menyediakan produk tersebut di banyak lokasi dengan menetapkan markup
yang kecil, serta menciptakan referensi bagi konsumen untuk mencoba dan
membeli melalui marketing atau kegiatan pemasaran.
b. Jasa
Jenis ini berbeda dengan barang, jasa merupakan suatu layanan, aktivitas, manfaat atau
kepuasan yang ditawarkan sebagai sesuatu untuk dijual. Contohnya seperti hotel, bengkel,
salon kecantikan, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.