Dosen Pengampu :
Drs.Abdullah MF, M.Kes
Disusun Oleh :
Penyusun
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tawadhu
B. Nasehat Para Ulama Tentang Tawadhu
C. Keutamaan Sifat Tawadhu
D. Jenis-Jenis Sifat Tawadhu
E. Tanda-Tanda Tawadhu
Yang artinya : “Dan hamba-hamba tuhan yang maha penyayang itu (adalah)
orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang –
orang jahil menyapa,mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. 26:63)
Makna kandungan ayat diatas,Allah memerintahkan umatnya untuk
merendahkan hati terhadap sesame dengan cara mengucapkan kata-kata yang
lemah lembut.
Rasulullah Saw juga menjelaskan bahwa orang yang tawadhu’ akan diangkat
derajatnya oleh Allah swt. Sabda Rasulullah yang artinya : “Sesungguhnya
Rasulullah saw bersabda, barang siapa yang merendahkan diri dihadapan Allah,
maka Allah akan mengangkat derajatnya ada tempat yang tinggi.Dan barang
siapa yang takbur kepada Allah,maka Allah akan menghinakannya sampai
ketempat serendah-rendahnya.”(HR.Ahmad).
Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki
nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang Tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah
SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbesit
sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang
lain,tidak merasa bangga dengan potensi atau prestasi yang sudah dicapainya.Ia
tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal salehnya dari segala
sesuatu selain Allah.Tetap menjaga keihklasan amal ibadahnya hanya karena
allah. Tawadhu ialah bersikap tenang,sederhana dan sungguh-sungguh menjauhi
perbuatan takabbur (sombong),ataupun sun’ah ingin diketahui orang lain amal
kebaikan kita.Tawadhu merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia,jadi sudah
selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu
merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat
muslim.Perhatiakn sabda Nabi SAW berikut ini: Rasulullah SAW bersabda: yang
artinya “Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada
seseorang yang memanfaatkan melainkan kemuliaan.Dan tiada seseorang yang
bertawadhu kepada allah,melainkan dimuliakan (mendapat Izzah) oleh Allah”
(HR.Muslim). Iyadh bin Himar ra.berkata: Bersabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: “Bertawadhu lah
hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang
tidak menganiaya terhadap lainnya”.(HR.Muslim).
Ibnu Taimiyah, seorang ahli dalam madzhab Hambali menerangkan dalam
kitabnya, Madarijus Salikin bahwa tawadhu ialah menunaikan segala yang haq
dengan bersungguh-sungguh, taaat menghambakan diri kepada allah sehingga
benar-benar hamba Allah,(bukan hamba orang banyak,bukan hamba hawa nafsu
dan bukan karena pengaruh siapa pun) dan tanpa menganggap dirinya
tinggi.Tanda orang yang Tawadhu’adalah disaat seseorang semakin bertambah
ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’dan sikap sayangnya.Dan
semakin bertambah amalanya maka semakin meningkat pula rasa takut dan
waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah
ketamakan nafsunya.Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah
kedermawanan dan kemaunnya untuk membantu sesama.Dan setiap kali
bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan
manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta
bersikap rendah hati kepada mereka.Ini karena orang yang tawadhu menyadari
akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT, untuk mengujinya
apakah ia bersyukur atau kufur.Perhatikan firman Allah yang artinya : “Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmatnya).Dan barang siapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku maha kaya lagi lagi maha mulia.”
(QS.An Naml:40).”Berikut beberapa ayat –ayat Al-Qur’an yang menegaskan
perintah Allah SWT untuk senantiasa bersikap tawadhu dan menjauhi sikap
sombong, yakni sebagai berikut: "Dan janganlah kalian berjalan di atas
bumi ini dengan menyombongkand i r i k a r e n a k a l i a n t i d a k a k a n
m a m p u m e n e m b u s b u m i a t a u m e n j u l a n g s e t i n g g i gunung”
(QS al-Isra-37). Firman Allah SWT lainnya, yang artinya:
"Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menginginkan
kesombongan di mukabumi dan kerusakan di (muka) bumi. Dan
kesudahan (yang baik) itu adalah bagiorang-orang yang bertakwa”
(QS al-Qashshash83)."Dan hamba-hamba
Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas b
umi denganrendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkankata-kata (yang mengandung)
orang-o r a n g y a n g b e r b u a t k e j a h a t a n . ” ( Q S : a l - A r a f : 4 0 ) . "D a n
apabila dikatakank e p a d a n y a : " B e r t a k w a l a h k e p a d a A l l a h "
, b a n g k i t l a h k e s o m b o n g a n n y a y a n g menyebabkannya berbuat
dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam.
Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-
buruknya”( Q S : a l - Baqarah(2):206).
B.Nasehat Para Ulama Tentang Tawadhu
Abu Bakar Ash Shiddiq berkata, “Kami dapati kemuliaan itu dating dari sifat
takwa,qona’ah (merasa cukup) muncul karena yakin (pada apa yang ada disisi
Allah),dan kedudukan mulia didapati dari sifat tawadhu.’’
Al Hasan Al Bashri berkata “Tahukah kalian apa itu tawadhu ? Tawadhu adalah
engkau keluar dari kediamanmu lantas engkau bertemu seorang
muslim.Kemudian engkau merasa bahwa ia lebih mulia darimu.”
Ziyad An Numari berkata ‘’Orang yang zuhud namun tidak memiliki sifat
tawadhu adalah seperti pohon yang tidak berubah” Ya Allah,muliakanlah kami
dengan sifat tawadhu’ dan jauhkanlah kami dari sifat sombong.
Basyr bin Al Harits berkata, “Aku tidaklah pernah melihat orang kaya yang duduk
ditengah-tengah orang kafir.”Yang bisa melakukan demikian tentu yang memiliki
sifat tawadhu.
Imam Asy Syafi’I berkata, “Orang yang paling tinggi kedudukanya adalah orang
yg tidak pernah menampakkan kedudukannya.Dan orang yang paling mulia
adalah orang yang tidak pernah menampakkah kemuliannya.”(Syu’abul Iman,Al
Baihaqi,6:304)
Yahya bin Ma’in berkata,”Aku tidaklah pernah melihat orang semisal Imam
Ahmad Aku telah bersahabat dengan baliau selama 50 tahun namun beliau sama
sekali tidak pernah menyombongkan diri terhadap kebaikan yang ia miliki.”
‘Urwah bin Al Warid berkata, “Tawadhu adalah salah satu jalan menuju
kemuliaan.Setiap nikmat pasti ada yang merasa iri keuali pada sifat tawadhu’.”
E.Tanda-Tanda Tawadhu
Diantara tanda-tanda tawadhu yaitu :
1.Selalu tunduk kepada Allah SWT.
2.Merendahkan dan menghinakan diri hanya kepada Allah SWT.
3.Senantiasa mengaplikasikan aspek Al amru dan an nahyu yang diperintahkan
oleh Allah dan Rasulnya.
4.Menjaga hubungan social dengan sesame makhluk.
5.Menyadari bahwa ia sebagai makhluk social dan bukan individual.
6.Tidak sombong dan lain lain.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tawadhu’ adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang
yang memilikinya.Ketika orang sudah memiliki gelar yang mentereng,
berilmu tinggi, memiliki harta yang mulia, sedikit yang memiliki sifat
kerendahan hati, alias tawadhu’. Padahal kitaseharusnya seperti ilmu padi,
yaitu “kian berisi, kian merunduk ” .Tawadhu'
secara bahasa berarti "Rendah Hati". Orang yang tawadhu' adalah orang yang tida
k menampakkan kemampuan yang di miliki. Sedangkan menurut istilah
dan patuh kepada kebenaran, serta bersedia menerima semua kebenaran, jugamerendahka
n diri, santun terhadap sesama manusia dan tidak membandingkandirinya dengan
orang lain. Sikap tawadhu' sangat disukai dalam pergaulan sehingga menimbulkan rasa
simpatik orang lain. Sedangkan bagi pelaku tawadhu' tidak akan
menurunkan martabat harga dirinya, bahkan diangkat derajatnya oleh Allah swt.Sebalik
nya sikap takabbur sangat dibenci oleh Allah, dan tidak disukai dalam pergaulan, karena
orang yang punya sikap takabbur adalah orang yang selalu menginginkan dirinya
dihormati, namun harapan tersebut justru sebaliknya yang ia dapatkan
dari orang lain, karena simpatik orang akan jauh bahkan hilang dengan
adanya sifat tersebut.
Sikap tawadhu’ sangat penting artinya dalam pergaulan sehari-hari kepada orang
lain. Islam memberikan tuntunan kepada umatnya untuk selalu bersikap tawadhu'
dan menjauhi sikap takabbur kepada siapapun.
B.
SARANK i t a h a r u s m e m a h a m i d e n g a n s e k s a m a p e n g e r t i a n d
a r i s i f a t T a w a d h u ’ , sehingga dapat diketahui keutamaan serta pentingnya
memiliki sifat Tawadhu’ dalamdiri serta agar dapat mencontoh perilaku tersebut
dalam kehidupan sehari-hari sesuaidengan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
dan sesuao yang diperintahkan Allahswt. yang terdapat didalam Al-q