Disusun Oleh:
1 . Ainna Sari
2 . Meisy Rahmasari
3 . Sintia Devi
4 . Siti Fiteriani
5 . Veronica Puspita Sari
wassalamu ala asrofil ambiya iwal mursalin sayyidina Muhammadin wa’ala alihi
wasohbihi ajma’in . Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
tugas makalah mata kuliah Hadist Tarbawi dengan judul”Ulama Adalah Pewaris
Para nabi”.
Makalah ini sudah kami susun secara maksimal dan kami saling berbagi
.Demikian penulisan makalah ini , kami sadar sepenuhnya bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya baik secara penulisan atau pun isi dari makalahnya .
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
3 . daftar Isi
5 . Isi Makalah
6 . Penutup
7 . Daftar Pustaka
5 . Isi Makalah
Kata ULAMA berasal dari bahasa Arab yaitu ( Alim ) yang merupakan bentuk jamak dari kata
dasar yaitu ILMU. Aalim adalah orang yang berilmu, dan ‘ulama adalah orang-orang
yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ulama adalah orang yang ahli dalam pengetahuan agama Islam.
Ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk
agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan, baik dari sisi keagamaan
Ayat ini menggambarkan bahwa yang dinamakan ulama adalah orang-orang yang
memiliki pengetahuan tentang ayat - ayat Allah yang bersifat kauniyah maupun
Qur’aniyah,
dan dengan pengetahuan tersebut mereka mempunyai sifat khosyah (takut) dan
takwa.
menjelaskan segala apa yang dihalalkan dan diharamkan dan mengajak kepada
Sedangkan yang dimaksud dengan ulama pewaris para nabi, menurut al-
nabi dalam artian yaitu ulama yang terdidik dengan etika para nabi, dan tidak
menuntut sesuatu kepada manusia dalam menebarkan ilmunya. Ulama pewaris Nabi
juga mempunyai dua makna yaitu mempunyai pengetahuan yang lebih, dan
Nabi adalah orang - orang yang mempunyai ilmu kauniyyah dan qur’aniyyah, juga
mempunyai kriteria ataupun perilaku yang mendekati kepada perilaku nabi dalam
arti lain memahami, menguasai dan bisa mengamalkan sunnah - sunnah Nabi.
Ulama yang menjadi pewaris nabi, juga merupakan ulama - ulama yang
dipilih oleh Allah di samping mereka juga diakui di masyarakat sebagai ulama.
Seorang ulama juga berinteraksi sangat kuat dengan umatnya baik secara individu
maupun kolektif.
ilmu agama, pewaris Nabi. Sehingga dengan demikian, ilmu syariat terus terpelihara
kemurniannya sebagaimana awalnya. Oleh karena itu, kematian salah seorang dari
ajaran Islam ini melalui lisan mereka, jiwa mereka dan amaliah mereka.
Artinya: “Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih
Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menguraikan lebih lanjut bahwa melalui ayat ini
kitab - kitab terdahulu yaitu dari orang - orang pilihan di antara hamba - hamba-
mewariskan kepada orang-orang yang telah Kami (Allah) pilih dari hamba-hamba
Kami yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an)”, adalah dengan cara mewariskan Al-Quran ini
kepada para ulama dari umat Muhammad. Dan tidak ada keraguan bahwa ulama
umat ini adalah para shahabat dan orang-orang setelah mereka. Sungguh Allah telah
memuliakan mereka atas seluruh manusia dan menjadikan mereka sebagai umat di
tengah-tengah agar mereka menjadi saksi atas sekalian manusia, mereka mendapat
kemuliaan demikian karena mereka umat Nabi yang terbaik dan penghulu anak
keturunan Adam.”
mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Maka
manusia akan diterangi jalannya dan bila gelap manusia akan mengalami
kebingungan.”
Allah SWT.
Tabah dan sabar menghadapi segala macam tantangan dan halangan demi
Ulama tidak mendiamkan, tidak menyetujui dan tidak mendukung kezhaliman dan
siapapun yang berbuat zhalim. Tegas sekali Allah SWT berfirman (yang artinya):
zhalim, yang dapat mengakibatkan kalian disentuh api neraka.” (TQS Hud [11] :
113).
Abu Aliyah menerangkan bahwa kata itu berarti jangan meridhai perbuatan-
perbuatannya.
Ciri-ciri ulama’ pewaris nabi yang pertama ialah takut akan Allah SWT. Hal ini
“….. Sesungguhnya golongan yang paling takut kepada Allah di antara hamba-
hambaNya ialah para ulama’. Sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Ibnu Abbas berkata, “Sesiapa yang takut akan Allah, maka dia adalah orang alim”.
Ciri kedua ialah beramal dengan segala ilmunya. Sebagaimana sebuah hadist
“Sesungguhnya orang alim itu adalah orang yang beramal dengan apa yang dia
ketahui.”
Ciri ketiga hatinya bersih daripada syirik dan maksiat, serta tidak tamak kepada
makhluk di dunia.
Ciri keempat ulama’ ini meneruskan tugas nabi, yaitu mengajar, mendidik,
membersihkan hati umat daripada syirik dan maksiat serta berdakwah dan
kebaikan dunia akhirat. Adab yang buruk adalah sangat efektif untuk
lebih utama dari pada kepada orang tua karena ulama adalah para pewaris Nabi.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu,
memuliakan orang tua yang muslim, orang yang hafal al–Quran (ulama)tanpa
penguasa yang adil.” (Abu Dawud, no. 4843 dan dihasankan oleh Al-
Warisan yang paling baik untuk generasi penerus kita adalah berupa kebaikan,
dan di antara kebaikan itu adalah menanamkan sikap hormat danta’zhim kepada
berfirman:
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
berkata, ‘Wahai Ibrahim, datanglah kepada para ulama ahli ilmu, belajarlah
3 . Menimba ilmu langsung dari para ulama, bukan melalui buku atau tulisan
saja.
memperoleh ilmu (dan pemahaman) dari pada belajar lewat metode kitab saja.
Karena mereka yang memperoleh ilmu melalui metode kitab akan lebih susah
beberapa hal seperti kaidah-kaidah syar’i dan batasan yang telah ditetapkan oleh
para ulama yang butuh penjelasan lanjut, dan harus dipelajari dengan merujuk
dan bertanya langsung pada para ulama sebisa mungkin. (Kitabul ‘Ilmi, Syaikh
MuhDalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim dijelaskan, salah satu adab
seorang pelajar adalah jangan sekali-kali mengambil ilmu dari buku tanpa ulama.
jangan sembarangan memilih guru. Dalam memilih guru, sebaiknya guru yang
lebih pandai, wara’, lebih tua.Ulama pewaris nabi adalah sosok yang luas
ilmunya dan dengan ilmu itu ia memiliki kadar ketakwaan atau khasyah (takut)
yang tak ternilai harganya. Dengan kedudukan ulama pewaris nabi yang
umat tidak akan percaya lagi kepada ulama lalu mereka akan meninggalkan
ulama pewaris nabi dan mencampakkan fatwa serta pandangan para ulama.
Artinya; “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami
biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami
Dengan kedudukan ulama pewaris nabi yang begitu vital dan terhormat, maka
membela kehormatan ulama sama dengan membela agama kita sendiri. Oleh
dengan umat, karena ulama senantiasa memberi fatwa dan taushiah, tempat umat
menjadi penyambung umat dengan Rabb, agama dan Rasul-Nya. Mereka adalah
sederetan orang yang akan menuntun umat kepada cinta dan ridha Allah, menuju
هو الذي بعث فى األميئن رسوال منهم يتلوا عليهم ءايــته ويزكيهم ويعلمهم الكتب والحكمة وإن كانوا من قبل
“Dialah (Allah) yang telah mengutuskan kepada kalangan orang-orang arab yang
buta huruf seorang rasul dari bangsa mereka sendiri yang membacakan ayat-ayat
mereka daripada aqidah yang sesat serta mengajarkan mereka kitab Allah dan
6 . Penutup
Ulama adalah orang yang takut kepada Allah Yang SWT yang menyukai apa
yang disukai oleh Allah dan menghindari apa yang dimurkai Allah. Ulama orang
yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, menghalalkan apa
yang telah dihalalkan dan mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah.
Salah satu tugas Nabi yaitu menyampaikan amanat risalah dari Allah SWT.
sejatinya begitu juga tugas seorang ulama, karena ia adalah penerus estafet
perjuangan Nabi . Sungguh para nabi tidak mewariskan harta tetapi hanya
mewariskan ilmu .Ulama mempunyai kedudukan yang sangat mulia karena melalui
semakin sedikit pula orang yang berilmu seperti yang terjadi sekarang kekacauan
ada di mana-mana. Dengan kedudukan ulama pewaris nabi yang begitu vital dan
keniscayaan. Karena membela kehormatan ulama sama dengan membela agama itu
sendiri. Oleh karena itu keberadaan mereka tidak bisa dipisahkan dengan umat,
karena ulama senantiasa memberi fatwa dan taushiah, tempat umat bertanya.
Mereka adalah orang-orang yang menjadi penyambung umat dengan Rabb, agama
dan Rasul-Nya. Mereka adalah sederetan orang yang akan menuntun umat kepada
cinta dan ridha Allah, menuju jala nyang dirahmati yaitu jalan yang lurus.
7. Daftar Pustaka
(apk).https://portaljember.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-16751622/khutbah-
jumat-tema-ulama-pewaris-nabi-jangan-dizalimi-mari-mengenal-kedudukan-