0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Gunung Lawu memiliki keindahan alam dan sejarah budaya, namun juga diselimuti misteri. Terdapat dua jalur pendakian utama, yaitu Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Jalur Candi Cetho dianggap lebih ekstrim dan sering dialami gangguan makhluk gaib oleh para pendaki. Mitos lainnya menceritakan tentang pasar setan dan burung petunjuk jalan bernama Kyai Jalak Lawu. Ada beberapa pantangan ketika mendaki seperti
Gunung Lawu memiliki keindahan alam dan sejarah budaya, namun juga diselimuti misteri. Terdapat dua jalur pendakian utama, yaitu Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Jalur Candi Cetho dianggap lebih ekstrim dan sering dialami gangguan makhluk gaib oleh para pendaki. Mitos lainnya menceritakan tentang pasar setan dan burung petunjuk jalan bernama Kyai Jalak Lawu. Ada beberapa pantangan ketika mendaki seperti
Gunung Lawu memiliki keindahan alam dan sejarah budaya, namun juga diselimuti misteri. Terdapat dua jalur pendakian utama, yaitu Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Jalur Candi Cetho dianggap lebih ekstrim dan sering dialami gangguan makhluk gaib oleh para pendaki. Mitos lainnya menceritakan tentang pasar setan dan burung petunjuk jalan bernama Kyai Jalak Lawu. Ada beberapa pantangan ketika mendaki seperti
Topik : Berkaitan dengan seramnya Gunung Lawu dan Keindahannya
Judul : Misteri dibalik Keindahan Gunung Lawu Kerangka : 1. Deskripsi Gunung Lawu 2. Menceritakan jalur pendakian 3. Mitos Gunung Lawu 4. Pantangan-pantangan di Gunung Lawu
Karangan :
Misteri Dibalik Keindahan Gunung Lawu
Gunung Lawu adalah Gunung yang terletak di pulau Jawa, yang bertepatan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif atau non-aktif. Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 mdpl, Hargo Dumilah adalah nama dari puncak tertinggi Gunung Lawu. Gunung Lawu masuk dalam deretan lima besar dari tujuh Gunung dengan puncak tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Lawu sering dijuluki Seven Summits Of Java ( Tujuh Puncak Pulau Jawa ). Gunung Lawu yang memiliki status gunung berapi yang sudah tidak aktif, banyak orang-orang yang memiliki hobi mendaki gunung tertarik untuk mendaki Gunung Lawu. Terbukti dalam data para pendaki setiap tahun bisa tembus kurang lebih 10 ribu pendaki. Gunung Lawu memiliki dua jalur pendakian, jalur Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Terutama jalur pendakian Candi Cetho yang banyak menyimpan cerita mistisnya dan jalur pendakiannya yang dinilai extream. Banyak dari cerita para pendaki bahwa jalur pendakian Candi Cetho sangat extream dan juga sangat seram. Siapa yang mengira bahwa dibalik keindahan Gunung Lawu terdapat banyak kisah misteri yang terselubung. Terutama di jalur pendakian Candi Cetho, walaupun banyak para pendaki yang ingin mendaki Gunung Lawu lewat jalur ini dengan alesan mendapatkan pemendangan yang indah setiap perjalanannya, ternyata memiliki banyak cerita misteri di jalur pendakian Candi Cetho. Berdasarkan pengalaman saya ketika mendaki Gunung Lawu melalui jalur tersebut ternyata saya mengalami bahwa banyak gangguan mahkluk gaib pada saat itu. Saya merasakan waktu itu dapat gangguan antara lain mendengar suara teriakan minta tolong dan mendegar suara gamelan, saya mencoba untuk berpikir positif menggangap semua itu adalah halusinasi suara tangisan dan teriakan tersebut saya anggap suara musang, tetapi suara gamelan saya tidak bisa berpikir positif karena dengan ketinggian 2.565 mdpl tidak mungkin adanya suara gamelan, dan terdapat peraturan ketika mendaki Gunung tidak di perbolehkan membawa speaker. Jalur Candi Cetho sering digunakan untuk melakukan spiritual terbukti dengan adanya sesajen setiap pos-pos yang ada di jalur Candi Cetho. Menurut cerita dari warga sekitar Gunung lawu, mereka percaya bahwa Gunung Lawu adalah kerajaan besar yang pernah ada. Banyak dipercaya sebagai jalur perlintasan ke alam gaib, tidak heran bila melalui jalur ini para pendaki dihadapkan dengan hal-hal aneh. Mitosnya lagi bahwa disana juga terdapat pasar setan yang terletak sebelum menuju ke puncak tertinggi Gunung Lawu. Banyak cerita dari para pendaki ketika di pasar setan tersebut mendengarkan suara keramaian seperti orang yang lagi dipasar melakukan tawar menawar. Mitosnya ketika para pendaki mendegar hal-hal tersebut harus membuang apa aja dilokasi tersebut layaknya melakukan transaksi jual beli di pasar. Mitos lainnya yang sering terjadi para pendaki adalah dengan adanya burung jalak sebagai petunjuk arah jika tersesat. Saya sendiri waktu mendaki Gunung Lawu mengalami hal tersebut, ketika itu saya dengan teman-teman saya tersesat di jalur pendakian dan pada waktu itu terdapat burung jalak dan burung jalak tersebut menuntun saya dan teman saya ke arah pos untuk mendirikan tenda. Burung Jalak ini Bernama Kyai Jalak Lawu, berdasarkan ceritanya Kyai Jalak adalah salah satu jelmaaan dari abdi setia Prabu Brawijaya V yang bertugas menjaga Gunung Lawu. Sebab itulah Gunung Lawu dipercaya persinggahan Prabu Brawijaya V yang akhirnya menghilangbersama raganya. Gunung Lawu memiliki pantangan-pantangan yang harus dihindari, yang pertama jangan mendaki dengan rombongan yang beranggotakan ganjil karena mitosnya jika waktu mendaki dengan beranggotakan ganjil akan ada yang melengkapinya yaitu mahkluk yang tak kasat mata, pantangan yang kedua yaitu jangan berpisah dari rombongan terlalu lama pastikan untuk menghitung terlebih dahulu ada berapa anggota sebelum mulai pendakian, pantangan yang terakhir adalah jangan banyak mengeluh karena ucapan dapat menjadi doa untuk itu para pendaki harus bisa menjaga sikap dan perkataan selama mendaki. Di balik banyaknya cerita misteri yang terjadi, Gunung Lawu termasuk gunung yang memiliki keindahan yang membuat para pendaki tidak menyesal. Keindahan Gunung Lawu yang memperlihatkan betapa indahnya negeri kita dari puncak. Banyak pesan yang bisa didapatkan ketika mendaki gunung yaitu membangkitkan semangat tanpa menyerah dan juga belajar mengembangkan sikap sopan santun dimanapun tempatnya.