Anda di halaman 1dari 2

Yang di bahas dalam buku:

1. Sejarah singkat lawu


2. Tata cara sebelum pendakian
3. Perlengkapan pribadi
4. Perlengkapan grup
5. Rute pendakian
6. Spot2 indah di lawu

Menjulang ke langit dengan tinggi 3,265 meter di atas permukaan laut (dpl),
Lawu menduduki 3 kawasan kabupaten, dua di Jawa Timur (Ngawi dan
Magetan) dan satu lagi di Jawa Tengah (Karanganyar). Status gunung saat
ini pasif tidak ada aktivitas vulkanik mencolok sehingga kawasan di sekitar
gunung ini sangat nyaman sebagai tujuan wisata maupun petualangan alam.

Gunung Lawu menjadi salah satu gunung di Jawa yang sering menjadi lokasi
kegiatan pendakian. Gunung setinggi 3.265 meter ini terletak di perbatasan dua
provinsi, meliputi Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah serta Kabupaten Ngawi
dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur. Gunung ini memiliki tiga puncak, yaitu
Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan yang paling tinggi bernama Hargo Dumilah.

Sejarah Gunung Lawu kerap dikaitkan dengan legenda yang menyelubungi masa
lalu gunung ini. Keberadaan Candi Sukuh dan Candi Cetho seolah menjadi penanda
bahwa Gunung Lawu terhubung dengan Kerajaan Majapahit, terutama di masa
menjelang keruntuhannya yakni pada abad ke-15 Masehi.
Puncak Lawu disebut-sebut menjadi tempat bersemayamnya Prabu Brawijaya V
(1468-1478), raja terakhir Majapahit. Brawijaya V adalah ayahanda Raden Patah
(1475-1518) yang nantinya mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan
Demak, sekaligus memungkasi riwayat Majapahit.

Sejarah Gunung lawu sedari dulu terkenal karena nuansa mistisnya yang kental. Gunung yang
terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini banyak mengundang orang untuk
mengunjunginya. Terlepas dari mitos, misteri dan legenda yang menyelimutinya, gunung lawu
selalu membawa kesan yang sulit dilupakan. Gunung Lawu yang eksotis selalu menarik orang
ramai untuk terus datang berziarah dan menikmati aroma mistisnya. Biasanya pada tanggal satu
bulan suro banyak orang beramai – ramai datang ke tempat ini untuk berziarah.

1. Tentukan Lokasi dan Level Mendaki

Ingat, bahwa tidak semua jalur hiking diciptakan sama. Jika ini adalah kesempatan
pertama Anda untuk mendaki gunung, jangan serakah dan langsung menjajal lokasi
yang sulit untuk dicapai dengan level kesulitan yang tinggi. Pilihlah lokasi dengan
jalur pendakian yang sesuai dengan kemampuan Anda. Kenali terlebih dulu jalur
pendakian dari lokasi yang Anda pilih dengan bertanya atau membaca ulasan
pendakian.

Selain itu pertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk mendaki. Untuk latihan,
Anda bisa memilih lokasi yang dekat dengan area tempat tinggal Anda dan bisa
ditempuh beberapa jam saja. Sehingga Anda tidak perlu membawa tenda, baju ganti,
ataupun beban lainnya.

Mereka berdua tidak tega melihat Prabu Brawijaya V berjalan sendirian ke Gunung Lawu.
Setelah sampai di puncak Hargo Dalem, Prabu Brawijaya V berkata kepada 2 pengikut
setianya. Selesai mengucapkan kalimat, Prabu Brawijaya V pun menghilang. Hingga kini,
jasadnya tidak pernah ditemukan.

https://tirto.id/sejarah-gunung-lawu-legenda-brawijaya-v-dan-misteri-pendakian-
fThv
https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/pesona-alam-dan-mistis-
wisata-gunung-lawu
https://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-gunung-lawu
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/09/08/legenda-brawijaya-v-misteri-
dan-keindahan-gunung-lawu
https://penjelajah.com/hal-yang-perlu-dipersiapkan-sebelum-mendaki-gunung/
http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/
https://www.manusialembah.com/2018/03/peralatan-mendaki-gunung.html
http://infopendaki.com/jalur-pendakian-cemoro-sewu-lawu/

Anda mungkin juga menyukai