Anda di halaman 1dari 94

ANALISIS KLINIK

PEMERIKSAAN
KELAINAN
METABOLISME
LIPID
dr. Ety Retno Setyowati, M.Kes, SpPK., MARS
LEMAK

Kolesterol

Trigliserida

Fosfolipid

Asam Lemak
LIPID DALAM PLASMA

JENIS LIPID KADAR (mg/dl)


TRIGLISERIDA 80 - 180
FOSFOLIPID 123 - 390
KOLESTEROL TOTAL 107 – 220
KOLESTEROL BEBAS 26 – 106
ASAM LEMAK BEBAS 6 - 16
TOTAL LIPID 360 - 820
MENGAPA memeriksa lipid darah?
→ PATOGENESIS ATHEROSKLEROSIS
(penyebab mortalitas & morbiditas terpenting)

1. Penyakit Jantung Koroner


2. Stroke
Faktor yg berperan Atherosklerosis
Tidak Dapat Dapat Dimodifikasi
Dimodifikasi • Kebiasaan merokok
• Lipid/lemak dan lipoprotein
• Usia (Dislipidemia)
• Jenis kelamin • Diabetes melitus
• Riwayat keluarga • Hipertensi
• Obesitas
• Ras
Normal Atherosclerosis Plaque Rupture ACS

Decades Minutes/Seconds
Lumen pembuluh darah

• •• • Lapisan Endotel
• ••


••••• •
Lapisan Intima
Lapisan Media
LDL

LDL masuk ke dalam lapisan


Dinding pembuluh darah
(intima)
Menyebabkan sel darah putih
(monosit) masuk intima dan
LDL mengalami oksidasi Menjadi makrofag
tahap awal
Menyebabkan makrofag berubah
menjadi sel busa & sel otot polos
LDL mengalami oksidasi masuk intima serta membelah diri
Tahap lanjut
7
Plak ateroma tidak stabil

Plak mudah koyak

Terbentuk trombus / Embolus

Aliran darah tersumbat

SERANGAN JANTUNG / STROKE


KOLESTEROL

Faktor Risiko yang paling


Mendasar
→ Cikal bakal PJK dan Stroke
KOLESTEROL PENTING

Fungsinya antara lain :


• Bahan pembentukan hormon steroid
• Bahan pembentukan membran sel

BAHAYA BILA BERLEBIHAN !!!!


TOTAL CHOLESTEROL

• Recommendation of the NCEP ATP III :


Desirable cholesterol level : < 200 mg/dL
Borderline high cholesterol : 200-239 mg/dL
High cholesterol : > 240 mg/dL
TRIGLISERIDA = Gliserol + 3 fatty acid
Metabolism of Triglyceride
TRIGLISERIDA
Terbukti TG mempunyai peran penting pada Atherosklerosis.

Peran TG:
1. TG mengganggu transpor oksigen ke jaringan
2. TG memacu agregasi trombosit
3. TG merangsang terbentuknya mikrotrombus
4. TG menurunkan kadar HDL
5. TG membentuk small dense LDL
TRIGLYCERIDE
• Recommendation of the NCEP ATP III :
Normal : < 150 mg/dL
Borderline high : 150-199 mg/dL
High : 200-499 mg/dL
Very high : > 500 mg/dL
Lipoprotein

Kolesterol, trigliserida, fosfolipid


agar dapat diangkut dalam aliran
darah harus berikatan dengan
protein → membentuk senyawa
yang larut → Lipoprotein
LIPOPROTEIN

Mengangkut lemak dari saluran cerna menuju hati

Mengangkut kolesterol ke sel-sel tubuh yang memerlukan

Mengangkut kolesterol dari sel tubuh menuju hati


LIPOPROTEIN
• Lipid + Apoprotein → kompleks makromolekul
yang water-soluble
• 4 lipoprotein utama: kilomikron, VLDL, LDL, HDL
• 2 lipoprotein khusus: Lp (a) , LpX
• Bentuk antara: IDL
• Lipoprotein dapat dipisahkan dengan:
- Ultrasentrifus: berdasarkan densitas
- Elektroforesis: berdasarkan muatan apo-prot

- β +

ki β Pre-β 
Metabolic Map of Lipoproteins

Peripheral cell
Capillary endothelial cells
Unesterified cholesterol

Receptor

Intestine

Chylomicron CM VLDL I DL LDL


remnant
I, V IIb, IV, V III IIa, IIb

LPL: lipoprotein lipase

HTGL: Hepatic triglyceride lipoprotein Liver


LCAT: Lethitin cholesterol acyltransferase

Bloodstream
APOPROTEIN (APO-LIPOPROTEIN)
FRAKSI PROTEIN PADA LIPOPROTEIN

• Apoprotein – AI / AII / AIV


• Apoprotein – B48 / B100
• Apoprotein – CI / C II / CIII
• Apoprotein – E
• Apoprotein – a (Apo-a)
KILOMIKRON
• d < 0,94
• Mobilitas elektroforesis: origin
• Kaya akan TG exogen, → absorbsi lemak oleh usus
• Hanya ada di darah post prandial
• Fungsi: transpost lipid exogen
VLDL (Pre ß Lipoprotein)

• d = 0,96-1,006.
• Mobilitas elektroforesis: pre-Beta
• Mengangkut TG & lemak lain yang disintesis di hati
• Fungsi: mengangkut lipid ke jaringan perifer
LDL (ß-Lipoprotein)
• d = 1,006 – 1.063
• Kaya akan kolesterol &
Dibentuk di plasma, berasal dari degradasi VLDL.
• Fungsi: mengangkut kolesterol ke jaringan perifer.
• Apoprotein: B100, B48
LDL-CHOLESTEROL
• Recommendation of the NCEP ATP III :
Optimal : < 100 mg/dL
Near/above optimal : 100-129 mg/dL
Borderline high : 130-159 mg/dL
High : 160-189 mg/dL
Very high : > 190 mg/dL
BERBAHAYA
karena merupakan cikal bakal
terjadinya proses Aterosklerosis
LDL – teroksidasi 1
paling berbahaya
2
LDL – densitas kecil
lebih berbahaya
3
LDL – kolesterol
berbahaya
Ox-LDL (LDL teroksidasi)
• Oksidasi LDL : peran penting aterogenesis.
• Menjadi: small dense LDL
• Merangsang endotel mengeluarkan MCP-1 (Monocyte-
chemotactic protein) & M-CSF (Macrophage-colony
stimulating factor)
• Migrasi monosit ke endotel
• Tak dikenali oleh reseptor LDL
• Di”makan” melalui scavenger receptor macrophage.
• Ferritin: besi bebas → peran penting oksidasi LDL
SMALL DENSE LDL
LDL YANG …. LEBIH BERBAHAYA

KARENA :

• Mudah masuk dan terjebak


dalam lapisan dinding pembuluh
darah (Intima)

• Mudah teroksidasi menjadi


Oxidized-LDL
OXIDIZED – LDL
LDL YANG PALING BERBAHAYA
KARENA :

• Menyebabkan Plak Ateroma tidak stabil


• Plak mudah Koyak
• Terbentuk Trombus/Embolus
• Aliran darah tersumbat

SERANGAN JANTUNG/STROKE
Kolesterol LDL LDL BERBAHAYA karena
merupakan cikal bakal
berbahaya terjadinya Aterosklerosis

SMALL DENSE LDL


Small Dense LDL LEBIH BERBAHAYA karena
mudah masuk & terperangkap
lebih berbahaya di Lapisan Intima
serta mudah teroksidasi

OXIDIZED-LDL
PALING BERBAHAYA karena
Oxidized-LDL Memicu pembentukan plak
Ateroma dan menyebabkan Plak
paling berbahaya tidak stabil/mudah koyak sehingga
terjadi Serangan Jantung/Stroke
HDL (α-Lipoprotein)
• d = 1,063 – 1,21
• Kandungan protein tinggi (Apo A,C,E, tu A1)
• Fungsi: mengambil kolesterol dari jaringan perifer ke
hati, lalu didegradasi atau diekskresi empedu
(removal / reverse transport dari kolesterol)
• Dari degradasi VLDL & kilomikron. Inti HDL =
kolesterol ester yang diambil di jaringan perifer
dengan bantuan enzim LCAT.
• Faktor protektif
HDL-CHOLESTEROL

• Recommendation of the NCEP ATP III :


Low : < 40 mg/dL
High : > 60 mg/dL
Lipoprotein (a)

Seperti halnya LDL, Lp(a) mempunyai


➢ kandungan kolesterol yang tinggi
Merupakan faktor risiko ‘independen’
➢ yang sangat penting untuk PJK dan
Stroke
Reference interval : < 30 mg/L
Lp (a)
• Autosomal dominant Sifat Lp(a)
• > 30 mg/dl → resiko PJK 2X
• Bergerak pada pre-ß elektroforesis
• Faktor resiko sendiri, tak berhub.
Dg fraksi lemak lain
• Struktur mirip LDL
• Struktur mirip LDL, tapi punya “ekor” • Ukuran LDL < Lp(a) < VLDL
apo(a) & apoB100 • Mempunyai bagian protease serine
• Struktur Apo(a) mirip plasminogen → yang mirip plasminogen
menghambat kerja plasminogen →
Plasmin tak terbentuk → tak terjadi
Fibrinolisis .
• Jadi punya efek TROMBOGENIK
Peran Lp(a) pada aterosklerosis
1. Lp(a) berikatan dgn reseptor plasminogen
(kompetitif) yg tdpt pd trombosit, endotel,
fibroblast. Sehingga konsentrasi Lp(a) yg >> →
aktivitas antifibrinolisis
2. Penimbunan Lp(a) pada endotel arteri,
ikatan lp(a) dengan makrofag arteri
GANGGUAN METABOLISME LIPID

• HIPERLIPOPROTEINEMIA = Lipoprotein
• HIPERLIPIDEMIA = Fraksi lipid
• HIPERLIPEMIA → kekeruhan serum
• HIPOLIPOPROTEINEMIA / ALIPOPROTEINEMIA
• SEKARANG → DISLIPIDEMIA:
ABNORMALITAS FRAKSI LIPID DALAM SERUM
Lipid triad normal
• Kolesterol total : < 200 mg/dl
• Kolesterol-HDL : > 45 mg/dl
• Kolesterol-LDL : < 130 mg/dl
• Trigliserida : < 150 mg/dl
• Rasio Kolesterol total/HDL : <5
DISLIPIDEMIA

• Dislipidemia primer : faktor genetik


• Dislipidemia sekunder :
‘’gaya hidup” & dasar penyakit lain
Dislipidemia
Ditandai dengan:

Kolesterol total

Trigliserida

Kolesterol LDL

Kolesterol HDL
Pemeriksaan Laboratorium dasar
• Pengamatan plasma/ serum segar: apakah keruh
seperti susu = lipemik.
• Tes kilomikron (Plasma standing test)
• Kadar Kolesterol (total)
• Kadar Trigliserida
• Pengendapan dengan poli-anion bervalensi dua :
heparin-Mn.
HDL kolesterol ➔tdpt pd supernatan
LDL kolesterol → tdpt pd bagian endapan
TES KILOMIKRON (PLASMA STANDING TEST)

• SERUM/PLASMA DALAM TABUNG DIDIAMKAN SEMALAM


PADA SUHU 40C

I IIA IIB III IV V


N
KLASIFIKASI HIPERLIPOPROTEINEMIA MENURUT
FREDRICKSON

TIPE KELAINAN LIPOPROTEIN


I Lapisan kilomikron di atas plasma puasa
IIa Kenaikan LDL
IIb Kenaikan LDL , disertai VLDL
III Terdapat bentuk Intermediate (floating ß )
kilomikron mungkin meningkat
IV Kenaikan VLDL saja
V Kenaikan kilomikron & VLDL pada plasma puasa
Kolesterol LDL

* Perhitungan Formula Friedewald


* Pengendapan polianion
* Cara langsung (baru)
Formula Friedewald
• Kol-LDL = Kol Total – (Kol-HDL) – TG/5
• Berdasarkan pengamatan empiris
• Berlaku untuk serum/plasma puasa (kilomikron = 0 )
• Syarat: TG < 400 mg/dl (Kol-VLDL≠TG/5)
Pengukuran Apoprotein

• Apo AI → HDL
• Apo B (apo B100) → LDL + (VLDL)
• Lebih baik daripada Kolesterol-HDL &-LDL
• Diperiksa bila Kolesterol HDL / LDL = abN atau ada
faktor resiko + dislipidemia
PARAMETER LAIN RESIKO ATEROSKLEROSIS

• Fibrinogen & faktor VII


• ACA (anti Cardiolipin antibodies)
• Ferritin
• Homocysteine
• hs-CRP
hs-CRP

• Merupakan protein fase


akut, dihasilkan sel hati & Untuk memperkirakan

jaringan lain (sel lemak, sel RISIKO PKV


(bersama dengan
drh putih, plak
pemeriksaan profil lemak)
ateriosklerotik dll)

• hs = high sensitivity
CRP = C Reactive Protein

• Meningkat jika terjadi


peradangan/kerusakan
jaringan
aterosklerosis
bukan hanya

penumpukan lemak
dalam pembuluh
darah
setiap tahap
aterosklerosis
ditandai dengan
peradangan
penyakit inflamasi (inflamasi)
bagaimana CRP terlibat dalam
proses aterosklerosis?

CRP bersifat prokoagulan (menyebabkan


penggumpalan) dengan cara :
1. Menginduksi ekspresi dan aktivitas PAI-1 (Plasminogen
Activator Inhibitor-1)
2.CRP menghambat aktivitas tPA (Tissue Plasminogen
Activator) dengan membentuk zat-zat yang dapat
menyebabkan peradangan (sitokin proinflamasi) seperti IL-1
 dan TNF-

Peningkatan PAI-1 dan penurunan tPA mengakibatkan gangguan


pada proses pemecahan benang-benang fibrin (salah satu proses
yang terjadi saat terjadi pembekuan darah, sering disebut fibrinolisis)
→ menunjukkan bahwa CRP terlibat dalam proses aterotrombosis
LDL teroksidasi infeksi
senyawa proinflamasi
faktor risiko proinflamasi utama
(seperti IL-1, TNF-α)

endotelium &
sel lain hati
CRP, SAA
ICAM-1, selectins, HSP, dll
sirkulasi
darah
penafsiran hasil
pemeriksaan hsCRP sebagai prediktor PJK

Risiko rendah
< 1,0 mg/L terkena PJK

Risiko moderat
1,0-3,0 mg/L terkena PJK

> 3,0 mg/L Risiko tinggi


(tetapi < 10 mg/L) terkena PJK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
PENGELOLAAN PENYAKIT
KARDIOVASKULAR

Petanda Faktor risiko Petanda baru Penyakit


Infeksi / Arteri Koroner
Inflamasi – Total Cholesterol
– HDL-Chol
–Helicobacter pylori ➢sd-LDL
– LDL-Chol
– Chlamydia – Apolipoprotein A-I ➢Myeloperoxidase(MPO)
– Apolipoprotein B ➢ ox-LDL
– Cytomegalovirus – Lp (a) ➢F2Isoprostane
– CRP – Triglyceride
➢Sphingomyelinase
– SAA – CRP
– SAA ➢ Phospholipase A2
– Fibrin D-Dimer family (Lp-PLA2; sPLA2)
– Factor VII
– von Willebrand Factor ➢ hsCRP
– Plasminogen Activator I
– Fibrinogen
– Homocystein
– etc.
Vascular Inflammation

Plaque Ischemia Necrosis Myocardial


Rupture Dysfunction
• cTNT/cTNI • BNP
• PAPP-A • IMA • NT - pro BNP
• sCD40L • FFAu • Myoglobin
• Choline • CK-MB
• PlGF
• GPBB
• EPCs
• FABP

hs-CRP
54
hs-CRP
Pedoman Klinis untuk Menghubungkan
Profil Lemak dengan Risiko Terjadinya PJK
Faktor Risiko Risiko Meningkat
Parameter
Spesifik Jika

Dislipidemia Kolesterol Total > 200 mg/dl


Trigliserida > 200 mg/dl (tanpa PKV)
> 150 mg/dl (dgn PKV)
Kolesterol HDL < 45 mg/dl
Kolesterol LDL > 130 mg/dl (tanpa PKV)
> 100 mg/dl (dgn PKV)
Kolesterol LDL/Apo B < 1,2

Proses Inflamasi hs-CRP > 3 mg/dl


ANALISIS KLINIK PEMERIKSAAN
FUNGSI JANTUNG

dr. Ety Retno Setyowati, M.Kes, SpPK., MARS


ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Jantung tertutup perikardium.


• Dindingnya 3 lapis : epikardium, myokardium,endokardium.

A. Coronaria D & S ke
epicardium masuk
myocardium
• Myokardium tdd kumpulan serabut otot bergaris.
Kontraksi & relaksasi bergantian merupakan aksi
pompa jantung.
• Serabut otot mengandung protein
* kontraktil spesifik : aktin & myosin
* regulator : troponin & tropomyosin
* untuk energi : myoglobin
Juga mengandung enzim : CK, LD, sehingga dapat
digunakan sebagai marker AMI
SIKLUS KARDIAK

• Tdd : sistol & diastol

Bagian tubuh
lain Paru

Darah
Darah tak
teroksigenasi
teroksigenasi

Atrium D Atrium S

Jantung

Ventrikel D Ventrikel
60 S
SISTEM KONDUKSI KARDIAK
• ECG sangat berguna untuk mengidentifikasi perubahan
anatomi, metabolik, ionik & hemodinamik jantung.

• ECG menggambarkan aktivitas listrik jantung.


PENYAKIT JANTUNG

ATHEROSCLEROSIS
• Penyebab utama penyakit jantung koroner
• Proses penyakit jantung koroner : pembentukan plak
pada arteri sedang & besar.
• Dimulai sejak awal kehidupan sebagai respon
inflamasi terhadap perlukaan endotel arterial.
• Plak ruptur a.l. karena inflamasi ~ CRP  & infeksi
Chlamydia.
PATOGENESA PENYAKIT JANTUNG KORONER

Rangsangan aterogenik

Disfungsi endothel

Destabilizing
Inflamasi
Stimuli

Sindroma A. koroner

Atherosclerosis
Sindroma A. koronaria :
STEMI
NSTEMI
UA
FAKTOR RESIKO PENCEGAHAN

• Umur
• Laki-laki • Aerobik
• Genetik • Kontrol kadar gula
• DM • Terapi hipertensi
• Hipertensi • Tidak merokok
• Merokok • Skrining lipid → tx
• Hiperlipidemi • Obese → BB ↓
• Hcy plasma 
Angina

• Stable angina
• Ditandai nyeri dada atau rasa tidak enak sewaktu adanya stress (aktivitas,
beban mental)
• Dapat diprediksi dan dapat diatasi dengan istirahat dan nitrogliserin.

• Unstable angina
• Dapat terjadi tanpa didahului dengan exercise atau stress
• Tidak hilang dengan beristirahat
• Makin lama makin berat atau makin sering terjadi
Unstable
Angina NSTEMI STEMI

Terbentuk trombus
Tidak yang dapat Terbentuk trombus
terbentuk menyebabkan Oklusif
trombus kerusakan jaringan
dan mild ST elevasi pada
oklusif myocardial necrosis EKG

EKG tidak ST depression +/- Peningkatan


spesifik Perubahan cardiac enzyme
gelombang T pada
EKG Gejala lebih berat
Cardiac
Enzyme Terjadi peningkatan
normal cardiac enzyme
ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)

• Gejala : nyeri hebat, sesak, mual, kebingungan, berkeringat.


• Penyebab : plak aterosklerotik ruptur & pembentukan trombus.
• Pada umumnya dimulai dari endokardium → epikardium.
• Oklusi total 15-20’ → irreversible.
• Pemulihan dalam 4-6 jam bila penyelamatan myokardium dilakukan
maksimal 1-2 jam.
• Trombosis koroner lisis spontan dalam 10 hari pada 50 % kasus.
• 2 jalan :
1. kontusi myokardial & perdarahan myokardium → nekrosis sel.
2. injury pada A. koronaria → oklusi → AMI
• Terjadi selama kegiatan fisik, setelah pembedahan, pagi hari (8-9), musim
dingin, selama aktivitas seksual, selama stres emosional.
• Sering pagi hari : mengikuti irama sikardian :
- aktivitas adrenergik
- tingkat / kadar fibrinogen plasma
- adesivisitas platelet
• 40-50% tidak fatal → old infarct
• Dx menurut WHO, sedikitnya 2 kriteria dari:
1. riwayat nyeri dada.
2. perubahan ECG.
3. peningkatan serial cardiac enzyme atau
protein.
• Cardiac marker sangat berguna terutama bila ECG tidak dapat mendeteksi.
• 4 kelompok pemeriksaan:

1. awal MRS, 0-4 jam onset, tanpa gambaran ECG.


2. 4-48 jam onset, tanpa gambaran ECG jelas.
3. > 48 jam onset dengan perubahan ECG non spesifik.
4. setiap waktu onset dengan gambaran ECG AMI jelas →
marker hanya untuk konfirmasi.
GAGAL JANTUNG
• Komplikasi tersering penyakit jantung.
• Kondisi patofisiologi : fungsi jantung abnormal, menyebabkan
gagalnya jantung memompa darah untuk kebutuhan metabolisme
jaringan.
Terdapat Terbentuk
normal endapan lemak jaringan parut
di atas
Cacat / endapan lemak
Kematian

Gumpalan
Besar, aliran Tudung jaringan
darah pecah, membuat
tidak lancar kerusakan yang lebar
Persyaratan Cardiac Marker Ideal

1. Banyak terdistribusi dalam Cardiac


Tissue
2. Cardiac Specificity yang tinggi
3. Spesifisitas Analitik yang tinggi
4. Sensitivitas & Presisi pemeriksaan yang
tinggi
5. Segera ditemukan dalam darah
setelah Myocardial Injury
6. Tervalidasi oleh sejumlah studi klinis
100 – cTnT Myoglobin : jam ke-6

Multiples of the Upper Reference Limit


sampai ke-12

Myoglobin and MB isoforms


CKMB massa : jam ke-12
sampai 2-3 hari
50 –
Trop : jam ke-12 sampai 5 hari
cTnI

15 –
MLC

10 –
CK-MB
LD1
5 –

Reference interval
       

0 1 2 3 4 5 6 7 10
Days After Onset AMI
CARDIAC MARKER

 Di atas limit Peak Kembali N


CK 3-8 10 - 24 3–4
CKMB 3-8 10 - 24 2-3
LD,LD-1 8 - 12 72 - 144 8 - 14
Myoglobin 1-3 6-9 1
Troponin I & T 3-8 24 - 48 3 – 5 (I)
72 - 100 5 – 10 (T)
(peak II, hanya T)
Estimated Clinical Sensitivity and
Specificity or Markers for Ischemic Injury

Marker 2-8h 8-24h 14-72h >72h


spec sens spec spec spec

Myoglobin 70 95 75 0 0
CK isoforms 95 90 60 0 0
CK-MB 95 60 95 98 50
LD1 85 40 85 95 90
Troponin T or I 99 75 95 98 98
Myoglobin
• Keuntungan:
• Sensitivitas tinggi
• Bermanfaat dalam deteksi dini infark miokard

• Kerugian:
• Spesifisitasnya sangat rendah dalam skeletal muscle injury/disease
• Cepat kembali ke nilai normal pada kasus ‘presentasi yang
terlambat’
• Rekomendasi
• Tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya marker diagnostik
karena kurangnya cardiac specificity
MYOGLOBIN

• = protein jantung & otot skeletal pengikat O2.


• Protein BM rendah. Lokasi di sitoplasmik. Muncul awal di sirkulasi setelah
muscle injury.
• Keuntungan : pelepasan awal kerusakan sel → 1 jam setelah kejadian AMI
→ dibersihkan dengan cepat → mengurangi sensitivitas setelah 12 jam →
digunakan 0-4 jam I (Troponin & CKMB dbn).
• Tidak rutin→ spesifisitas klinis jelek.
• Guna : prediktor negatif AMI → kadar tidak berubah → dalam 2-4 jam
setelah onset → 100 % bukan injury otot.
CK-MB
• Keuntungan:
• Cepat, cost-efficient, pemeriksaan yang akurat
• Mampu untuk mendeteksi infark dini
• Kerugian:
• Spesifisitasnya sangat rendah dalam skeletal muscle injury/disease,
termasuk pembedahan
• Sensitivitasnya rendah selama infark miokard sangat dini (<6 jam setelah
onset gejala ) dan untuk kerusakan minor myocardial (terdeteksi dengan
troponin)
• Rekomendasi:
• Merupakan standar sejak dulu dan masih merupakan tes diagnostik yang
diterima dalam berbagai situasi klinis
Creatine Kinase – MB
CK- MB

 Secara tradisional CK-MB dipertimbangkan


sebagai Gold Standard untuk memperkirakan
Infark Miokard
LDH Isoenzyme
• Terletak dalam sitoplasma jaringan.
• Aktivitas tinggi dalam otot polos, liver, jantung, ginjal & eritrosit.
• > 5 isoenzyme tdd 4 sub unit peptida dari 2 tipe berbeda : M (otot) & H
(jantung).
→ LD-1 (H4) bergerak tercepat ke anode (jantung, cortex renalis, eritrosit).
→ LD-5 (M4) paling dekat katode liver & otot skeletal).
→ LD-2,LD-3,LD-4 (jantung, ginjal, eritrosit, jaringan lain). → tidak spesifik.
• Penggunaannya semakin ↓.
• Troponin > berguna.
• Waktu paruh panjang ( kx sensitif pada > 24 jam onset).
• Pengukuran isoenzyme → waktu lama.
TROPONIN

• Adalah kompleks 3 subunit protein :


1. Troponin C (kompleks pengikat Ca).
2. Troponin I (kompleks penghambat).
3. Troponin T (kompleks pengikat tropomyosin).
• Injury → dilepas ke sirkulasi.
• cTnT ditemukan pada spesimen otot skeletal pada penderita
muscular dystrophy, polymyositism chronic renal disease.
• Pelepasan sama dengan CKMB: setelah 4 – 8 jam. Dapat 5 – 10
hari setelah AMI (o.k. pelepasan terus menerus 95 % fraksi
myofibril terikat).
• Interval lama → menggantikan LDH.
• Dapat menggantikan CKMB.
Fungsi TROPONIN

TnT Mengikatkan troponin complex


ke untaian Tropomyosin.
TnI Menghambat aktivitas
actomyosin ATPase.
TnC Terikat pada Ca2+
Troponin
• Keuntungan :
• Marker yang berguna untuk stratifikasi risiko
• Sensitivitas dan spesifisitasnya lebih besar daripada CK-
MB
• Deteksi infark miokard baru sampai 2 minggu setelah onset
• Berguna untuk pemilihan terapi
• Deteksi reperfusi
• Kerugian :
• Sensitivitasnya rendah pada infark miokard fase sangat
awal (<6 jam setelah onset gejala) dan membutuhkan
pengukuran ulangan pada 8-12 jam jika negatif
• Kemampuan untuk mendeteksi ‘late minor reinfarction‘
yang terbatas
• Rekomendasi:
• Berguna sebagai single test untuk mendiagnosis NSTEMI
secara efisien (termasuk kerusakan Minor myocardial),
dengan pengukuran serial.
TROPONIN T vs TROPONIN I
Troponin T Troponin I
Source T berasal dari Tropomiosin I berasal dari Inhibisi
* Skeletal muscle Troponin kompleks kompleks aktin-miosin
not detected
Tempat pelepasan Sebagian besar protein Protein struktural
struktural
Terdeteksi pertama kali 3 – 12 jam 3 – 12 jam
Kadar puncak 12 – 48 jam 24 jam
Menghilang 14 hari 10 hari
Sensitivitas 85% 80% 90% 95%
Spesifisitas (8 jam setelah
nyeri dada)
Sensitivitas dan spesifisitas Sangat rendah (10-15%) Sama dengan Troponin T
dalam 3-6 jam setelah Tidak bisa untuk rule out
nyeri dada ACS dlm 3-6 jam. Jika
negatif, ulangi pada jam ke-
8-12
TROPONIN T vs TROPONIN I
Troponin T Troponin I
Metode laboratorium Terstandarisasi Single Tidak terstandarisasi
reference level Multiple reference value
Kuantitatif /Kualitatif Metode kuantitatif lebih Spot level sangat dekat
disukai. dengan kesalahan
Manfaat klinis :
-Diagnosis dini STEMI Nilainya sama dengan Sama dengan Troponin T
CKMB Diagnosis
-Nilai unik dalam STEMI MI terlambat, pada saat
marker lain sudah normal
Berguna dalam stratifikasi
-NSTEMI risiko Tidak berguna

-Reinfark
Timing of Release of Various Biomarkers After Acute Myocardial
Infarction

Anderson, J. L. et al. J Am Coll Cardiol 2007;50:e1-e157


Clinical Basis
Decision Making

 Troponin I or T  hs-CRP
Diagnosis Prognosis
Prognosis
Therapy

 CK-MB (mass)  BNP/NT-proBNP


Diagnosis Prognosis
Diagnosis (CHF)
 Myoglobin
Diagnosis
Cardiac Markers
Clinical Roles
 Diagnosis ACS :
Troponin I or T
CK-MB (mass)
Myoglobin
 Therapeutic Targeting :
Troponin I or T
 Prognosis :
Troponin I or T
hs-CRP
BNP
PEMERIKSAAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMPERKIRAKAN PENINGKATAN RISIKO
PENYAKIT KARDIO VASKULER

LDL, HDL, TG, Lp(a), CRP, Hcy, Fibrinogen.

CRP (c-Reactive Protein)


• Marker sensitif inflamasi sistemik.
•  pada yg beresiko untuk kejadian Kardio Vaskuler.
• Nilai prediksinya jika ditambah dengan total cholesterol & HDL.
HomoCysteine (Hcy)
• = asam amino sebagai jalur sintetik dari metionin menjadi sistein.
• Hcy bebas dengan cepat membentuk jembatan disulfide antara Hcy sendiri
dengan kelompok sulfhidril bebas dari protein.
• Total Hcy , 15 μmol/L pada puasa.
•  ringan →  resiko PKV / CAD.
• Hcy menyebabkan injury langsung pada endothel vaskular → marker
atherosclerosis.
• Vit. B12, B6 & folat dosis tinggi.
• Tidak direkomendasikan untuk skrining → berguna pd orang dg keluarga
mengalami CAD prematur yang tidak dapat diterangkan.
• Metode pemeriksaan : reduction step dg memecah ikatan disulfide ( Gas
chromatography-mass spectrometry, HPLC, immunoassay)

Anda mungkin juga menyukai