Anda di halaman 1dari 7

Nama : Astriani Indah Septiya Ningsih

NIM : 2000005346

Kelas : 4G

Ujian Akhir Semester Akhlak

1. a. Jelaskan keutamaan menuntut ilmu dan orang yang berilmu !


Orang berilmu adalah ia yang telah dipilih oleh Allah SWT, yang memiliki kelebihan dan
bermanfaat untuk umat, mereka yang selalu terlihat wibawanya di antara makhluk -
makluk Allah swt.
Keutamaan menuntut ilmu :
1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan
uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu
(ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah
mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad). Ini menunjukkan bahwa keutamaan
menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat materi. Sebab,
saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan
menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal
dunia.
2. Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi
banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu saat Allah
SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga maka ini menunjukkan
besarnya keutamaan menuntut ilmu. Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i,
karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda: “… Barang
siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).
3. Allah SWT Akan Meninggikan Derajat
Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Alquran Allah SWT
berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11). Tentang tafsiran atau
arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata: “Dan makna ayat ini bahwasanya Allah
mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak
beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan
beriman) dari orang-orang yang hanya beriman. Maka barang siapa yang
memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat
karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”
4. Allah SWT Ingin Memberi Kebaikan
Menjadi keutamaan menuntut ilmu selanjutnya, terkait hal ini dalam sebuah hadis
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan
maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan: “Mafhum (makna tersirat) dari hadits ini
bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk
orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan
kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
5. Manfaat yang Akan Terus Mengalir Meski Telah Meninggal
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka
terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: shadaqah jariah ilmu yang
bermanfaat dan anak shalih yang senantiasa mendoakannya.” (HR Bukhari dan
Muslim). Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal.
Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang
lain.
b. Sebutkan akhlak menuntut ilmu dan sifat yang harus dijauhi oleh orang yang menuntut
ilmu!
Akhlak menuntut ilmu :
1. Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu (QS albayyinah ayat 5).
2. Rajin berdoa kepada Allah Ta'ala, memohon ilmu yang bermanfaat.
3. Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta'ala.
4. Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu.
5. Mendengarkan baik-baik pelajaran guru.
6. Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu
7. Berusaha memahami ilmu syar'i yang disampaikan.
8. Diam ketika pelajaran disampaikan.
9. Mengikat ilmu atau pelajaran dengan tulisan.
10. Menghafalkan ilmu syar'i yang disampaikan.
11. Berusaha mendakwahkan ilmu.
12. Mengamalkan ilmu syar'i yang telah dipelajari.

Sifat yang harus dijauhi oleh orang yang menuntut ilmu :


1. Hasad, yaitu membenci apa yang Allah karuniakan atas seorang hamba.
2. Berfatwa tanpa ilmu. Berfatwa adalah kedudukan yang agung. Oleh karenanya, tidak
boleh sembarangan dilakukan kecuali oleh pribadi yang benar-benar pantas.
3. Sombong, yaitu sifat seseorang yang memandang orang lain hina, hanya dia yang
mulia dan mempunyai kebesaran.
4. Ta’ashub, yaitu fanatik baik kepada golongan, guru, kelompok, organisasi tertentu,
syi’ar, tertentu atau yang semacamnya.
5. Tashaddur, yaitu tampil sebelum waktunya, karena ini menunjukkan kebanggaannya
pada diri sendiri, dan ketidaktahuannya pada banyak permasalahan.
6. Ber-su‘uzhan (buruk sangka) kepada yang lain, baik temannya sendiri lebih-lebih
gurunya.
2. a. Apa yang dimaksud dengan birrul wâlidain?
Birrul walidain adalah bagian dari etika seorang Muslim untuk berbakti kepada kedua
orangtua.
b. Bagaimana kedudukan birrul wâlidain menurut al-Qur’an dan as-Sunnah? Jelaskan
disertai dengan dalil-dalilnya !
1. Perintah ikhsan kepada ibu bapak diletakkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an
langsung sesudah perintah beribadah kepada kepadaNya atau sesudah larangan
menyekutukanNya. Firman Allah: QS. Baqoroh ayat 83.
‫ق بَنِ ۤ ْي اِ ْس َرٓا ِء ْي َل اَل تَ ْعبُ ُدوْ نَ اِاَّل هّٰللا َ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ َسانًا‬ ْ َ‫َواِ ْذ ا‬
َ ‫خَذنَا ِم ْيثَا‬
artinya : "Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, Janganlah
kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua"
2. Allah mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat baik kepada Ibu Bapak.
Firman Allah QS. Al-Ankabut ayat 8.
‫ي َمرْ ِج ُع ُك ْم‬ َّ َ‫ك بِ ٖه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْعهُ َما ۗ اِل‬ َ ‫ْس لَـ‬ َ ‫ك بِ ْي َما لَـي‬ َ ‫ص ْينَا ااْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه ُح ْسنًا ۗ َواِ ْن َجاه َٰد‬
َ ‫ك لِتُ ْش ِر‬ َّ ‫َو َو‬
ُ ْ ُ ُ
َ‫فَانَبُِّئك ْم بِ َما كنتُ ْم تَ ْع َملوْ ن‬ ُ
artinya: "Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada
kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah
engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
3. Allah SWT meletakkan berterimakasih kepada ibu bapak langsung setelah
berterimakasih kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam QS. Luqman ayat 14.
‫ص ْي ُر‬ ِ ‫ي ْال َم‬ َّ َ‫ك ۗ اِل‬ َ ‫صلُهٗ فِ ْي عَا َم ْي ِن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِ ْي َولِـ َوالِ َد ْي‬ ٰ ِ‫ص ْينَا ااْل ِ ْن ٰسنَ بِ َوالِ َد ْي ِه ۚ َح َملَ ْتهُ اُ ُّمهٗ َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف‬
َّ ‫َو َو‬
artinya : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada
kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
4. Rosulullaah juga meletakkan birrul walidain sebagai amalan nomer dua setelah
shalat tepat waktu. Abdullah ibn Mas'ud ra berkata :
« ‫ قَا َل ثُ َّم َأىُّ قَا َل‬. » ‫صالَةُ َعلَى َو ْقتِهَا‬ َّ ‫ى – صلى هللا عليه وسلم – َأىُّ ْال َع َم ِل َأ َحبُّ ِإلَى هَّللا ِ قَا َل « ال‬ َّ ِ‫ت النَّب‬ ُ ‫َسَأ ْل‬
‫ال َح َّدثَنِى بِ ِه َّن َولَ ِو ا ْستَزَ ْدتُهُ لَ َزا َدنِى‬ َ َ‫ ق‬. » ِ ‫ال « ْال ِجهَا ُد فِى َسبِي ِل هَّللا‬ ّ ‫قَا َل ثُ َّم َأ‬. » ‫ثُ َّم بِرُّ ْال َوالِ َد ْي ِن‬
َ َ‫ى ق‬
“Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang
paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, ‘Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Kemudian berbakti kepada
kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Berjihad di jalan Allah’.” Lalu Abdullah
bin Mas’ud mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan
hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan
menambahkan (jawabannya).” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Rosulullaah meletakkan durhaka kepada kedua orang tua sebagai dosa besar ke
dua setelah syirik.
‫ك‬ُ ‫ ( اِإل ْش َرا‬: ‫لى يَا َرسُوْ َل هللاِ قَا َل‬ َ َ‫ ب‬: ‫ قَالُوْ ا‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأالَ ُأنَبُِّئ ُك ْم بَِأ ْكبَ ِر ْال َكبَاِئ ِر ؟) ثَالَثًا‬ َ َ‫ق‬
َ ِ‫ال َرسُوْ ُل هللا‬
َ‫ت لَ ْيتَهُ َسكَت‬ ْ
ُ ‫ى قُل‬ ‫َأ‬
ُّ ‫س َو َكانَ ُمتَّ ِكًئا ( الَ َوقَوْ ُل‬
َّ ‫الزوْ ُر ) َما زَ ا َل يُ َك ِّر ُرهَا َحت‬ َ َ‫ق ال َوالِ َد ْي ِن ) َو َجل‬ ْ ُ ْ‫بِاهللِ َو ُعقُو‬
artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau
kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau,
wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “(Dosa terbesar adalah)
mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau
mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. (Tiba-tiba
beliau menegakkan duduknya dan berkata), “Dan juga ucapan (sumpah) palsu.”
Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai,
seandainya beliau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Rasulullaah mengaitkan keridhaan dan kemarahan Allah SWT dengan keridhaan
dan kemarahan orang tua. Beliau bersabda:
‫الوالِ َد ْي ِن ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم‬ َ ُ‫ضى ال َوالِ َد ْي ِن و َس َخطُ هللا فى َس َخط‬ َ ‫ضى هللاُ فى ِر‬ َ ‫ِر‬
“ Keridhoan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu
terletak pada murka orang tua”. (HR. Tirmidzi).
c. Sebutkan bentuk-bentuk birrul wâlidain dalam kehidupan sehari-hari!
1. Taat kepada orang tua.
2. Senantiasa mendoakan orang tua.
3. Bersikap sopan dan santun.
4. Tidak membentak orang tua.
5. Meringankan beban kedua orang tua.
6. Menjadi anak yang membanggaka.
7. Selalu mendengarkan nasihat orang tua.
3. a. Jelaskan hak-hak tetangga yang harus dipenuhi oleh seorang muslim!
1. Tidak menyakitinya baik dalam bentuk perbuatan maupun perkataan.

Sebagian kaum muslimin merasa ‘enjoy’ menyakiti tetangganya dengan cara


menggunjing dan menceritakan kejelekannya. Wahai saudaraku, sungguh
ucapan itu telah menyakiti tetangga kita walaupun dia tidak mengetahuinya. Hal
ini lebih sering dilakukan oleh para istri. Namun anehnya, kadang para suami
juga tidak mau ketinggalan.
2. Menolongnya dan bersedekah kepadanya jika dia termasuk golongan yang
kurang mampu.
Termasuk hak tetangga adalah menolongnya saat dia kesulitan dan bersedekah
jika dia membutuhkan bantuan. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan kesulitan sesama muslim, maka
Alloh akan menghilangkan darinya satu kesulitan dari berbagai kesulitan di hari
kiamat kelak” (HR. Bukhori). Beliau juga bersabda,”Sedekah tidak halal bagi
orang kaya, kecuali untuk di jalan Alloh atau ibnu sabil atau kepada tetangga
miskin …” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
3. Menutup kekurangannya dan menasihatinya agar bertaubat dan bertakwa
kepada Alloh Ta’ala.
Jika kita mendapati tetangga kita memiliki cacat maka hendaklah kita
merahasiakannya. Jika cacat itu berupa kemaksiatan kepada Alloh Ta’ala maka
nasihatilah dia untuk bertaubat dan ingatkanlah agar takut kepada adzab-Nya.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa menutupi aib
muslim lainnya, maka Alloh akan menutup aibnya pada hari kiamat kelak” (HR.
Bukhori).
4. Berbagi dengan tetangga
Jika kita memiliki nikmat berlebih maka hendaknya kita membagikan kepada
tetangga kita sehingga mereka juga menikmatinya. Rosululloh shollallohu alaihi
wa sallam bersabda, “Jika Engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya dan
bagikan kepada tetanggamu” (HR. Muslim). Dan tidak sepantasnya seorang
muslim bersantai ria dengan keluarganya dalam keadaan kenyang sementara
tetangganya sedang kelaparan. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam
bersabda,”Bukanlah seorang mukmin yang tidur dalam keadaan kenyang
sementara tetangga sebelahnya kelaparan” (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod).
b. Jelaskan metode penumbuhan akhlak terhadap lingkungan beserta contoh-
contohnya!
Akhlak adalah semua perilaku baik yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
Adapun akhlak kita terhadap alam adalah bermakna perilaku yang mencerminkan
kebaikan terhadap alam atau lingkungan sekitar kita.
Contoh perwujudan akhlak seorang muslim terhadap alam sekitar:
1. Tidak membuang sampah sembarangan dan senantiasa menjaga kebersihan
sebab salah satu cabang iman dalam islam adalah kebersihan.
2. Tidak menebang pohon sembarangan. Akhlak ini bahkan dicontohkan langsung
Rasulullah SAW.
3. Mengasihi semua makhluk Allah SWT termasuk binatang dan tumbuhan.
Binatang dan tumbuhan sendiri penting bagi manusia sebab menjadi penjaga
keseimbangan alam.
4. Rajin menanam pohon dan tumbuhan hijau, dalam islam menanam pohon ini
bahkan disebutkan sebagai perbuatan yang mendatangkan pahala.
5. Memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana tidak dengan tamak dan
merusak. Tindaka merusak ini adalah dzalim kepada alam dan tamak adalah ciri
mereka yang tetipu nafsu dunia.

Dafta Pustaka
https://www-orami-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.orami.co.id/magazine/
amp/keutamaan-menuntut-ilmu?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16590608830962&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.orami.co.id
%2Fmagazine%2Fkeutamaan-menuntut-ilmu
https://dppai.uii.ac.id/adab-orang-berilmu/
https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Terhadap-Orang-Tua_108624_p2k-
unkris.html
https://m-brilio-net.cdn.ampproject.org/v/s/m.brilio.net/amp/wow/arti-birrul-
walidain-serta-cara-penerapannya-dalam-keseharian-200518c.html?
amp_js_v=a9&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw==#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16590613140552&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.brilio.net%2Fwow
%2Farti-birrul-walidain-serta-cara-penerapannya-dalam-keseharian-
200518c.html
https://muslim.or.id/5637-hak-hak-tetangga.html

Anda mungkin juga menyukai