Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fatatun Malihah

NIM : PA822092
Fakultas/Jenjang/ : FKIP/S1/PAUD
Prodi
Tingkat/Kelas : 1/C
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Pendidikan
Dosen Pengampu : Wafa Aerin, M.Pd

RESUME

TEORI DAN PILAR PENDIDIKAN

A. Teori Pendidikan

 Teori pendidikan merupakan landasan dalam pengembangan praktik-praktik


pendidikan, misalnya pengembangan kurikulum, proses belajar-mengajar, dan manajemen
sekolah. Ada 4 (empat) teori pendidikan, yaitu (1) pendidikan klasik, (2) pendidikan
personal, (3) teknologi pendidikan, dan (4) pendidikan interaksional.

1)    Teori Pendidikan Klasik (Classical Education)

     Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti perenialisme,


essensialisme, dan eksistensialisme, yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai
upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini
lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses.

2)    Teori Pendidikan Personal (Personalized Education)

     Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki
potensi-potensi tertentu. Pendidikan romantik berpangkal dari pemikiran-pemikiran J.J.
Rouseau tentang tabula rasa, yang memandang setiap individu dalam keadaan fitrah,
memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.

3)    Teknologi Pendidikan

     Teknologi pendidikan yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan


dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi.
Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam teknologi pendidikan, yang lebih
diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-
kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama

4)    Teori Pendidikan Interaksional


     Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari
pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama
dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan
kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak
dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.

B. Pilar-pilar Pendidikan

     Ada lima pilar pendidikan yang direkomendasikan UNESCO yang dapat digunakan
sebagai prinsip pembelajaran yang bisa diterapkan di dunia pendidikan (dalam Suwarno,
2006).

1)    Learning to know

     Learning to know bukan sebatas proses belajar di mana pebelajar mengetahui dan
memiliki materi informasi sebanyak-banyaknya, menyimpan dan mengingat, namun juga
kemampuan untuk dapat memahami makna dibalik materi ajar yang telah diterimanya.

2)    Learning to do

     Learning to do bukanlah pembelajaran yang hanya menumbuh kembangkan


kemampuan berbuat mekanis dan keterampilan tanpa pemikiran; tetapi mendorong
peserta didik agar terus belajar bagaimana menumbuh kembangkan kerja, juga bagaimana
mengembangkan teori atau konsep.

3)    Learning to be

     Melengkapi learning to know dan learning to do, Robinson Crussoe berpendapat bahwa
manusia itu tidak bisa hidup sendiri tanpa kerja sama atau dengan kata lain manusia saling
tergantung dengan manusia lain.

4)    Learning to live together

     Learning to live together ini mengajarkan seseorang untuk hidup bermasyarakat dan
menjadi manusia berpendidikan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri dan masyarakatnya
maupun bagi seluruh umat manusia.

5)    Learning how to learn

     Manusia hidup pada hakekatnya adalah berhadapan dengan masalah. Setiap manusia
dituntut untuk menyelesaikan masalah. Learning how to learn akan membawa peserta
didik pada kemampuan untuk dapat mengembangkan strategi dan kiat belajar yang lebih
independen, kreatif, inovatif, efektif dan efisien, dan penuh percaya diri, karena masyarakat
adalah learning society atau knowledge society.   Learning how to learn memerlukan model
pembelajaran baru, yaitu pergeseran dari model belajar menghafal menjadi model belajar
mencari/ meneliti.

Anda mungkin juga menyukai