Anda di halaman 1dari 3

Ramadhan Bukan Bulan Rebahan tapi Bulan Perubahan

Oleh : Arnianti Amir, S.Pd

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).

Setiap muslim tentunya menginginkan dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan, dan akan
menyambutnya dengan suka cita. Karena bagi setiap muslim bulan Ramdhan adalah adalah bulan yang
sangat istimewa. Bulan dimana Allah akan melipatgandakan pahala sehingga mampu mencapai derajat
taqwa dengan banyak melakukan amal sholih.

“Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah
mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu
neraka ditutup; setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada satu malam yang nilai amal padanya lebih baik
dari seribu bulan. Karena itu, siapa saja yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sesungguhnya dia
tidak akan dapat lagi memperoleh kebaikan selama-lamanya.” (HR. an-Nasa’i dan Ahmad).

Menahan lapar dan haus ditengah cuaca terik memang melelahkan dan mebuat kantuk, hal inilah yang
membuat kebanyakan orang yang berpuasa lebih memilih tidur agar merasakan waktu yang cepat
berlalu. Tren anak muda saat ini biasa menyebutnya dengan istilah “rebahan”, sehingga menjadikan
puasa di bulan Ramadhan ini banyak yang menyampaikan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah
ibadah.

Yerlebih lagi dikarakan bahwa tidurnya orang yang bsrpuasa juga pahala. Sehingga dengan penyampaian
yang semacam ini orang akan bermalas-malasan di bulan Ramadhan bahkan mereka lebih memilih tidur
daripada melakukan amal sholih.

Padahal Ramadhan sejatinya menekankan kepada kita bahwa sejatinya umat Islam itu adalah umat yang
ahli melaksanakan ibadah, ahli melakukan puasa. Maka tidak heran jika ketika membuka lembaran
sejarah, kita akan menemukan generasi awal kita mampu menorehkan prestasi, mampu mencatatkan
sejarah gemilang dalam peradaban Islam, adalah ketika mereka sedang berpuasa di bulan Ramadhan.

Diantara prestasi gemilang yang diraih itu antara lain:


1. Perang Badar

Allah Swt memberikan perintah puasa di bulan Ramadhan tahun kedua setelah hijrah. Di tengah
kondisinya yang sedang menjalankan ibadah puasa, terjadi pula perang besar pertama umat Islam
melawan kafir Quraisy pada 17 Ramadhan di tahun yang sama. Meski kalah secara jumlah dimana umat
Islam hanya memiliki kekuatan 313 pasukan, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda. Namun atas pertolongan
Allah Swt, umat Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Quraisy yang memiliki kekuatan lebih besar
berupa 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda. Perang ini kemudian dikenal
sebagai perang Badar karena terjadi di lembah Badar.

2. Fathul Mekkah/pembebasan Mekkah

Tujuh tahun setelah perang Badar tepatnya pada Ramadhan tahun ke-8 hijriyah, pasukan Muslim yang
dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw berhasil membebaskan Mekkah. Bahkan Fathul Mekkah atau
pemebasan Mekkah terjadi tanpa adanya pertempuran fisik.

3. Penaklukan Andalusia

Andalusia berhasil ditaklullan pada Ramadhan 91 H oleh pasukaan kaum Muslim yang dipimpin oleh
Tariq bin Ziyad. Penaklukan Andalusia merupakan salah satu kemenangan besar Muslim. Bahkan,
penyerbuan di kota-kota yang berbatasan dengan Selatan Spanyol itu, menjadi kemenangan yang
bertahan selama 800 tahun lamanya.

4. Pertempuran Ain Jalut

Pada bulan Ramadhan tahun 658 H juga menjadi catatan penting sejarah Islam. Pada saat itu, pasukan
Muslim Mamluk yang dipimpin oleh Saifuddin Al-Qutuz bertempur melawan tentara Mongol. Dalam
perang yang terjadi di Palestina saat itupasukan Muslim mendapat kemenangan besar karena berhasil
memukul mundur tentara Mongol. Kekalahan telak di kubu Mongol itu disebut-sebut menjadi yang
pertama kalinya.

5. Penaklukan Krimea

Pada bulan Ramadhan tahun 889 H Krimea ditaklukan oleh pasukan Khilafah Utsmani. Meski yang
terkenal adalah penaklukanK onstantinopel, namun nyatanya ada banyak wilayah lain yang juga
direbutnya. Dari mulai Serbia, Bosnia, pantai Laut Hitam, termasuk Krimea.
6. Penaklukan Nubia

Ramadhan tahun 31 H juga menjadi sejarah penting. Saat itu pasukan kaum Muslim mampu
memenangkan perang dengan Nubia di Mesir Selatan dengan membawa 20 ribu pasukan. Dari
kemenangan tersebut, kedua pihak akhirnya menghasilkan sebuah perjanjian. Islam memiliki
keuntungan dengan penyebaran Islam di Afrika Timur.

7. Pertempuran dengan Israel

Pada bulan Ramadhan 1393 H menjadi catatan sejarah Muslim yang sangat penting. Sebab di tahun
tersebut, tentara Mesir dan Suriah melancarkan serangan pada Israel di semenanjung Sinai. Perang itu
bertahan selama enam hari, tepatnya pada 10 Ramadhan atau 6 Oktober 1973. Meski belum bisa
membebaskan al Quds, namun pertempuran tersebut berhasil membuat Israel kalah.

Semua ini terjadi di ulan Ramadhan sehingga tidak ada alasan untuk menjalankan puasa Ramadhan ini
dilalui dengan santai,"rebahan" , tidak bersemangat bahkan diisi dengan hal yang sia – sia. Jauhnya
kaum Muslim dari nilai – nilai Islam saat ini adalah indikator yang menjerumuskan khususnya pemuda,
kaum muslimin pada umumnya menjadikan Ramadhan hanyalah rutinitas biasa, sebatas menahan lapar
dan dahaga, tanpa mengetahui hakekat kabaikan dan keberlimpahan pahala yang dipadat dari Allah Swt.

Oleh karena itu, pada bulan Ramadhan ini merupakan moment yang tepat untuk kaum Muslim bersatu
dan berjuang dengan cara menumbuhkan ketaatan total kepada Allah, mengkaji Islam kaffah,
melantunkan banyak doa ketika sedang berpuasa sehingga akan mengundang datangnya pertolongan
Allah agar kemenangan kembali diraih kaum Muslim dengan diterapkannya syariat Islam secara
sempurna dalam seluruh aspek kehidupan dan menghancurkan kedzaliman sehancur-hancurnya.

Wallahu a’lam bi ash shawwab.

Anda mungkin juga menyukai