A. INFORMASI UMUM
B. Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menyusun paragraf dengan tepat.
C. Materi
Pola pegembangan paragraf merupakan alternatif yang dapat dipilih untuk
menguraikan ide atau gagasan dalam bentuk paragraf. Hal ini berkaitan dengan
produktivitas menghasilkan gagasan pokok dalam rangkaian kalimat yang satu dan
padu, yaitu kohesif dan koherensif. Perhatikan tabel (4) berikut!
1) Teknik Perbandingan
Pembandingan dan pengontrasan atau pertentangan merupakan suatu cara yang
digunakan pengarang untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek,
atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu (Suladi, 2015). Pola pengembangan
paragraph dengan perbandingan digunakan untuk membandingkan dua unsur atau lebih yang
memiliki persamaan dan perbedaan, serta diketahui secara umum oleh masyarakat luas. dengan
cara penulis mengemukakan uraian yang berisi perbandingan antara hal-hal yang ditulis dengan
sesuatu yang lain. Perbandingan ini dilakukan dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan
antara keduanya. Dengan membandingkan sesuatu yang baru dengan sesuatu yang telah
diketahui oleh pembaca, diharapkan pembaca lebih mudah memahami hal baru yang
disampaikan penulis. Pengembangan paragraf yang menunjukkan pembandingan pada
umumnya ditandai dengan kata-kata seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama
dengan, sejalan dengan, dan sementara itu. Sementara itu, pengembangan paragraf yang
menunjukkan pengontrasan pada umumnya ditandai dengan kata-kata yang mengandung makna
pertentangan, seperti akan tetapi, berbeda dengan, bertentangan dengan, lain halnya dengan, dan
bertolak belakang dari (Suladi, 2015).
2) Teknik Ilustrasi
Pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan dalam paragraf paparan
(ekspositoris) untuk menyajikan suatu gambaran umum atau khusus tentang suatu prinsip atau
konsep yang dianggap belum dipahami oleh pembaca (Suladi, 2015). Pada paragraf ilustrasi
pengembangan paragraf digambarkan secara objektif. Teknik ilustrasi digunakan dengan cara
penulis berusaha menunjukkan contoh-contoh nyata, baik contoh-contoh untuk pengertian yang
konkret maupun yang abstrak. Contoh-contoh dalam ilustrasi berfungsi untuk mengonkretkan
suatu prinsip umum yang sudah diuraikan sebelumnya. Dengan model pemaparan seperti itu
pembaca diharapkan dapat menangkap informasi yang diinginkan penulis dengan mudah. Selain
itu, pembaca mampu memperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang disampaikan.
3) Teknik Klasifikasi
Paragraf klasifikasi merupakan satu dari beberapa jenis paragraf yang topik utamanya
dikembangkan dengan mengelompokkannya ke beberapa kelompok berdasarkan sifat atau ciri-
ciri tertentu. Teknik klasifikasi digunakan dengan cara penulis mengemukakan suatu pokok
masalah yang majemuk. Sesudah itu, dipecah atau diuraikan menjadi bagian-bagian serta
digolongkan secara logis dan jelas menurut dasar penggolangan yang berlaku sama bagi tiap
bagian tersebut. Paragraf klasifikasi adalah salah satu pengembangan paragraf eksposisi sehingga
paragraf ini bertujuan memberikan informasi yang jelas kepada para pembacanya. Salah satu
tanda pengembangan paragraf ini dengan menggunakan kata “digolongkan”, “dibagi”,
“dibedakan”, “dikelompokkan”, “diklasifikasikan” dan kata lain yang sejenis. Biasanya kata ini
ditemukan pada awal atau menjadi gagasan utama paragraf
4) Teknik Definisi
Pengembangan paragraf ini digunakan apabila seorang penulis bermaksud menjelaskan
suatu istilah yang mengandung suatu konsep dengan tujuan agar pembaca memperoleh
pengertian yang jelas dan mapan mengenai suatu hal (Suladi, 2015). Secara umum, definisi itu
adalah eksposisi terhadap arti kata-kata. Definisi merupakan penjelasan formal terhadap
pembatasan-pembatasan arti-arti dengan tujuan untuk memperjelas komunikasi. Oleh karena itu,
definisi banyak digunakan untuk mengembangkan eksposisi. Untuk memberikan batasan yang
menyeluruh tentang suatu istilah, kadang-kadang penulis menguraikannya secara Panjang lebar
dalam beberapa kalimat, bahkan mencapai beberapa paragraf.
5) Teknik Analogi
Pengembangan paragraf secara analogi merupakan pengembangan paragraf dengan
ilustrasi yang khusus (Suladi, 2015). Pengembangan dengan analogi ini biasanya digunakan
untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik
oleh umum. Tujuannya adalah untuk menjelaskan informasi yang kurang dikenal. Dalam
pengembangan ini diberikan suatu contoh gambaran yang berbeda, tetapi mempunyai kesamaan,
baik bentuk maupun fungsi, untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sesuatu yang tidak
dipahaminya dengan baik. Pengembangan paragraf dengan menganalogikan sesuatu dengan
benda yang sudah diketahui oleh umum dapat mempermudah pembaca membayangkan objek
yang dilukiskan itu.