Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PENDEKATAN STEAM

PADA PROYEK PEMBUATAN SABUN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran
Kimia Sekolah

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Liliasari, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 2

Rizal 2211441
Siti Fadilawati 2208629
Evan Zerlinda Hanifa 2208851
Clarysa Satari 1900525
Evita Putri Amelia 1903509

MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
A. Pengertian STEAM

STEAM adalah pendekatan pendidikan dalam pembelajaran yang melibatkan siswa


secara total dalam mengeksplorasi dan memahami substansi makna dari pelajaran yang
sedang dilaksanakan. STEAM merupakan sebuah pendekatan pendidikan yang memadukan
lima disiplin ilmu secara harmonis untuk melengkapi dan sebagai dasar untuk memandu
siswa dalam inquiry (penyelidikan), dialog dan pemikiran kritis atau critical thinking. Lima
disiplin ilmu tersebut diantaranya adalah sains, teknologi, teknik, seni dan matematika.
Adapun definisi dari keempat disiplin ilmu diantaranya adalah :

1. Sains (Science)

Pada sains, siswa akan disuguhi sebuah ilmu pengetahuan mengenai aturan, hukum,
teori konsep yang sudah ditetapkan pada alam. Dimana hukum alam bisa dipelajari
secara empiris yang bersifat objektif.

2. Teknologi (Technology)

Pada teknologi, siswa akan diberi sebuah keterampilan untuk memahami alat yang
digunakan untuk mempermudah segala permasalahan yang ada. Selain itu siswa juga
akan dibekali cara membuat alat tersebut dan bagaimana memperoleh ide untuk
mengetahui sebuah permasalahan bisa dikerjakan secara lebih efisien.

3. Teknik (Engineering)

Pada bagian teknik, siswa akan diberi sebuah cara untuk merancang sebuah sistem
seperti prosedur dan aturan untuk merampungkan sebuah masalah.

4. Seni (Art)

Siswa akan mengenali, mengetahui, memahami, menggunakan dan memperagakan


berbagai unsur dan prinsip seni yang sesuai untuk menciptakan, menghasilkan,
mengulas, dan merevisi karya asli dalam seni.

5. Matematika (Math)

Pada matematika, siswa akan diajari mengenai korelasi antara besaran, ruang dan
angka yang digunakan untuk membuat argumen secara rasional dan logis tanpa harus
ada fakta empiris.
B. Tahapan STEAM :

1. Menemukan Masalah dan Solusi


Di tahap awal, minta siswa untuk mengidentifikasikan masalah atau kebutuhan tertentu
yang muncul. Pastikan mereka untuk melihat kemungkinan solusi dari masalah tersebut.
Setelah itu, siswa harus menentukan kriteria dan batasan yang digunakan untuk
merancang solusi masalah, contohnya produk yang dihasilkan harus bisa menghasilkan
energi dan bahannya ada di sekitar rumah.

2. Membayangkan Produk
Setelah mengetahui solusi dari masalah yang ditemukan, siswa bisa membayangkan
bagaimana produk bisa diwujudkan secara nyata. Untuk menciptakannya, mereka bisa
saling berdiskusi dan berbagi ide dalam kelompok, contohnya bagaimana bentuk produk
tersebut, bagaimana cara produk itu bekerja, dan sebagainya.

3. Merencanakan Produk
Kalau sebelumnya siswa hanya membuat gambaran tentang produk, di tahap ini mereka
sudah harus menyusun rencana tentang rancangan produk mulai dari sketsa bentuk,
ukuran, dan bahan-bahan yang diperlukan.

4. Membuat dan Menguji Produk


Di tahap akhir, pastikan siswa berhasil membuat produk sesuai dengan rancangan yang
ada. Setelah itu, lakukan uji coba produk berdasarkan kriteria dan batasan yang sudah
ditentukan sebelumnya. Kalau produk belum memenuhi kriteria, diskusikan bersama
siswa bagaimana cara untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk itu.
IMPLEMENTASI STEAM PADA KONTEKS PEMBUATAN SABUN

Kompetensi Dasar :

3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, penggolongan, dan kegunaan polimer
4.7 Mengintegrasikan antara struktur, tata nama, sifat, penggolongan polimer dengan
kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi :

1. Mengidentifikasi masalah tentang pemanfaatan senyawa organik dalam kehidupan


sehari-hari
2. Menerapkan konsep senyawa organik pada pembuatan sabun
3. Menerapkan konsep reaksi senyawa organik pada pembuatan sabun
4. Menerapkan konsep asam basa pada pembuatan sabun
5. Merancang desain pembuatan sabun
6. Membuat sabun sesuai dengan rancangan
7. Mengkomunikasikan produk sabun yang telah dibuat

Pertemuan 1

Kegiatan Sintak Model Deskripsi Kegiatan


Pembelajaran Pembelajaran

Pendahuluan ● Guru memberi salam dan menanyakan kabar siswa


serta kesiapan belajar
● Guru memeriksa kehadiran siswa
● Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan
mengajukan pertanyaan berikut:
1. Anda sudah mempelajari konsep kimia organik
juga reaksi-reaksinya, namun bagaimana reaksi
tersebut dapat kita aplikasikan untuk
mempermudah keseharian kita?
2. Sebutkan reaksi-reaksi kimia organik yang ada
ketahui?
3. Apa yang anda ketahui mengenai reaksi
saponifikasi?

Kegiatan inti Fase 1: ● Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri
engagement dari 4-5 orang
● Guru memutar video mengenai banjir dan membuat
diskusi terbuka mengenai pentingnya sabun bagi
korban banjir
● Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan retorik:
1. Apa yang anda amati dari video bencana tersebut?
2. Mengapa anak-anak di penampungan banyak
terserang penyakit kulit dan diare?
3. Apa yang dapat kita lakukan untuk menolong
mereka dari penyakit tersebut?

Fase 2: ● Siswa mengumpulkan informasi mengenai cara


exploration membuat sabun
● Guru membagikan LKS pada setiap kelompok dan
mengarahkan siswa untuk mendiskusikan alat dan
bahan yang akan digunakan pada pembuatan sabun
● Guru memberikan peer assessment untuk melihat
keaktifan masing-masing siswa
● Siswa mengumpulkan LKS yang telah didiskusikan
● Guru memberikan tiap kelompok kesempatan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mengenai pembuatan
sabun yang akan dibuat

Fase 3: ● Siswa menerapkan konsep yang sudah diperoleh


Explanation untuk merancang proses dan prosedur pembuatan
sabun
● Siswa mempresentasikan hasil rancangannya
● Guru memberikan penguatan dan masukan atas hasil
rancangan siswa
● Guru menjelaskan teknik pembuatan sabun secara ill-
define

Penutup ● Guru menugaskan siswa untuk membawa alat dan


bahan yang dibutuhkan selain yang tersedia di
laboratorium kepada siswa
● Menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya
akan dilaksanakan di laboratorium kimia
● Guru menutup pertemuan dengan salam

Pertemuan 2

Langkah Sintaks model Deskripsi kegiatan


pembelajaran pembelajaran

Pendahuluan ● Guru memberi salam dilanjutnya dengan


menanyakan kabar dan kesiapan belajar siswa
● Guru mempersilahkan siswa untuk duduk
berdasarkan kelompoknya
● Guru memberikan apersepsi dan motivasi
● Guru mereview materi mengenai reaksi saponifikasi
tujuan pembuatan sabun

Kegiatan inti Fase 4: ● Guru mempersilahkan siswa untuk membuat sabun


Elaboration bersama kelompoknya
● Guru memberikan peer assessment untuk melihat
keaktifan masing-masing siswa
● Guru membimbing dan memberikan bantuan kepada
kelompok yang membutuhkan bantuan
● Guru menginstruksikan untuk membiarkan sabun
pada proses pencetakan dan memberikan label
● Guru memberikan format laporan dan
mempersilahkan siswa untuk mengisinya secara
berkelompok
● Siswa menguji sabun yang telah dilakukan

Fase 5: ● Guru menyampaikan aturan teknis presentasi


Evaluation ● Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil proyek yang telah diuji coba
dan menekankan pada komunikasi yang persuasif
● Guru memonitor jalannya presentasi kelompok
● Guru memberikan kesempatan bertanya pada
kelompok lain

Penutup ● Guru merefleksi hasil kegiatan pembelajaran


● Siswa bersama guru menyimpulkan ill-define
problem menjadi well-define outcome dari hasil
pembelajaran
● Guru memberi penguatan terkait penerapan konsep
reaksi senyawa organik pada percobaan pembuatan
sabun. Juga menjelaskan pengaruh pemilihan reagen
terhadap hasil
● Guru memberikan self assessment untuk melihat
pemahaman diri siswa terkait penerapan konsep pada
proyek pembuatan sabun
● Menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya

Anda mungkin juga menyukai