Anda di halaman 1dari 3

KARYA ILMIAH

“Tantangan perkuliahan online bagi mahasiswa”

Disusun oleh:

KAREN JUNIAR ROHANA

karen.rohana@stipakdh.ac.id

STIPAK DUTA HARAPAN MALANG


Surat Pembaca
Tantangan perkuliahan online bagi mahasiswa
YTh:

Bapak Presiden Republik Indonesia

Bapak menteri Pendidikan Nasional

Percepatan penanganan Covid-19

Di Tempat

Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Karen Juniar Rohana, saya adalah seorang mahasiswa yang
mengalami tantangan pada saat melakukan perkuliahan online. Melalui surat terbuka ini
saya ingin menyampaikan beberapa hal yang mengganggu pikiran saya.

Selama 2 tahun terakhir ini dunia pendidikan dilakukan secara online, tentunya ada
berbagai tantangan yang membuat mahasiswa merasa nyaman dan kesulitan saat
melakukan pembelajaran secara online . menurut saya secara pribadi, perkuliahan
online saat ini menjadi tantangan besar bagi saya dimana saya mengalami sedikit
kesulitan pada saat memahami materi yang telah diberikan Karena buruknya jaringan
yang ada di tempat tinggal saya . Saya memahami bahwa masa sekarang ini
pemerintah masih berjibaku dengan penanggulangan covid-19, namun disisi lain
bukankah langkah-langkah dalam menghadapi new normal sudah juga diambil.
Beberapa kelonggaran telah diberikan kepada publik, seperti dibukanya tempat ibadah,
pasar, supermarket, dan wisata umum dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Namun mengapa pendidikan belum diperbolehkan tatap muka langsung? Mengapa


masih menggunakan daring? Jika alasannya untuk menekan jumlah penyebaran virus
corona, tapi apakah pasar lebih higienis dari sekolah? Contohnya di pasar tradisional
seperti yang kita tau jauh dari kata bersih dan sehat, lumpur, bau ikan sampah dimana-
mana. Meskipun pedagang telah diberi jarak namun apakah pembeli bisa diberikan
jarak?.melainkan hanya diwajibkan menggunakan masker sebagai standarnya Lalu ada
apa dengan perkuliahan online bukankah mahasiswa menggunakan masker dan
mencuci tangan juga?

Bapak ibu yang terhormat, pada saat melakukan pembelajaran secara online saya
selaku mahasiswa sangat keberatan. Dimana kami harus membayar biaya perkuliahan
sekian juta, diliuar itu kami juga menyiapkan perangkat elektronik dan juga kuota
internet untuk pembelajaran daring. Akan lebih mudah jikalau kami melakukan
perkuliahan secara offline dimana dapat menghemat biaya serta tidak terjadi
komunikasi yang salah dan interaksi satu sama lainpun dapat berjalan dengan baik .

Jika tempat umum seperti pasar, supermarket, arena wisata dibuka meskipun zona
merah mengapa tidak diberlakukan hal tersebut pada pendidikan yang merupakan
generasi penerus bangsa ? Jika telah diberlakukan New normal saya berharap secara
keseluruhan, selain itu haruslah memberikan edukasi pada masyarakat tentang
pentingnya makanan dan pola hidup sehat agar dapat bertahan dimasa yang sulit ini.

Demikian surat ini saya buat tanpa bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Karen

Palu, Sulawesi tengah.

Anda mungkin juga menyukai