Anda di halaman 1dari 27

RIZQY - 2

UR 3-
N

XM
IF
NADZ

IPA8
TUGAS

KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA


Kerajaan
KUTAI
Martadipura
Kerajaan Kutai Martadipura berdiri sekitar abad ke-4
Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Raja-raja yang pernah memimpin antara lain :


1. Maharaja Kudungga, dengan gelar Anumerta
Dewawarma (sebagai pendiri)
2. Maharaja Aswarman (anak Kudungga)
3. Maharaja Mulawarman (raja yang terkenal pada
masanya)
4. Maharaja Marawijaya Warman
5. Maharaja Gajayana Warman
6. Maharaja Tungga Warman
7. Maharaja Tungga Warman
8. Maharaja Jayanaga Warman
9. Maharaja Nalasinga Warman
10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
11. Maharaja Indra Warman Dewa
12. Maharaja Sangga Warman Dewa
13. Maharaja Candrwarman
14. Maharaja Sri Langka Dewa
15. Maharaja Guna Parana Dewa
16. Maharaja Wijaya Warman
17. Maharaja Sri Aji Dewa
18. Maharaja Mulia Putera
19. Maharaja Nala Pandita
20. Maharaja Indra Paruta Dewa
21. Maharaja Dharma Setia (raja Kutai Martadipura
terakhir)
]Raja yang membawa kejayaan adalah Maharaja
Mulawarman.

Mulawarman membawa kerajaan Kutai Martadipura


berjaya, karena:

1. Memiliki budi pekerti baik, kuat, dan dermawan.

2. Pernah menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada


para kaum Brahmana yang bertempat di
Waprakeswara.

3. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan


Kutai juga diperluas lagi, sehingga dapat membuat
rakyat hidup tenteram dan sejahtera.

4. Selain itu, kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai


Martadipura semakin berkembang pesat, mulai dari
sektor pertanian dan perdagangan karena letaknya
yang sangat strategis. Bahkan diperkirakan sudah
terjadi hubungan dagang internasional. Dengan
demikian, Kutai semakin ramai dan rakyat hidup
makmur.
Namun, keadaan Kerajaan Kutai setelah
Mulawarman tidak menunjukkan tanda-tanda yang
jelas. Hingga akhirnya Kerajaan Kutai mengalami
keruntuhan pada masa pemerintahan raja
terakhirnya yang bernama Maharaja Dharma Setia.

Faktor penyebab keruntuhannya tersebut karena


adanya perebutan kekuasaan antara kerajaan Kutai
Martapura yang memeluk agama Hindu dengan
kerajaan Kutai Kertanegara yang sudah memeluk
Islam. Pada saat itu Maharaja Dharma Setia terlibat
peperangan dengan raja Kutai Kertanegara ke-13
yang bernama Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Kutai Kertanegara berhasil memenangkan
peperangan tersebut dan menguasai wilayah Kutai
Martapura. Sejak saat itu kerajaan Kutai Martapura
mengalami masa keruntuhannya.
Kerajaan
Tarumanegara
Kerajaan Taruamngeara berdiri pada abad ke-4 masehi

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan


Tarumanegara antara lain :
1. Jayasingawarman (358-382 M)
2. Dharmayawarman (382-395 M)
3. Purnawarman (395-434 M)
4. Wisnuwarman (434-455 M)
5. Indrawarman (455-515 M)
6. Candrawarman (515-535 M)
7. Suryawarman (535-561 M)
8. Kertawarman (561-628 M)
9. Sudhawarman (628-639 M)
10. Hariwangsawarman (639-640 M)
11. Nagajayawarman (640-666 M)
12. Linggawarman (666-669 M)

Raja yang membawa kejayaan adalah Raja Purnawarman

Faktor penyebab Kerajaan Tarumanegara berjaya adalah


karena pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, ia
memerintahkan kepada rakyatnya untuk melakukan
pembangunan saluran sungai Gomati dan Candrabaga.
Penggalian saluran air ini sangat berpengaruh bagi
kestabilan politik kerajaannya, karena pembangunan aliran
sungai Gomati dan Candrabaga dapat menjadi saluran
irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah
pertanian rakyat. Hasil pertanian tersebut kemudian dapat
memajukan perekonomian. Pembangunan saluran air juga
sangat berguna untuk mengatasi masalah banjir, sehingga
dapat meningkatkan kestabilan sosial dan ekonomi.
Tapi, pada pertengahan abad ke-7 masehi, Kerajaan
Tarumanegara mengalami keruntuhan. Faktor
penyebabnya karena adanya serangan dari kerajaan
lain (serangan dari Kerajaan Majapahit saat
Kerajaan Tarumanegara di bawah kepemimpinan
Raja Sudawarman), pengalihan kekuasaan dari
Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda di
bawah kepemimpinan raja Tarusbawa, dan
kekosongan kepemimpinan karena tidak ada
penerus Kerajaan setelah Raja Linggawarman wafat.
Kerajaan
KALINGGA
Kerajaan Kalingga berdiri sekitar abad ke-6 Masehi

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kalingga


antara lain :
1. Prabu Wasumurti (594-605 M)
2. Prabu Wasugeni (605-632 M)
3. Prabu Wasudewa (632-652 M)
4. Prabu Kirathasingha (632-648 M)
5. Prabu Wasukawi (652 M)
6. Prabu Kartikeyasingha (648-674 M)
7. Ratu Shima (674-695 M)

Kerajaan Kalingga mengalami masa kejayaan pada


masa pemerintahan Ratu Shima

Faktor penyebab kejayaan Kerajaan Tarumanegara


karena kala itu, Kerajaan Kalingga mencapai
kemajuan di berbagai bidang, termasuk ekonomi,
militer, agama, perdagangan, pertanian, dan lainnya.
Bahkan, Kerajaan Kalingga kala itu sudah sudah
menjalin relasi perdagangan dengan Cina. Kemajuan
Kalingga di sektor perniagaan ditopang dengan
keberadaan pelabuhan terbesarnya yang berada di
Pekalongan. Dan juga, sang pemimpin, Ratu Shima,
dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas dan tidak
pandang bulu.
Berakhirnya kepemimpinan Ratu Shima di Kerajaan
Kalingga memberikan tanda keruntuhan, antara lain:
1. Dengan adanya kebijakan baru yang merugikan
rakyat, sehingga masyarakat frustasi dengan
kerajaan karena menyimpang dari kebijakan politik
yang benar.
2. Situasi ekonomi juga mengalami kemerosotan sejalan
dengan persaingan kerajaan lain seperti Sriwijaya,
yang juga memengaruhi wilayah pesisir utara Jawa
Tengah.
3. Aktivitas kriminal dan pelanggaran hukum lepas
kendali karena melemahnya stabilitas politik dan
ekonomi di Kerajaan Kalingga.
4. Kerajaan Kalingga berhasil dikuasai dan sepenuhnya
diperintah oleh Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan
Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno berdiri sekitar abad ke-8
Masehi

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan


Mataram Kuno antara lain :
1. Sanjaya(Ja
2. Rakai Panangkaran
3. Rakai Panunggalan (Dharanindra)
4. Rakai Warak (Samaragrawira)
5. Rakai Garung (Samaratungga)
6. Rakai Pikatan
7. Rakai Kayuwangi (Dyah Lokapala)
8. Rakai Watuhumalang
9. Rakai Watukura (Dyah Balitung)
10. Mpu Daksa
11. Rakai Layang Dyah Tulodong
12. Rakai Sumba Dyah Wawa
13. Mpu Sindok (pindah ke Jawa Timur)
14. Sri Lokapala
15. Makuthawangsawardhana
16. Dharmawangsa Teguh

Raja yang membawa kejayaan bagi Kerajaan


Mataram Kuno adalah Rakai Watukura (Dyah
Balitung)
Faktor penyebab kejayaan Kerajaan Mataram
Kuno, antara lain :
1. Raja Dyah Balitung berhasil memperluas
kekuasaannya hingga ke Bali.
2. Kerajaan Mataram Kuno memiliki daerah
pertanian yang subur dan bisa menghasilkan
berbagai tanaman yang menjadi komoditas
perdagangan.
3. Kehidupan perekonomian masyarakat Mataram
Kuno juga makmur berkat kegiatan beternak,
berdagang, dan membuat kerajinan.

Faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram


Kuno antara lain :
1. Letusan gunung berapi menyebabkan istana yang
telah dibuat rusak dan hancur.
2. Adanya kekosongan jabatan di akhir kerajaan.
3. Keadaan ekonomi yang terus menurun.
4. Kekhawatiran akan kembalinya Sriwijaya untuk
menyerang .
5. Adanya peristiwa pralaya medang dan
mengakhiri kekuasaan Mataram Kuno.
Kerajaan
SRIWIJAYA
Pada abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh
Dapunta Hyang Sri Jayanasa di daerah Palembang,
Sumatera Selatan.

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kalingga


antara lain :
1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M)
2. Indrawarman (702 M)
3. Rudra Wikrama (728-742 M)
4. Sanggramadhananjaya (775 M)
5. Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M)
6. Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)
7. Dharmasetu (790 M)
8. Samaratungga/Rakai Garung (792 M)
9. Balaputradewa (856 M)
10. Sri Udayadityawarman (960 M)
11. Sri Wuja atau Sri Udayaditya (961 M)
12. Hsiae-she (980 M)
13. Sri Cudamani Warmadewa (988 M)
14. Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M)
15. Sri Marawijayottunggawarman (1008 M)
16. Sumatrabhumi (1017 M)
17. Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M)
18. Sri Dewa (1028 M)
19. Dharmawira (1064 M)
20. Sri Maharaja (1156 M)
21. Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M)
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya sendiri adalah
saat dipimpin oleh raja Balaputradewa pada abad ke-
9
Masa kejayaan kerajaan ini awalnya adalah kerajaan
yang kecil, tetapi seiring berjalannya waktu kerajaan
sriwijaya dapat menjadi besar dengan menaklukan
kerajaan-kerajaan kecil disekitar dan akhirnya
menjadi pusat agama budha di Asia Tenggara pada
masanya. Selain itu, letaknya yang strategis di jalur
perdagangan antara china dan india membuat
aktivitas perdagangan di Sriwijaya sangat maju.
Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan
antara India dan Tiongkok, yakni dengan
penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda.
Faktor yang membuat keruntuhan kerajaan ini
faktor geografi yang membuat ekonomi melemah.
Hal itu terjadi karena kota Palembang semakin jauh
dari laut karena endapan lumpur di sungai musi
sehingga tidak ada lagi kapal-kapal yang datang.
Selain itu, juga faktor peperangan seperti serangan
ekspedisi pamalayu oleh Kerajaan Singasari dan
serangan dari Kerajaan Majapahit yang membuat
kerajaan Sriwijaya kalah pada tahun 1377.
Kerajaan
KEDIRI
Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-11 (1045 M)

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri


antara lain :
1. Sri Samarawijaya (1042)
2. Sri Bameswara (1117)
3. Sri Jayabaya (1135)
4. Sri Sarweswara (1159)
5. Sri Aryyeswara (1169)
6. Sri Gandra (1181)
7. Sri Kameswara (1184)
8. Sri Kertajaya (1194)

Raja yang membawa kejayaan bagi Kerajaan Kediri


adalah Raja Jayabaya

Faktor penyebab kejayaan Kerajaan Kediri antara lain :


1. Naik tahtanya Jayabaya sebagai raja yang
mempersatukan Kerajaan Kediri dengan Kerajaan
Jenggala.
2. Seni sastra yang berkembang pesat
3. Dibentuknya jabatan Senapati Sarwajala sebagai
panglima angkatan laut. Sehingga bisa berkembang dari
kerajaan bercorak agraris menjadi kerajaan maritim-
agraris
4. Wilayah kekuasaan makin meluas hingga ke beberapa
pulau di Indonesia
Penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri berawal dari
konflik antara Kertajaya dan kaum Brahmana. Konflik
tersebut dipicu oleh ambisi Kertajaya yang ingin
disembah oleh para Brahmana Hindu dan Buddha di
Kerajaan Kediri. Untuk menghadapi ancaman dari
Kertajaya, kaum brahmana memutuskan kabur dari
pusat kerajaan Kediri menuju ke daerah Tumapel
untuk meminta perlindungan kepada Ken Arok. Pada
1222, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan
yang berdaulat dan terpisah dari Kerajaan Kediri. Dan
berhasil menaklukkan Kediri pada 1222 yang menandai
runtuhnya Kerajaan Kediri.
Kerajaan
SINGaSARI
Kerajaan Singasari berdiri pada tahun 1222 Masehi

Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan


Singasari antara lain :
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 -
1247 M)
2. Anusapati (1247 - 1249 M)
3. Tohjaya (1249 - 1250 M)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272 M)
5. Kertanegara (1272 - 1292 M)

Raja yang membawa kejayaan untuk Kerajaan


Singasari adalah Raja Kertanegara

Faktor penyebab kejayaan Kerajaan Singasari antara


lain :
1. Struktur pemerintahan Singasari yang teratur dan
kuat
2. Perkembangan yang pesat dalam perdagangan dan
pelayaran di Singasari
3. Kuatnya angkatan perang Singasari yang dibuktikan
dari ekspansi yang dilakukan Raja Kertanegara
hingga ke Melayu
4. Kerajaan Singasari mampu menghalau pengaruh
kerajaan asing yang ingin menguasai Singasari yakni
Kerajaan Sriwijaya dan Mongol
5. Kehidupan keagamaan yang damai dengan
mengangkat kepala agama Buddha dan Hindu untuk
mendampingi Raja mencapai sebuah keputusan
Faktor penyebab Kerajaan Singasari runtuh pada
tahun 1292 yaitu setelah adanya serangan dari
bala tentara Jayakatwang (keturunan Kertajaya,
raja Kediri). Dan, Kertanegara tewas dalam
serangan tersebut. Sehingga, Kerajaan Singasari
berada di bawah kekuasaan Jayakatwang dengan
pusat kekuasaan di Kediri
Kerajaan
MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu
Buddha terbesar di Indonesia yang berdiri pada abad
ke 13 hingga abad ke 16.

Raja-raja Kerajaan Majapahit antara lain :


1. Raden Wijaya (1293-1309 M)
2. Sri Jayanagara (1309-1328 M)
3. Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M)
4. Hayam Wuruk (1350-1389 M)
5. Wikramawardhana (1389-1429 M)
6. Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M)
7. Prabu Brawijaya I (1447-1451 M)
8. Prabu Brawijaya II (1451-1453 M)
9. Prabu Brawijaya III (1456-1466 M)
10. Prabu Brawijaya IV (1466-1468 M)
11. Prabu Brawijaya V (1468 -1478 M)
12. Prabu Brawijaya VI (1478-1489 M)
13. Prabu Brawijaya VII (1489-1527 M)

Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaan ketika


masa kepemimpinan Hayam Wuruk (1350-1389 M).
Masa kejayaan Majapahit tidak terlepas dari peran
Gajah Mada yang berhasil menumpas
pemberontakan serta mampu menyatukan
Nusantara.
Selain memperluas wilayah, Majapahit juga menjalin
hubungan dengan kerajaan disekitar Asia Tenggara.
Kejayaan Majapahit tidak terlepas dari armada laut
dibawah Mpu Nala. Berkat strategi dan kekuatan
militernya Majapahit mampu menstabilkan
wilayahnya serta memperluas wilayah. Selama
berjaya Kerajaan Majapahit menjadi pusat
perdagangan dengan komoditas ekspor yaitu lada,
garam dan lengkeng.

Pasca meninggalnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk


Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran. Hal ini
diakibatkan oleh kurang cakapnya penerus Hayam
Wuruk untuk mengelola wilayah kekuasaan
Majapahit. Berikut adalah faktor runtuhnya
Majapahit :
1. Banyak wilayah taklukkan yang melepaskan diri
2. Terdapat konflik perebutan tahta
3. Meletusnya Perang Paregreg
4. Semakin berkembangnya pengaruh Islam di Jawa.

"JASMERAH,
JANGAN SEKALI-SEKALI MELUPAKAN
SEJARAH.
TERIMA KASIH
MAKASEH

MATUR NUWUN
HATUR NUHUN
TERIMO KASIH

Anda mungkin juga menyukai