Nama CGP : Nur Meilawati, M.Pd.
Tanggal : 13 Maret 2023
Pendamping : Dra. Eny Suryani, M.Pd.
Fokus Pertanyaan PP
pendampingan 5 1. Bagaimana proses Bapak/Ibu
kali ini adalah : dalam menemukan/mengidentifikasi
sumber daya yang ada di sekolah?
A. Penerapan
aksi nyata
modul 3.1
Refleksi proses
pembuatan peta
sumber daya
2. Apa saja kendala dan tantangan
yang Bapak/Ibu hadapi saat
melakukan identifikasi sumber daya
sekolah dan bagaimana Bapak/Ibu
mengatasinya?
3. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu
ketika berhasil mengidentifikasi
sumber daya sekolah?
4. Apa pertimbangan Bapak/Ibu
dalam menentukan sumber daya
sekolah?
5. Apakah terdapat hal lain yang
dapat dijadikan sumber daya
sekolah yang belum Bapak/Ibu
temukan dalam proses yang sudah
berlangsung?
Refleksi poses 1. Berdasarkan hasil pemetaan yang
pengambilan Bapak/ Ibu lakukan, bagaimana hal
keputusan tersebut memengaruhi proses
pengambilan keputusan yang
dilakukan Bapak/ Ibu?
2. Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu
masih perlu dikembangkan atau
perlu dievaluasi?
Jawaban CGP
 Berdasarkan materi sumberdaya, berupa
7 modal aset, yaitu modal manusia,
modal fisik, modal sosial budaya,
modal lingkungan, modal politik, modal
agama dan modal finansial
 Memasukan aset sesuai golongannya,
golongan tanah, mesin, gedung, jalan,
golongan aset tetap lainnya: buku dan
kontruksi
 Mengerucutkan aset daerah menjadi
aset sekolah
 Kurangnya informasi mengenai aset
daerah yang ada di wilayah sekolah
seperti kecamatan dan kelurahan/desa.
 Setelah dilakukan identifikasi cakupan
aset luas dan banyak, sehingga harus
dipilih mana sebagai sumber daya
sekolah, dan kami memilih berdasarkan
lokasi yang dekat (satu RT/RW/Desa)
 Merasa senang dan lebih percaya diri
dikarenakan dengan hasil diskusi
bersama sumber daya yang ada di
SMKN 1 Tangsel sangat banyak dan
bisa dimanfaatkan
 Ada persaan bersalah sebelumnya,
mengatakan aset di sekolah kurang
 Ada beban, bagaimana mengelola aset
agar maksimal dan termanfaatkan
dengan baik
Dengan mengedepankan kekuatan
aset/melakukan pendekatan Inkuiri
Apresiasi (IA), berpikir berbasis aset dan
dengan mempertimbangkan kebutuhan
belajar murid yang prosesnya adalah
pembelajaran berpihak pada murid dalam
Merdeka Belajar, maksudnya belajar dimana
saja, dengan alat bantu/media apa saja tapi
tujuan pembelajaran bisa tercapai
Untuk sementara saya masih belum
menemukan hal lain selain yang sudah
disebutkan pada modul
 Hasil identifikasi aset sekolah,
memperjelas aset sekolah sehingga
kedepannya akan lebih mudah dalam
proses pengambilan keputusan, terutama
jika dihadapkan pada dilema etika atau
bujukan moral
 Transparansi dan kolaborasi dalam
mengelola aset sangat perlu terus
dikembangkan.
 Adanya sosialisasi mengenai aset dan
pengelolaannya kepada rekan guru lain
sehingga mempunyai pemahaman yang
sama
 Setiap guru berfikir berbasis aset,

3. Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu
mendukung keberhasilan dari
keputusan yang diambil?
4. Adakah pengalaman yang terjadi
(baik dalam waktu dekat ataupun
sebelum mengikuti Pendidikan Guru
Penggerak) yang mencerminkan
dilema etika, baik itu terkait murid
maupun rekan sejawat?
5. Menurut Bapak/Ibu, apakah
proses pengambilan keputusan yang
dilakukan sudah sesuai dengan
prinsip dan langkah yang dipelajari
di modul 3.1?
6. Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu
masih perlu dikembangkan atau
perlu dievaluasi dari proses
pengambilan keputusan tersebut?
B. Rencangan 1. Apakah Bapak/Ibu sudah
program yang membuat rancangan program yang
berdampak berdampak pada murid?
pada murid
2. Apa bentuk program yang sudah
Bapak/Ibu rancang?
3. Dukungan apa saja yang
Bapak/Ibu perlukan untuk
menerapkan program yang sudah
dibuat?
4. Apa yang menjadi tantangan
Bapak/Ibu dalam melaksanakan
rancangan program yang sudah
dibuat?
5. Apa yang Bapak/Ibu lakukan
untuk menghadapi tantangan
tersebut?
C. Perkembangan 1. Bapak/ Ibu sudah merintis
sehingga dengan demikian proses
merdeka belajar dapat tercipta
 Perlu evaluasi dalam pengelolaan aset,
kolaborasi, dan efisiensi
Pengetahuan dan keterampilan dalam
pengambilan keputusan (memahami 3
prinsip, 4 paradigma, 9langkah komitmen
bersama, konsistensi, kekompakan kerja tim,
kemmapuan identifikasi dan pemetaan aset,
kontribusi nyata dari semua sumber daya,
keputusan/ program yang direncanakan
terukur
4. Ada, misalnya:
a. dilema menaikan atau tidak siswa yang
jarang masuk, nilai kurang dll, hampir tiap
tahun pada rapat kenaikan kelas
b. Dilema dalam menegakan aturan sekolah
kepada siswa
c. dilema dalam kedisiplinan bagi guru dan
siswa
5. Cukup sesuai
6. proses pengambilan keputusan:
 penggunaan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9
langkah pengambilan keputusan yang
perlu dikembangkan
 evaluasi dalam proses pengambilan
keputusan yang terkadang spontanitas
tanpa melalui tahapan dan pemikiran
panjang
1. Sudah
2. Program yang digunakan adalah
KIBAS NESTAN (Kita Batasi
Sampah di Sekolah Negeri 1
Tangerang Selatan) dengan program
pendukungnya : Lisaa (Liat Sampah
Ambil), Gelang Raber (Gerakan
Pulang Rapi Bersih), Mewah Prima
(Membawa wadah Pribadi dari
Rumah)
3. Dukungan dari kepala sekolah,
teman sejawat, seluruh stake holder
dan wali murid
4. Kesadaran berbudaya bersih masih
kurang
5. memberi pemahaman dan sosialisasi
kepada murid untuk pembiasaan baru
1. Sudah, perannya sangat baik, menjadi
komonitas pratiksi komunitas praktisi di lingkungan
sekolah (dan sekitarnya, jika ada),
bagaimana peran komunitas ini
terhadap proses belajar Bapak/ Ibu?
2. Apa saja perubahan
menyenangkan yang Bapak/ Ibu
alami dari rekan di komunitas
praktisi Bapak/ Ibu?
3. Apa rencana yang akan dilakukan
komunitas praktisi Bapak/ Ibu
setelah program ini selesai?
4. Apa dukungan yang Bapak/ Ibu
perlukan untuk komunitas praktisi
Bapak/ Ibu agar bisa terus belajar
bersama?
D. Dialog paska 1. Menyampaikan tujuan percakapan
observasi dan hasil analisis data observasi
pembelajaran pembelajaran ke rekan sejawat.
2. Melakukan percakapan umpan
balik. Dalam percakapan CGP
menemukan area pengembangan
dan perbaikan diri yang hendak
dilakukan kepada rekan sejawat.
Catat hasil umpan balik pada
Catatan Percakapan Pasca
Observasi Kelas (format ambil di
modul 2.3 pada bagian aksi nyata).
3. Percakapan perencanaan area
pengembangan
4. Rencana aksi pengembangan diri.
Hasil perencanaan aksi
pengembangan diri rekan sejawat
dicatat pada Lembar Rencana
Pengembangan Diri (format ambil di
modul 2.3 pada bagian aksi nyata)
E. Bagian Akhir a. Melakukan refleksi terhadap
Pendampingan proses pendampingan saat
ini:
1. Setelah Bapak/ Ibu menjalani
program PGP ini apa hal yang
inspirasi dalam membuat bahan ajar dan
strategi belajar yang menarik dan
menyenangkan
2. Semakin kompak dan semangat dalam
bertukar informasi, berkolaborasi dan
bermakna
3. Akan tetap konsisten bersama dengan
komunitas praktisi terus
mengembangkan diri, terus belajar,
mengembangkan pembelajaran PJOK
yang menyenangkan, mengembangkan
pembelajaran berbasis IT, dan berbagi
kepada rekan sejawat agar
berkolaborasi dan saling memberikan
semangat dan menguatkan
4. Dukungan yang diperlukan CGP agar
dalam komunitas praktisi dapat terus
belajar bersama adalah dukungan dari
kepala sekolah sebagai motivator, rekan
sejawat untuk bersama-sama, dukungan
orang tua dan lingkungan sekitar,
berkonsistensi mengembangkan diri dan
menerapkan materi materi yang
dipelajari dan diimplementasikan dalam
aksi nyata yang berdampak pada murid.
1. CGP/saya dapat melaksanakan sesuai
dengan 3 prinsip coaching yakni
kemitraan, prosses kreatif dan
memaksimalkan potensi. Hal-hal yang
dibahas pada pasca observasi yakni:
tujuan dan analisis data observasi
pembelajaran, area yang ingin
dikembangkan, perbaikan diri, indikator
ketercapaian tujuan yang diinginkan,
dan refleksi diri
2. Pada pasca observasi tahapan yang saya
bicarakan adalah tujuan, identifikasi,
rencana aksi, dan tanggung jawab
coachee saat melakukan observasi.
3. Area pengembangannya: coachee akan
meningkatkan area pengembangan
intelektual dalam menyampaikan materi
agar murid dapat dengan cepat
memahami apa yang guru sampaikan
biasanya pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan bisa membantu
pembelajaran lebih bermakna.
Kemudian dalam pengembangan sosial
emosional, dikarenakan keberagaman
siswa materi PJOK yang hampir
seluruhnya adalah praktik dilapangan,
akan menjadi momok bagi siswa yang
tidak suka bergerak, biasanya anak
perempuan.
4. Guru/coachee menggunakan teknik
discovery learning dalam
pembelajarannya dan menggunakan
banyak jenis permainan yang menuju ke
materi utama.
1. Materi yang paling dikuasai pada modul
1.2 tentang peran dan nilai guru
penggerak. Untuk materi yang sangat
menarik adalah modul 3.1 dan modul
3.2
 2. Materi yang masih membingungkan
menurut Bapak/ Ibu paling adalah materi 1.3 BAGJA
Bapak/Ibu kuasai dari materi-materi
yang sudah dipraktikkan?

2. Materi apa yang Bapak/ Ibu

rasakan masih membingungkan dan
ingin dipelajari lebih dalam?

b. Mengapresiasi dan
mengucapkan terima kasih
telah berbagi praktik baik
yang sudah dilakukan dari
pembelajaran daring.
c. Mengingat CGP untuk
menyebarkan,
mengumpulkan dan
mengimput survei tentang
kompetensi guru penggerak
(feedback 360). Kegiatan ini
sudah harus dilakukan
sebelum pelaksanaan PI 6.
Yang harus dilakukan CGP:

1. Menyebarkan kuesioner survey

feedback 3600 sesuai peran dan
jenjang yang diampu oleh CGP
dengan responden Kepala sekolah,
rekan guru (5 orang), dan perwakilan
murid CGP (5 orang)

2. CGP mengisi evaluasi

d. Mengingatkan CGP untuk

melakuan diskusi terkait
Pemetaan Aset (pelaksanaan
sebelum PI 6 dilakukan),
adapun hal-hal yang harus
dilakukan CGP:

1. Menentukan jadwal diskusi

Pemetaan aset dengan Kepala
Sekolah

2. Mengundang aktor (Kepala

sekolah, rekan guru, murid, orang
tua, tokoh setempat dan perwakilan
gender) yang terlibat dalam diskusi

3. Membuat notulen hasil diskusi

4. Mengambil foto kegiatan

5. Mengumpulkan hasil pemetaan

e. Jika ada hal-hal terkait

pembelajaran daring yang
perlu diketahui oleh
fasilitator, maka perlu dicatat
dalam Jurnal Komunikasi di
LMS.