Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Luka (Vulnus) adalah cedera jaringan yang mengganggu proses selular normal
dengan adanya kerusakan pada kontiunitas atau kesatuan jaringan tubuh yang biasanya
disertai dengan kehilangan substansi jaringan. Laserasi palpebra yaitu mekanisme trauma
tumpul dan tajam wajah yang dapat menyebabkan laserasi kelopak mata. Cedera yang
melibatkan kelopak mata dan daerah periorbita umumnya terjadi setelah trauma tumpul
maupun tajam pada wajah.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2009 terdapat 18 juta kasus
kecelakaan yang tercatat tiap tahunnya, yang menyebabkan terjadinya luka pada
korbannya. Jenis luka robek menempati urutan ke dua terbanyak setelah luka bakar.
Data dari Riskesdas 2010 menyatakan bahwa presentasi angka terjadinya luka robek
di Indonesia meningkat seiring bertambahnya angka kecelakaan dalam jalan raya
maupun kecelakaan kerja yang pada tahun sebelumnya 34,6% menjadi 35,2% pada tahun
2010.
Pada provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu 2017-2018 terdapat 3.096 kasus
kecelakaan kerja, yang dimana 48% korban kecelakaan kerja mengalami luka robek pada
bagian tubuhnya (Humas Jateng, 2018). Sedangkan pada daerah kabupaten Kudus
terdapat 1.014 kasus kecelakaan kerja yang dilaporkan oleh BPJS ketenagakerjaan pada
tahun 2016, dari 1.104 kasus yang terjadi, sebagian besar korban kecelakaan kerja
mengalami beberapa macam cedera yaitu patah tulang, luka robek pada kulit sampai
cedera kepala (BPJS Ketenagakerjaan, 2016).
Penanganan pada kasus vulnus laceratum terdapat beberapa macam tindakan, salah
satunya adalah pembersihan luka dan penutupan luka, tindakan tersebut harus dilakukan
agar tidak terjadi infeksi pada luka yang ditandai dengan munculnya warna kemerahan
pada sekitar luka, terasa panas, luka mengalami pembengkakan, terbentuknya nanah atau
pes dan masa penyembuhan luka mengalami pemanjangan waktu. Jika hal tersebut terus
berlanjut maka infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh atau sistemik yang di tandai
dengan demam, mual, muntah dan merasa lemas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan Vulnus
Laceratum Palpebra dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
utuh dan komprehensif.
2. Tujuan Khusus
A) Mampu melaksanakan pengkajian pada pasien dengan Vulnus Laceratum
Palpebra
B) Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan Vulnus
Laceratum Palpebra
C) Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan Vulnus
Laceratum Palpebra
D) Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan Vulnus
Laceratum Palpebra
E) Mampu melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
Vulnus Laceratum Palpebra
F) Penulis mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Vulnus Laceratum Palpebra

Anda mungkin juga menyukai