Anda di halaman 1dari 13

TUGAS GERONTIK

RINGKASAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Oleh :

NAMA : ANITA LARINU


NIM : 1490122062

INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG


PROGRAM PROFESI NERS XXIX
BANDUNG
2023
RINGKASAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dx Keperawatan Gangguan mobilitas fisik


Definisi Keterbatasan dalam Gerakan fisik dari satu atau lebih
ekstremitas secara mandiri
Batasan karakteristik Data Mayor
Subjektif :
1. Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
Objektif :
1. Kekuatan otot menurun
2. Rentang gerak (ROM) menurun)

Data Minor
Subjektif :
1. Nyeri saat bergerak
2. Enggan melakukan pergerakkan
3. Merasa cemas saat bergerak
Objektif :
1. Sendi kaku
2. Gerakkan tidak terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah
Pengkajian Anamnesa
Pemeriksaan fisik: ekstremitas (kekuatan)
Pengkajian fungsional : katz Indeks
Faktor yg berhubungan 1. Kerusakan integritas struktur tulang
2. Perubahan metabolism
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan kendali otot
5. Penurunan masa otot
6. Penurunan kekuatan otot
7. Kekuatan sendi
8. Kontraktur
9. Malnutrisi
10. Gangguan musculoskeletal
11. Gangguan neuromuscular
12. Kurang terpapar informasi aktivitas fisik
13. Gangguan kognitif
14. Keengganan melakukan pergerakan
15. Gangguan sensoripersepsi
Alternatif Dx (Saran Resiko jatuh
Intoleransi aktivitas
Penggunaan)
Resiko cedera
Hambatan berjalan
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:
Klien mampu melakukan Gerakan fisik secara mendiri
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapakan mobilitas fisik klien meningkat
Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)
1. Pergerakan ekstremitas meningkat
2. Kekuatan otot meningkat
3. Rentang gerak (ROM) meningkat
4. Kaku sendi menurun
5. Gerakan terbatas menurun
6. Kelemahan fisik menurun
Intervensi (NIC) Dukungan mobilisasi
Observasi:
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
memulai mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik:
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
- Fasilitasi melakukan pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi:
- Jelaskan tujuan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan

Dx Keperawatan Gangguan memori


Definisi Ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau perilaku
Batasan karakteristik Data Mayor
Subjektif :
2. Melaporkan pernah mengalami pengalaman lupa
3. Tidak mampu mempelajari ketrampilan baru
4. Tidak mampu mengingat informasi factual
5. Tidak mampu mengingat peristiwa
Objektif :
3. Tidak mampu melakukan kemampuan yang dipelajari
sebelumnya

Data Minor
Subjektif :
4. Lupa melakukan perilaku pada waktu yang telah
dijadwalkan
5. Merasa mudah lupa
Objektif :
5. Tidak tersedia
Pengkajian Anamnesa
Pengkajian MMSE
Pengkajian abbreviated mental test
Faktor yg berhubungan 16. Ketidakadekuatan stimulasi intelektual
17. Gangguan sirkulasi ke otak
18. Proses penuaan
19. Gangguan neurologis
20. Distraksi lingkungan
Alternatif Dx (Saran Konfusi akut
Penggunaan) Disrefleksia otonom
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:
Kemampuan mengingat klien meningkat
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapakan memori klien meningkat
Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)
7. Verbalisasi kemampuan mempelajari hal baru meningkat
8. Verbalisasi kemampuan mengingat informasi factual
meningkat
9. Verbalisasi kemampuan mengingat peristiwa meningkat
10. Verbalisasi pengalaman lupa menurun
11. Verbalisasi mudah lupa menurun
Intervensi (NIC) Latihan memori
Observasi:
- Identifikasi masalah memori yang dialami
- Identifikasi kesalahan terhadap
orientasi Terapeutik:
- Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori dengan mengulang pikiran yang terakhir
kali diucapkan
- Koreksi kesalahan orientasi
- Fasilitasi mengingat Kembali pengalaman masa lalu
- Fasilitasi kemampuan konsentrasi
- Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yang
baru terjadi
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan prosedur Latihan
- Ajarkan teknit memori yang
tepat Kolaborasi:
- Rujuk pada terapi okupasi, jika perlu
Dx Keperawatan Defisit nutrisi
Definisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolism
Batasan karakteristik Data Mayor
Subjektif :
6. Tidak tersedia
Objektif :
4. Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

Data Minor
Subjektif :
6. Cepat kenyang setelah makan
7. Kram/nyeri abdomen
8. Nafsu makan menurun
Objektif :
6. Bising usus hiperaktif
7. Otot pengunyah lemah
8. Otot menelan lemah
9. Membrane mukosa pucat
10. Sariawan
11. Serum albumin turun
12. Rambut rontok berlebihan
13. Diare
Pengkajian Anamnesa
Pemeriksaan fisik: mulut, abdomen
Mini nutritional assessment
Faktor yg berhubungan 21. Ketidakmampuan menelan makanan
22. Ketidakmampuan mencerna makanan
23. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
24. Peningkatan kebutuhan metabolism
25. Factor ekonomi
26. Factor psikologis
Alternatif Dx (Saran Resiko hypovolemia
Penggunaan) Diare
Gangguan menelan
Resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:
Klien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapakan status nutrisi membaik
Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)
12. Porsi makan yang dihabiskan meninngkat
13. Kekuatan otot pengunyah meningkat
14. Kekuatan otot menelan meninngkat
15. Perasaan cepat kenyang menurun
16. Frekuensi makan membaik
17. Nafsu makan membaik
18. Bising usus membaik
Intervensi (NIC) Manajemen nutrisi
Observasi:
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi makanan disukai
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
Terapeutik:
- Lakukan oral hygiene sebelum makan
- Sajikan makanan secara menarik dengan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika
perlu Edukasi:
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Dx Keperawatan Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Definisi Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal
Batasan karakteristik Data Mayor
Subjektif :
7. Mengantuk
8. Pusing
9. Lelah atau lesu
Objektif :
5. Gangguan koordinasi
6. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah
7. Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi

Data Minor
Subjektif :
9. Palpitasi
10. Mengeluh lapar
11. Mulut kering
12. Haus menigkat
Objektif :
14. Gemetar
15. Kesadaran menurun
16. Perilaku aneh
17. Sulit bicara
18. Berkeringat
19. Jumlah urin meningkat
Pengkajian Anamnesa
Pemeriksaan fisik: mulut, abdomen, mata telinga hidung
Mini nutritional assessment
Faktor yg berhubungan 27. Disfungsi pancreas
28. Resistensi insulin
29. Gangguan toleransi glukosa darah
30. Gangguan glukosa darah puasa
Alternatif Dx (Saran Berat badan lebih
Penggunaan) Deficit nutrisi
Gangguan menelan
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:
Kadar glukosa darah klien berada dalam rentang normal
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapakan kestabilan kadar glukosa darah meningkat
Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)
19. Kesadaran meningkat
20. Mengantuk menurun
21. Pusing menurun
22. Lelah/lesu menurun
23. Keluhan lapar menurun
24. Kadar glukoasa dalam darah membaik
25. Kadar glukosa dalam urin membaik
26. Jumlah urin membaik
Intervensi (NIC) Manajemen hiperglikemia
Observasi:
- Identifikasi penyebab hiperglikemia
- Monitor kadar glukosa darah
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
Terapeutik:
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
Edukasi:
- Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah
lebih dari 250 mg/dL
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
- Ajarkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian insulin
Dx Keperawatan Defisit perawatan diri
Definisi Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas
perawatan diri
Batasan karakteristik Data Mayor
Subjektif :
10. Menolak melakukan perawatan diri
Objektif :
8. Tidak mampu mandi/ mengenakkan pakaian/ makan/ ke
toilet/ berhias secara mandiri
9. Minat melakukan perawatan diri kurang

Data Minor
Subjektif :
(tidak tersedia)
Objektif :
(tidak tersedia)
Pengkajian Anamnesa
Pemeriksaan fisik: head to toe
Pengkajian fungsional: B-ADL
Pengkajian fungsional: Katz indeks
Mini nutritional assessment
Faktor yg berhubungan 31. Gangguan musculoskeletal
32. Gangguan neuromuskuler
33. Kelemahan
34. Gangguan psikologis dan/atau psikotik
35. Penurunan motivasi/minat
Alternatif Dx (Saran Deficit nutrisi
Penggunaan) Hambatan mobilitas
Intoleransi aktivitas
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:
Klien mampu merawat diri
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapakan perawatan diri meningkat
Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)
27. Kemampuan mandi meningkat
28. Kemampuan mengenakan pakian meningkat
29. Kemampuan makan meningkat
30. Kemampuan ke toilet meningkat
31. Mempertahankan kebersihan diri meningkat
Intervensi (NIC) Dukungan perawatan diri
Observasi:
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik:
- Siapkan keperluan pribadi
- Damping dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi:
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan
Dx Keperawatan Gangguan eleminasi urin
Definisi Disfungsi eleminasi urin
Batasan karakteristik Data Mayor
Subjektif :
11. Desakan berkemih
12. Urin menetes
13. Sering buang air kecil
14. Nocturia
15. Mengompol
16. Enuresis
Objektif :
10. Distensi kandung kemih
11. Berkemih tidak tuntas
12. Volume residu urin meningkat

Data Minor
Subjektif :
(tidak tersedia)
Objektif :
(tidak tersedia)
Pengkajian Anamnesa
Pola eliminasi
Pengkajian comperhensif geriatric assessment (CGA)
Faktor yg berhubungan 36. Penurunan kapasitas kandung kemih
37. Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda
gangguan kandung kemih
38. Kelemahan otot pelvis
39. Ketidakmampuan mengakses toilet
40. Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan
eliminasi
Alternatif Dx (Saran Resiko inkontinensia urin urgensi
Penggunaan) Hambatan mobilitas
Intoleransi aktivitas
Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang:
Klien mampu mengontrol pengeluaran urin
Tujuan Jangka Pendek (SMART):
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 X 24 jam
diharapakan eliminasi urin membaik
Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)
32. Sensasi berkemih meningkat
33. Desakan berkemih menurun
34. Distensi kandung kemih menurun
35. Berkemih tidak tuntas menurun
36. Urin menetes menurun
37. Mengompol menurun
38. Frekuensi BAK membaik
Intervensi (NIC) Manajemen eleminasi urin
Observasi:
- Monitor eleminasi urin
- Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia
urin Terapeutik:
- Catat waktu-waktu dan haluaran urin
- Batasi asupan cairan
Edukasi:
- Ajarkan tanda mengenali tanda berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
- Anjurkan minum yang cukup
- Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai