Anda di halaman 1dari 3

Kelompok : 6 (Enam)

Lokasi observasi : SMPN 40 Makassar


Kelas observasi : 7.7
Nama guru : Sukmawati,S.Pd.

No. Masalah yang Telah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Akar Masalah Hasil Eksplorasi Alternatif Solusi
Diidentifikasi

1. Rendahnya literasi 1. Peserta didik kurang termotivasi untuk Kurangnya minat 1. Membiasakan diri untuk memiliki
peserta didik melakukan kegiatan literasi yang baca pada peserta rasa suka terhadap sebuah bacaan
berarti kurangnya minat baca pada didik. yang dimulai dari lingkungan
peserta didik,hal ini sesuai dengan keluarga.
jurnal (anisa ,2021) , situasi belajar a. Membangun minat baca pada
yang kurang anak sejak usia dini di mana peran
memotivasi para siswa untuk orang tua
mempelajari buku- dalam memperkenalkan sebuah
buku tertentu di luar buku-buku paket, buku bacaan kepada anak dapat
salah satu penyebab kurangnya literasi dimulai dari membangkitkan minat
pada peserta didik. sang anak terhadap buku, mencoba
menggali ketertarikan sang anak
terhadap buku bacaan agar dapat
memiliki sebuah motivasi
kemampuan membaca yang lebih
banyak.
b. Menyediakan sebuah tempat
berupa perpustakaan kecil di dalam
rumah. Dengan
adanya sebuah perpustakaan mini
yang tersedia di dalam rumah ini
dapat membuat keluarga yang ada
di rumah akan terbiasa dengan
membaca buku-buku bacaan yang
tersedia di dalam rumah,
Kelompok : 6 (Enam)
Lokasi observasi : SMPN 40 Makassar
Kelas observasi : 7.7
Nama guru : Sukmawati,S.Pd.

c. Serta membuat sebuah aturan


yang mewajibkan anggota
keluarga untuk
membaca. Upaya ini dipercaya
dapat membuat seluruh anggota
keluarga yang ada di rumah
terbiasa menyediakan waktu luang
untuk membaca sehingga dapat
membangun sebuah kebiasaan baik
dalam lingkungan keluarga.

i. 2. Evaluasi terhadap buku ajar yang


2. Penggunaan gadget pada peserta didik digunakan oleh guru terus
yang membuat peserta didik tidak lagi dilakukan untuk memperbaiki
tertarik membaca buku, hal ini sesuai konteks materi yang diajarkan oleh
dengan jurnal siswa. Di samping itu, guru perlu
(Hijjayati,2022),menyatakan bahwa mengembangkan buku ajar
pengaruh TV dan HP juga dapat tersendiri sesuai dengan tuntutan
menyebabkan rendahnya kemampuan kurikulum dengan menerapkan
literasi baca-tulis siswa, hal ini pendekatan saintifik, inovasi
berdasarkan hasil wawancara Bersama model/metode/strategi/teknik
4 orang siswa bahwa selama di rumah, pembelajaran yang inovatif
siswa menghabiskan waktu dengan maupun bisa diintegrasikan dengan
cara bermain HP dan menonton TV. kearifann lokal setempat sehingga
dengan adanya buku ajar ini akan
mampu meningkatkan pemahaman
siswa terhadap konsep konsep
Kelompok : 6 (Enam)
Lokasi observasi : SMPN 40 Makassar
Kelas observasi : 7.7
Nama guru : Sukmawati,S.Pd.

materi yang dibelajarkan dengan


realita kehidupan mereka sehari

3. Penggunaan bahan ajar yang 3. Menggunakan bahan ajar


mempengaruhi tingkat literasi peserta kontekstual. strategi pembelajaran
didik hal ini sesuai dengan jurnal yang menekankan keterlibatan
(suparyana,2022) pemilihan sumber siswa secara penuh untuk dapat
belajar menjadi penyebab rendahnya menemukan materi yang sedang
literasi sains siswa kita. Sumber dipelajari dan menghubungkannya
dengan kehidupan nyata. Situasi
belajar dalam pembelajaran IPA
pembelajaran kontekstual
selama ini masih terbatas buku ajar memungkinkan untuk dapat
atau teks saja daripada pembelajaran melatih kemampuan literasi sains
yang dilakukan secara langsung. buku siswa.
pelajaran digunakan oleh 90% dari
semua guru sains dan 90% dari
alokasi waktu pembelajaran.
Pengetahuan dan penerapan literasi
sains yang hanya mengandalkan buku
ajar atau teks (tekstual) belum
sepenuhnya menyentuh jiwa peserta
didik, akibatnya pelajaran menjadi
membosankan dan peserta didik
kurang memahami materi pelajaran
dalam konteks kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai