Anda di halaman 1dari 4

Soal 1

Contoh The Zero Growth Model


PT ABC diperkirakan membayar deviden tunai $8 per lembar saham
selamanya. Harga saham PT ABC di bursa sekarang $65. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan investor pada saham itu adalah 10%
Pertanyaan :
a. Berapa nilai intrinsik saham itu.
b. Berapa NPV investasi pada saham itu ?Apakah saham layak dibeli ?
c. Berapa IRR ( KS* ) investasi pada saham itu ?Apakah saham layak untuk
dibeli ?
Jawab :
a. Nilai intrinsik saham.
V = D1 : Ks = $8 : 10% = $80
b. NPV investasi saham dan apakah saham layak untuk dibeli.
NPV = Harga wajar saham – Harga saham dibursa = V – P
NPV = $80 - $65 = $15>0, saham layak untuk dibeli.
c. IRR ( KS* ), apakah saham layak untuk dibeli.
IRR terjadi pada saat NPV = V – P = 0 V=P
$65 = $8 : KS*
KS* = $8 : $65 = 12,31%> KS (10%) maka saham layak untuk dibeli.

Soal 2
Contoh The Constant Growth Model
PT ABC membayar deviden $1,8 per lembar saham. Diperkirakan deviden
saham PT ABC meningkat tiap tahun sebesar 5%. Di bursa saham PT
ABC ditransaksikan dengan harga $40. Tingkat keuntungan yang
disyaratkan investor adalah 11%.
Pertanyaan :
a. Berapa nilai saham PT ABC.
b. Berapa NPV investasi pada saham itu ? Apakah saham layak dibeli ?
c. Berapa KS* investasi pada sahamitu ? Apakah saham layak dibeli ?
Jawab :
a. Nilai saham PT ABC
V = D0(1+g) : ( KS – g )= $1,8(1+5%) : (11%-5%)
V = $31,5
b. NPV investasi dan apakah saham layak untuk dibeli.
NPV = V – P = $31,5 - $40 = -$8,5<0 maka saham tidak layak dibeli.
c. IRR terjadi pada saat NPV = V-P = 0 V=P
P = D0(1+g) : ( KS* - g )
D0 (1 + g )
K S * −g =
P
D (1 + g ) $1,80(1 + 5% )
KS * = 0 +g= + 5% = 9,725%
P $40
Karena KS* (9,725%) < K(11%) maka saham tidak layak untuk dibeli.

Soal 3
Contoh The Multiple Growth Model
Tuan Adi merupakan konsultan investasi pasar modal mendapatkan
tawaran untuk menginvestasikan uang sejumlah Rp 200 juta milik PT Yudha
dalam bentuk saham. Tuan Adi tertarik untuk membeli saham PT ABD Tbk
yang dijual dengan harga Rp 2.000 per lembar. PT ABD merupakan
perusahaan yang sedang tumbuh dengan pesat.Diperkirakan laba dan
deviden dalam 2 tahun mendatang akan tumbuh 18% per tahun,15% di
tahun ketiga, tahun keempat dan seterusnya akan tumbuh konstan sebesar
6%. Deviden terakhir yang dibayarkan sebesar Rp 115 per lembar dan
tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 12%.
Pertanyaan :
a. Hitunglah nilai intrinsik dari saham tersebut.
b. Apakah layak membeli saham tersebut sesuai dengan harga yang ada di
Bursa.
Jawab :
a. Nilai intrinsik saham.

D1 D2 D3 DT DT +1
V= + + + .... + +
(1 + k S )1 (1 + k S )2 (1 + k s ) (1 + k S )T (k S − g )(1 + k S )T
D0 = Rp 115
D1 = Rp 115 ( 1 + 18% ) = Rp 135,70
D2 = Rp 135,70(1+18%) = Rp 160,13
D3 = Rp 160,13(1+15%) = Rp 184,14
D4 = Rp 184,14( 1+6% ) = Rp 195,19

Rp135,70 Rp160,13 Rp184,14 Rp195,19


V= + + + = Rp2.695,42
(1 + 12%) (1 + 12%) (1 + 12%) (12% − 6%)(1 + 12%)3
1 2 3

b. NPV = V – P = Rp 2.695,42 – Rp 2.000 = Rp 695,42 >0,saham layak


dibeli.
Contoh model berdasarkan PER ( Soal 4 dan 5 )
Soal 4
PT ABC adalah perusahaan dengan pertumbuhan nihil, saham perusahaan
di bursa diperdagangkan dengan PER = 8. Bila tingkat keuntungan yang
disyaratkan investor 20%,berapa PER normal saham itu?Apakah saham itu
layak dibeli?
Jawab :
Bila pertumbuhan EPS perusahaan nihil ( g = 0 )maka PERnormal = 1:kS
PERnormal = 1 : 20% = 5
Karena PER aktual ( 8 ) > PERnormal (5) maka sahamtidak layak dibeli.

Soal 5
PT PQR adalah perusahaan yang mempunyai pertumbuhan EPS konstan
sebesar 5% per tahun.PT PQR mempunyai kebijaksanaan pembayaran
dividen sebesar 60%.
Pertanyaan :
a. Berapakah PER normal perusahaan, bila tingkat keuntungan yang
disyaratkan pemodal adalah 20%.
b. Bila EPS = Rp 200 dan di bursa saham PT PQR diperdagangkan
dengan harga Rp 500,berapa PER aktual saham ini ?
c. Apakah saham PT PQR layak dibeli ?
Jawab :
Bila pertumbuhan EPS perusahaan konstan setiap tahun, dengan asumsi
POR
POR juga konstan maka PERnormal =
(k S − g )
POR = Divident Payout Ratio
a. PERnormal = 60% : ( 20% - 5% ) = 4
b. PERaktual = P : EPS = Rp 500 : Rp 200 = 2,5
c. Karena PERaktual (2,5) < PERnormal (4) maka saham layak untuk dibeli.

Soal 6
PT Sehat yang bergerak dalam bisnis obat-obatan ( farmasi ) menawarkan
saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek dengan harga Rp 1.000 per
lembar saham. Besarnya laba per lembar saham sekarang Rp 200 dan
rasio pembayaran deviden 60%.
Tuan Anto berminat sekali untuk menanamkan uangnya dalam jumlah
sangat besar pada saham PT Sehat, untuk itu ia mendatangi 3 kantor
konsultan investasi guna mengetahui kelayakan investasinya.
Menurut konsultan Boy,dalam kondisi krisis ekonomi, maka PT Sehat akan
mengalami pertumbuhan negatip sebesar -5% konstan setiap tahun.
Menurut konsultan Charlie, walaupun terjadi krisis ekonomi, produk farmasi
akan tetap mempunyai pasar, sehingga perusahaan dapat bertahan
dengan pertumbuhan zero.
Menurut konsultan Dendy, PT Sehat akan dapat merebut peluang pasar
karena mahalnya harga obat-obatan impor, sehingga ia optimis PT Sehat
akan memperoleh berkah dari krisis ekonomi dengan mengubah tantangan
menjadi peluang. PT Sehat menurut prediksinya akan tumbuh pada tahun
pertama sebesar 10%, tahun ke dua 12%, tahun ke tiga 15% dan setelah
itu tumbuh konstan 8% tiap tahun.
Pertanyaan :
a. Bila Tuan Anto menginginkan tingkat keuntungan 18%, wajarkah harga
saham PT Sehat dan layakkah saham tersebut dibeli menurut masing-
masing konsultan.
b. Berapakah PERnormal dan PERaktual menurut masing-masing konsultan?

Anda mungkin juga menyukai