Anda di halaman 1dari 2

Tugas Analisis Pengaturan TPPU setelah adanya KUHP Baru

Nama : Charles Sahalatua Pangaribuan


NIM : 8111420343

Materi dan video pembelajaran yang saudara dapatkan dalam laman ini adalah video
pembelajaran dan bahan sebelum disahkannya UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang
KUHP yang akan berlaku pada tahun 2026 mendatang. Coba buat analisis singkat,
konsekuensi apa saja terhadap pengaturan TPPU pasca disahkannya KUHP baru
tersebut. Analisis dapat saudara lakukan terhadap:
1. Pasal mana yang digantikan dengan KUHP?
2. Apakah ada perubahan pasalnya?
3. Konsekuensi kekhususan sebagaimana yang ada dalam PPT atau Video apakah
masih ada dan relevan? Jika tidak apa saja yang terbaru?
4. Apakah kelemahan yuridis sebagaimana dalam PPT masih relevan atau sudah
tidak menjadi kelemahan yuridis lagi setelah adanya KUHP baru?
5. Konsekuensi apalagi, setelah adanya KUHP baru
6. dll, silahkan berkreasi analisis sendiri.
Jawab :
1. Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
2. Tidak ada.
3. Terdapat kekhususan yang masih ada (relevan), tetapi ada yang sudah tidak ada
atau tidak relevan. Berikut uraiannya:
➢ Yang sudah tidak relevan :
− Percobaan, pembantuan, atau permufakatan jahat untuk melakukan
TPPU dipidana dengan pidana yg sama (Pasal 10 UU No. 8 Tahun
2010); dan
− Kurungan pengganti denda Maksimal 1 Tahun 4 Bulan (Pasal 8).
➢ Masih relevan :
− Pidana Pokok untuk Korporasi adalah Denda (Pasal 7);
− Perampasan harta korporasi jika tidak mampu membayar denda, jika
tidak mencukupi dapat ditambahkan dengan kurungan terhadap
personil pengendali korporasi (Pasal 9);
− Adanya pidana tambahan lain yaitu, pengumuman putusan hakim,
pembekuan sebagian atau seluruh kegiatan usaha Korporasi,
pencabutan izin usaha dll (Pasal 7);
− Adanya alat bukti tambahan (Pasal 73);
− Terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaannya bukan hasil
Tindak Pidana/pembuktian terbalik (Pasal 77); dan
− Sidang In Absensia (Pasal 79).
➢ Baru :
− Percobaan, Persiapan, pembantuan, atau permufakatan jahat untuk
melakukan TPPU dipidana dengan pidana yg sama (Pasal 612) (Pasal
3, 4, dan 5 UU TPPU mengacu pada UU No. 1 Tahun 2023 (15 Tahun)).
4. Masih relevan.
5. Konsekuensi setelah adanya KUHP baru :

− Hukuman pidana penjara bagi setiap orang yang menempatkan,


mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau Surat berharga atau
perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil Tindak Pidana dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan
dan/atau setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal
usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan
yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil Tindak Pidana, turun dari yang sebelumnya
paling lama (maksimal) 20 tahun menjadi 15 tahun; dan
− Terkait pidana denda pun menjadi tidak jelas baik dari turunnya
hukuman denda dan alasan naik turunnya pidana denda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai