Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

A. TOPIK WAWANCARA
“Kode Etik Profesi Advokat/Etika Profesi Advokat”
B. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN WAWANCARA
Kegiatan wawancara dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Sabtu, 11 maret 2023
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Kantor Hukum LBH Rupadi
Gedung Debora Ong, Jl. Kenconowungu III No. 18 B, Karangayu,
Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah
C. LAPORAN HASIL WAWANCARA
Narasumber : Okky Andaniswari,
Pewawancara : Salma Aprilia
Tiram Sheenaranti Suci
Muh. Fauzan Anbarha S. Djawie
Juru Tulis Laporan : Ahmad Maulana
Ary Muktiansyah
Selviana Krismawati
Juru Rekam : Astra Atmaja
Juru Pembuatan PPT : Charles Sahalatua
Okta Bimantara

Pertanyaan 1

Profesi hukum pastinya memiliki kode etik ya pak, nah untuk kode etik dari profesi advokat iru
sendiri apa saja ya bu?
Jawab : ya jadi kode etik dari advokat yaitu dalam melakukan promosi advokat dilarang untuk
memasang sapnduk atau semacamnya dengan berlebihan, ya sewajarnya saja dengan plakat
berukuran standar yang di pasang didepan kantor. Advokat juga tidak diperkenankan untuk
mengizinkan aryawannya yang tidak memenuhi kualifikasi untuk memberikan nasehat hukum
keada klien, Advoat juga tidak dibenarkan untuk mencari publisitas bagi dirinya untuk menarik
perhatian dari masyarakat. Advokat yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Hakim atau
Panitera dari suatu lembaga peradilan, tidak dibenarkan untuk memegang atau menangani
perkara yang diperiksa pengadilan tempatnya terakhir bekerja selama 3 (tiga) tahun semenjak ia
berhenti dari pengadilan tersebut. Advokat dapat mengundurkan diri dari perkara yang akan dan
atau diurusnya apabila timbul perbedaan dan tidak dicapai kesepakatan tentang cara penanganan
perkara dengan kliennya. Ya mungkin kira-kira itu kode etik yang dimilii profesi advokat.

Pertanyan 2

Memahami bahwa profesi adalah pekerjaan yang dituntut untuk memiliki skill dan pendidikan.
Apakah skill dan pendidikan Ibu menunjang dalam pekerjaan ibu sebagai Advokat?

Jawaban : Proses untuk menjadi seorang Advokat adalah lulus S1, PKPA, Ujian advokat,
magang selama 2 tahun, Mendaftarkan sumpah di Pengadilan Tinggi dan organisai advokat
(pelantikan) tempat tinggal, Baru menjadi advokat

Pertanyaan 3

Pasal 3 huruf a: Advokat dapat menolak untuk memberi nasihat dan bantuan hukum kepada
setiap orang yang memerlukan jasa dan atau bantuan hukum dengan pertimbangan oleh karena
tidak sesuai dengan keahliannya dan bertentangan dengan hati nuraninya, tetapi tidak dapat
menolak dengan alasan karena perbedaan agama, kepercayaan, suku, keturunan, jenis kelamin,
keyakinan politik dan kedudukan sosialnya. Yang dimaksud tidak sesuai dengan keahliannya
bagaimana ya kak? Apakah terkait pilihan perdata atau pidana dsb atau memang bisa menolak
karena kurang memahami persoalan, dan juga terkait dapat menolak karena alasan hati nurani
bagaimana ya kak? Contohnya seperti apa?

JAWAB : Seorang advokat berhak menolak perkara jika memang dirasa dirinya tidak mampu
dalam menangani perkara tersebut sebab advokat memiliki banyak cabang keahlian misalnya
saja ada bidang pidana, perdata, tata usaha negara, pengadilan hubungan industrial, tipikor,
kurator, kepailitan dan lain sebagainya. Sehingga advokat di beri kebebasan untuk fokus ke
bidang mana yang ia inginkan. jadi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat advokat akan
menolak suatu perkara jika di rasa dirinya tidak mampu atau tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Seperti contohnya saya advokat yang fokus dalam bidang perdata kemudian diminta untuk
menangani kasus pidana krn saya merasa belum mampu dan bukan bidang saya, saya berhak
menolak. Mengenai masalah tidak sesuai dengan hati nurani seperti halnya saya selalu menolak
kasus pencabulan anak di bawah umur .

Pertanyaan 4

Terkait dewan kehormatan, apakah anggota dewan kehormatan juga sebagai advokat bu? Apakah
tidak bertentangan dengan pasal 3 huruf f yang menyatakan "Advokat tidak dibenarkan untuk
melakukan pekerjaan lain yang dapat merugikan kebebasan, derajat dan martabat Advokat"

JAWAB : Dewan kehormatan berasal dari organisasi advokat yang di pilih dan ditunjuk oleh
organisasi advokat untuk menjadi dewan kehormatan. Ketika ada laporan kepada dewan
kehormatan untuk advokat yang melakukan pelanggaran kode etik maka akan dilakukan
pengiriman surat kepada organisasi advokat yang bersangkutan agar dilakukan sidang kode
advokat terhadap advokat yang melanggar kode etik. Putusannya bisa ringan sedang atau berat
yaitu berpua skorsing atau pun pemecatan dari profesi advokat.

Pertanyaan 5

Dalam praktik berperkara jika ditemukan hubungan keluarga antara advokat pihak lawan, apakah
hal ini dilarang dan bertentangan dengan UU Advokat atau Kode Etik Advokat itu sendiri?

JAWAB : Dalam hal ini tidak ada aturan yang melarang, akan tetapi sebetulnya itu kembali lagi
pada pihak client, jika client tidak merasa hal tersebut adalah suatu masalah dan advokat tersebut
juga tidak melakukan tindakan yang merugikan clientnya.

Pertanyaan 6

Jika pelanggaran kode etik advokat tersebut itu berupa pidana? Bagaimana Penyelesaiannya?

JAWAB : Penyelesaian jika terjadi pelanggaran kode etik dalam ranah pidana adalah orang yang
merasa dirugikan atas tindakan advokat tersebut maka tetap lapornya ke kepolisian, dewan
kehoatan hanya akan memproses perkara perkara advokat jika ada pelanggaran kode etik yang
tertiang dalam Undang-Undang advokat.

Pertanyaan 7

Apa yang menjadi penghambat bagi advokat dalam menjalankan perannya sebagai penegak
hukum sehingga tidak mampu menjalankan kode etik seorang advokat?
Jawab : Mengenai hambatan pasti ada dalam menjalankan kode etik, karena saking banyaknya
pengacara , kita tidak bisa memonitori satu persatu advokat dalam menjalani profesinya kecuali
ada laporan atau aduan. Padahal kode etik itu kembali pada diri masing masing advokat untuk
menjaga kode etik marwah dalam dirinya.

Pertanyaan 8

Apa saja tantangan yang ibu dapatkan selama ini dalam menjalankan profesi Advokat?

Jawab : Setiap pekerjaan yang dilakukan pasti ada tantangannya, terlebih di era yang serba
penuh dengan perkembangan tekonologi ini tantangan dan kendala dalam menjalankan profesi
seorang advokat pasti ada. Yaitu mengenai gugatan hukum yang dilayangkan klien ke kantor,
selanjutnya mengenai kemampuan finansial,dan juga adanya perbedaan pendapat antar rekan
di kantor hukum yang sama.

Anda mungkin juga menyukai