Anda di halaman 1dari 2

Mudah Belajar Matematika dengan Indeks Card Match

Erlina Sovia Devi, S.Pd.SD


Guru Kelas SDN 1 Pandeyan Kec. Jatisrono Kab. Wonogiri

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membawa pengaruh
besar pada persaingan global. Sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan di era ini.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dipersiapkan secara terencana, efektif dan
efisien. Pendidikan memegang peranan penting dalam mencetak manusia yang berkualitas
dan mampu bersaing di dunia global.

Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dengan berbagai hambatan dan rintangan
untuk dihadapi dan dicari solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Perbaikan
yang dilakukan mulai dari perbaikan dan pengembangan kurikulum, perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan, pengembangan materi pembelajaran serta pelatihan berupa diklat
maupun workshop bagi tenaga pendidikan. Guru memiliki peran yang besar dalam proses
belajar mengajar karena guru lebih banyak berhadapan dengan siswa selama proses belajar
mengajar. Selain mentransfer ilmu guru juga berperan dalam membangun karakter siswa,
membimbing dan memberi motivasi saat proses belajar.

Dari berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan guru kepada siswa di SDN 1
Pandeyan Jatisrono, matematika adalah pelajaran yang dianggap momok bagi siswa. Mereka
beranggapan bahwa matematika identik dengan hitungan-hitungan yang sulit. Padahal,
matematika merupakan mata pelajaran yang digunakan seumur hidup karena digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang sering ditemui selain anggapan sulit dari
siswa adalah guru melupakan konsep bahwa matematika adalah pembelajaran yang bersifat
hirarkis artinya pembelajaran matematika akan berlangsung lancar apabila dipelajari secara
kontinyu sehingga apabila siswa belum menguasai konsep yang diajarkan maka akan
menghambat pada materi selanjutnya.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat juga berpengaruh penting terhadap


keberhasilan siswa dalam menguasai konsep tersebut. Peninjauan ulang terhadap terhadap
materi pembelajaran juga memegang peranan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
Mengutip pernyataan Confusius, What I hear I forget, What I see I remember and What I do I
understand (Siberman, 2009:1) mengandung pemahaman bahwa melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran akan lebih mudah dalam menanamkan konsep yang dipelajari.
Index Card Match adalah salah satu model pembelajaran aktif dengan menggunakan metode
permainan mencari pasangan kartu. Index Card Match melatih siswa untuk saling bertukar
informasi dan bekerja sama dengan teman sebaya sehingga komunikasi antar siswa akan
terbangun. Hal ini juga melatih siswa untuk menghargai pendapat teman yang lain.

Langkah – langkah dalam penggunaan Index Card Match adalah pertama, guru
menyampaikan atau mempresentasikan materi pembelajaran. Kedua, guru menuliskan
pertanyaan pada kartu pertanyaan sebanyak setengah dari jumlah siswa pada kertas yang
berwarna biru. Ketiga, Guru menuliskan jawaban dari masing-masing pertanyaan itu pada
kartu jawaban pada kertas yang berwarna putih. Keempat, guru mengocok kartu pertanyaan
dan kartu jawaban sehingga tercampur dengan pertanyaan dengan jawabannya. Kelima, guru
memberikan satu kartu untuk setiap siswa dan menjelaskan bahwa kegiatan yang akan
dilakukan merupakan latihan pencocokan kartu soal dengan kartu jawaban. Keenam, guru
mengarahkan siswa untuk mencari tempat duduk bersama bagi pasangan yang telah
terbentuk. Ketujuh, guru memanggil siswa secara acak untuk maju ke depan dan memberikan
kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan menantang siswa lain
untuk memberikan jawabannya. Delapan, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran
pasangan tersebut.

Penerapan Index Card Match pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pandeyan Kecamatan
Jatisrono Kabupaten Wonogiri terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kondisi
awal, dari 17 siswa hanya 7 siswa (41,17%) yang berhasil mencapai KKM pada materi
bilangan desimal. Setelah menggunakan model Index Card Match mengalami kenaikan
menjadi 14 siswa (82,35%) yang berhasil mencapai KKM. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model Index Card Match meningkatkan hasil belajar
Matematika materi bilangan desimal pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pandeyan, Kecamatan
Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, semester gasal tahun pelajaran 2022/2023.

Anda mungkin juga menyukai