1.A.

Pengertian Hukum Pajak

Hukum Pajak adalah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak.

B.Kedudukan Hukum Pajak

Hukum pajak adalah bagian dari hukum publik.Artinya disini Hukum pajak Mengatur hubungan
antara pemerintah (pemungut pajak ) dan rakyat (pembayar pajak). Hukum pajak di Indonesia
menganut paham imperative. Artinya, pelaksanaan pemungutan pajak tidak dapat ditunda.

hukum pajak mempunyai kedudukan diantara hukum-hukum sebagai berikut :

1. Hukum perdata, mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.

2. Hukum public mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum ini dapat
dirinci lagi sebagai berikut :

1.Hukum tata negara

2.Hukum tata usaha (hukum adminitratif)

4.Hukum pajak

5. Hukum pidana

2. -Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pajak yang dikenakan terhadap Wajib pajak( orang
pribadi, badan usaha atupun pemerintah ) ketika melakukan transaksi /perdagangan jual beli/jasa
produk di dalam negeri.

-Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang
tergolong mewah yang dilakukan oleh produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor
barang tersebut dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.

-Kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% itu memang sudah diatur dalam UU NO.7 tahun 2021 tentang
(UU HPP), yang dalam hal ini sudah resmi di sah kan oleh presiden Republik Indonesia Joko Widodo
tgl 29 Oktober 2021. Dalam Bab IV Pasal 7, disebutkan tarif PPN sebesar 11% mulai berlaku April
2022 dan sebesar 12% mulai berlaku paling lambat 1 Januari 2025.

Menurut saya , kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% sangat berpengaruh terhadap naiknya semua
bahan-bahan pokok termasuk juga BBM (bahan bakar minyak). Kenaikan harga pertamax sebagai
akibat dari naiknya PPN akan mengakibatkan naiknya inflasi saat ini,saat sudah terjadi inflasi maka
secara tidak langsung akan mampu menghambat pemulihan ekonomi di Indonesia. Bukan hanya itu
rakyat saat ini sangat tercekik akibat naiknya semua bahan bahan pokok yang memang saat ini
sangat mereka butuhkan. Persentase 1% memang terbilang cukup kecil namun dampaknya sangat
serius, terutama bagi masyarakat yang ekonominya menengah kebawah.

-kenaikan harga Pertamax yang semual 9.000/liter menjadi 12.500, Selain akan menyebabkan inflasi
saat ini juga akan membuat para penggunan BBM jenis pertamak akan semakin sedikit dan Hal itu
akan membuat permintaan akan semakin sedikit. Keputusan pemerintah yang menaikan PPN saat ini
menurut saya juga kurang tepat karena sudah kita ketahui bersama sekarang masih dalam tahap
endemi yang mana keuangan masih dalam proses belum begitu stabil. Selain itu sekarang juga
hampir bertepatan dengan hari raya yang mana di momentum sekarang masyarakat sangat
membutuhkan beberapa jenis bahan pokok. Ketika tarif PPN dinaikan sekarang maka hal itu akan
menjadi tekanan berat terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

3. Ada 5 Teori dalam Pembenaran Pemungutan Pajak Yaitu: Teori Asuransi, Teori Kepentingan , Teori
Daya/Gaya Pikul, Teori Kewajiban Mutlak / Teori Bakti dan Teori Daya Beli

Menurut Saya Dari Beberapa teori pembenaran pemungutan pajak yang masih relevan hingga saat
ini ada 2 teori. Yaitu teori gaya pikul dan teori daya beli.

Pertama yaitu Teori daya pikul :Teori gaya pikul ini mengusulkan supaya dalam hal pemungutan
pajak pemerintah memperhatikan gaya pikul wajib pajak. Teori ini menganut bahwa dasar keadilan
pemungutan pajak terletak pada jasa-
jasa yang diberikan oleh negara pada warganya, yaitu perlindungan atas jiwa dan harta
bendanya.contoh : PPh dari setiap orang beda beda, maka ketika pemerintah menetapkan pajak atas
Wajib pajak harus melihat berapa (daya pikul) PPh dari masing-masing wajib pajak.

Kedua yaitu Teori Daya beli: Menurut saya teori ini sangat relevan hingga saat ini , pajak disini
diibaratkan sebagai pompa yang menyedot daya beli seseorang atau anggota masyarakat yang
kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat. Teori ini

menekankan bahwa keadilan pemungutan pajak adalah dengan

memelihara aspek timbal balik terhadap kedua belah pihak -

masyarakat dan negara. Contoh pajak yang kita bayarkan baik dari PPh , PPN dan lainnya akan
kembali kepada kita berupa pembangunan jalan raya , pembangunan fasilitas dan infrastruktur
lainnya. Yang hal itu kita semua yang merasakan akibat dari pajak yang kita bayarkan kepada negara.

4. 1. Memindahkan Beban pajak ke pihak lain

Artinya ketika kita sebagai wajib pajak merasa bahwa pajak yang kita keluarkan terlalu besar karena
banyaknya aset dan penghasilan kita maka kita bisa memindahkan beban pajak kita kepada pihak
lain dalam artian menghibahkan aset yang kita miliki kepada pihak lain seperti keluarga dan anak
kita. Ketika kita sudah memindahkan harta kita kepada semisal anak kita , maka anak kita tidak akan
kenak pajak. Disisi lain kita akan tetap dikenakan pajak namun tidak sebesar seperti
sebelumnya(sebelum di hibahkan bebannya kepada orang lain).

2. Melakukan investasi dengan pajak yang rendah

Artinya kita harus memilih investasi yang nilai pajaknya rendah. Karena memiliki aset dalam
investasi juga di hitung dengan pajak yang lumayan besar dan untuk menguranginya maka kita perlu
mencari nilai pajak dari investasi yang rendah seperti halnya reksa dana.

3. Memanfaatkan pengecualian pajak

Artinya kita selaku wajib pajak ketika sudah dikenai pajak yang tinggi akibat suatu usaha yang
lumayan besar , maka cara untuk membuat atau meringankan biaya pajak tersebut bias di lakukan
dengan cara mencari jalan untuk mendapatkan pengecualian pajak. Semisal kita memiliki usaha yang
sangat besar yang mana dari usahan tersebut kita dikenakan PPh yang sangat tinggi, maka kita harus
mengurangi PPh tersebut dengan cara membentuk usaha lain dengan teman atau keluarga kita.
Sehingga usaha kita semakin berkembang dengan tarif PPh yang tidak lagi tinggi.
4. Membayar zakat

Artinya dengan membayar zakat kita juga bisa mengurangi pembebanan pada pembayaran biaya
PPh , yaitu dengan cara membayar zakat kepada badan pengelola zakat.

5. Meningkatkan uang pensiun

Artinya dengan penghasilan yang besar maka pajaknya juga akan besar. Untuk menguranginya
maka harus memperbanyak tabungan di uang pensiunmu karena semakin banyak uang di tabungan
pensiun maka akan semakin kecil juga pengahasilan kita untuk dikenakan pajak

5. Manfaat sesorang memiliki NPWP

A.Kemudahan dalam administrasi perpajakan

Artinya Dengan NPWP, kita akan mendapatkan kemudahan dalam mengurus administrasi
perpajakan. Misalnya seperti pengajuan pengurangan pembayaran pajak

B.Mendapatkan potongan pajak lebih rendah

Pemilik NPWP akan mendapatkan pemotongan pajak lebih rendah daripada masyarakat yang belum
memiliki NPWP.Bagi yang tidak memiliki NPWP biasanya pemotongan PPh oleh pemberi lebih tinggi
20% dari mereka yang memiliki NPWP.

C.menghindari sanksi pidana

karena Pasal 39 UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
menyebutkan, warga yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif tetapi tidak memiliki NPWP
terancam pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun.

D. Mempermudah dalam segala bentuk administrasi

Dalam artian ketika kita sudah memiliki NPWP., Maka akan lebih mudah dalam melakukan berbagai
administrasi dalam bentuk apapun . Semisal Administrasi di dalam lingkup perbankan.

Manfaat PPKP yaitu

1. Perusahaan akan Legal Secara Hukum

Artinya dengan menjadi PKP, pengusaha baik perorangan atau badan dianggap telah memiliki
sistem yang sudah baik, dianggap legal secara hukum dan telah tertib membayar pajak.

2. Akan memudahkan Dalam bekerja sama dengan Perusahaan besar lainnya

Artinya dengan menjadi PKP, pengusaha baik perorangan maupun badan telah dianggap besar dan
status PKP akan berpengaruh saat menjalin kerja sama dengan perusahaan lain yang tergolong
besar.

3. mendapatkan kesempatan untuk bertransaksi dengan Bendaharawan Pemerintah

Dalam hal ini Perusahan yang telah di kukuhkan Dapat melakukan transaksi dengan bendaharawan
Pemerintah dan dapat mengikuti lelang-lelang yang diadakan oleh Pemerintah.

4. Pola produksi semakin membaik

Manfaat lainnya menjadi PKP lainnya dalam hal pola produksi dan investasi yang semakin baik,
karena beban produksi dan investasi BKP/JKP dapat dibebankan kepada konsumen akhir.