Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Hukum Pajak

Nama : Dyah Ayu Setyowati


NIM : 044904164
Prodi : S1 Akuntansi

1. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat
dipaksakan, dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Siapa pun dan apa pun
pekerjaan kita selama berstatus Wajib Pajak sudah tentu wajib bayar pajak. Bahkan,
badan usaha atau perusahaan pun diwajibkan membayar pajak ini yang di setor ke negara.
Kemukakan pendapat anda, mengapa kita sebagai warga negara diharuskan membayar
pajak?

= Jika dilihat dari sisi disiplin ilmu ekonomi pajak dipungut oleh pemerintah guna
menyediakan public goods and services, yaitu barang dan jasa yang tidak dapat
disediakan oleh pihak swasta, seperti keamanan negara, kedaulatan negara, fasilitas jalan
raya, fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan umum masyarakat dan lain sebagainya.
Kebutuhan bersama didanai bersama secara gotong royong merupakan pelaksanaan
prinsip dasar dari falsafah Negara kita yaitu Pancasila. Maka dari itu kita diwajibkan
membayar pajak, karena hasil dari membayar pajak itu sendiri akan kembali kepada kita
dalam bentuk fasilitas umum yang kita gunakan sehari-hari.

Sumber referensi BMP EKSI4202 hal 1.8 s.d hal 1.9

2. KPP Pratama Bandung Tegallega berhasil menyita mesin press hidrolik senilai Rp 20 juta

dari penanggung pajak DD, yang merupakan Direktur CV. KKM. Penyitaan dilakukan

karena Wajib Pajak tidak segera melunasi utang pajak yang berasal dari 24 Surat

Ketetapan Pajak dengan nilai total sekitar Rp13 juta. CV. KKM memiliki kemampuan

untuk membayar, namun hingga jatuh tempo tidak juga melakukan pelunasan. Proses sita
hingga lelang merupakan bagian dari upaya penagihan pajak yang hingga kini belum

dilunasi utang pajaknya oleh wajib pajak yang bersangkutan. Tindakan sita dan lelang

harta penunggak pajak tersebut dilakukan karena upaya penagihan aktif lainnya tidak

dapat membuat penunggak pajak melunasi utang pajaknya. Kemukakan pendapat anda,

apa yang seharusnya dilakukan oleh CV. KMM agar tidak ada Tindakan sita dan lelang

dari kantor pajak atas hutang pajak yang dimilikinya !

= Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
(PPSP) adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan
biaya penagihan pajak. Jika CV. KMM tidak menginginkan adanya tindakan sita dan
lelang, maka CV.KMM masih mempunyai waktu selama 14 hari terhitung dari waktu
penyitaan barang untuk segera melunasi hutang pajak serta biaya penagihan pajak yang
dimilikinya agar pelelangan tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Sumber referensi BMP EKSI4202 Modul 5 hal 5.38 s.d hal 5.39

3. Mr. Elmores merupakan warga negara Amerika yang membawa keluarganya untuk

tinggal di Indonesia selama lebih dari dua ratus hari. Sedangkan Bu Yani merupakan

warga negara Indonesia yang tinggal menetap dan bekerja di Australia. Kemukakan

pendapat anda, apakah asas pemungutan pajak yang dikenakan untuk Mr. Elmores dan

Bu Yani?

= Dalam kasus ini asas yang dapat dikenakan kepada Mr.Elmores dan Bu Yani adalah

asas wilayah. Sesuai dengan ketentuan subjek pajak dalam negeri, bahwa WNA yang

lebih dari 183 hari atau 6 bulan telah menetap di Indonesia, maka WNA tersebut harus

melaporkan dan membayar pajak, jadi Mr. Elmores akan tetap dikenakan pungutan pajak

sesuai dengan aturan yang berlaku. Sedangkan Bu Yani, karena tidak termasuk dalam

asas wilayah baik rumah maupun barang digunakan tidak wajib dikenakan pajak oleh
pemerintah Indonesia, sebaliknya Bu Yani memiliki kewajiban membayar pajak terhadap

Negara yang sekarang ditinggalinya.

Sumber referensi https://klikpajak.id/blog/7-asas-pemungutan-pajak-yang-berlaku-di-

indonesia/

4. Jelaskan gambaran menurut anda, sistem dan ketentuan perundang-undangan seperti

apakah yang menyatakan bahwa wajib pajak yang mempunyai kewajiban pajak, wajib

menyelesaikan kewajiban pajak yang terutang kepada negara, wajib pajak wajib

mendaftarkan diri dan pengusaha kena pajak wajib melaporkan usahanya untuk

dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak pada kantor direktorat jendral pajak?

= Pasal 2 ayat (2) UU KUP tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang

No 9 tahun 2009 bahwa ” Setiap Wajib Pajak sebagai pengusaha yang dikenakan pajak

berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wajib

melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi tempat tinggal atau tempak kedudukan pengusaha, dan tempat kegiatan usaha

dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajk dan kepadanya diberikan

Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak,”

Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas, wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan pengukuhan

PKP paling lama satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. Wajib Pajak tersebut

wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sebelum menyerahkan

Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak bagi yang memenuhi PKP. Praktisnya apabila
WP mempunyai cabang cabang maka setiap cabang harus mendaftar pada KPP setempat,

untuk mendapatkan NPWP cabang juga, tidak hanya untuk kantor pusat.

Sumber referensi BMP EKSI4202 Modul 4 hal 4.23

Anda mungkin juga menyukai