air dalam sel akan keluar menembusmembran, sehingga sel akan mengkerut, atau yang
biasa disebut plasmolisis. ainhalnya dengan sel darah yang dilarutkan dalam
larutan 4a l 0.A%, sel ini tidak mengalami perubahan apa'apa. ada kondisi
isotonik ini tidak terjadi perbedaang r a d i e n k o n s e n t r a s i = a t t e r l a r u t d i d a l a m
m a u p u n d i l u a r s e l . l e h k a r e n a i t u larutan 4al 0.A% disebut sebagai larutan
fisiologis
Jantung ikan masih dapat berdetak diluar tubuhnya. Hal tersebut membuktikan bahwa ikan
memiliki tipe atau jenis denyut jantung miogenik yang artinya jantung ikan mirip seperti otot
lurik tetapi bekerja seperti otot polos atau bekerja di luar kesadaran yang membuat jantung
ikan tetap bedetak walaupun di luar tubuhnya (Yousaf dan Powell 2012).
Larutan fisiologis memiliki denyut jantung lebih banyak dari pada larutan lainnya.
Moriyama
et al.
(2016) Karena larutan fisiologis mempunyai kandungan cairan yang sama dengan tubuh ikan
sehingga energi yang digunakan jantung untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sedikit.
Sedangkan pada larutan akuades dan garam 12 ppt berbeda dengan kondisi cairan yang
berada di jantung sehingga jantung perlu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Akibatnya banyak energi jantung yang digunakan, sehingga membuat daya tahan jantung
lebih cepat habis dan detak jantung lebih sedikit dari pada perlakuan larutan fisiologis
Otot jantung ikan tetap berdetak meskipun jantung telah dikeluarkan dari tubuh ikan karena
ikan memiliki tipe jantung mesogenik. Ketahanan jantung ikan di luar tubuh lebih tahan lama
pada larutan fisiologis dibandingkan dengan akuades dan garam 12 ppt. Hal itu karena larutan
fisiologis memiliki kandungan yang hampir sama dengan cairan dalam tubuh ikan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada ikan besar dan kecil memiliki perbedaan
jumlah denyut jantung yang signifikan dengan berbagai perlakuan seperti larutan fisiologis,
larutan akuades, dan larutan garam
tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting pada sistem sirkulasi. Tidak semua
tekanan darah berada dalam batas normal sehingga me
nyebabkan munculnya gangguan
pada tekanan dara
Sherwood
(2014)
dan
Berman
et al
(2016)
, mengatakan
tekanan darah bis
a tidak normal terjadi
karena ada faktor yang mempengaruhi
tekanan darah yaitu elastisitas dinding
arteri, volume darah, kekuatan gerak
jantung, viskositas darah, curah jantung,
kapasitas pembuluh darah
Menurut
Berman
et al
(2016)
dan
Ardiansyah
(2012)
,
faktor
lain
yang
bisa
mempenga
ruhi tekanan darah adalah pakan serta keadaan lingkungan
Dengan cara ini, darah berperan dalam membantu menjaga
keseimbangan. Buffer darah (bahan kimia tubuh yang menstabilkan pH darah),
mengatur keseimbangan asam-basa tubuh dan tetap pada pH yang relatif konstan
yaitu 7,4. Untuk mempertahankan pH darah di sekitar 7,4 buffer ini akan bekerja sesuai zat
yang masuk ke dalam darah. Jika terdapat kelebihan asam pada darah, maka ion H+ dari
asam tersebut akan bereaksi dengan ion HCO3- sehingga kelebihan asam tersebut dinetralisir
Yong, F. W., Guang, W., Jiang, L. L., Ya, X. Q., Xin, Y. L., Xue, D. C., Yang, H.
S.,& Shi, Q. X. 2021. Influence of Hyperproteinemia on Insect Innate
Immune Function of the Circulatory System in Bombyx mori. Biology, 10
(112), pp. 1-18
Moriyama Y, Ito F, Takeda H, Yano T, Okabe M, Kuraku S, Keeley FW, Takeuchi KK.
2016. Evolution of the fish heart by sub/neofunctionalization of an elastin gene.
Nature Communications.
7: 1-10
Indriani, M. (2017). Pengaruh Konsentrasi PH Buffer Giemsa Terhadap Morfologi Leukosit Pada
Preparat Sumsung Tulang (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
Sherwood, L. (2014).
Fisiologi hewan air Dari Sel Ke Sistem
. Jakarta: EGC
Hartika, R., et al., (2014). Gambaran Darah Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dengan Penambahan
Dosis Prebiotik Yang Berbeda Dalam Pakan. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 4(4), 259–267.
Sepvianti, W., Widyaswara, G., Rahman, A., Zain, K. R., Tirtana, A., Pebriana, R., & Kodo, J. A. L.
(2022). Evaluasi Kualitas Packed Red Cell (PRC) berdasarkan Kadar pH Darah selama Masa
Penyimpanan 36 Hari. Jurnal Kesehatan Rajawali, 12(2), 31-34.
Astria, Q., Maharani, H. W., & Putri, B. (2013). Pengaruh metil metsulfuron terhadap sel darah merah
ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 2(1),
169-174
Azhari, M., Handayani, L., & Nurhayati, N. (2020). Pengaruh penambahan arang aktif tulang ikan pada
pakan terhadap gambaran darah ikan nila (oreochromis niloticus). Jurnal Tilapia, 1(2), 19-27.